Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1. Pengertian Fluida

Fluida / zat alir adalah zat yang bisa mengalir. Zat cair dapat mengalir dengan
sendirinya dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah atau tekanan tinggi ke
tekanan rendah. Sedangkan gas mengalir sendiri dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Fluida ditinjau pengaruh yang terjadi bila fluida mengalami perubahan tekanan,
dibagi menjadi 2 jenis , yaitu :
1. Fluida tak mampat ( incompressible ); apabila terjadi perubahan tekanan tidak
mengalami perubahan sifat fisik, misal volume tetap sehingga rapat massa ( density )
juga tetap. Jenis fluida ini adalah fluida fase cair stabil, misalnya : air, air raksa,
minyak dan cairan lain.
2. Fluida mampat ( compressible ); apabila terjadi perubahan tekanan akan mengalami
perubahan volume, sehingga mengalami perubahan rapat massa. Jenis fluida ini
adalah fluida fase gas, misalnya : udara, steam, dan gas-gas lain.

Ditinjau dari kekentalannya, zat cair dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :


1. Fluida Newton ( Newtonian fluid ) Yaitu zat cair yang dalam keadaan mengalir, antara
tegangan geser ( shear stress ) yang terjadi memberikan hubungan linier /garis lurus
dengan deformasi kecepatan / gradien kecepatan dari pola alirannya, yang termasuk
ini adalah fluida yang kekentalannya rendah/ encer.
2. Fluida Non Newton ( Non Newtonian fluid ) Yaitu bila zat cair yang mengalir
memberikan hubungan yang tidak linier (kurva lengkung) , yang termasuk ini adalah
fluida kental (pekat).

Aliran fluida cair dalam pipa, bila ditinjau dari kestabilan kapasitas atau debitnya, dibagi
2 yaitu :
1. Aliran dalam keadaan stabil (steady state), apabila debitnya selama waktu yang
ditinjau adalah tetap.
2. Aliran dalam keadaan tak stabil (unsteady state), apabila debitnya tidak tetap/ berubah.

Sedangkan tipe aliran bila ditinjau dari olakan yang terjadi, dibagi 2 yaitu :
1. Aliran laminar; bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan yang paralel,
dengan kecepatan rendah sehingga tidak terjadi arus olakan.
2. Aliran turbulen; bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan tak teratur dengan
kecepatan tinggi sehingga terjadi arus olakan.

I.2. Transportasi Fluida.

Transportasi fluida dilakukan dengan dua cara yaitu :


1. Pengangkutan yang menggunakan tempat (wadah)
2. Jaringan pengaliran yang sudah tertentu.

Cara pengaliran ada dua macam, yaitu sistem terbuka yang berhubungan dengan
udara luar, dan sistem tertutup yang biasanya menggunakan pipa. Dalam industri kimia,
yang perlu diperhitungkan atau diperhatikan secara khusus dalam perancangan adalah
sistem aliran fluida secara tertutup yang dilakukan di dalam pipa. Dalam perancangan
pengaliran sistem tertutup, perlu diperhatikan sifat dari fluidanya, yaitu fluida gas
mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, sedangkan fluida cair mengalir dari
tempat atau tekanan tinggi ke yang rendah.
Apabila kondisinya sudah memenuhi syarat tersebut, fluida sudah bisa mengalir
secara sendirinya, namun bila kondisinya belum memenuhi syarat, maka perlu dirancang
sedemikian sehingga bisa memenuhi persyaratan untuk masing-masing fluida, misal
dengan penambahan daya tambahan dari luar.Untuk fluida gas menggunakan bantuan
blower, fan, atau kompresor. Sedangkan untuk fluida cair menggunakan bantuan pompa.
BAB II
DESKRIPSI PROGRAM

II.1. Spesifikasi Fluida Cair.

II.2. Kondisi Operasi.

II.3. Sistem Perpipaan.

Secara umum, untuk transportasi fluida cair, sistem perpipaan biasanya terdiri dari
pipa silinder dengan sambungannya (fitting), alat-alat pengatur aliran (valve/kran), alat
penghasil aliran (pompa), dan alat ukur aliran (flowmeter). Sebagai dasar pemilihan pipa
yang digunakan untuk aliran zat cair, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Diameter pipa atau ukuran pipa yang optimal/ekonomis.
- Kekuatan pipa terhadap kondisi operasi, tekanan, suhu, dsb.
- Ketahanan bahan pipa terhadap pengaruh korosivitas fluida yang mengalir atau
berkontak.
Menurut jenis bahan yang digunakan untuk pipa, dibedakan dalam 4 kategori yaitu :
- Ferrous metallic pipe
- Non ferrous metallic pipe
- Non metal pipe

Pada pemompaan alkohol 60 % dari tangki penampung ke kolom distilasi, sistem


perpipaan dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut :
II.4. Perhitungan Tenaga Pompa dan Motor.

II.5. Pemilihan Jenis Pompa dan Cara Kerja Pompa.


Jenis dan ukuran pompa adalah sangat bervariasi, sehingga perlu suatu pedoman untuk
pemilihan pompa yang sesuai dengan penggunaanya. Secara umum, faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan pompa adalah sebagai berikut :
- Kapasitas
Besarnya kapasitas pompa ditentukan oleh laju alir fluida cair dalam aliran.
- Head
Head atau tekanan suatu pompa tergantung pada analisis sistem perpipaan yang
digunakan dengan memperhitungkan kehilangan akibat friksi, perubahan
kecepatan/tekanan maupun static headnya. Fluktuasi tekanan masuk dan keluar juga
digunakan sebagai pertimbangan.
- Fluktuasi

Anda mungkin juga menyukai