Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PELUMASAN

( Minyak Gemuk )

1. Ardhian Fauza ( 120401002 )


2. Safrul Ependi ( 120401005 )
3. Ardhian Saputra ( 120401011 )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
2015

A. Defenisi Minyak Gemuk ( grease )


Gemuk ( grease ) adalah merupakan jenis pelumas yang paling tua/ lama.

Gemuk ( grease ) dari bahan dasar lemak hewan dipergunakan telah dipergunakan

dari jaman Mesir kuno untuk melumasi bantalan poros mesin-mesin perang

mereka. Sementara gemuk ( grease ) pertama kali terbuat dari lemak binatang,

mampu digunakan untuk plumasan dengan kecepatan dan beban sedang,

sementara untuk tehnology saat ini sudah tidak bisa diaplikasikan lagi.Beban yang

tinggi, kecepatan tinggi dan temperature tinggi, dan beberapa persyaratan khusus

lainnya harus dapat dipenuhi oleh gemuk ( grease ) modern.

Secara defenisi gemuk atau gemuk ( grease ) adalah pelumas semi solid

yang mengandung base oil, thickening agent dan aditif. Seperti halnya pelumas

cair, fungsi dari gemuk pada dasarnya adlah sama yaitu sebagai bahan yang

digunakan untuk mengurangi gesekan dan aus pada permukaan benda yang

bersinggungan. Namun yang menjadi pembeda adalah jika pelumas cair

membutuhkan wadah dan pompa sebagai pengalir, maka gemuk dapat langsung

ditempatkan pada bagian yang ingin dilumasi.

1 Pelumasan
Secara umum, gemuk ( grease ) modern terdiri dari thickener atau matrix

dan base oil (mineral atau synthetic oil). Thickener atau matrix biasanya berupa

metalic soap (seperti sodium, calcium atau lithium), clay (bentonite), atau

synthetic material, dan perlakuan perawatan (service) gemuk ( grease ) tergantung

pada type thickener yang digunakan.

Pada aplikasinya, gemuk ( grease ) dapat diilustrasikan seperti busa/ spon.

Material busa/spon dapat menyerap sejumlah cairan yang cukup banyak (dalam

hal ini oli) yang kemudian akan dilepas keluar ketika busa mendapatkan tekanan

dan akan diserap kembali ketika tekanan pada spon tidak ada lagi.

Demikian halnya pada gemuk ( grease ), thickener atau matrix pada gemuk (

grease ) akan menyerap oli dan melepaskannya untuk menciptakan daya

pelumasan ketika gemuk ( grease ) terkena beban yang besar seperti misalanya

kejadian pada sebuah bearing. Ketika beban berkurang, misalnya bearing berputar

(dan sebelum bagian bearing berikutnya terkena beban), oli akan diserap kembali

ke dalam thickener gemuk ( grease ), siap untuk proses pelumasan berikutnya.

Untuk meningkatkan beberapa kemampuan kusus dari gemuk ( grease ),

beberapa aditive telah ditambahkan. Untuk meningkatkan kapasitas daya tahab

beban (loadcarrying capability), solid additive seperti PTFE

(Polytetrafluoroethylene), molybdenum disulfide atau graphite (pada beberapa

waktu terakhir ini) juga sering digunakan. Beberapa additive lain mungkin juga

digunakan, tergantung kebutuhan yang diperlukan untuk beberapa variasi gemuk (

grease ).

2 Pelumasan
Aditive Tackiness digunakan didalam gemuk ( grease ) untuk memperluas

aplikasi gemuk ( grease ), terutama untuk bagian dimana terdapat gaya centrifugal

yang cukup besar. Additive anti oxidant digunakan pada gemuk ( grease ) untuk

aplikasi industri dimana periode service lebih penjang. Pelindung karat dan

korosi sangant diperlukan sebagai sistem perlindungan tambahan.

Kelebihan pelumas gemuk dibanding pelumas biasa adalah sifatnya yang

tahan lama tanpa perlu penambahan karena gemuk tidak dapat mengalir dan

menyebar. Selain itu, merupakan perapat sempurna untuk mencegah

menempelnya benda-benda asing seperti kotoran, gas, dan air pada permukaan

yang dilumasi.

B. Klasifikasi Minyak Gemuk ( grease )

Dalam kehidupan sehari-hari dijumpai berbagai jenis gemuk dengan

berbagai kegunaannya masing-masing. Dengan demikian gemuk dapat

diklasifikasikan kedalam beberapa golongan yang antara lain:

1. Klasifikasi berdasarkan thickener

Grease diklasifikasikan berdasarkan pada type soap atau thickener yang

digunakan pada saat proses pembuatan, karena unsur ini yang paling

berpengaruh terhadap performance grease. Beberapa type grease secara umum

yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

a) Sodium Soap Base.

3 Pelumasan
Sodium Soap Base adalah Grease dengan kandungan serat tinggi didesain

untuk digunakan pada komponen dengan temperatur kerja yang tinggi seperti

untuk bearing roda. Grease type ini sekarang tidak banyak lagi digunakan arena

kemampuannya yang terbatas dan dayatahan terhadap air sangat buruk.

b) Calcium Soap Base

Calcium Soap Base merupakan gemuk yang lebih lembut, dengan ketahanan

terhadapa air yang cukup baik, akan tetapi daya tahan terhadap temperature sangat

terbatas. Grease ini juga sebagian besar sudah jarang ditemukan dan tidak

diproduksi lagi, bebera juga telah diperbaiki kualitasnya

c) Lithium Soap Base

Lithium Soap Base - Lithium soap greases are secara umum disebut juga

grease serbaguna atau multi-purpose greases. Dengan water resistance yang

bagus, dapat juga digunakan seperti sodium grease. Mempunyai sifat

penyimpanan aditive yang baik dan akan membentuk semacam grease collar

pada bagian luar bearing untuk melundungi grease dari kotoran dan air.

d) Bentonite (Clay) Base

Bentonite (Clay) Base Greases dengan bentonite secara umum didesain

sebagai grease tahan temperature tinggi dan biasa digunakan untuk bearing roda

pada unit yang dilengkapi dengan disc brake. Bahan dasar bentonite tidak

memiliki drop point (indikator performance grease untuk maximum temperature

grease) dan ini yang membuat grease ini lebih cocok untuk aplikasi tersebut.

e) Complex Soap Base

4 Pelumasan
Complex Soap Base Perkembangan tehnology pembuatan grease

menghasilkan beberapa additive kimia tambahan yang kemudian disebut dengan

complexgrease. Grease type ini menggunakan convensional soaps dengan

beberapa proses tambahan, dan type secara umum disebut sebagai lithium

complex. Type lain dari complex grease termasuk calcium complex dan

aluminium complex.

Penambahan istilah complex menunjukkan bahan additive grease (grease

properties) untuk memperbaiki karakteristik grease, ermasuk didalamnya daya

tahan terhadap temperature.

f) Calcium Complex

Calcium Complex Greases dengan water resistance tang baik dan daya

tahan terhadap temperature tinggi, akan tetapi tidak cocok untuk jalur pemompaan

yang panjang.

g) Aluminium Complex

Aluminium Complex Grease serbaguna termasuk untuk industri baja

dimana kapasitas dayatahan beban sangat tinggi, dikombinasikan dengan daya

rekat yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk aplikasi mesin industri dengan

beban berat.

h) Lithium Complex

Lithium Complex - Grease ini hampir sama dengan conventional lithium

greases dimana dapat digunakan untuk banyak aplikasi. Mempunyai daya tahan

terhadap air yang sempurna, daya tahan terhadap temperature tinggi juga sangat

5 Pelumasan
baik, daya tahan beban baik, dapat dipompakan melalui lubang pelumasan, pipa

kapiler dan mempunyai daya rekat yang baik sehingga tidak mudah meleleh.

i) Polyurea Base

Polyurea Base - Polyurea greases mempunyai daya tahan yang sangat baik

terhadap oxidasi dan digunakan untuk aplikasi long life dan fill-for-life.

Mempunyai daya tahan beban yang tinggi dan tahan temperature tinggi. Dan juga

baik untuk putaran tinggi, pilihan yang tepat untuk ball bearing atau roller bearing

dengan kecepatan yang sangat tinggi.

2. Klasifikasi berdasarkan tingkat kekentalan (Viscocity)

Selain diklasifikasikan berdasar thickener, grease juga diklasifikasikan

berdasarkan pada tingkat kekerasan dan kelembutannya. NLGI ( National Grease

Lubrication Institute) telah mengeluarkan beberapa klasifikasi angka yang

menunjukkan tingkat kekentalan grease. Berikut tabel klasifikasi grease tingkat

kekentalannya.

ASTM worked (60


NLGI strokes) penetration at Consistency food
Appearance
number 25 C tenths of a analog
millimetre
000 445-475 Fluid Cooking Oil
00 400-430 Semi Fluid Aple Sauce
0 355-385 Very Soft Brown Mustard
1 310-340 Soft Tomato Paste
2 265-295 Normal Grease Peanut Butter
3 220-250 Firm Vegetable Shortening
4 175-205 Very Firm Frozen Yogurt

6 Pelumasan
5 130-160 Hard Smooth Pate
6 85-115 Very Hard Cheddar Cheese

1. Klasifikasi berdasarkan Kegunaanya.

Klasifikasi Gemuk berdasrkan kegunanya adalah sebagai berikut :

a) Gemuk bantalan roda (wheel bearing grease) ini digunakan untuk

melumasi roda.
b) Gemuk Casis (Chassis Grease). Gemuk ini digunakan untuk melumasi

casis dan yang sering dipakai adalah Calcium Base Grease.


c) Gemuk Ball Joint. Pada ball joint biasanya digunakan Soap grease, dan

pada akhir-akhir ini ditambahkan unsur Sulfida dan Mulibdium untuk

pemakaian yang lama.


d) Gemuk bodi (Body Grease). Biasanya digunakan Lithium body grease

yang katakteristik temperatur rendahnya baik serta sifat tahan air, sifat tahan

lesuh, sifat mechanical stability, sifat mencegah tercerminnya cat yang baik

terutama untuk pemakaian yang lama.


e) Rubber Grease. Dipakai Lithium soap base grease yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan serta tidak merusak bagian karet dari kendaraan.


f) Disk Brake Grease. Dipakai sebagai pelumas dari kedua bidang anti skill

shim dari disc brake di mana sifat tahan panas, tahan tekanan, tahan air yang

baik, serta mencegah bunyinya rem.

C. Karakteristik Minyak Gemuk ( grease )

Kemampuan pelumasan grease tergantung pada bahan baku utama (baseoil)

serta pengentalnya. Pengental dapatdiidentikkan dengan serat yang dapat

menyerap dan kemudianmelepaskannya ke komponen yang dilumasi. Sebagian

7 Pelumasan
molekul pengental terserap kepermukaan logam yang dilumasi, yang bertujuan

untuk mencegah kontak langsungantar komponen. Sifat-sifat grease yang utama

ada dua, yaitu konsistensi(consistency) dan titik leleh (dropping point).

a. Penetrasi/konsistensi
Pengukurannyamenggunakan alat khusus yang dinamakan One Quarter

Scale Cone Equipment. Untuk penggolongan penetrasi ini telah dibuat olehNLGI,

dimana makin kecil nomor NLGI maka makin lunak greasenya.

b. Titik leleh (dropping point)

Titik lelehadalah temperatur pada saat grease mulai mencair. Titik leleh

digunakanuntuk quality control dan pengenalan grease. Titikleleh tidak

menunjukkan batasan maksimumtemperatur kerjanya. Pada umumnya suhu kerja

greasejauh lebih tinngi darititik lelehnya.

Karakteristik lainnya dari grease dapat dilihat pada jenisnya, yaitujenis

sabun (soap) atau bukan dari sabun (non soap). Sabun yang dimaksud

adalahsabun metalik atau abun logam. Pada umumnya grease adalah minyak

mineral yangdipadatkan dengan sabun logam. Dilihat dari sabun yang digunakan

secara umum,gemuk lumas dapat digolongkan ke dalam jenis :

Dasar aluminium (Al)

Sabun logamdengan menggunakan dasar aluminium mempunyai sifat

lembek, halus, transparanserta mempunyai ketahanan terhadap air. Jenis sabun

logam ini sangat baik untukkondisi kerja dibawah suhu 50oC.

Dasar kalsium (Ca)

8 Pelumasan
Sabun logam dengan menggunakan dasar kalsium mempunyai

sifatlembek, halus dan tahanterhadap air. Jenis sabun logam ini sangat baik untuk

kondisi kerja dibawahsuhu 50oC.

Dasar natrium (Na)

Sabun logamdengan menggunakan dasar natrium mempunyai sifat agak

berurat/serat dan dapatmencegah karat dengan baik, tetapi mudah larut dalam air.

Jenis sabun logam inisangat baik untuk kondisi kerja dibawah suhu 100oC.

Dasar litium (Li)

Sabun logamdengan menggunakan dasar aluminium mempunyai sifat

lembek, halus, mantap dalampemakaian serta mempunyai ketahanan terhadap air.

Jenis sabun logam ini sangatbaik untuk kondisi kerja dibawah suhu 150oC.

Sedangkan grease non sabun adalah grease yang mempunyai dasar bukan

sabun, seperti menggunakan silikon yang biasanyadigunakan untuk pemakaian

suhu tinggi.

Beberapa sifat fisik yang penting dari grease antara lain :

Ciri aliran

Ciri aliran grease merupakan salah satu sifat penting dalampenggunaanya

sebagai bahan pelumas. Pada saat pemakaian, grease harus dapat bertindaksebagai

cairan kental (viskos). Ciri aliran ini sangat mempengaruhipengisian/pemompaan

grease.

Tekstur dan struktur

9 Pelumasan
Sifat ini menyangkut penampilan dan mutu, yang menentukankerekatan

dan kemudahan grease bila ditangani. Kondisi tersebut tergantung padaviskositas

base oil dan jenis pengentalnya. Ciri dari tekstur tersebut adalahberserat (fibrous)

atau tanpa serat (unfibrous). Jika seratnya makin kecil makagrease tersebut terasa

lembut.

Stabilitas oksidasi

Sifat ini menyangkut ketahanan grease terhadap kerusakan kimia.

Pelelehan

Sifat ini menyangkut teroisahnya komponen minyak dari greaseselama

penyimpanan.

D. Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Minyak Gemuk ( grease )

Gemuk memiliki beberapa sifat yang tidak dapat dilakukan oleh oli

1. Keuntungannya

Pelumasannya tahan lama.


Mencegah menempelnya kotoran atau air
Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi
Mengurangi tingkat aus dan mencegah kerusakan dari komponen bearing
Melindungi dari korosi
Berfungsi sebagai seal untuk mencegah kotoran debu dan air masuk
Menahan gesekan langsung antara permukaan pada sistem pelumasan
Memiliki bentuk karakteristik fisik untuk metode pelumasan pada bagian

yang sulit
Tahan terhadap beberapa kondisi yang dapat merubah struktur bentuk dan

konsistensi dalam waktu yang lama dalam proses pelumasan.


Memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap kontaminasi seperti debu

& kelembaban, tanpa kehilangan karakteristik utamanya

10 Pelumasan
Memiliki jangkauan suhu yang sangat bagus, baik pada suhu yang sangat

rendah sampai suhu sangat tinggi, (-90 C s.d 1200 C )

2. Kerugiannya

Gemuk lebih sulit dalam penanganan (penggantian dan pengisian).

Mempunyai tahanan gerak besar.

Kemampuan pendinginan rendah (tidak mengalir)

Sulit untuk membersihkan kotoran

11 Pelumasan
E. Bahan Penyusun Minyak Gemuk ( grease )

Grease tersusun atas beberapa komponen, yaitu :

1. Base oil

Kandungan base oil dalam pembuatan grease adalah 75-95 %. Beberapatipe

minyak dasar dalam pembuatan grease adalah :

- minyak bumi dari jenis parafinik

- minyak nabati : minyak sawit, minyakjarak, dan lain-lain

- minyak sintetis : senyawa komplekshidrolarbon

2. Bahan pengental (Thickener)

Komponen ini berfungsi sebagai bahan pengental dalam produk greasedengan

kandungan 5-20 %. Beberapa tipepengental yang umum digunakan adalah :

- pengental organik sintetik (zatanorganik gel) : poliurea, sabun logam

sederhana dan sabun logam kompleks

12 Pelumasan
- sabun yang terbentuk dari asam lemakataupun ester yang berasal dari

minyak nabati

3. Aditif

Aditif berfungsimeningkatkan performa grease dengan kandungan 0-15 %.

Aditif yang ditambahkanperlu diperhatikan terutama sifat biodegrability-nya

terhadaplingkungan.

Kemampuan grease sebagai bahan lubrikan tergantung pada base oil,bahan

pengental serta aditifnya. Bahan pengental, ibarat busa, menyerap minyak dan

nantinya melepaskannyake komponen yang dilumasi. Sebagianmolekul bahan

pengental terserap ke permukaan logam yang dilumasi untuk mencegahterjadinya

kontak antar logam logam. Sifat grease tersebut diperkuat denganadanya aditif.

Aditif ini merupakan suatu bahan yang berfungsi sebagaivitamin bagi grease

yang kegunaannya antara lain :

Sebagai anti korosi

Minyakpelumas harus mampu mencegah atau mengurangi proses timbulnya

karat/proses korosiatau melindungi permukaan yang dilumasi dari terbentuknya

karat. Untuk meningkatkankemampuan pencegahan timbulnya karat, maka

digunakan aditif sebagi anti korosi.

Sebagai anti aus

Untuk pembebanan kontak antara bidang yang relatif tinggi, pelumas harus

mampu mencegahkeausan secara pasif dengan membentuk lapisan film yang kuat

di permukaan yangdilumasi, sehingga mampu mengurangi permukaan sentuh

13 Pelumasan
logam yang dilumasi dansecara aktif bereaksi dengan permukaan logam untuk

mencegah terjadinya proses pemanasansetempat akibat beban yang tinggi.

Sebagai anti oksidan

Prosesoksidasi menyebabkan kerusakan pelumas dan menyebabkan

timbulnya kotoran sertaasam yang dapat menimbulkan masalah selanjutnya.

Untuk itu minyak pelumas harusmempunyai sifat/kemampuan tahan terhadap

oksidasi, guna melindungi diri dari proseskerusakan serta menetralisir asam-asam

yang mungkin terbentuk.

Mempertahankan kekentalangrease (viscosity index improver)

Aditif untuk mempertahankan kekentalan grease diperlukan untukmencegah

pengencer angrease. Pada suhu mesin tinggi akibat mesin bekerja dengan waktu

lama dan padasuhu udara panas, grease akan mengencer. Peran grease yang

menjadi encer tentusaja akan kurang efektif. Oleh karena itu dibutuhkan bahan

aditif yang bersifatdapat mempertahankan kekentalan grease.

F. Tips Memilih Graese Yang Kompatible Dengan Bahan Dasarnya

" Apakah ada tabel kompatibilitas grease ? Apa parameter yang mengontrol

kompatibilitas berbagai jenis pengental grease ? "Keputusan untuk melakukan

perubahan dalam pelumas mesin harus selalu hati-hati dievaluasi . Dengan

gemuk , sebagai lawan dari minyak , sangatlah penting untuk berhati-hati ketika

berpindah dari satu jenis pelumas yang lain . Karena sifat dasar minyak , itu bisa

sulit untuk menghapus semua minyak tua sebelum memperkenalkan grease baru

ke mesin dengan cara yang sama bahwa minyak dapat dialirkan dari mesin untuk

menambahkan minyak baru .

14 Pelumasan
Karena tantangan ini , keputusan untuk menggunakan minyak baru di mesin

harus dikelola dengan kompatibilitas minyak dalam pikiran . Grafik di bawah ini

menggambarkan kompatibilitas antara sebagian besar jenis lemak dengan tiga

kategori : yang kompatibel , borderline kompatibel dan tidak kompatibel . Apakah

dua gemuk yang kompatibel akan tergantung pada jenis pengental dan cairan

dasar serta sifat minyak yang dihasilkan setelah dua jenis minyak telah cukup

dicampur .

Kompatibilitas Grease dapat rumit bahkan untuk teknisi pelumasan rata-rata.

Satu kesalahan umum adalah ketika spesifikasi minyak didasarkan pada kinerja

tanpa mempertimbangkan komposisi . Hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi

serius jika dua gemuk berbeda dengan kriteria kinerja yang sama dicampur

bersama-sama dan komposisi mereka tidak kompatibel .Kekhawatiran lain

berkaitan dengan kompatibilitas antara polyurea dan gemuk berdasarkan sabun

lithium sederhana ( dan sabun lithium kompleks ) . Pengental Polyurea memiliki

berbagai kemungkinan komposisi , dengan beberapa sempurna kompatibel dengan

sabun lithium dan lain-lain cukup tidak kompatibel .Ketika perubahan jenis lemak

terjadi , adalah penting untuk menguji campuran dari dua gemuk . ASTM D6185 -

11 dikembangkan untuk mengevaluasi kompatibilitas pelumas campuran biner

lemak. Standar ini memungkinkan Anda untuk menilai tiga pengukuran spesifik

kinerja : titik menjatuhkan , stabilitas mekanik dan konsistensi . Tergantung pada

hasil , pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan

kompatibilitas grease .Sementara grafik kompatibilitas menawarkan cara yang

efektif untuk memastikan kompatibilitasnya umum antara dua gemuk , melakukan

tes kompatibilitas grease mungkin lebih disukai ketika aplikasi kritis yang

15 Pelumasan
terlibat . Dalam banyak kasus , dua gemuk dirancang untuk aplikasi yang sama

dapat memiliki karakteristik merugikan bila dicampur bersama-sama .Bekerja

dengan pemasok minyak juga harus menjadi bagian dari proses pengambilan

keputusan kompatibilitas , karena mereka mungkin memiliki solusi untuk aplikasi

tertentu dipengaruhi oleh perubahan dalam jenis lemak. Dengan menjadi

menyeluruh dan hati-hati dalam penilaian Anda , Anda dapat memastikan

kehidupan mesin diperpanjang dan menghindari biaya yang signifikan karena

kegagalan prematur .

G. Contoh Graese Dan Spesifikasinya.


1. GREASE PERTAMINA SGX-NL

GREASE PERTAMINA SGX-NL adalah jenis grease bantalan untuk

kendaraan yang sifatnya serba guna, dengan dasar sabun lithium 12-

hydroxystearate mengandung aditif anti oksidasi, anti karat dan juga mempunyai

sifat extreme pressure (EP). Grease ini dianjurkan untuk chasis kendaraan,

16 Pelumasan
bantalan roda (wheel bearing) dll, juga untuk kendaraan transportasi, truk tugas

ringan dan minibus.

Grease ini mem punyai daya lekat yang baik pada permukaan logam, maka

dapat melindunginya dari pengaruh udara lembab. Dengan adanya sifat EP,

GREASE PERTAMINA SGX-NL ini mempunyai daya tahan terhadap beban kejut

pada bantalan. Grease lumas jenis ini dibuat dari bahan dasar yang tidak

mengandung lead (Pb), sehingga lebih aman terhadap lingkungan. PERTAMINA

SGX-NL dapat digunakan untuk melumasi bagian-bagian kendaraan bearing.

membutuhkan grease multiguna dengan temperatur

2. GREA

S
2. GREASE PERTAMINA X-NL2, X-NL3

GREASE PERTAMINA X-NL2, X-NL3 adalah grease untuk industri yang

sifatnya serba guna dengan bahan dasar sabun lithium 12-hydroxystearate dan

aditif - aditif pilihan yang mem punyai sifat-sifat tahan terhadap: oksidasi,

maupun udara lembab, sehingga dapat mencegah terjadinya karat. Spesifikasinya

sebagai berikut

17 Pelumasan
3. GREASE PERTAMINA SUPER EPX-2

GREASE PERTAMINA SUPER EPX-2 adalah grease berkualitas tinggi

didisain khusus untuk aplikasi beban ekstrim yang beroperasi pada kecepatan

sedang maupun tinggi. GREASE PERTAMINA SUPER EPX-2 terdiri dari

thickener Lithium 12-hydroxystearate dan dilengkapi dengan aditif pilihan

sehingga cocok digunakan baik untuk chasis maupun bearing.

GREASE PERTAMINA SUPER EPX-2 memiliki kemampuan water

washout yang sangat baik cocok digunakan untuk daerah operasi dengan

kelembaban yang tinggi dan melindungi komponen mesin dari karat dan korosi.

GREASE PERTAMINA SUPER EPX-2 juga cocok digunakan untuk aplikasi

industri, lokomotif dan peralatan berat lainnya.

18 Pelumasan
4. GREASE PERTAMINA EPX-NL1, EPX-NL2

GREASE PERTAMINA EPX-NL1, EPX-NL2 mempunyai dasar sabun

Lithium 12-hydroxys tearate dengan aditif extreme pressure pilihan sehingga

dapat digunakan pada aplikasi beban ekstrim.

GREASE PERTAMINA EPX-NL1 disarankan untuk bearing tugas berat

yang terdapat dalam central dispensing system dan EP gear grease pada suhu

lingkungan.

GREASE PERTAMINA EPX-NL2 dianjurkan untuk rolling dan plain

bearing tugas berat serta pemanfaatan lainnya, bahkan untuk lingkungan yang

basah dan kondisi beban kerja yang berat pada suhu operasi sampai 140 o C.

19 Pelumasan

Anda mungkin juga menyukai