Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

Ekstraksi Benda Asing di Bronkus dan Esofagus

Harry A. Asroel
Departemen Ilmu Penyakit THT-KL
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik, Medan

Abstrak: Benda asing di dalam suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing pada saluran napas dapat terjadi
pada semua umur terutama anak-anak karena anak-anak sering memasukkan benda ke dalam
mulutnya bahkan sering bermain atau menangis pada waktu makan. Benda asing dalam esofagus
dapat menyebabkan keadaan yang berbahaya, seperti penyumbatan dan penekanan ke jalan nafas.
Gejala sumbatan benda asing di saluran napas tergantung pada lokasi benda asing, derajat
sumbatan, sifat, bentuk dan ukuran benda asing. Pada prinsipnya benda asing di esofagus dan
saluran napas ditangani dengan pengangkatan segera secara endoskopik dalam kondisi yang paling
aman dan trauma yang minimal.
Kata kunci: benda asing, semua umur, ekstraksi benda asing

Abstract: Foreign bodies in the organ are things that comes from out of the human body or even
from the human body itself, which isnt been there normally. Foreign bodies in the upper
respiratory tract can be happened to any ages, especially children, because they often put
anything in their mouth more over they laugh or cry while they are eating. Foreign bodies in the
esophagus can cause a dangerous condition like obstruction and pressure to upper respiratory
tract. The symptoms of obstruction from foreign bodies in the upper respiratory tract depend on
the location of obstruction, size and shape of foreign bodies, degree of obstruction and their
characteristics. In principle, foreign bodies in the esophagus and upper respiratory tract should be
extracted as soon as possible by endoscopic approach with safe condition and minimal traumatic.
Keywords: foreign bodies, any ages, foreign bodies extraction

1
PENDAHULUAN tahun . Pada orang dewasa tertelan benda
Benda asing di esofagus dapat berupa asing sering dialami oleh pemabuk atau
benda tajam maupun tumpul atau makanan pemakai gigi palsu yang telah kehilangan
yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena sensasi rasa (tactile sensation) dari palatum
1 1
tertelan secara sengaja atau tidak sengaja . dan pada penderita gangguan jiwa . Gejala
Lokasi tersangkut biasanya pada salah satu yang timbul berupa rasa tercekik (choking),
1,2
tempat penyempitan fisiologis esofagus . rasa tersumbat di tenggorok (gagging),
1
Penyebabnya adalah kebiasaan makan dan disfagia, muntah .
minum terburu-buru serta cara penyediaan Benda asing di saluran napas
3
makanan yang kurang tepat . Secara klinis (trakeobronkial) dapat merupakan benda asing
masalah yang timbul akibat benda asing eksogen atau endogen. Benda asing eksogen
esofagus dapat dibagi dalam golongan anak terdiri dari zat organik seperti kacang-
1
dan dewasa . Faktor predisposisi pada anak kacangan, tulang, dan lain-lain; dan zat
antara lain belum tumbuhnya gigi molar anorganik seperti peniti, jarum dan lain-lain.
untuk dapat menelan dengan baik, koordinasi Benda asing endogen contohnya krusta,
4
proses menelan dan sfingter laring yang belum mekonium dan lain-lain .
sempurna pada kelompok usia 6 bulan 1

156 Majalah Kedokteran NusantaraUniversitas


Volume 40 ySumatera
No. 2 y Juni 2007
Utara
Harry A. Asroel Ekstraksi Benda Asing di Bronkus dan Esofagus

Benda asing pada saluran napas dapat dengan keluhan sesak napas. Dari allo
terjadi pada semua umur terutama anak-anak anamnesis diketahui bahwa penderita terhirup
karena anak-anak sering memasukkan benda kacang tanah sejak malam sebelumnya (16
ke dalam mulutnya, bahkan sering bermain Oktober 2002, sekitar jam 20.00 wib) dimana
5
atau menangis pada waktu makan . saat itu penderita nonton TV sembari
Aspirasi benda asing adalah suatu hal yang mengunyah kacang dan melompat-lompat.
sering ditemukan dan ditangani dalam situasi Kemudian penderita tersedak diikuti batuk-
5
gawat darurat . Aspirasi benda asing dapat batuk dan selanjutnya sesak napas. Penderita
menyebabkan berbagai perubahan mulai dari dibawa orangtuanya ke UGD RS swasta dan
gejala yang minimal dan bahkan tidak disadari, ditangani oleh dokter umum. Oleh dokter
sampai gangguan jalan napas dan dapat tersebut hanya diberi obat dan dikatakan
6
menimbulkan kematian . bahwa balita ini tidak apa-apa lalu disuruh
Gejala sumbatan benda asing di dalam pulang. Orangtua penderita merasa tidak puas
saluran napas tergantung pada lokasi benda dan membawa anaknya ke praktek dokter
asing, derajat sumbatan, sifat, bentuk dan spesialis anak (sekitar jam 22.00 wib). Oleh
ukuran benda asing. Diagnosis benda asing di spesialis anak, penderita disuruh menjalani
saluran napas ditegakkan berdasarkan pemeriksaan foto rontgen dada di salah satu
anamnesis adanya riwayat tersedak sesuatu, RS swasta lainnya. Setelah menjalani
tiba-tiba timbul rasa tercekik (choking), pemeriksaan foto rontgen dada, penderita
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dianjurkan kembali keesokan harinya untuk
4,7-9
seperti radiologi dan endoskopi . mengambil hasil foto. Ketika penderita
Secara prinsip, benda asing di saluran dibawa orangtuanya mengambil hasil foto
napas dan esofagus ditatalaksana dengan pada tanggal 17 Oktober sekitar jam 10.00
pengangkatan segera secara endoskopik dalam wib, dokter UGD RS tersebut merujuk
kondisi yang paling aman dan trauma yang penderita ke spesialis THT, lalu spesialis THT
1,4
minimum . Benda asing di traktus tersebut mengirim penderita ke RSUP. H.
trakeobronkial dikeluarkan secara Adam Malik.
bronkoskopi, menggunakan bronkoskop kaku
atau serat optik; begitu juga dengan benda Status presens:
asing di esofagus dikeluarkan secara - Kesadaran: compos mentis, Nadi:
esofagoskopi menggunakan esofagoskop kaku 108x/menit, Temp.: afebris BB 12 kg
serta menggunakan cunam yang sesuai dengan - RR: 44x/menit, sianosis (+) jika penderita
1,4,6,7
benda asing itu . Tindakan bronkoskopi menangis, stridor (+).
harus segera dilakukan, apalagi bila benda
asing bersifat organik karena benda asing Status lokalisata:
organik seperti kacang-kacangan mempunyai Telinga, hidung dan tenggorok dalam
sifat higroskopik, mudah menjadi lunak dan batas normal. Pemeriksaan laringoskopi
mengembang oleh air serta menyebabkan indirek sulit dilakukan.
4
iritasi pada mukosa . Hasil foto rontgen dada: tidak tampak
Kami laporkan satu kasus benda asing di kelainan radiologis dari cor dan pulmo.
bronkus pada seorang balita laki-laki dan satu
kasus benda asing di esofagus pada seorang Diagnosis sementara:
wanita dewasa yang berhasil di ekstraksi secara Susp. benda asing di saluran napas.
bronkoskopi dan esofagoskopi.
Terapi:
LAPORAN KASUS Ekstraksi benda asing secara bronkoskopi
dengan anestesi umum.
Kasus 1 (MR: 22-45-21)
Seorang balita laki-laki berumur 23 bulan, Penderita dipuasakan
N, dibawa orangtuanya ke IGD RSUP. H. Dilakukan ekstraksi benda asing secara
Adam Malik Medan pada tanggal 17 Oktober bronkoskopi pada tanggal 17 Oktober 2002
2002 sekitar pukul 14.00 WIB membawa sekitar jam 17.00 wib. KU penderita post
surat pengantar dari sejawat spesialis THT bronkoskopi: baik.

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007 157


Universitas Sumatera Utara
Laporan Kasus

Terapi post bronkoskopi (advis dari sekitar pukul 13.30 wib. KU penderita post
Departemen Kesehatan Anak): esofagoskopi: baik.
- IVFD Dextrose 5% + Na Cl 0,225% 16 Terapi post esofagoskopi:
tetes/menit (mikro). - IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit.
- Inj. Cefotaxime 300mg/12 jam - Inj. Ampisilin 1 gr/6 jam.
- Inj. Dexametason 5 mg/12 jam - Inj. Dexametason 1 ampul/12 jam (1 hari
- Paracetamol sirup 3 x cth I saja).
- Inj. Tramadol 1 ampul/8 jam (kapan
Pada follow up tanggal 18 Oktober 2002 perlu).
tidak dijumpai keluhan lagi dari penderita dan
penderita diizinkan untuk PBJ. Pada follow up tanggal 23 dan 24 Februari
2006 tidak dijumpai keluhan lagi dari
Kasus 2 (MR: 29-68-35) penderita dan penderita diizinkan untuk PBJ.
Seorang wanita berumur 35 tahun, RUB,
datang ke IGD RSUP. H. Adam Malik Medan Diskusi
pada tanggal 22 Februari 2006 sekitar pukul Di bagian THT FK UNPAD/RS Hasan
9.00 wib dengan keluhan tertelan gigi palsu Sadikin Bandung selama tahun 1998 terdapat
yang dialami penderita sekitar 1 jam sebelum 10 kasus benda asing di traktus trakeobronkial,
datang ke rumah sakit. Saat itu penderita 5 diantaranya terdapat di bronkus kanan, 1 di
makan secara terburu-buru sehingga tanpa bronkus kiri dan sisanya terdapat di laring dan
5
disadarinya gigi palsu yang dipakainya ikut trakea . Di bagian THT FK USU/RSUP H.
tertelan dan tersangkut di kerongkongan. Adam Malik Medan dari tahun 1999-2002
Penderita merasa ada yang mengganjal di terdapat 7 kasus benda asing di traktus
kerongkongan dan mencoba mengeluarkan trakeobronkial dimana 5 kasus terdapat di
namun tidak berhasil. Tidak didapati batuk- bronkus dan 2 kasus di trakea.
batuk dan sesak nafas. Faktor yang predisposisi terjadinya aspirasi
benda asing ke dalam saluran napas antara lain
Status presens: faktor personal (umur, jenis kelamin,
- Kesadaran: compos mentis Nadi: 72x/menit pekerjaan,dll), kegagalan mekanisme proteksi
Temp.: afebris yang normal (keadaan tidur, kesadaran
- RR: 20x/menit, Tekanan Darah: 110/70 menurun, dll), faktor kejiwaan (emosi dan
mmHg. gangguan psikis) dan faktor kecerobohan
(makan/minum tergesa-gesa, makan sambil
Status lokalisata: bermain, meletakkan benda asing di mulut,
Telinga, hidung dan tenggorok dalam memberikan kacang atau permen pada anak
4,7
batas normal. Pemeriksaan laringoskopi yang gigi molarnya belum lengkap) .
indirek menunjukkan adanya stase ludah pada Diagnosis benda asing pada kasus ini
sinus piriformis. berdasarkan anamnesis (adanya riwayat makan
Foto rontgen leher menunjukkan adanya kacang sambil melompat-lompat, tersedak,
bayangan radioopak setentang C.VI-VII, kesan batuk-batuk dan sesak napas) dan gejala klinis
adanya benda asing di esofagus. (frekwensi napas 40x/menit dan dispnea),
sedangkan dari pemeriksaan foto polos dada
Diagnosis sementara: tidak dijumpai adanya bayangan radioopak
Benda asing di esofagus. pada saluran napas, hal ini sesuai dengan
literatur yang mengatakan bahwa benda asing
Terapi: kacang-kacangan bersifat radiolusen dan
Ekstraksi benda asing secara esofagoskopi belum menunjukkan gambaran radiologis yang
dengan anestesi umum. berarti jika dibuat pemeriksaan foto polos <
4
24 jam kejadian .
Penderita dipuasakan Pada waktu ekstraksi benda asing terjadi
Dilakukan ekstraksi benda asing secara kesulitan dimana pada ekstraksi pertama di
esofagoskopi pada tanggal 22 Februari 2006 pangkal bronkus kiri, massa pecah dan masuk
ke bronkus kanan. Setelah massa di bronkus

158 Majalah Kedokteran NusantaraUniversitas


Volume 40 ySumatera
No. 2 y Juni 2007
Utara
Harry A. Asroel Ekstraksi Benda Asing di Bronkus dan Esofagus

kiri berhasil dikeluarkan, lalu bronkoskop 2. Burton M, Leighton S, Robson A, et al.


dimasukkan kembali untuk melakukan Hall & Colmans Diseases of the Ear, Nose
ekstraksi pada bronkus kanan. th
and Throat, 15 edition, Edinburgh,
Pada kasus ini ada 3 hal yang menjadi
Churchill Livingstone, 2000: 217.
masalah, yaitu:
1. Terlalu lamanya waktu antara benda asing 3. Asroel HA, Aboet A. Penanganan benda
masuk ke bronkus dengan mulai asing daging pada esophagus dengan enzim
dilakukannya tindakan bronkoskopi + 21 proteolitik. Kumpulan abstrak PIT
jam. Perhati-KL, Palembang, 2001: 180.
2. Lamanya persiapan untuk tindakan 4. Junizaf MH. Benda asing di saluran napas.
bronkoskopi, di mana penderita tiba di Dalam: Soepardi EA, Iskandar N. Buku
IGD sekitar jam 14.00 wib tindakan Ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung
bronkoskopi baru bisa dilakukan pada jam Tenggorok Kepala Leher, edisi kelima,
17.00 WIB karena petugas yang terkait Jakarta, Balai penerbit FK UI, 2001: 218-
tidak berada di tempat. 23.
3. Alat-alat yang masih sangat sederhana
(tidak komplit). 5. Kurnaidi WG, Purwanto TB. Benda asing
pada bronkus. Dalam: Kumpulan naskah
Pada kasus ke 2, tertelannya gigi palsu ilmiah KONAS PERHATI XII, Semarang
karena faktor kelalaian penderita yang makan 28-30 Oktober 1999: 426-33.
dengan terburu-buru, juga karena posisi gigi 6. Munter DW, Gelford B. Foreign bodies,
palsu yang telah longgar/tidak melekat kuat Trachea. Available from URL:
ditempatnya. Saat dilakukan tindakan http://www.emedicine.com/emerg/topic7
esofagoskopi, tampak gigi palsu berada di 51.htm
daerah C.VI-VII melewati daerah krikofaring.
7. Murray AD. Foreign bodies of the airway.
KESIMPULAN Available from URL: http://www.emedicine.com/
Telah dilaporkan satu kasus benda asing ent/topic451.htm
kacang tanah di bronkus kiri pada seorang 8. Zawadzka-Gos L, Jakubowska A, Zajac B,
balita laki-laki yang berhasil di ekstraksi secara et al. Foreign bodies of the airway in
bronkoskopi dan satu kasus benda asing gigi children. Available from URL:
palsu di esofagus seorang wanita dewasa yang http://www.borgis.pl/czytelnia/new_med/
berhasil di ekstraksi secara esofagoskopi, 2001/02/07.html
dimana kedua tindakan ini berhasil baik.
9. Lee KJ. Essential Otolaryngology: Head &
th
DAFTAR PUSTAKA Neck Surgery, 7 edition, Connecticut,
1. Junizaf MH. Benda asing di esofagus. Appleton & Lange, 1999: 902-3.
Dalam: Soepardi EA, Iskandar N. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher, edisi kelima,
Jakarta, Balai penerbit FK UI, 2001: 248-
51.

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007 159


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai