Anda di halaman 1dari 2

penganbilan darah arteri 08.55 | 1.

Definisi Arteri puncture adalah suatu metode


pengambilan darah yang melalui pembuluh darah arteri. Pengambilan darah arteri melalui
fungsi untuk memeriksa gas-gas dalam darah yang berhubungan dengan fungsi respirasi
dan metabolisme. 2. Tujuannya : 1. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel. 2.
Efisiensi pertukaran O2 dan CO2. 3. Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2.
4. Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri. 3. Indikasi Pasien dengan penyakit
obstruksi paru kronik. Pasien dengan edema pulmo. Pasien akut respiratori
distress sindrome (ARDS). Infark Miokard. Pneumonia. Klien syok.
Post pembedahan coronary arteri baypas. Resusitasi carniac arrest. Klien dengan
perubahan status respiratori. Anestesi yang terlalu lama. 4. Kontra indikasi
Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang menjalani terapi anti
koagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah. 5. Lokasi 1. Arteri
Radialis, merupakan pilihan pertama yang paling aman dipakai untuk fungsi arteri
kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau haematoem juga apabila Allen test negatif.
2. Arteri Dorsalis Pedis, merupakan pilihan kedua. 3. Arteri Brachialis, merupakan
pilihan ketiga karena lebih banyak resikonya bila terjadi obstruksi pembuluh darah. 4.
Arteri Femoralis, merupakan pilihan terakhir apabila pada semua arteri diatas tidak dapat
diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke
seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat mengakibatkan berlangsung lama
dapat menyebabkan kematian jaringan. Arteri femoralis berdekatan dengan vena besar,
sehingga dapat terjadi percampuran antara darah vena dan arteri. 6. Alat bahan 1
Buah spuit 2,5 cc yang disposible. 1 buah spuit 1 cc yang disposible. Gabus /
karet sebagai penutup jarum. 2 lembar kain kassa steril. Bengkok, plester,
gunting. Obat lokal anesthesi (bila) perlu. Kapas alkohol dengan campuran
bethadine. Kantong plastik berisi es bila pengirimannya jauh. Heparin injeksi
5000 unit. 7. Cara kerja 1. Siapkan peralatan sampling di tempat/ruangan dimana akan
dilakukan sampling. 2. Pilih bagian arteri radialis. 3. Pasang tali pembendung
(tourniquet) jika diperlukan. 4. Lakukan palpasi (perabaan) dengan jari tangan untuk
memastikan letak arteri. 5. Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
70%, biarkan kering. Kulit yang telah dibersihkan jangan dipegang lagi. 6. Tekan
bagian arteri yang akan ditusuk dengan dua jari tangan lalu tusukkan jarum di samping
bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak atau agak miring. Jika tusukan berhasil
darah terlihat memasuki spuit dan mendorong thorak ke atas. 7. Setelah tercapai
volume darah yang dikehendaki, lepaskan/tarik jarum dan segera letakkan kapas pada
tempat tusukan lalu tekan kapas kuat-kuat selama 2 menit. Pasang plester pada bagian
ini selama 15 menit. 8. Persiapan pasien 1. Persiapan secara umum, seperti : puasa
selama 8-10 jam sebelum pengambilan spesimen (untuk pemeriksaan glukosa darah
puasa, profil lipid, profil besi), tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok,
tidak minum alkohol, dan sebagainya. 2. Jika pasien harus melakukan pengambilan
spesimen sendiri (urin, dahak, faeses), jelaskan tata cara pengambilannya. Misalnya :
kapan harus diambil, bagaimana menampung spesimen dalam wadah yang disediakan,
mencuci tangan sebelum dan setelah mengambil spesimen, membersihkan daerah genital
untuk pengambilan sampel urin, dan sebagainya. 3. Jika pengambilan spesimen
bersifat invasif (misalnya pengambilan sampel darah, cairan pleura, ascites, sumsum
tulang, dsb), jelaskan macam tindakan yang akan dilakukan. 4. Anjurkan pasien untuk
mengepalkan tangannya dengan kuat supaya darah sebanyak mungkin keluar sehingga
telapak tangan pucat. 5. Tekan arteri radialis dan ulnaris agar tertutup sambil pasien
membuka kepalannya beberapa kali dan menutupnya kembali. Kemudian tangan dibuka,
lepaskan tekanan pada arteri ulnaris. 9. Antikoagulan Antikoagulan adalah bahan kimia
yang dipergunakan untuk mencegah pembekuan darah. Umumnya yang digunakan adalah
EDTA (ethylendiamin tetraaceticacid), natrium citrat, heparin dan natrium fosfat.
Pemilihan antikoagulan harus sesuai dengan jenis pemeriksaan dan takaran volumenya
harus tepat. 10. Komplikasi 1. Apabila jarum sampai menebus periosteum tulang akan
menimbulkan nyeri. 2. Perdarahan. 3. Cidera syaraf. 4. Spasme arteri.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai