Hari ini anak-anak pulang dari kempingnya. Terus terang saya rindu dengan mereka, terbayang wajah mereka...padahal baru semalam.... ditambah saya hari ini perjalanan ke Depok dengan menggunakan kereta, tambah melownya, teringat mereka. Anak-anak sampai rumah saya tidak ada di rumah, karena hari ini jadwal saya belajar fiqh muamalah di Lenteng Agung. Tapi saya mendapat info dari suami kalau mereka begitu sampai rumah langsung tertidur. Suami sedikit cerita melalui WA, kalau semalam Umar tidurnya agak malam karena asyik main dengan teman-temannya. Saya tiba di rumah sekitar jam 14-an, anak-anak ada di rumah mbahnya (kebetulan rumah kami dekat). Umar masih tidur, Umeir juga belum lama bangun dan bersiap hendak makan. Begitu melihat saya datang, Umeir langsung menghambur memeluk saya, saya cium dia sambil mengucapkan salam. Langsung saya tanya, apakah senang dengan kegiatan kemping kali ini. Umeir cerita seru, saya dengarkan dan sesekali menanggapinya. Setelah selesai, saya hampiri Umar yang sedang tidur. Saya bangunkan dengan lembut.... harus bangun, karena jam makan siang sudah terlewat. Alhamdulillah Umar terbangun, walaupun masih agak mengantuk. Saya pancing dengan pertanyaan seputar kempingnya agar dia mau cerita. Katanya kalau mau membangunkan orang itu, harus ditanya-tanya biar dia menjawab dan hilang mengantuknya. Dan ini efektif untuk Umar. Selesai Umar cerita, dia bilang haus. Mungkin orangtua itu seperti ini, lama tak jumpa dengan anaknya, berusaha melayani anaknya. Saya ambilkan minum, lalu saya ajak dia keluar kamar untuk makan. Umar mau, tapi minta digendong, saya gendonglah Umar ke ruang tamu. Umeir sedang makan dengan abinya, Umar mau makan tapi dibantu (disuapi). Saya bantulah Umar. Selesai makan, Umar dan Umeir minta pulang. Kebetulan saya naik sepeda, saya tawarkan ke mereka apakah ada yang ingin saya bonceng. Umeir tidak mau, dia memilih jalan samnil menggendong tasnya. Umar yang minta bonceng. Saat naik sepeda itu, Umar berkata kalau dia kangen saya.... wah....rasanya senang sekali, karena saya juga merasa demikian. Saya katakan juga kalau saya kangen dia. Sisa hari kami habiskan dengan mendengar cerita, menonton dan bermain. Saya ingin hari ini tidak ada ucapan yang tidak mengenakkan keluar dari mulut saya kepada anak-anak dan suami. Bahkan saat mereka hendak merapikan mainan, biasanya intonasi saya agak tinggi... tapi kali ini saya bicara degan lembut kemereka, Mas, adek, sudah malam, waktunya istirahat, ayo dirapihkan mainannya. Dan mereka langsung merapikan mainannya.... Alhamdulillah sampai anak-anak tertidur saya berhasil bicara dengan baik kepada mereka.