Seorang insinyur kimia harus memahami setiap proses yang terjadi dalam pabrik beserta penanganan terhadap masalah-masalah yang muncul. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah peristiwa korosi pada peralatan pabrik. Peristiwa korosi pada peralatan tersebut dapat mengganggu performansi sistem bahkan hingga mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Dalam tanki bahan bakar, peristiwa korosi ditekan seminimum mungkin untuk mencegah kebocoran bahan bakar yang dapat mengakibatkan kebakaran dan ledakan.
Untuk menangani peristiwa korosi tersebut, seorang insinyur kimia harus
menganalisis seberapa cepat peristiwa korosi tersebut dan pada bagian mana peristiwa korosi terjadi. Selain itu, penentuan pemilihan bahan yang tepat untuk peralatan pada pabrik juga harus mempertimbangkan terjadinya peristiwa korosi untuk meminimalisir kerugian yang dapat terjadi dikemudian hari.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah menentukan peristiwa-peristiwa dalam proses korosi elektrokimiawi logam dan metode pengendalian korosi. Peristiwa tersebut diamati melalui hal-hal yang terjadi pada katoda dan anoda serta perubahan beda potensial dan arus yang mengalir pada rangkaian.
1.3 Sasaran Percobaan
Terdapat empat sasaran pada percobaan modul korosi elektrokimiawi ini. Sasaran- sasaran tersebut adalah: 1. Mampu menentukan arus dari pasangan elektroda baja dan alumunium dalam larutan elektrolit KOH dan H2SO4 dengan konsentrasi 0,5 M dan 0,05 M. 2. Mampu menentukan logam baja atau alumunium yang berperan sebagai katoda dan anoda. 3. Mampu menentukan proses pengendali korosi. 4. Mampu menentukan pengaruh pengurangan luas permukaan katoda atau anoda terhadap laju korosi.
1 A.1617.3.50/Sem-I/2016-201 2
1.4 Ruang Lingkup Percobaan
Percobaan ini menggunakan elektroda baja dan alumunium dengan variasi luas permukaan 1:25 dan 25:1. Jenis elektrolit yang digunakan adalah H 2SO4 dan KOH dengan konsentrasi 0,5 M dan 0,05 M. Percobaan dilakukan pada suhu 26 oC dan tekanan udara 693,0 mmHg.