Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Kebutuhan manusia akan energi bermacam-macam, semakin


majunya pembangunan disegala bidang maka semakin meningkat pula
kebutuhan energi salah satunya kebutuhan akan bahan bakar. Langkanya
bahan bakar di Indonesia dan meningkatnya harga jual bahan bakar
menyebabkan penduduk Indonesia susah untuk mendapatkan bahan
bakar. Krisisnya bahan bakar tersebut menyebabkan sebagian besar
masyarakat mencari energi alternatif.

Sumber energi tersebut adalah arang, zat padat berwarna hitam


yang terdiri dari senyawa karbon. Arang banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar para penjual makanan, rumah tangga,
bahkan industri kecil dan menengah karena besarnya energi yang
terkandung dalam arang. Selain itu energi yang tersimpan di dalam arang
tidak mudah lapuk atau rusak oleh mikroorganisme lain.

Pembuatan arang dapat dilakukan dari beragam bahan baku, seperti


kayu, tempurung dan sabut kelapa, bambu, dedaunan, sekam padi,
ampas tebu, dan serbuk gergaji. Namun, pada praktikum kali ini kami
menggunakan ampas tebu sebagai bahan baku pembuatan arang dengan
tujuan memanfaatkan biomassa yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang
bernilai tinggi dan ekonomis. Proses pembuatannya menggunakan teknik
pirolisis, yaitu degradasi termal dari bahan bakar padat pada kondisi
oksigen terbatas.
Pendalaman Desain

Skema/Gambar Desain

Skema
Pemotongan
Pemilihan dan
bahan baku pengeringan Proses pirolisis
pirolisis bahan baku
pirolisis

Gambar Desain

Cara Kerja Desain

Bahan baku berupa ampas tebu dipotong-potong. Inisiator berupa


koran dimasukkan di dasar dan pinggir reaktor. Ampas tebu yang telah
dikeringkan tersebut lalu dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dan
tambahkan minyak tanah secukupnya. Bahan baku mulai dibakar.
Kondisikan api yang terdapat pada ampas tebu sudah stabil dan besar.
Tutup dan kencangkan dengan baut tungku reaktor. Pastikan tidak ada
asap yang keluar dari sisi samping tutup tungku. Tempatkan gelas plastik
pada cerobong tungku, tak lupa melapisi cerobong dengan kain lap yang
sudah dibasahi air. Catat waktu saat asap cair keluar dari tungku reaktor.

Strategi realisasi desain

Agar desain diatas dapat terealisasikan, maka tebu yang sebagian besar
berbahan dasar air haruslah dikeringkan terlebih dahulu agar proses pirolisis
berjalan lancar dan memperbesar faktor keberhasilan. Meletakkan inisiator
berupa koran pada bagian dasar dan pinggir tungku. Selain itu, kami menunggu
api agar stabil dan membesar sebelum ditutup agar setelah ditutup api tidak
langsung mati melainkan menjadi bara, sehingga proses pirolisis tidak terhenti
dalam waktu yang singkat.

Perhitungan yang Relevan

1. Menurut Standard Industri Indonesia (SlI No. 0258-79) persyaratan arang


aktif adalah sebagai berikut :

Jenis Uji Persyaratan Hasil (Berat Awal 365,5


gram)
Bagian yang hilang pada Maksimum 15 Max. 54,825 gram
pemanasan 950C %
Air Maksimum 10 Max. 36,55 gram
%
Abu Maksimum 2,5 Max. 9,1375 gram
%
Bagian yang tidak mengarang Tidak ada 0
Daya serap terhadap larutan I2 Maksimum 20 Max. 73,1 gram
%

2. Rincian biaya

Ampas tebu yang digunakan pada percobaan ini merupakan ampas tebu
bekas, sehingga bisa didapat secara gratis.

Atau

1 Pengarangan
a Neraca Massa (Efisiensi Pengarangan)
massa arang yang terbentuk( kg)
efisiensi= 100
massa ampastebu awal (kg)

b Neraca Panas (Performansi Pengarangan)


massa arang yang terbentuk (kg)
performansi= 100
e nergi yang dihasilkan ( kJ )

Dengan energi yang dihasilkan didapat dari perhitungan


sebagai berikut:

energi yang dih asilkan=massa ampastebu yang dibakar nilai kalor ampastebu
Idealnya, hasil rendemen dari pirolisis arang adalah sekitar 30% dari
massa bahan baku. Karena massa bahan baku yang digunakan adalah
365,5 gram, maka hasil yang diharapkan diperoleh adalah sebanyak
109,65 gram.

2 Rincian biaya

Ampas tebu yang digunakan pada percobaan ini merupakan ampas


tebu bekas, sehingga bisa didapat secara gratis.

Anda mungkin juga menyukai