51-60
Wiwikpudjiastuti@yahoo.com
ABSTRAK
Beberapa penelitian pembuatan plastik biodegradable telah dilakukan di Indonesia dengan menggunakan
bahan dasar alam seperti pati, serat, dan lain-lain. Namun hasilnya belum dapat diaplikasikan sebagai kemasan
makanan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian pembuatan kemasan makanan dari polimer
nanokomposit berbasis polimer termoplastik (Polietilen,PE dan Polipropilen, PP) dengan filler CaCO3 dan
tapioka berukuran nanopartikel dengan penambahan plasticizer dan aditif. Pembuatan kemasan berupa kantong
plastik dilakukan dengan metoda ekstrusi blow molding dengan suhu proses 170oC untuk nanokomposit berbasis
PE dan 180oC untuk nanokomposit berbasis PP. Hasil analisa yang meliputi uji sifat fisik/mekanik, sifat barrier,
biodegradabilitas dan keamanan pangan menunjukkan bahwa polimer nanokomposit yang dihasilkan telah
memenuhi syarat sebagai kemasan makanan dan mampu terdegradasi di alam (biodegradable).
ABSTRACT
Some research on developing biodegradable polymer from natural resources such as starch, fiber, etc have been
conducted in Indonesia. However the result could not applied yet for food packaging. Objective of this research is
to develop food packaging material from nano-composite based on thermoplastic polymers (Polyethylene, PE
and Polyethylene, PP) using CaCO3 and tapioca nanometer size as filler , glycerol as plastisizer and additive by
extrusion blow molding process. Condition of the process are 170oC for PE based nano-composite and 170oC for
PP based nano-composite. The result of the nano-composite test (physical/mechanical, barrier, biodegradability
and migration) shows that these polymers are conformed to the requirements of food packaging specification
and biodegradable.
51
Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch ..... ( Wiwik Pudjiastuti )
52
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 1, 2012, Hal. 51-60
PS, PVC, dan lain-lain) masih terus seperti diperlihatkan pada Gambar 1.
digunakan, akibatnya limbah plastik
tersebut tetap menjadi masalah lingkungan Mekanisme Degradasi
dan kesehatan.
Degradasi polimer dapat
Polimer Nanokomposit disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
sinar matahari, panas, umur dan faktor
Dari berbagai penelitian yang telah alam. Oleh sebab itu dalam proses
dilakukan sebelumnya, ternyata pembuatan pembuatannnya, polimer ditambah
polimer komposit berbasis berbagai polimer berbagai aditif guna mengatasi proses
belum diperoleh polimer yang degradasi oleh berbagai faktor diatas [3]
terbiodegradasi di alam oleh bakteri. Oleh Gambar 2 memperlihatkan
sebab itu dikembangkan pembuatan mekanisme degradasi polimer/plastik di
polimer yang berasal dari monomer yang alam. Surface erosion pada polimer
dapat dibiodegradasi, seperti polylactic acid nanokomposit lebih besar dibandingkan
(PLA), polyhydroxyalkanates (PHAs), dan polimer sintetik berbentuk komposit
Triglycerides, dapat juga digunakan polimer sehingga lama waktu dan proses
dengan sumber bahan alam, seperti : biodegradasi polimer nanokomposit akan
cotton, wood, silk dan karet alam. Tetapi lebih baik, artinya filler berbentuk
polimer-polimer tersebut terbatas pada nanopartikel yang dicampur dengan polimer
pemakaian dan harga yang mahal sehingga membentuk polimer nanopartikel
perlu dilakukan penelitian dengan mempunyai surface erosion yang lebih
mengembangkan polimer komposit seperti besar. Hasil dari mekanisme proses
diatas. Berbagai penelitian polimer degradasi plastik akan dihasilkan gas CO2,
komposit telah dilakukan, seperti : pengaruh H2O, CH4 dan produk lainnya.
filler pasir dalam berbagai polimer, peranan Gambar 3 menunjukkan cara
serbuk jerami dan gergaji dalam polimer bekerja bakteri (mikroba) di dalam tanah
komposit, serta penambahan tepung (alam terbuka) pada proses degradasi
maizena pada berbagai polimer. bahan polimer komposit. Untuk polimer
Dari hal tersebut di atas, bila ukuran nanokomposit yang dibuat dengan metode
sampel polimer dilakukan dalam ukuran blending dan polimer nanokomposit yang
nanopartikel ternyata laju degradasi mengandung oksigen akan mempermudah
mengalami peningkatan yang drastis, kerja mikroba di alam terbuka [5]
53
Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch ..... ( Wiwik Pudjiastuti )
Gambar 3. Cara kerja mikroba (bakteri) dalam proses degradasi (Shuh, 1995)
Beberapa penelitian pem-buatan melakukan modifikasi dan diaplikasikan
plastik biodegradable ini telah dilakukan di pada kemasan makanan dalam bentuk
Indonesia dengan menggunakan bahan kantong plastik sehingga diharapkan dapat
dasar alam seperti pati, serat, selulosa dan memperpanjang umur simpan makanan
lain-lain. Namun hasilnya belum bisa dan biodegradable.
diaplikasikan untuk kemasan makanan.
Penelitian terbaru juga telah dilakukan METODOLOGI PENELITIAN
dengan membuat komposit antara polimer
sintetis, tapioka dan CaCO3 presipitat Penelitian akan dilakukan di
berukuran nano, namun penelitian ini masih Laboratorium Kemasan Balai Besar Kimia
merupakan penelitian dasar dengan hasil dan Kemasan dan Laboratorium PTBIN -
berupa lembaran plastik yang mempunyai BATAN Jakarta.
sifat fisik, mekanik dan barrier belum sesuai Langkah-langkah utama dalam
untuk aplikasi kemasan makanan. keseluruhan pembuatan bahan polimer
Mengingat hal tersebut di atas, perlu nanokomposit sebagai master batch
dilakukan penelitian lanjutan yang berbasis polimer biodegradable secara skematik
hasil penelitian sebelumnya dengan dapat dilihat pada gambar 4.
mengambil komposisi terbaik dengan
54
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 1, 2012, Hal. 51-60
55
Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch ..... ( Wiwik Pudjiastuti )
Gambar 5. Hasil karakterisasi SEM terhadap filler CaCO3 dan tapioka (700x)
56
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 1, 2012, Hal. 51-60
250
300
Tensile Strength (kgf/cm 2)
250 200
200
Elongasi (%)
150 Resin
Resin
150 + Filler + Filler
+ Filler + Gliserol + Filler + Gliserol
+ Filler + Gliserol + Aditif 100 + Filler + Gliserol + Aditif
100
50
50
0
Komposit 1 Komposit 2 Komposit 3 Komposit 4
0
Komposit 1 Komposit 2 Komposit 3 Komposit 4
57
Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch ..... ( Wiwik Pudjiastuti )
12 80
70
10
Resin 60
Resin
+ Filler
+ Filler
+ Filler + Gliserol 50
+ Filler + Gliserol
+ Filler + Gliserol + Aditif + Filler + Gliserol + Aditif
6 40
30
4
20
2
10
0
0
Komposit 1 Komposit 2 Komposit 3 Komposit 4 Komposit 1 Komposit 2 Komposit 3 Komposit 4
PP + CaCO3 PP + Tapioka
58
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 1, 2012, Hal. 51-60
PP + Tapioka
60
LLDPE + CaCO3
Rollf Joachim Muller, Biodegradability of
PP + CaCO3
40
Polymers : Regulations and Methods
20
f o r Te s t i n g , G e s e l l s c h a f t f u r
0 Biotechnologische Forschung mbH,
0 2 4 6 8 10
59
Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch ..... ( Wiwik Pudjiastuti )
60