data
anamnesis
obat
yang
diketahui
oleh
pasien
dapat
menimbulkan
reaksi
alergi
..
...
Jenis
anamnesis
Autoanamnesis
:
anamnesis
terhadap
pasien
itu
sendiri
Alloanamnesis
:
anamnesis
terhadap
keluarga/relasi
terdekat
atau
yang
membawa
pasien
tersebut
ke
rumah
sakit
Keluhan
Utama
:
Keluhan
utama
adalah
keluhan
terpenting
yang
membawa
pasien
meminta
pertolongan
dokter
atau
petugas
kesehatan
lainnya.
Keluhan
utama
biasanya
dituliskan
secara
singkat
beserta
lamanya
Contoh
:
Badan
panas
sejak
tiga
hari
yang
lalu
Riwayat
Perjalanan
Penyakit
:
Riwayat
Perjalanan
Penyakit
(RPP)
adalah
riwayat
mengenai
penyakit
pasien
saat
ini,
yang
dimulai
dari
akhir
masa
sehat.
RPP
ditulis
secara
kronologis
sesuai
urutan
waktu,
dicatat
perkembangan
dan
perjalanan
penyakitnya.
Jangan
lupa
mencatat
deskripsi
atau
analisis
terhadap
setiap
keluhan
atau
gejala
penting.
Perkembangan
penyakit
yang
dicatat
juga
termasuk
riwayat
pengobatan
atau
perawatan
untuk
penyakit
sekarang
ini.
Tuliskan
hanya
data
yang
positif
(yang
ditemukan
pada
pasien),
dan
sebaiknya
dengan
kata-
IKAAPDA
2014
1
Dalam
RPP
dituliskan
deskripsi
atau
analisis
terhadap
setiap
gejala
atau
keluhan,
yaitu
terhadap
keluhan
utama
dan
keluhan
penting
lainnya.
Untuk
keluhan
utama
dan
keluhan
penting
lainnya,
lengkapilah
secara
terperinci
sebagai
berikut:
1.
Lokasi
dan
penjalaran
:
lokasi
secara
tepat,
dalam
atau
superfisial,
terlokalisir
atau
difus
2.
Kualitas
3.
Kuantitas
:
tipe
onset,
intensitas/keparahan,
disabilitas
4.
Kronologis
:
onset,
durasi,
periodisitas,
frekuensi
5.
Kondisi/keadaan
saat
munculnya
gejala
6.
Faktor
yang
mempengaruhi
:
faktor
pencetus,
faktor
yang
memperberat,
faktor
yang
memperingan
kaitannya
dengan
aktivitas
sehari-hari
7.
Gejala
penyerta
Riwayat
penyakit
Dahulu
:
Keterangan
terperinci
dari
semua
penyakit
yang
pernah
dialami
dan
sedapat
mungkin
dituliskan
menurut
urutan
waktu.
Penyakit
yang
diderita
sewaktu
kecil.
Penyakit
yang
diderita
sesudah
dewasa
beserta
waktu
kejadiannya.
Riwayat
alergi
dan
riwayat
operasi.
Riwayat
pemeliharaan
kesehatan,
seperti
imunisasi,
screening
test,
pengaturan
pola
hidup.
Riwayat
Penyakit
Keluarga
:
Anggota
keluarga
meliputi
kakek,
nenek,
ayah,
ibu,
saudara
laki-laki,
saudara
perempuan,
dan
anak-anak
pasien.
Tanyakan
tentang
umur
dan
keadaan
kesehatan
masing-masing
anggota
keluarga
bila
masih
hidup
atau
umur
waktu
meninggal
dan
sebabnya.
Cari
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
peran
hereditas
atau
kontak
di
antara
anggota
keluarga
dekat
atau
agak
dekat,
misalnya
tuberkulosis,
sifilis,
hemofilia,
penyakit
saraf,
penyakit
jiwa,
neoplasma,
penyakit
metabolik,
penyakit
endokrin,
penyakit
kardio-
renalvaskuler.
Riwayat
sosial,
ekonomi,
psikologis
dan
kebiasaan
:
Mencakup
keterangan
pendidikan,
pekerjaan
(macamnya,
jam
kerja,
pengaruh
lingkungan
kerja
dan
lain-lain),
asuransi,
aktivitas
di
luar
pekerjaan
(olahraga,
hobi,
organisasi
dan
lain-
lain),
perumahan
(lingkungan),
pernikahan
(lamanya,
jumlah
anak,
keluarga
berencana,
pernikahan
sebelumnya),
tanggungan,
makanan
(teratur
atau
tidak,
banyaknya,
variasi,
berapa
kali
makan
perhari,
komposisi
makanan
sehari-hari,
pengunyahan,
nafsu
makan,
pencernaan),
tidur
(lama,
teratur,
ventilasi,
jumlah
orang
dalam
satu
kamar
tidur,
penyebab
gangguan
tidur),
kebiasaan
merokok
(lama
merokok,
jumlah
rokok
dalam
batang
per
hari,
teh,
kopi,
alkohol,
obat,
jamu,
atau
narkoba.
Selain
itu
juga
perlu
dituliskan
masalah
yang
dihadapi
pasien,
seperti
masalah
yang
berhubungan
dengan
pekerjaan,
keluarga,
keuangan,
dan
masalah
psikologis
serta
psikososial
lainnya.
IKAAPDA
2014
2
PEMERIKSAAN
FISIK
Mencakup
keadaan
umum,
status
gizi,
tanda
vital-
tekanan
darah,
denyut
nadi,
pernapasan,
suhu
dan
tingkat
kesadaran
dan
penilaian
nyeri.
Tercakup
di
dalam
pemeriksaan
fisik
adalah
keadaan
kulit,
kelenjar
getah
bening,
kepala,
mata,
telinga,
hidung,
mulut
dan
tenggorok,
leher,
jantung,
paru,
abdomen,
ekstermitas,
alat
kelamin
dan
rektum,
neurologis.
Data
tersebut
diharapkan
mampu
memberikan
gambaran
umum
tentang
keadaan
pasien.
3
Usahakan
dalam
penyusunan
daftar
masalah,
disusun
mulai
dari
yang
paling
penting
sampai
kepada
yang
kurang
penting.
Misalnya:
Pasien
Sirosis
Hati
dengan
Hematemesis
Melena
dan
Asites.
Maka
urutan
masalah
adalah:
1.
Hematemesis
melena
2.
Asites
3.
Sirosis
hati
Pengkajian
Masalah
:
Pengkajian
merupakan
suatu
proses
berpikir
untuk
menjawab
pertanyaan
masalah
yang
disebutkan
dalam
daftar
masalah.
Dalam
pengkajian
harus
dituliskan
pengertian
atau
definisi
dari
masalah-masalah
yang
sudah
ditetapkan.
Selain
itu
juga
penting
untuk
menuliskan
alasan
penetapan
masalah
dalam
daftar
masalah.
Kalau
ada
diagnosis
banding
harus
muncul
dalam
pengkajian
ini.
Pengkajian
dimulai
dengan
menuliskan
diagnosis
atau
sindrom
yang
merupakan
masalah
pertama/utama.
Dituliskan
penemuan
data
yang
menyokong
dan
yang
tidak
atau
kurang
menyokong.
Sebutkan
penekanan
mengapa
diduga
diagnosis
tersebut
dan
berikan
keterangan.
Sesudah
menyebutkan
kemungkinan
diagnosis,
maka
tugas
selanjutnya
adalah
menuliskan
diagnosis
banding.
Jelaskan
alasan
mengapa
dipilih
sebagai
kemungkinan
diagnosis
banding.
Pengkajian
ditulis
satu
paragraf
untuk
masing-masing
masalah.
Rencana
diagnostik
(penjajakan):
Tindak
lanjut
diagnostik
dikerjakan
dalam
rangka
memastikan
diagnosis
dan
menyingkirkan
diagnosis
banding.
Prinsip
dalam
pemilihan
alat
bantu
diagnostik
adalah
cost
efectiveness.
Selain
itu,
juga
dipertimbangkan
perlunya
tindakan
konsultasi.
Rencana
terapi
:
1.
Pengobatan
simtomatik
:
Pada
saat
awal
sering
diperlukan
pemberian
obat
yang
bersifat
simtomatik,
walaupun
keterangan
mengenai
patofisiologi
belum
jelas
benar.
Pemberian
pengobatan
simtomatik
untuk
menghilangkan
rasa
sakit
akan
sangat
membantu
pasien.
Tentu
saja
dalam
beberapa
hal
perlu
diingat,
bahwa
dengan
menghilangkan
keluhan,
ada
kemungkinan
tanda
yang
bersifat
diagnostik
akan
kabur
atau
hilang.
Obat
penghilang
rasa
sakit
umumnya
juga
diberikan
berdasarkan
patofisiologi
yang
mungkin
menerangkan
timbulnya
sakit.
2.
Pengobatan
kausal
:
Pengobatan
kausal
atau
spesifik
sangat
diperlukan
untuk
menyembuhkan
penyakit
pasien.
Hal
ini
baru
dapat
diberikan
setelah
patofisiologi
penyakit
diketahui
dengan
jelas
dan
dapat
diterangkan
faktor
penyebab
penyakit.
3.
Pencegahan
komplikasi
:
Seyogyanya
penatalaksanaan
penyakit
tidak
menimbulkan
terjadinya
komplikasi
lain
yang
tidak
perlu
terjadi.
4.
Pengobatan
jangka
panjang
Pengobatan
jangka
panjang
berlangsung
jika
diperlukan
pengobatan
atau
perawatan
lanjutan
di
luar
rumah
sakit
(perawatan
rumah).
IKAAPDA
2014
Target
terapi
:
Target
objektif/terukur
yang
ingin
dicapai
setelah
terapi
diberikan.
Ditentukan
berdasarkan
acuan
pedoman
/standar
yang
dianut.
4
....
Rencana
edukasi
Rencana
edukasi/penyuluhan
yang
akan
diberikan
kepada
pasien
sehubungan
dengan
masalah-masalah
yang
dihadapi
pasien
harus
ditulis,
terutama
dalam
hubungannya
dengan
mencegah
penyakit
atau
mencegah
timbulnya
komplikasi
penyakit.
Contoh
:
anjuran
perubahan
pola
makan,
berolahraga,
pencegahan
penularan,
dan
lain
sebagainya.
Selain
itu
juga
perlu
diberikan
penjelasan
mengenai
rencana
diagnostik
dan
terapi
yang
akan
diberikan
agar
pasien
dan/atau
keluarga
mengerti
dan
terlibat
dalam
tatalaksana
pasien.
Rencana
Monitoring
:
Evaluasi
kondisi
klinis,
laboratorium
atau
penunjang
lainnya
yang
perlu
diperlukan
untuk
menilai
keberhasilan
pengobatan.
......
Disposisi
:
Penetuan
indikasi
pasien
dapat
pulang
sehat,
rawat
jalan
atau
rawat
inap
.......
Rencana
pemulangan
:
Pasien
dengan
indikasi
rawat
inap,
ditentukan
perkiraan
lama
rawatan
berdasarkan
clinical
pathway
alat
bantu
pulang
???
pulang
dengan
???
Daftar
Induk
Masalah
Ringkasan
daftar
masalah
dan
pencatatan
waktu
masalah-masalah
tersebut
ditemukan
dan
dapat
diselesaikan.
Setiap
masalah
yang
ada
dari
sejak
masuk
dan
yang
timbul
sewaktu
perawatan
akan
tertulis
dalam
lembaran
ini
Dengan
lembaran
ini
dengan
mudah
dapat
diketahui
masalah
pasien/kasus
tersebut
IKAAPDA
2014
5
RM-14
CATATAN
PERKEMBANGAN
TERINTEGRASI
Catatan
sebaiknya
bersifat
ringkas
dan
singkat,
namun
berisikan
hal-hal
yang
esensial.
Catatan
perkembangan
berisi
catatan
perubahan
subjektif
dan
objektif,
serta
pengkajian
selanjutnya
yang
berdasarkan
prinsip
cost
effectiveness,
yaitu
mengutamakan
keselamatan
pasien
dalam
mencapai
taraf
kesehatan
optimal.
Rencana
pemeriksaan
seyogyanya
sepadan
dengan
tujuan
perawatan.
Rencana
penyuluhan
lanjutan
kepada
pasien
dan
keluarga
juga
dituliskan.
Catatan
perkembangan
berisi
perjalanan
dan
perkembangan
penyakit.
Data
baru
yang
penting
dicatat
secara
singkat.
Setiap
perubahan
pada
pasien,
baik
mengenai
keluhan
maupun
gejala,
juga
perlu
dituliskan.
Demikian
pula
kesimpulan
dari
hasil
pemeriksaanpenunjang
yang
baru
diterima
harus
dicatat.
Secara
umum
catatan
perkembangan
berisikan
hal-hal
sebagai
berikut:
1.
Apakah
keluhan
dan
gejala
pasien
sekarang?
Adakah
perubahan?
2.
Adakah
perubahan
dalam
penemuan
pemeriksaan
jasmani?
3.
Apakah
ada
data
laboratorium
baru?
4.
Adakah
perubahan
formulasi
kasus
atau
hubungan
dari
berbagai
masalah
medis
satu
dengan
yang
lain?
5.
Adakah
rencana
yang
baru
dalam
rencana
diagnostik
dan
pengobatan
pasien?
Suatu
catatan
lanjutan
yang
baik
dapat
segera
memberikan
keterangan
untuk
berbagai
hal
penting
dan
paling
sedikit
bisa
menjawab
hal-hal
sebagai
berikut:
1.
Apakah
ada
keterangan
diagnostik
baru?
2.
Apakah
pasien
menjadi
lebih
baik
atau
lebih
buruk?
3.
Apakah
obat
yang
dipilih
bekerja
dengan
baik?
4.
Apakah
tindak
lanjut
diagnostik
dan
pengobatan
berjalan
atau
direncanakan?
Cara
penulisan
data
dengan
format
problem
oriented
dikenal
dengan
konsep
SOAP.
Konsep
SOAP
terdiri
dari
4
bagian:
1. Subjective
(Data
Subjektif)
Berisikan
bagaimana
perasaan
pasien
terhadap
keluhannya
sekarang.
Seringkali
perkataan
pasien
ditulis
dalam
tanda
kutip
supaya
dapat
menggambarkan
keadaan
pasien.
2. Objective
(Data
Objektif)
Berisikan
hasil
pemeriksaan
jasmani
dan
pemeriksaan
penunjang
3.
Assessment
(Pengkajian)
Berisikan
bagaimana
pendapat
pemeriksa
mengenai
data
tersebut
di
atas
dan
hubungannya
dengan
kasus.6,24
Pengkajian
merupakan
tulisan
yang
berisi
hasil
integrasi
pemikiran
dokter
(berdasarkan
pengetahuannya
mengenai
patofisiologi,
epidemiologi,
presentasi
klinis
penyakit,
dan
lain
sebagainya)
terhadap
data
subjektif
dan
objektif
yang
ada.
4.
Plan
(Rencana)
Berisikan
rencana
selanjutnya,
baik
diagnostik,
pengobatan
maupun
penyuluhan.
IKAAPDA
2014