Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Untuk mengetahui cara menghitung armatur.
Untuk mengetahui cara menghitung indeks ruang.
Untuk mengetahui cara menghitung efisiensi.
Untuk mengetahui cara menghitung kuat penerangan.
Untuk mengetahui cara menghitung jumlah titik lampu.
Untuk mengetahui cara menghitung daya yang digunakan dalam gedung
bertingkat.
Untuk mengetahui cara membuat diagram distribusi.
1.2.2 Manfaat.
Adapun manfaat yang dapat diambil , diantaranya mahasiswa dapat:
Dapat menghitung jumlah titik lampu.
Dapat menghitung armature.
Dapat menghitung indeks ruangan.
Dapat menghitung efisiensi.
Dapat menghitung kuat penerangan.
Dapat menghitung daya yang digunakan dalam gedung bertingkat.
Dapat membuat diagram distribusi.
2
1.4 Metodologi
Adapun data-data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini didapat
dengan cara :
Peninjauan langsung
Penulis meninjau langsung ke lokasi pekerjaan dan melakukan
perhitungan secara langsung.
Diskusi
Penulis diberikan kesempatan bertanya kepada dosen pembimbing dan
berdiskusi bersama teman sekelompok ataupun teman lainnya.
Literatur
Penulis memperoleh data dari beberapa sumber buku ataupun melalui
internet.
3
BAB IV. Hasil Dan Pembahasan
Pada bab ini membahas mengenai hasil perhitungan armature dan jumlah
titik lampu serta perhitungan daya.
BAB V. Penutup.
Pada bab ini berisitentang kesimpulan dari pembahasansertasaran penulis.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 INSTALASI
Perancangan suatu instalasi yang baik haruslah memenuhi ketentuan-
ketentuan serta peraturan yang berlaku, adapun peraturan yang harus dilaksanakan
dalam perancangan instalasi listrik di Indonesia adalah persyaratan umum
instalasi listrik (PUIL) tahun 2000. Selain standar material yang digunakannya itu
standar International Electrotechnical Commission (IEC 60364). Selain standar itu
juga terdapat peraturan yang lain. Untuk dapat menerapkan dan melaksanakan
peraturan tersebut dalam pemasangan suatu insatalasi, maka harus dilakukan
teknik latihan pemasangan instalasi listrik sehingga dengan latihan dasar ini akan
diperoleh keterampilan dibidang ini yang dalam pelaksanaan selalu
mengutamakan PUIL, serta peraturan lainnya yang berhubungan dengan instalasi
listrik.
Diantara peraturan yang harus ditaati dan diperoleh yaitu :
a. Pemasangan Instalasi tenaga dilaksanakan dengan penanaman
kabel dalam tanah dengan menggunakan karet pelindung.
b. Warna kabel / isolasi dari penghantar haruslah :
Fasa 1 (L1) dengan isolasi merah.
Fasa 2 (L2) dengan isolasi kuning.
Fasa 3 (L3) dengan isolasi hitam.
Penghantar netral dengan isolasi biru.
Penghantar pentanahan dengan isolasi kuning-hijau.
c. Luas penampang dari penghantar yang digunakan di tentukan
dengan pertimbangan.
d. Semua pemutusan tenaga harus mempunyai daya-daya pemutus
sekurang-kurangnya sama dengan arus hubung singkat yang dapat
terjadi pada tempat pemutusan tenaga.
5
e. Pipa instalasi harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan lembab
dan menjalarkan api.
2. Keandalan.
Kehandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas
normal termasuk kesederhanaan dari sistem yang digunakan.
3. Kemudahan Tercapai.
Untuk pemasangan peralatan listrik disusun sedemikian rupa sehingga dalam
pengoperasian pengawatan dan pemeriksaan mudah dilakukan.
4. Ketersediaan.
Adalah ketersediaan instalasi melayani kebutuhan daya, gawai maupun
instalasi. Pemberian daya yang kontinyu pada pelanggan adalah sangat penting
sumber daya diperlakukan untuk pemberian daya seluruh atau sebagian dari
beban.
5. Keindahan.
Adalah kerapian dari pemasangan suatu peralatan listrik sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
6. Ekonomis.
Harus dilakukan suatu instalasi listrik yang ekonomis dengan memiliki hasil
yang handal.
6
2.2 SATUAN TEKNIK PENERANGAN
Cahaya yang dapat dimanfaatkan untuk penerangan sampai saat ini adalah
cahaya dan matahari dan energi listrik. Konsep cahaya pada prinsipnya
merupakan bentuk gelombang elektromagnetik. Proses gelombang
elektromagnetik ini adalah juga merupakan gejala getaran identik dengan
frekuensi. Mengacu pada konsep gelombang elektromagnetik, maka kecepatan
rambat gelombang v di ruang bebas sama dengan 3 x 105 km per detik.
7
= I . = 4 I lumen
Flux cahaya (luminous flux) dinyatakan dalam satuan lumen (lm), dan
sama dengan jumlah seluruh cahaya yang dipancarkan suatu sumber cahaya dalam
satu detik.
8
( sumber cahaya tegak lurus dengan bidang yang diterangi).
I
Ep
r2
E E ' cos
= sudut antara sinar cahaya dan garis tegak lurus pada bidang a - b dititik P.
Rumus ini dikenal sebagai hukum cosinus.
9
Karena keliling lingkarang sama dengan 2 x jari-jarinya, maka :
360 o
radian 57,3o
2
Misalkan dari permukaan sebuah bola dengan jari-jari r, ditentukan suatu bidang
dengan luas r2.
Kalau ujung suatu jari-jari kemudian menjalani tepi bidang itu, maka sudut ruang
yang dipotong dari bola jari-jari ini, disebut steradian.
Jumlah steradian suatu sudut yang dinyatakan dengan dengan lambang (omega)
10
Bila luminasinya sangat kecil dapat juga digunakan satuan cd/m2.
2.3 PENGHANTAR
Penghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, penghantar
yang sering digunakan adalah tembaga dan aluminium. Suatu kawat penghantar
yang berisolasi disebut kabel, Isolasi tersebut disesuaikan dengan ukuran dan
kegunaannya, yang terpenting dari suatu isolasi kawat penghantar itu adalah
penandaan pada isolasi kawat penghantar tersebut yang nantinya akan
mempermudah dalam pemakaian kabel untuk instalasi.
Dalam sistem instalasi listrik rumah, kabel listrik adalah salah satu
komponen vital yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari sumber listrik
PLN menuju peralatan listrik. Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel
Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (2), kabel ini seperti pembuluh
darah dalam tubuh manusia, dimana bila saluran pembuluh darah ada yang
bermasalah tentu tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Kabel listrik pun
demikian, bila ada saluran yang bermasalah maka akan berpotensi mengganggu
sistem instalasi listrik rumah anda. Artikel kali ini akan menjelaskan lebih dalam
mengenai kabel listrik dan hubungannya dengan kapasitas hantarannya.
11
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam
yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik
yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar. Kabel
ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar
logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi
lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai di rumah.
Bila kabel tersebut dikupas maka akan kelihatan sebuah selubung (biasanya
berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2 atau 3
inti) dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda. Sedangkan
kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi.
Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat
penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik
PLN.
Untuk penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang
memerlukannya ada 2 kemungkinan yang dapat digunakan yaitu:
a. NYM.
1. Kode pengenal .
Huruf kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
Y = Isolasi PVC
M = Selubung PVC
RM = Penghantar padat bulat berkawat banyak
-1 = Warna urat kuning hijau
12
-0 = Warna urat tanpa kuning hijau
2. Tanda Kabel.
Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda
atau hitam dan kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak
tidak melebihi; 20 cm bila tanda itu diletakkan pada urat berwarna biru muda,
dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut diletakkan pada saluran luar.
Warna selubung luar dari luar kabel-kabel yang berbentuk dalam spesifikasi
ini harus putih keabu-abuan atau putih kekuning- kuningan.
b. NYA.
2. Tanda kabel.
Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau
kuning dan merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara
tidak melebihi 20 cm.
13
Gambar 2.4 (a) Kabel NYY. Gambar 2.4 (b) Kabel NYMHY.
1. Kode Pengenal.
Huruf Kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
NA = Kabel standar, dengan alumunium sebagai
penghantar
Y = Isolasi PVC
Y = Selubung PVC
Re = Penghantar padat bulat
Rm = Penghantar padat Bulat
Sm = Penghantar dengan dipilih bentuk sektor
2. Tanda Kabel.
Isolasi kabel serabut tunggal jika diberi warna hijau-kuning atau biru muda
atau merah atau hitam atau kuning tanda-tanda pengenal diberi jarak tidak
melebihi 50 cm yang diletakkan pada selubung luarnya dan warna selubung
luar dari kabel-kabel spesifikasi harus hitam.
14
arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan
mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah
mengenai peningkatan kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa
tahun ke depan ternyata ada penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih
baik sedari awal dipersiapkan kabel dengan ukuran yang sedikit lebih besar untuk
mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini sehingga menghindari
pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur kabel
ternyata sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel
dengan lebih teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam
kondisi baik.
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari
penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada
kabel tipe NYA, NYM dan NYY.
15
Tabel 3 Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY
Dari tabel diatas, satu hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur
lingkungan di luar kabel. KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku
16
untuk maksimum temperatur di sekitar kabel sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan
menyebabkan turunnya nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang harus
diperhitungkan sesuai dengan besarnya lingkungan.
17
Sedangkan untuk pengaman elektromagnetik digunakan kumparan yang
dapat menarik angker dari besi lunak. Umumnya pemutus secara
elektomagnetik ini berlangsung tanpa kelembaban, kalau melebihi nilai
yang telah ditentukan sesuai arusnya maka akan terputus.
Berdasarkan waktu pemutusan pengaman otomatis dapat dibagi atas:
a. Otomatis - L (untuk tahanan).
Pada otomatis jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan
meningkatkan suhu hantaran. Kalau terjadi beban lebih dan suhu hantaran
melebihi suatu nilai tertentu, elemen dwilogamnya akan memutuskan
arusnya.
Kalau terjadi hubungan singkat, arunya diputuskan oleh pengaman
elektromagnektik. Untukarus bolak balik yang sama dengan 4 in 6 in
untuk arus searah yang sama dengan 8 in pemutus arusnya berlngsung
dalam waktu 0,2 sekon.
18
sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini
akan mengerakkan kontak kontak mekanis pemutus rangkaian listrik.
Circuit Breaker.
19
Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua
jenis logam yang koefisien jenisnya berbeda. Kedua jenis logam tersebut
dilas jadi satu keping (bimetal) dan dihubungkan dengan kawat arus.jika
arus yang mengalir melalui bimetal tersebut melebihi arus nominal yang
diperkenankan maka bimetal tersebut akan melengkung dan memutuskan
aliran listrik.
2. Elektromagnetik.
Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang
cukup besar untuk menarik saklar mekanik dengan prinsip induksi
elektromagnetis. Semakin besar arus hubung singkat, maka semakin besar
gaya yang menggerakkan saklar tersebut sehingga lebih cepat memutuskan
rangkaian listrik dan gagang operasi akan kembali ke posisi off. Busur api
yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang berbentuk plat plat, tempat
busur api dipisahkan, didinginkan dan dipadamkan dengan cepat.
20
Fungsi panel yaitu:
1. Sebagai penghubung.
2. Sebagai pemutus.
3. Sebagai pembagi.
4. Sebagai pengaman.
5. Sebagai pengontrol.
21
2.7 SAKLAR
Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber hingga ke beban pada rangkaian listrik.
Pada saklar biasanya dilengkapi dengan adanya pegas yang berfungsi pada saat
saklar membuka dan merenggang sehingga rangkaian tersebut tidak lagi
terhubung atau terputus dalam waktu singkat.
Syarat syarat saklar untuk instalasi:
1. Harus dioperasikan secara aman tanpa alat bantu.
2. konstruksinya hanya sedemikian rupa sehingga dari pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikannya dapat dilakukan dengan aman.
3. Dalam keadaan terbuka, bagian bagian saklar atau pemisah bergerak
harus tidak adanya tegangan (PUIL1987 ayat 603 B2).
4. Harus dapat terhubung dengan sendirinya karena pengaruh gaya berat
(PUIL1987 ayat 206).
5. Kemampuan saklar sekurang kurangnya harus sesuai dengan alat yang
dihubungkan tetapi tidak kurang dari 5 A.
6. Mempunyai tahanan yang besar sekali kontak tersebut membuka, dan
tahanan yang kecil ketika kontak tersebut menutup.
b. Saklar seri.
22
Gambar 2.12 Saklar Seri.
Saklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal,
dimana dua saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok,
maka dapat diatur secara terpisah, secara bersamaan pada suatu tempat
tertentu. Saklar ini mempunyai 1 Input dan 2 Output, dimana out put 1 dan
2 dapat melayani beban yang berbeda.
c. Saklar tukar.
e. Saklar tekan.
23
Gambar 2.15 Saklar Tekan.
Merupakan saklar yang dioperasikan dengan cara menekan, tombol
tekan terdiri dua jenis kontak, kontak NO dan juga kontak NC. Jika saklar
posisi NO dioperasikan maka akan menjadi NC, begitu juga halnya pada
saat saklar posisi NC maka akanakan menjadi NO. Sifat tombol tekan
menghubungkan sesaat saja, ketika ditekan tombol tekan beroperasi, dan
saat dilepas, tombol tekan akan kembali semula.
f. Saklar impuls.
g. Saklar Staircase.
Timer staircase dapat memutuskan rangkaian secara otomatis dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Pengoperasian timer bisa dilakukan
kembali walaupun batasan waktu belum habis. Penyambungan pada timer
staircase dapat dilakukan dengan sistem 3 kawat dan 4 kawat tergantung
kondisi penggunaan.
24
Gambar 2.17 Staircase.
h. Saklar selektor.
2. Kotak kontak.
25
E. A
n= (1)
Q . nb
Dimana,
E: Kuat penerangan (lx) Q = Flux cahaya (lm)
A = Luas permukaan (m2) Nb = Faktor daya guna
Q 1
E= = ..(2)
A R2
Dimana,
E: Kuat penerangan (lx) Q = Flux cahaya (lm)
A = Luas permukaan (m2) I = Intentitas cahaya (cd)
R2 = Jarak (m)
4. Wiring Chanel.
26
penghantarnya harus disolder terlebih dahulu dan dipasang sepatu
kabel.
b. Terminal Strip.
d. Line up Terminal.
27
Gambar 2.25 Pertinax.
Kegunaannya adalah sebagai penghubung antar kabel, merupakan
bahan semikonduktor yang dapat menghantarkan arus listrik.
7. Pentanahan.
Kegunaannya adalah untuk menghindari dari gangguan tegangan
sentuh dan sangat membantu pada saat memperbaiki sistem. Ada beberapa
jenis pentanahan yang dapat anda kenal sebagai berikut:
a. Pentanahan sistem netral.
b. Pentanahan sistem peralatan.
Kegunaan sistem pentanahan netral yaitu:
Untuk menghindari dari gangguan tegangan sentuh.
Untuk memperbaiki sistem.
Pentanahan dibagi atas beberapa macam yaitu:
Pentanahan melalui elektif.
Pentanahan melalui reaktor.
Pentanahan tanpa impedansi.
Pentanahan tanpa reaktor.
Pentanahan dengan impedansi.
8. Pipa.
28
Peraturan peraturan untuk instalasi pipa:
1. Arah dari pipa harus mudah untuk dilalui untuk NYA atau
penghantar sejenis
2. Arah pipa harus tidak mengganggu untuk arah kabel.
3. Arah pipa harus sejajar dengan jalan vertikal dan horizontal.
4. Beberapa arah dari pipa yang arahnya harus bersamaan.
5. Bila lebih dari empat, sistem pengawatan yang lebih berbeda
akan lebih ekonomis.
6. Pipaharus terpasang dipermukaan dengan kuat jalan yang
dipercaya.
7. Arah pipa yang panjang dan lurus diselingi kotak kotak
terpisah.
Macam macam pipa sebagai berikut:
a. PVC.
PVC merupakan hasil dari polimerisasi dari vinil clorida pada proses
polimerisasi vinil, ikatan ganda yang terdapat pada molekul vinil
klorida diubahmenjadi ikatan tunggal. Ikatan yang menjadi beban
kemudian mengikat mengikat molekul dari makro panjang PVC pada
suhu kamar PVC ini agak keras dan rapuh agar dapat digunkan sebagai
bahan kabel, maka PVCdicampur dengan bahan pelunak. Bahan
pelunak yang dicampur 20 40 % dan hasil dari campuran ini disebut
komponen PVC. Karena bahan isolasi kabel memiliki sifat komponen
PVC yang dipengaruhi oleh sifat sifat bahan pelunak yang
digunakan. Salah satu kelemahan dari komponen PVC sangat besar
adalah ketahanannya terhadap daya tetap, jika ditekan cukup kuat dan
lama komponen PVC tidak dapat pulih kembali. Semakin tinggi dan
besar bahan pelunak, makin kurang tahanannya terhadap tekanan.Pvc
lebih mudah menyerap air jika dipakai ditempat besar tahanan
isolasinya akan menurun.
b. Polietilen.
29
nyala apinya dibiarkan polietilen akan lebih mudah menjalan, bahan
ini lebih baik tidak digunakan arus kuat kecuali XLPE, penggunaan
dari polietilen banyak digunakan pada kabel kabel komunikasi.
9. Klem.
10. Busbar
Busbar berfungsi sebagai tempat pendistribusian sumber ke beban.
Pada busbar biasanya juga dilengkapi dengan frofil G yang berfungsi
sebagai tempat dudukannya dan untuk menghindari terdapatnya hubungan
netral dengan hantaran pentanahan.
2.8 APP
2.8.1 APP Pasca Bayar
APP adalah alat ukur untuk mengakumulasikan pemakaian energi listrik
kedalam bentuk kilowatt per jam ( Kilo Watt Hours), Bagian utama dari sebuah
KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium,
magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan
30
magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana
medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium.
Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan
jumlah KWHnya.
31
adanya medan di permukaan kawat tembaga pada koil kumparan arus. Kumparan
tegangan membantu mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan
alumunium sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium dengan
medan magnet disekelilingnya. Dengan demikian maka piringan tersebut mulai
berputar dan kecepatan putarnya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang
melalui kumparan arus.
Gambar 2.31.b merupakan koneksi KWH Meter dimana ada empat buah
terminal yang terdiri dari dua buah terminal masukan dari jala jala listrik PLN
dan dua terminal lainnya merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga
listrik ke rumah.
Dua terminal masukan dihubungkan ke kumparan tegangan secara parallel
dan antara terminal masukan dan keluaran dihubungkan ke kumparan arus.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.32.
Pada kwh meter pasca bayar tiga fasa, dapat dilihat pada gambar 2.34.
dimana L1 masuk ke terminal kumparan K, kemudian keluar menjadi I 1 lalu
masuk ke pengaman (MCCB), kemudian masuk ke beban (konsumen), L 2 masuk
ke terminal kumparan K2, kemudian keluar menjadi I2, lalu masuk ke pengaman
(MCCB), kemudian masuk ke beban (konsumen), L 3 masuk ke terminal kumparan
K3, kemudian keluar menjadi I3, lalu masuk ke pengaman (MCCB), kemudian
masuk ke beban (konsumen), dan kabel netral langsung menuju pengaman
(MCCB), kemudian masuk ke beban (konsumen).
32
itu piringan mendapat gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan berputar.
33
KWH.Jumlah KWH itu secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh
petugas besarnya pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik atau TDL
ditambah dengan biaya abodemen dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang
harus dibayarkan setiap bulannya.
34
Gambar 2.35 Diagram Garis Kwh meter prabayar.
Pada gambar 2.33 dapat dilihat diagram dari Kwh meter prabayar satu fasa.
Sedangkan pada gambar 2.34 adalah gambar diagram garis Kwh meter prabayar,
dimana sumber fasa masuk ke terminal satu, keluar ke terminal dua kemudian
masuk ke pengaman (MCB), lalu menuju beban (konsumen). Kabel netral masuk
ke terminal tiga, kemudian keluar ke terminal 4, lalu menuju beban (konsumen).
35
perangkat pembaca kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis smart card. Kwh
meter akanberoperasi berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari
chip cardkedalam register Kwh, dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan
acuan untukmengontrol bekerjanya Kwh meter. Nilai kredit didalam register akan
dikurangisecara bertahap sebanding dengan nilai energi listrik yang telah
dikonsumsi(digunakan).
Jika isi register telah habis maka Kwh meter harus segera diisi
kembali(register sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan
jika setelahjangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya
maka Kwh meterakan memutus saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga
supply daya terputus.Pengisian pulsa listrik kedalam smart card menggunakan
Portable Terminal yangkoneksi dengan Perangkat Lunak Sinkronisasi Dan Billing
Sistem yang telah diinstaldi Komputer.
36
Pelanggan bisa membeli isi ulang energi listrik ( Token) di payment point dan
ATM dengan jaringan yang luas.
Privasi pelanggan tidak terganggu.
Pelanggan tidak perlu repot membukakan pintu rumah karena tidak akan
didatangi petugas pencatat meter.
Tidak akan ada kesalahan pencatatan meter.
Tidak ada istilah menunggak, sehingga tidak akan didatangi petugas penagihan.
37
BAB III
INSTALASI PENERANGAN
GEDUNG LABORATORIUM & BENGKEL ELEKTRO
Pada gedung ini digunakan untuk laboratorium dan bengkel elektro yang
mencakup program studi teknik listrik, elektronika dan teknik telekomunikasi
yang mempunyai 3 lantai, terdiri dari :
3.1 Gambar Denah
3.1.1 Gambar Denah Lantai Dasar (Ruang Laboratorium dan Bengkel
Teknik Listrik)
38
3.1.2 Gambar Denah Lantai 1 (Laboratorium dan Bengkel Teknik
Elektronika)
39
3.1.3 Gambar Denah Lantai 2 (Laboratorium dan bengkel Teknik
Telekomunikasi)
40
3.2 SPESIFIKASI RUANGAN GEDUNG BENGKEL DAN LAB. ELEKTRO
3.2.1 Lantai Dasar ( Ruang Laboratorium dan Bengkel Teknik Listrik )
41
Lantai dasar Gedung Laboratorium dan Bengkel yang mempunyai 21
ruangan ( denah dapat dilihat di lampiran 2) yang terdiri dari :
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek yang digunakan oleh
mahasiswa jurusan teknik listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
42
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
43
3. Ruang Laboratorium Instalasi Penerangan (TEE.003)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang TEE.003a
Panjang ruang (p) = 12,5 m
Lebar ruang (l) = 10 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Ukuran ruang TEE.003b
Panjang ruang (p) = 5m
Lebar ruang (l) = 2,4 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek instalasi penerangan yang
digunakan oleh mahasiswa jurusan teknik listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
44
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
45
5. Ruang Dapur (TEE.005)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang TEE.005
Panjang ruang (p) = 3m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk membuat dan menyimpan makanan atau
minuman pada saat jam istirahat khusus utntuk para dosen teknisi.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
46
Lebar ruang (l) = 5m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang para dosen yang memiliki fungsi sebagai tempat
istirahat untuk para dosen saat selesai mengajar serta menyimpan berkas-berkas
hasil tugas dan ujian para mahasiswa.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
47
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang khusus para teknisi yang memiliki fungsi sebagai
tempat istirahat untuk para teknisi sehabis bekerja.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
48
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
49
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
50
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
51
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
52
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
53
Laboratorium Kendali Proses (TEE.018), dan Ruang Laboratorium
Pengukuran Listrik (TEE.019)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang TEE.016-TEE.019
Panjang ruang (p) = 7,5 m
Lebar ruang (l) = 5m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek tertentu sesuai dengan nama
ruangan yang telah tertulis diatas dan digunakan oleh mahasiswa jurusan teknik
listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
54
Ukuran ruang koridor 3
Panjang ruang (p) = 20 m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang koridor yaitu ruang pertama yang ditemui dari setiap
gedung sebelum memasuki ruangan tertentu.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
55
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang khusus para teknisi yang memiliki fungsi sebagai
tempat istirahat untuk para teknisi sehabis bekerja.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
56
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek rekayasa dan elektronika
EC/TC yang digunakan oleh mahasiswa jurusan teknik listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
57
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
58
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
5. WC (TEE.105)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang TEE.105
Panjang ruang (p) = 2,5 m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi Ruang
Ruang ini berfungsi sebagai tempat MCK.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
59
Panjang ruang (p) = 5m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk membuat dan menyimpan makanan atau
minuman pada saat jam istirahat khusus utntuk para dosen teknisi.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
60
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek realisasi rancangan yang
digunakan oleh mahasiswa jurusan teknik listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
61
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
62
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
63
11. Darkroom (TEE.111)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang TEE.111
Panjang ruang (p) = 5m
Lebar ruang (l) = 5m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk menyimpan barang-barang bekas pakai dari
laboratorium maupun bengkel agar tidak hilang akan tetapi dalam kondisi yang
gelap.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
64
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk menyimpan barang-barang bekas pakai dari
laboratorium maupun bengkel agar tidak hilang.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
65
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk menyimpan barang-barang bekas pakai dari
laboratorium maupun bengkel agar tidak hilang.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
66
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
15. Koridor a
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang
Panjang ruang (p) = 17,5 m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang koridor yaitu ruang pertama yang ditemui dari setiap
gedung sebelum memasuki ruangan tertentu.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
67
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
16. Koridor b
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang
Panjang ruang (p) = 10 m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang koridor yaitu ruang pertama yang ditemui dari setiap
gedung sebelum memasuki ruangan tertentu.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
68
17. Ruang Teknisi (TEE.115)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang TEE.115
Panjang ruang (p) = 5m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang khusus para teknisi yang memiliki fungsi sebagai
tempat istirahat untuk para teknisi sehabis bekerja.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
69
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek kontrol otomatis yang
digunakan oleh mahasiswa jurusan teknik listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
19. Ruang Lab Analog dan Sistem Kendali (TEE.117), Lab Pemeliharaan dan
Perbaikan (TEE.118), Lab Pengukuran Listrik (TEE.119)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang
Panjang ruang (p) = 10 m
Lebar ruang (l) = 7,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
70
Fungsi Ruangan
Ruang ini memiliki fungsi untuk melakukan praktek tertentu sesuai dengan nama
ruangan yang telah tertulis diatas dan digunakan oleh mahasiswa jurusan teknik
listrik.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
71
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna putih, warna putih memiliki
kemampuan sangat mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,7.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
72
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
73
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
74
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
75
5. WC dan Gudang (TEE.207, dan TEE.208)
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang
Panjang ruang (p) = 7,5 m
Lebar ruang (l) = 2,5 m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi Ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk menyimpan barang-barang bekas pakai dari
laboratorium maupun bengkel agar tidak hilang dan sekaligus tempat wc.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
76
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
Fungsi ruang
Ruang ini memiliki fungsi untuk menyimpan barang-barang bekas pakai dari
laboratorium maupun bengkel agar tidak hilang dan sekaligus tempat para staff.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
7. Koridor
Ruangan ini memiliki :
Ukuran ruang
Panjang ruang (p) = 15 m
Lebar ruang (l) = 2m
Tinggi ruang = 4m
Tinggi ruang bidang kerja = 0,8 m
Tinggi ruang langit-langit ke bidang kerja(h) = Tinggi ruang - Tinggi ruang
bidang kerja
= 4 m 0,8 m
= 3,2 m
77
Fungsi ruang
Ruang ini merupakan ruang koridor yaitu ruang pertama yang ditemui dari setiap
gedung sebelum memasuki ruangan tertentu.
Warna ruangan
Atap/ langit-langit ruangan perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki
kemampuan cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu
maupun dari cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna putih (rp) adalah
0,5.
Dinding ruang perpustakaan berwarna muda, warna muda memiliki kemampuan
cukup mudah memantulkan cahaya baik yang berasal dari lampu maupun dari
cahaya matahari. Faktor refleksinya untuk warna muda (rw) adalah 0,5.
Lantai ruang perpustakaan berwarna gelap, warna gelap memiliki kemampuan
cukup sulit memantulkan cahaya yang berasal dari lampu maupun dari cahaya
matahari. Faktor refleksinya untuk warna gelap (rm) adalah 0,1.
78
Tabel 4 Efisiensi penerangan 2 x TL 40 watt
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN INSTALASI PENERANGAN
GEDUNG LABORATORIUM & BENGKEL ELEKTRO
4.1 HASIL
Adapun hasil yang didapat dari penelitian pemasangan instalasi gedung
laboratorium dan bengkel elektro.
DENAH RUANGAN
Pada gedung ini digunakan untuk jurusan teknik listrik yang mempunyai 2
lantai yang dapat dilihat pada lampiran 2 yang terdiri dari :
79
Hasil Perhitungan TEE.001a
Indeks ruangan = 0,6
Efisiensi = 0,3
Jumlah armatur = 3 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 3,5 Lebar = 0,8
Jarak antar lampu : Panjang = 2,8 Lebar = 2,8
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,9 Lebar = 1,9
80
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,73 Lebar = 1,73
81
8. Ruang Gudang Bahan (TEE.009)
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan TEE.009
Indeks ruangan = 1,27
Efisiensi = 0,309
Jumlah armatur = 5 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 2,44 Lebar = 2,04
Jarak antar lampu : Panjang = 3,68 Lebar = 3,67
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,34 Lebar = 1,34
82
Jumlah lampu : Panjang = 3 Lebar = 1,67
Jarak antar lampu : Panjang = 3 Lebar = 2
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,5 Lebar = 1
83
Jumlah lampu : Panjang = 7 Lebar = 1
Jarak antar lampu : Panjang = 3 Lebar = 2
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,5 Lebar = 1
84
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan TEE.104
Indeks ruangan = 0,94
Efisiensi = 0,82
Jumlah armatur = 2 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 1,7 Lebar = 1,17
Jarak antar lampu : Panjang = 4,41 Lebar = 4,27
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 2,21 Lebar = 2,13
5. WC (TEE.105)
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan TEE.105
Indeks ruangan = 0,39
Efisiensi = 0,26
Jumlah armatur = 1 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 1 Lebar = 1
Jarak antar lampu : Panjang = 2,5 Lebar = 2,5
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,25 Lebar = 1,25
85
Jumlah armatur = 6 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 2 Lebar = 3
Jarak antar lampu : Panjang = 5 Lebar = 3,33
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 2,5 Lebar = 1,66
86
13. Ruang Gudang (TEE.113)
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan TEE.113
Indeks ruangan = 0,94
Efisiensi = 0,82
Jumlah armatur = 2 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 1,7 Lebar = 1,17
Jarak antar lampu : Panjang = 4,41 Lebar = 4,27
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 2,21 Lebar = 2,13
15. Koridor a
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan
Indeks ruangan = 0,54
Efisiensi = 0,516
Jumlah armatur = 4 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 5 Lebar = 1
Jarak antar lampu : Panjang = 3,5 Lebar = 2,5
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,75 Lebar = 1,25
16. Koridor b
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan
Indeks ruangan = 0,5
Efisiensi = 0,26
Jumlah armatur = 4 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 4 Lebar = 1
Jarak antar lampu : Panjang = 2,5 Lebar = 2,5
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,25 Lebar = 1,25
87
Hasil Perhitungan TEE.115
Indeks ruangan = 0,52
Efisiensi = 0,26
Jumlah armatur = 2 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 2 Lebar = 1
Jarak antar lampu : Panjang = 2 Lebar = 2
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1 Lebar = 1
19. Ruang Lab Analog dan Sistem Kendali (TEE.117), Lab Pemeliharaan dan
Perbaikan (TEE.118), Lab Pengukuran Listrik (TEE.119)
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan
Indeks ruangan = 1,33
Efisiensi = 0,487
Jumlah armatur = 6 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 3 Lebar = 1
Jarak antar lampu : Panjang = 3 Lebar = 4
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 1,5 Lebar = 2
88
1. Ruang Lab dan Gudang a (TEE.201,TEE.202,TEE.203,TEE.204,TEE.209,
TEE.210,TEE.211)
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada 2.2 bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan
Indeks ruangan = 0,85
Efisiensi = 0,34
Jumlah armatur = 4 armatur
Jumlah lampu : Panjang = 4,8 Lebar = 0,83
Jarak antar lampu : Panjang = 1,25 Lebar = 5
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 0.625 Lebar = 2,5
89
Hasil Perhitungan
Indeks ruangan = 0,58
Efisiensi = 0.25
Jumlah armatur = 3 armatur
Jumlah lampu : Panjang =9 Lebar = 0,333
Jarak antar lampu : Panjang = 0,8 Lebar = 7,3
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 0,4 Lebar = 3,6
7. Koridor
Ruangan ini memiliki ketentuan seperti pada bab 3 dan persamaan pada bab 2
Maka di dapat perhitungannya sebagai berikut:
Hasil Perhitungan
Indeks ruangan = 0,43
Efisiensi = 0.22
Jumlah armatur = 4 armatur
Jumlah lampu : Panjang =3 Lebar = 1,3
Jarak antar lampu : Panjang = 5 Lebar = 1,5
Jarak lampu dari tembok : Panjang = 2,5 Lebar = 0,75
90
4.2 Perhitungan Diagram Distribusi
Dengan menggunakan data pada bab 3 dan persamaan pada sub bab 2.1 maka
didapat S.
VA dari lampu 2 x 40 w
p 2 x 40 80
S= = = =94 VA
cos 0,85 0,85
VA AC 2 pk = 2 hp = 2 x 746 = 1492 watt
P 1492
S= = =1755,29=1755 VA
cos 0,85
Kotak-kontak tunggal 250 VA
S = 1 x 250 = 250 VA
91
Lantai Dasar Gedung Laboratorium dan Bengkel Listrik
1. Perhitungan Fasa R
1. Ruang 019
Fasa R1
Fungsi Ruangan : Lab.Pengukuran Listrik
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 376 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada R1 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 21.95 A 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
92
2. Ruang 018
Fasa R2
Fungsi Ruangan : Lab. Kendali Proses
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal ( 250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 376 VA + 1500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada R2 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 21,95 A 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Ruang 017
Fasa R3
Fungsi Ruangan : Lab. Elektro Daya Pengaman Peralatan
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 4(Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 376 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada R3 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 21,95 A 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
93
4. Ruang 016
Fasa R4
Fungsi Ruangan : Sistem Pengukuran
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 21,95 A 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
5. Ruang 015
Fasa R5
Fungsi Ruangan : Lab. PLC Kendali
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 5 (94 VA) + 3 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 470 VA + 750 VA + 1755 VA
= 2975 VA
Arus nominal pada R5 :
S 2975
- In = V = 220 =13,52 A
MCB = Inominal x C
= 13,52 A x 1,8
= 24,34 A 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
94
5
Menggunakan pipa PVC berukuran inchi
8
2. Perhitungan Fasa S
1. Ruang 09
Fasa S1
Fungsi Ruangan : Gudang Bahan
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
S= 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3(kotak-kontak)
= 5 (94 VA) + 3 (250 VA)
= 470 VA + 750 VA
= 1220 VA
Arus nominal pada S1 :
S 1220
- In = V = 220 =5,54 A
MCB = Inominal x C
= 5,54 A x 1,8
= 9,98 A 10 A
Kabel yang digunakan untuk 10 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang 07
Fasa S2
Fungsi Ruangan : Ruang Teknisi I
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 376 VA + 500 VA
= 876 VA
Arus nominal pada S2 :
S 876
- In = V = 220 =3,98 A
MCB = Inominal x C
= 3,98 A x 1,8
95
= 7,16 A 8 A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Ruang 08
Fasa S3
Fungsi Ruangan : Ruang Teknisi II
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 376 VA + 500 VA
= 876 VA
MCB = Inominal x C
= 3,98 A x 1,8
= 7,16 A 8 A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
Menggunakan pipa PVC berukuran 1inchi
4. Ruang 10
Fasa S4
Fungsi Ruangan : Ruang teknisi III
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kontak-kontak tunggal)
= 4 (94 VA) +2 (250)
= 376 VA + 500 VA
Arus nominal pada S4 :
S 876
- In = V = 220 =3,98 A
MCB = Inominal x C
= 3,98 A x 1,8
=8A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
96
5
Menggunakan pipa PVC berukuran inchi
8
5. Ruang 06
Fasa S5
o Fungsi Ruang : Ruang Instruktur I
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak tunggal)
= 4 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 376 VA + 250 VA
= 626 VA
Arus nominal pada S5 :
S 626
- In = V = 220 =2,84 A
MCB = Inominal x C
= 2,84 A x 1,8
=6A
Kabel yang digunakan untuk 6 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
6. Ruang 011
Fasa S6
o Fungsi Ruang : Ruang Instruktur II
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 3 Buah
- VA AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak tunggal) + 1755
= 5 (94 VA) + 3 (250 VA)+ 1755 VA
= 470 VA + 750 VA + 1755 VA
= 2975 VA
Arus nominal pada S6 :
S 2975
- In = V = 220 =13,52 A
MCB = Inominal x C
= 13,52 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
97
7. Ruang 012
Fasa S7
o Fungsi Ruang : Lab. Perancangan Listrik
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 3 Buah
- VA AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak tunggal) + 1755
= 5 (94 VA) + 3 (250 VA)+ 1755 VA
= 470 VA + 750 VA + 1755 VA
= 2975 VA
Arus nominal pada S7 :
S 2975
- In = V = 220 =13,52 A
MCB = Inominal x C
= 13,52 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
8. Ruang 013
Fasa S8
o Fungsi Ruang : Lab. Pengukuran dasar Listrik
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 3 Buah
- VA AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak tunggal) + 1755
= 6 (94 VA) + 3 (250 VA)+ 1755 VA
= 564 VA + 750 VA + 1755 VA
= 3069 VA
Arus nominal pada S8 :
S 3069
- In = V = 220 =13,95 A
MCB = Inominal x C
= 13,95 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
9. Ruang 014
Fasa S9
98
o Fungsi Ruang : Lab. Mesin Listrik
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 3 Buah
- VA AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak tunggal) + 1755
= 6 (94 VA) + 3 (250 VA)+ 1755 VA
= 564 VA + 750 VA + 1755 VA
= 3069 VA
Arus nominal pada S9 :
S 3069
- In = V = 220 =13,95 A
MCB = Inominal x C
= 13,95 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
MCB = Inominal x C
= 8,26 A x 1,8
= 16 A
Kabel yang digunakan untuk 16 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Perhitungan Fasa T
1. Ruang 03
99
Fasa T1
o Fungsi Ruang : Lab.instalasi penerangan
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 4 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 4 (kotak-kontak tunggal)
= 6 (94 VA) + 4 (250 VA)
= 564 VA + 1000 VA
= 1564 VA
Arus nominal pada T1 :
S 1564
- In = V = 220 =7,10 A
MCB = Inominal x C
= 7,10 A x 1,8
= 14 A
Kabel yang digunakan untuk 14 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang 05
Fasa T2
Fungsi Ruang : Dapur
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 1 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 1 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak tunggal)
= 1 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 94 VA + 250 VA
= 119 VA
Arus nominal pada T2 :
S 119
- In = V = 220 =0,54 A
MCB = Inominal x C
= 0,54 A x 1,8
=2A
Kabel yang digunakan untuk 2 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
3. Ruang 04
Fasa T3
Fungsi Ruang : Gudang Barang Bekas
100
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 1 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 1 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak tunggal)
= 1 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 94 VA + 250 VA
= 119 VA
Arus nominal pada T3 :
S 119
- In = V = 220 =0,54 A
MCB = Inominal x C
= 0,54 A x 1,8
=2A
Kabel yang digunakan untuk 2 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
4. Ruang 02
Fasa T4
Fungsi Ruang : Lab. Instalasi Tenaga
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 3 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 3 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak tunggal)
= 3 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 282 VA + 500 VA
= 782 VA
Arus nominal pada T4 :
S 782
- In = V = 220 =3,56 A
MCB = Inominal x C
= 3,56 A x 1,8
=8A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
5. Ruang 01
Fasa T5
Fungsi Ruang : Praktek Cubicle
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak Tunggal (250 VA) : 5 Buah
S= 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 5 (kotak-kontak tunggal)
101
= 5 (94 VA) + 5 (250 VA)
= 470 VA + 1250 VA
= 1720 VA
Arus nominal pada T5 :
S 1720
- In = V = 220 =7,81 A
MCB = Inominal x C
= 7,81 A x 1,8
= 16 A
Kabel yang digunakan untuk 16 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran inchi
4
Karena Total daya pada lantai Dasar 36181 VA maka di gunakan Circuit Breaker
Ukuran 194 A dan penghantar kabel NYM 70mm2
1. Perhitungan Fasa R
1. Ruang 01
102
Fasa R1
Fungsi Ruang : Ruang Teknisi
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 3 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 3 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 3 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 282 VA + 500 VA
= 282 VA
Arus nominal pada R1 :
S 282
- In = V = 220 =1,28 A
MCB = Inominal x C
= 1,28 A x 1,8
=4A
Kabel yang digunakan untuk 4 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
2. Ruang 102
Fasa R2
Fungsi Ruangan : Lab.Rekayasa Elektronika
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3(kotak-kontak) + 1 (AC)
= 6 (94 VA) + 3 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 564 VA + 750 VA + 1755 VA
= 3069 VA
Arus nominal pada R2 :
S 3069
- In = V = 220 =13,95 A
MCB = Inominal x C
= 13,95 A x 1,8
= 25,11 A 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Ruang 103
Fasa R3
Ruang Gudang Alat
103
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) +2 (kotak-kontak)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 376 VA + 500 VA
=876 VA
Arus nominal pada R3 :
S 876
- In = V = 220 =3,98 A
MCB = Inominal x C
= 13,98 A x 1,8
= 7,11A 8 A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
4. Ruang 105
Fasa R4
Fungsi Ruangan : Wc
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 1 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 1 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak)
= 1 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 94 VA + 250 VA
= 119 VA
Arus nominal pada R4 :
S 119
- In = V = 220 =0,54 A
MCB = Inominal x C
= 0,54 A x 1,8
= 0,97 A 2 A
Kabel yang digunakan untuk 2 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
5. Ruang 106
Fasa R5
Fungsi Ruangan : Dapur
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 2 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 1 Buah
104
S= 2 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak)
= 2 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 188 VA + 250 VA
= 438 VA
Arus nominal pada R5 :
S 438
- In = V = 220 =1,99 A
MCB = Inominal x C
= 1,99 A x 1,8
= 3,58 VA 4 A
Kabel yang digunakan untuk 4 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
6. Ruang 108
Fasa R6
Fungsi Ruangan : Bengkel Elektronika
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
- VA AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak)+ 1755 VA
= 6 (94 VA) + 3 (250 VA) + 1755 VA
= 564 VA + 750 VA+ 1755 VA
= 3069 VA
Arus nominal pada R6 :
S 3069
- In = V = 220 =13,95 A
MCB = Inominal x C
= 13,95 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
7. Ruang 107
Fasa R7
Fungsi Ruangan : Lab.Realisasi Rancangan
105
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 376 VA + 500 VA
= 876 VA
Arus nominal pada R7 :
S 876
- In = V = 220 =3,98 A
MCB = Inominal x C
= 3,98 A x 1,8
=8A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
8. Ruang 109
Fasa R8
Fungsi Ruangan : Lab. PLC
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 2 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S= 2 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 2 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 188 VA + 500 VA
= 688 VA
Arus nominal pada R8 :
S 688
- In = V = 220 =3,44 A
MCB = Inominal x C
= 3,44 A x 1,8
=8A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Perhitungan Fasa S
1. Ruang 110
Fasa S1
Fungsi Ruangan : Adm. Jurusan
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 3 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
106
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 3 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2(kotak-kontak) + 1 (AC)
= 3 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 188 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2537 VA
Arus nominal pada S1 :
S 2537
- In = V = 220 =11,53 A
MCB = Inominal x C
= 11,53 A x 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang 111
Fasa S2
Fungsi Ruangan : Gudang
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 2 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 2 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak)
= 2 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 188 VA + 250 VA
= 438 VA
Arus nominal pada S2 :
S 438
- In = V = 220 =1,99 A
MCB = Inominal x C
= 1,99 A x 1,8
=4A
Kabel yang digunakan untuk 4 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
3. Ruang 112
Fasa S3
Fungsi Ruangan : Lab.mikroprosesor
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 3 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 3 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak)
= 3 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 282 VA + 250 VA
107
= 782 VA
Arus nominal pada S3 :
S 782
- In = V = 220 =3,55 A
MCB = Inominal x C
= 3,55 A x 1,8
=8A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
4. Ruang 113
Fasa S4
Fungsi Ruangan : Ruang Teknisi
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 1 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 1 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak)
= 1 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 94 VA + 250 VA
= 119 VA
Arus nominal pada S4 :
S 119
- In = V = 220 =0,54 A
MCB = Inominal x C
= 0,54 A x 1,8
=2A
Kabel yang digunakan untuk 2 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
3. Perhitungan Fasa T
1. Ruang 114
Fasa T1
Fungsi Ruangan : Lab.Kontrol Otomatis Digital
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 7 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 7 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2(kotak-kontak) + AC
= 7 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 658 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2913 VA
Arus nominal pada T1 :
108
S 2613
- In = = =11,87 A
V 220
MCB = Inominal x C
= 11,87 A x 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang Koridor
Fasa T2
Fungsi Ruangan : Koridor
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 1 Buah
S= 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 1 (kotak-kontak)
= 4 (94 VA) + 1 (250 VA)
= 376 VA + 250 VA
= 686 VA
Arus nominal pada T2 :
S 686
- In = V = 220 =3,11 A
MCB = Inominal x C
= 3,11 A x 1,8
=6A
Kabel yang digunakan untuk 6 A adalah 2,5 mm2
3
Menggunakan pipa PVC berukuran 4 inchi
3. Ruang 117
Fasa T3
Fungsi Ruangan : Lab.Analog dan Sistem kendali
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3(kotak-kontak) + 1 (AC)
= 6 (94 VA) + 3 (250 VA) + 1755 VA
= 564 VA + 750 VA + 1755 VA
= 3069 VA
Arus nominal pada T3 :
109
S 3069
- In = = =13,95 A
V 220
MCB = Inominal x C
= 13,95 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
4. Ruang 118
Fasa T4
Fungsi Ruangan : Lab. Pemeliharaan dan perbaikan
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 6 (94 VA) + 3 (250 VA) + 1 (1755 VA)
= 564 VA + 750 VA + 1755 VA
= 3069 VA
Arus nominal pada T4 :
S 3069
- In = V = 220 =13,95 A
MCB = Inominal x C
= 13,95 A x 1,8
= 26 A
Kabel yang digunakan untuk 26 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
5. Ruang 119
Fasa T5
Fungsi Ruangan : Lab. Pengukuran Listrik EC
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 6 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S= 6 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)+ 1755
= 6 (94 VA) + 2 (250 VA)+ 1755 VA
= 564 + 500 + 1755
= 2819 VA
Arus nominal pada T5 :
110
S 2819
- In = = =12,81 A
V 220
MCB = Inominal x C
= 12,81 A x 1,8
= 24 A
Kabel yang digunakan untuk 24 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Fasa T
S = 2913 VA + 686VA + 686VA +3069VA +3069VA+2819VA
= 13242 VA
Karena Total daya pada lantai 1 26531VA maka di gunakan Circuit Breaker
Ukuran 140 A dan penghantar kabel NYM 70mm2
1.Perhitungan Fasa R
1. Ruang 200
Fasa R1
Fungsi Ruangan : Lobby
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 3 Buah
S= 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 3 (kotak-kontak)
= 5 (94 VA) + 3 (250 VA)
= 470 VA + 750 VA
111
= 1220 VA
Arus nominal pada R1 :
S 1220
- In = V = 220 =5,54 A
MCB = Inominal x C
= 5,54 A x 1,8
= 9,98 A 10 A
Kabel yang digunakan untuk 10 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang 210
Fasa R2
Fungsi Ruangan : Lab. Bersama
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 5 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S = 5 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 5 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1755 VA
= 470 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2725 VA
Arus nominal pada R2 :
S 2725
- In = V = 220 =12,38 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 22,29 A 24 A
Kabel yang digunakan untuk 24 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Ruang 209
Fasa R3
Fungsi Ruangan : Ruang alat pemancar
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak) + 1 (AC)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1755 VA
= 376 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
112
Arus nominal pada R3 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 21,52 A 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 2,5 mm
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2.Perhitungan Fasa S
1. Ruang 203
Fasa S1
Fungsi Ruangan : Ruang Staff
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- AC (1755 VA) : 1 Buah
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)+ 1 AC
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1755
= 376 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada S1 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 Ax 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang 204
Fasa S2
Fungsi Ruangan : Gudang
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
113
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 376 VA + 500 VA
= 876 VA
Arus nominal pada S2 :
S 876
- In = V = 220 =3,98 A
MCB = Inominal x C
= 15,84 A x 1,1
=8A
Kabel yang digunakan untuk 8 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3. Ruang 206
Fasa S3
Fungsi Ruangan : Wc
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 2 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S = 2 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)
= 2 (94 VA) + 2 (250 VA)
= 188 VA + 500 VA
= 688 VA
Arus nominal pada S3 :
S 688
- In = V = 220 =3,12 A
MCB = Inominal x C
= 3,12 A x 1,8
=6A
Kabel yang digunakan untuk 6 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
4. Ruang 205
Fasa S4
Fungsi Ruangan : Gudang Bekas
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 1 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
S = 1 (Lampu TL 2 x 40 watt ) +2 (kotak-kontak)
= 1(94 VA) + 2 (250 VA)
= 94 VA + 500 VA
= 594 VA
114
Arus nominal pada S4 :
S 594
- In = V = 220 =2,7 A
MCB = Inominal x C
= 2,7 A x 1,8
=6A
Kabel yang digunakan untuk 6 A adalah 2,5 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
5. Ruang 207
Fasa S5
Fungsi Ruangan : Lab. Mikroprosesor
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- Ac (1755 VA) : 1 Buah
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)+ 1755 VA
= 4(94 VA) + 2 (250 VA) +1755 VA
= 376 VA + 500 VA+ 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada S5 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
6. Ruang 208
Fasa S6
Fungsi Ruangan : Lab. Komunikasi Data
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- Ac (1755 VA) : 1 Buah
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)+ 1755 VA
= 4(94 VA) + 2 (250 VA) +1755 VA
= 376 VA + 500 VA+ 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada S6 :
115
S 2631
- In = = =11,95 A
V 220
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
3.Perhitungan Fasa T
1. Ruang 201
Fasa T1
Fungsi Ruangan : Lab.Transmisi
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- Ac (1755 VA) : 1 Buah
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)+ 1 AC
= 4 (94 VA) + 2 (500 VA) + 1755 VA
= 376 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada T1 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inchi
2. Ruang 202
Fasa T2
Fungsi Ruangan : Lab. Frekuensi
Jumlah komponen
- Lampu TL 2 X 40 watt : 4 Buah
- Kotak-kontak tunggal (250 VA) : 2 Buah
- Ac (1755 VA) : 1 Buah
S = 4 (Lampu TL 2 x 40 watt ) + 2 (kotak-kontak)+ 1 Ac
= 4 (94 VA) + 2 (250 VA) + 1 (1755 VA)
116
= 376 VA + 500 VA + 1755 VA
= 2631 VA
Arus nominal pada T2 :
S 2631
- In = V = 220 =11,95 A
MCB = Inominal x C
= 11,95 A x 1,8
= 22 A
Kabel yang digunakan untuk 22 A adalah 4 mm2
5
Menggunakan pipa PVC berukuran 8 inch
Karena Total daya pada lantai 2 21889 VA maka gunakan Circuit Breaker Ukuran
118 A dan penghantar kabel NYM 70 mm2
= 84601 VA 250 KW
117
Karena Total daya pada Gedung Laboratorium dan Bengkel Elektro 250 KW
maka di gunakan Circuit Breaker Ukuran 500 A dan penghantar kabel NYM
150mm2
4.3 PEMBAHASAN
Adapun dari hasil yang didapat sesuai pada sub bab 4.1 diatas, maka dapat dilihat
suatu pembahasan sebagai berikut :
4.2.3 Efisiensi
Setelah mendapat hasil perhitungan indek ruangan yang dijelaskan pada
4.2.2 bahwa kita melihat angka dari hasil tersebut akan dicocokkan pada table
efesiensi yang kita pakai yaitu 2 TL 40 W. Karena efisiensi ini merupakan system
118
penerangan buatan yg telah ditentukan angkanya pada table, apabila angkanya
tidak tepat, cari angka yang mendekati dan hitung menggunakan rumus yang telah
tercantum pada bab 2 lampiran Untuk memperoleh efesiensi penerangan dalam
keadaan dipakai, nilai yang didapat dari tabel, masih harus dikalikan. Faktor
depresiensi ini dibagi menjadi tiga golongan utama yaitu : pengotoran ringan
(daerah yang hampir tidak berdebu), pengotoran biasa, dan pengotoran berat
(daerah banyak debu).
119
Faktor refleksi dinding / langit-langit untuk warna :
- WarnaPutih= 0,80
-Warna sangat muda =0.70
- Warnamuda= 0,50
- Warnasedang = 0.30
- Warna gelap = 0,10
120
Tidak semua cahaya dari lampu mencapai bidang kerja, karena ada yang
di pantulkan (faktor refleksi = r), dan diserap (faktor absorpsi = a) oleh dinding,
plafon dan lantai. Faktor refleksi dinding (rw) dan faktor refleksi plafon (rp)
merupakanbagian cahaya yang dipantulkan oleh dinding dan langit-langit / plafon
yang kemudian mencapai bidang kerja. Faktor refleksi bidang kerja (rm)
ditentukan oleh refleksi lantai dan refleksi dinding antara bidang kerja dan lantai
secara umum, nilai rm = 0,10 (jika rm tidak diketahui, maka diambil nilai rm0,10)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah kami lakukan mengenai instalasi listrik
gedung laboraturium & bengkel Elektro dari data yang telah kami peroleh, maka
dapat kami simpulkan bahwa :
Jumlah armatur pada lantai dasar adalah : 94 armatur
121
Jadi jumlah kotak-kontak tunggal pada gedung laboratorium &
bengkel Elektro adalah : 106 buah
1. Fasa R : 13499 VA
2. Fasa S : 18378 VA
3. Fasa T : 4304 VA
2. Fasa S : 3876 VA
3. Fasa T : 12556 VA
2. Fasa S : 9957 VA
3. Fasa T : 5262 VA
Jadi total daya yang dibutuhkan oleh gedung laboraturium & bengkel
Elektro adalah :
1. Fasa R : 29394 VA
122
2. Fasa S : 32211 VA
3. Fasa T : 22122 VA
123
2. Pada gedunggedung laboratorium dan bengkel Elektro di Politeknik
Negeri Sriwijaya ini pada setiap ruang dibuat lebih satu fasa. Hal ini
dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang timbul pada saat terjadi
gangguan sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu ruang tidak
mempengaruhi ruang lainnya.
3. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan perlu dalam rangkaian
instalasi penerangan dan tenaga digunakan pengaman dan ditentukan
berapa besar rating atau kemampuan pengaman untuk menghindari
terjadinya hubung singkat antar phasa, antar phasa dengan netral, peralatan
juga bodi peralatan juga tegangan sentuh langsung.
5.2 Saran
124
Dalam proses pengerjaan menggambar diharapkan lebih teliti dan hati-hati
agar hasil gambar yang dikerjakan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
125
http://yulvindoteknik.blogspot.com/2011/10/alat-alat-pengaman-listrik-
rumah.html, 05 Januari 2014 19:30.
http://m-edukasi.net/online/2007/trafodanfuseps/fuse.html, 06 Januari 19:00.
http://kikiekhumaira.blogspot.com/2011/12/fuse.html, 06 Januari 2014 19:15
http://gudangli.blogspot.com/2012/01/mcb-dan-saklar.html, 06 Januari 2014 19:20
http://khoiri.web.id/2012/04/cara-memasang-mcb/, 06 Januari 2014 20:00.
http://tarn2007.blogspot.com/2009/03/hantaran-daleman.html,
06 Januari 2014 20:30.
http://sukrani3listrik1.blogspot.com/2012/02/pengertian-kontaktor-dan-tor.html ,
06 Januari 2014 20:45.
http://lionjogja.20m.com/relay.html, 06 Januari 2014 21:00.
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/mengenal-peralatan-instalasi-
listrik.html, 07 Januari 2014 20:00.
http://19design.wordpress.com/2012/11/21/mengenal-kelengkapan-instalasi-
listrik/, 07 Januari 2014 20:15.
http://id.shvoong.com/how-to/electronics-and-gadgets/2249562-jenis-pipa-
instalasi-listrik/#ixzz2I38k8OYg , 08 Januari 2014 20:00.
http://m-edukasi.net/online/2008/keselamatankerja/materi01.
html, 08 Januari 2014 20:15.
http://ivancad.wordpress.com/2011/02/08/macam-macam-jenis-lampu-listrik/ ,
16 Januari 2014 20:00.
file://localhost/C:/Users/Hp/Downloads/output/Originals/s_p1661 ,
17 Januari 2014 20:00.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_p1661_811655_chapter2.pdf ,
17Januari 2014 20:15.
Harten Van P, Setiawan 1985, Instalasi arus kuat jilid 1 dan 2, Bima Cipta,
Bandung
Buku Instalasi Listrik, karangan Imam Syafi'i dkk, penerbit AMISSCO Jakarta.
Buku Cerdas memanfaatkan dan mengelola listik rumah tangga, karangan Juni
Handoko, penerbit KAWAHMedia Jakarta.
LAMPIRAN
126
3. Lampiran denah lantai II gedung lab.& bengkel Elektro
127