ABSTRAK
Pembangunan rumah tinggal sederhana yang cepat dan praktis tanpa memeperhatikan kualitas
struktur atau dalam perencanaannya tidak berdasarkan standar/peraturan yang berlaku sangat
beresiko bagi penghuninya. Penting untuk memperhatikan kualitas struktur sebagai penopang beban
bangunan dan gaya dari luar, seperti gempa. Apalagi Indonesia merupakan Negara yang rawan
terhadap resiko gempa baik dalam intensitas sedang maupun berat. Untuk itu perlu dilakukan
evaluasi terhadap kinerja dari rumah tinggal sederhana apabila terjadi gempa serta mengevaluasi
komponenkomponen strukturnya dalam hal ini balok dan kolom.
Evaluasi kinerja bangunan diperoleh melalui metode analisis statik pushover dengan Program SAP
2000. Analisis ini berupa peningkatan beban secara berangsurangsur sampai bangunan mencapai
titik keruntuhan. Analisis pushover menghasilkan kurva pushover yang menunjukan target
perpindahan yang akan menentukan kinerja bangunan. Selanjutnya dicek ulang untuk komponen
struktur apakah cukup aman menahan beban yang bekerja. Pengecekan dalam bentuk redesain
dimensi tulangan sampai didapat dimensi tulangan baru kemudian dibandingkan dengan tulangan
terpasang di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tinggal yang diteliti berada pada kondisi damage control
yang artinya masih dalam kondisi aman untuk dihuni. Sedangkan untuk pengecekan balok dan kolom
diperoleh dimensi tulangan yang lebih kecil daripada tulangan terpasang. Artinya tulangan
terpasang di lapangan aman untuk digunakan namun masih bisa diperkecil agar lebih ekonomis
tanpa mengurangi nilai keamanannya.
Kata kunci : rumah tinggal sederhana, analisis pushover, balok, kolom
301
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
tinggal sederhana tanpa perhitungan struktur bekerja, maka pada perencanaan struktur
sudah aman dan mampu menahan beban yang digunakan faktor keamanan tertentu. Faktor
bekerja. keamanan ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Faktor keamanan yang berkaitan dengan
Pembatasan Masalah beban luar yang bekerja pada struktur,
1. Bangunan yang ditinjau adalah rumah disebut faktor beban.
tinggal sederhana satu lantai dari beton 2. Faktor keamanan yang berkaitan dengan
bertulang. kekuatan struktur (gaya dalam), disebut
2. Hanya meninjau balok dan kolom bangunan. faktor reduksi kekuatan ()
3. Variasi penampang beserta tulangan Karena pada dasarnya kuat rencana (Rr)
terpasang diambil dari data lapangan. merupakan kekuatan gaya dalam sedangkan kuat
4. Menggunakan analisa 3D. perlu (Ru) merupakan gaya luar yang bekerja
5. Analisis dengan nonlinear statik pushover. pada struktur, maka agar struktur dapat dijamin
6. Analisis Pushover menggunakan Program keamanannya harus dipenuhi syarat berikut:
SAP 2000 Metode Koefisien FEMA 356. ( ) ( )
302
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
303
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
adalah bangunan yang dalam pasca gempa T = perioda getar fundamental struktur.
tidak sangat mendesak sebagai fasilitas
penyelamatan. Contoh adalah gedung
perkantoran, perumahan, dan sebagainya.
Resiko Korban jiwa sangat rendah.
SP-4 Limited Safety, Bukan merupakan level
spesifik, tetapi merupakan jarak/tingkat
antara SP-3 dengan SP-5. METODE PENELITIAN
SP-5 Structural Stability (SS), Termasuk
dalam kategori ini adalah struktur bangunan Metode evaluasi yang digunakan peneliti
yang dalam pasca gempa, gedung diambang dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
batas runtuh total. perencanaan ulang dimensi tulangan balok dan
SP-6 Not Considered, Bukan merupakan kolom berdasarkan Tatacara Perhitungan
tingkat kinerja, tetapi khusus untuk situasi- Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI
situasi dimana hanya untuk evaluasi seismic 03-2847-2002, kemudian membandingkan hasil
nonstructural atau retrofit. perencanaan ulang dengan dimensi tulangan
Berdasarkan FEMA 273, terdapat beberapa yang sudah terpasang di lapangan. Gaya-gaya
tingkat kinerja bangunan. Berikut uraian yang dipakai dalam perencanaan ini adalah gaya-
mengenai tingkat kinerja tersebut. gaya yang dihasilkan dari analisa pushover.
Tingkat Operasional (Operational Level),
peralatan utilitas masih berfungsi, terdapat
sedikit kerusakan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat Penggunaan Sedang (Immediate Datadata bangunan yang dipakai dalam
Occupancy Level), bangunan menerima penelitian ini adalah sebagai berikut.
"tanda hijau" (aman untuk digunakan), dari Tipe bangunan: rumah tinggal sederhana
hasil pemeriksaan perlu sedikit perbaikan.
Jumlah lantai: 1
Tingkat Aman untuk Dihuni (Life Safety
Tinggi bangunan: 350 cm
Level), struktur tetap stabil dan mempunyai
Ukuran denah: 850 cm arah-X dan 750 cm
kapasitas pelayanan cukup, kerusakan bagian
arah-Y
nonstructural masih terkontrol.
Dimensi penampang balok 11 cm x 15 cm
Tingkat Pencegahan Keruntuhan (Collapse
Prevention Level), bangunan tetap berdiri, Dimensi penampang kolom 11cm x 11cm
hampir runtuh, kerusakan lain masih Tul. balok: 4D10mm, sengkang: D6200
diperkenankan. Tul. kolom: 4D10mm, sengkang D6200
Bangunan terletak di Kotamobagu, Profinsi
Analisis Beban Seismik Sulawesi Utara.
Parameter percepatan spektral desain untuk Jenis Tanah : Tanah Keras
perioda pendek, SDS dan pada perioda 1 detik,
SD1, harus ditentukan melalui perumusan berikut
ini:
Menentukan spektrum respons desain,
sebagai berikut.
Untuk T < T0; ( )
Untuk T0 T Ts;
Untuk T > Ts;
dengan,
SDS = parameter respons spektral percepatan
desain pada perioda pendek; Gambar 2. Denah Rumah Tinggal
Sederhana
SD1 = parameter respons spektral percepatan
desain pada perioda 1 detik;
304
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
( )
Arah-X
Diketahui : Te = 0,3846 detik
C0 = 1,0803
C1 = 1.1394
C2 = 1,0
C3 = 1,0
Sa = 1,1
g = 9,81 m/det2
Arah-Y
Diketahui : Te = 0,3786 detik
C0 = 0,9778
Gambar 3. Pemodelan Struktur C1 = 1,1416
C2 = 1,
Dari hasil analisis pushover pada program C3 = 1,0
sap2000 v.16 berdasarkan metode FEMA 356, Sa = 1,1
maka didapat kurva pushover (hubungan antara g = 9,81 m/det2
base shear dan roof displacement) pada arah X
dan Y.
Evaluasi Level Kinerja Bangunan
Gambar 4. Kurva Pushover Arah X (FEMA 356) Berdasarkan target perpindahan yang
diperoleh dari metode koefisien FEMA 356,
diperoleh kinerja bangunan sebagai berikut.
305
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
( )
( )
306
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
Kontrol regangan ( )
( ) Sesuai dengan syarat minimum tulangan
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh longitudinal, digunakan 48mm.
dimensi tulangan baru untuk arah X berupa
tulangan tunggal yaitu berdiameter 8mm
berjumlah 4 buah. Jika dibandingkan dengan Cek rasio penulangan pokok:
tulangan yang sudah terpasang dilapangan 4
buah tulangan diameter 10mm, maka hasil ini
lebih ekonomis. Dengan demikian tulangan
terpasang dilapangan sudah cukup kuat untuk
menopang beban yang bekerja, namun belum Kontrol :
cukup ekonomis. Untuk lebih ekonomis bisa
digunakan tulangan hasil redesain.
(Ok)
Perhitungan Tulangan Balok Arah Y
Dengan langkahlangkah perhitungan yang Dari hasil perhitungan di atas diperoleh
sama seperti pada perhitungan tulangan balok dimensi tulangan baru untuk kolom yaitu 4 buah
arah x dengan Mu sebesar 4731385 Nmm, tulangan berdimensi 8mm. Jika dibandingkan
diperoleh dimensi tulangan baru untuk arah Y dengan tulangan yang sudah terpasang
berupa tulangan tunggal yaitu berdiameter 10mm dilapangan 4 buah dimensi 10mm, maka hasil ini
berjumlah 3 buah. Jika dibandingkan dengan lebih ekonomis. Dengan demikian tulangan
tulangan yang sudah terpasang dilapangan 4 terpasang dilapangan sudah cukup kuat untuk
buah dimensi 10mm, maka hasil ini lebih menopang beban yang bekerja namun belum
ekonomis. Dengan demikian tulangan terpasang cukup ekonomis. Untuk lebih ekonomis bisa
dilapangan sudah cukup kuat untuk menopang digunakan tulangan hasil redesain.
beban yang bekerja, namun belum cukup
ekonomis. Untuk lebih ekonomis bisa digunakan Perhitungan Tulangan Kolom Arah Y
tulangan hasil redesain. Dengan langkahlangkah perhitungan yang
sama seperti pada perhitungan tulangan kolom
Evaluasi Kolom arah x dengan Pu sebesar 15269,238 N,
diperoleh dimensi tulangan baru untuk kolom
Perhitungan Tulangan Kolom Arah X yaitu 4 buah tulangan berdimensi 8mm. Jika
Diketahui : dibandingkan dengan tulangan yang sudah
Kolom = 110/110 terpasang dilapangan 4 buah dimensi 10mm,
f'c = 25 MPa maka hasil ini lebih ekonomis. Dengan demikian
fy = 240 MPa tulangan terpasang dilapangan sudah cukup kuat
untuk menopang beban yang bekerja namun
Pu = 9622,33 N
belum cukup ekonomis. Untuk lebih ekonomis
bisa digunakan tulangan hasil redesain.
Diambil rasio tulangan (g) = 0,02
307
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Applied Technology Council. 1996. Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Building (ATC-40).
California, U.S.A.
Asroni, A. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
(SNI-03-2847-2002)., Bandung.
Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung (SNI-1726-2002)., Jakarta.
Dewobroto, W. 2007. Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP 2000 Edisi Baru. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Federal Emergency Management Agency. 1997. NEHRP GUIDELINES FOR THE SEISMIC
REHABILITATION OF BUILDING (FEMA 273). Washington, U.S.A.
Haryono, S., 2003. Kajian Penggunaan Nonlinear Statik Pushover Analysis dengan Metode ATC-40,
FEMA 356, FEMA 440 dan Perilaku Seismic Inelastic Time History Analysis untuk Evaluasi
Kinerja Struktur Bangunan pasca Gempa. Jurnal Teknik Sipil UGM, Yogyakarta.
308
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (301-309) ISSN: 2337-6732
Pranata, Y.A., 2006. Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa dengan Pushover
Analysis. Jurnal Teknik Sipil UKM, Bandung.
Resmi, B. M., 2010. Modul Kuliah struktur Beton Bertulang 1. Universitas Mercu Buana.
Sembiring, J. T., 2002. Beton Bertulang Edisi Revisi. Rekayasa Sains, Bandung.
Waworuntu, G., 2014. Evaluasi Kemampuan Struktur Rumah Tinggal Sederhana Akibat Gempa.
Skripsi Program S1 Teknik Sipil Unsrat, Manado.
309