Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampai saat ini karsinoma serviks masih merupakan masalah kesehatan
perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematiannya
yang tinggi. Setiap tahun, di dunia terdapat 500.000 kasus baru kanker serviks dan
lebih dari 250.000 kematian. Di Indonesia yang berpenduduk sekitar 220 juta jiwa,
terdapat sekitar 52 juta perempuan yang terancam kanker serviks. Keterlambatan
diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi yang
rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, jenis
histopatologi, dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan prognosis dari
penderita (Rasjidi, 2010).
Lokasi awal dari terjadinya karsinoma serviks biasanya pada atau dekat
dengan pertemuan epitel kolumnar di endoserviks dengan epitel skuamous di
ektoserviks atau yang juga dikenal dengan squamocolumnar junction. Pertumbuhan
kanker serviks diawali dengan sel yang mengalami mutasi kemudian berkembang
menjadi sel displastik yang disebut displasia, yaitu pertumbuhan sel abnormal yang
mencakup berbagai lesi epitel yang secara sitologi maupun morfologi berbeda
dibandingkan sel normal. Pada kondisi displasia, belum mengenai sel epitel basalis
dan belum menunjukkan karakteristik keganasan. Displasia dimulai dari displasia
ringan, sedang, sampai berat. Perkembangan selanjutnya adalah kanker insitu dan
akhirnya kanker invasive (International Agency for Research on Cancer, 2011).
Invasive cervical carcinoma merupakan keganasan kedua yang paling banyak
ditemukan pada wanita seluruh dunia. Etiologi terpenting yaitu adanya infeksi human
papilloma virus (HPV). (Feeley, 2001)
Saat ini dunia kedokteran sudah mengalami perkembangan pesat, salah
satunya adalah dengan dikembangkannya usaha preventif untuk diagnosa dini yaitu
Pap Smear. Sehingga langkah ini diharapkan dapat menurunkan angka keterlambatan
diagnosis kanker serviks.

1.2 Tujuan
Laporan kasus ini bertujuan untuk membahas suatu kasus pasien dengan
kanker serviks di Rumah Sakit Umum Ratu Zalecha Martapura sehingga
diketahui:
1.2.1. Kondisi anatomis pada serviks normal dan patologis
1.2.2. Indikasi, manfaat dan prosedur Pap Smear sebagai salah satu metode untuk
screening penyakit kanker serviks

1.3 Manfaat
Laporan kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman dokter internship mengenai anatomi dan fisiologi serviks serta
penggunaan Pap Smear sebagai alat screening penyakit kanker serviks.

Anda mungkin juga menyukai