Rindukutemu
Oleh: Da Andana
Saat kita tengadah bersama rasa
Engkau tertunduk menahan rindu
Dibiarkannya jemarimu di ujung jalinan benang
Tenang, sunyi menjemput kenang
Ah..hujan terasa menahan langkah
Menemu dua matamu yang nanar sisa gerimis
Sudahkan kau tumpahkan seluruhnya
Seperti rindu daun pada panjang batang
Atau rindu tanah pada hujan
_GO-DA_29/11/2016
Narasi Pena
Oleh: Da Andana
Pernahkah kau pikir sehabis aku kering
Pernahkah kau rasa saat kutulis keresahanmu
Pernahkah kau sapa sejak kudiam di mejamu
Akulah sang pengantarmu menjadi
Aku hyang pengabdimu kala kau menuju
Akulah hamba saksi perjuangan langkahmu
Akulah qalam yang mengikuti nalar akalmu
Akulah sang pengasah hemisfer kanan kirimu
Dan kau biarkan aku tergeletak
Di ujung ruang kosong
Di tinggal langkah gagah betis-betis indah
Sepi sesepi-sepinya
_GO-DA_ 29/11/2016: 13:58
Celoteh Centil
Oleh: Da Andana
Di Sisi Senyummu
Oleh: Da Andana
Tiga langkah yang kunamai jarak
Telah menunda jejak keletihan
Akan sampaikah pada tujuan?
Hanya waktu dan sisa senjaku
Yang kuharap jadi rindunya kamu
Aku belajar mencintai-Mu
_DA_180914
Puja
Oleh: Da Andana
Simpan saja semua mimpimu
Atau lambungkan menuju benih sanubari
Simpan saja semua khayalmu
Atau tebarkan di kuduk-kuduk para penakut
Timbang saja semua tindak lakumu
Atau kobarkan jadi api di hati yang embun
Pandang saja semua bara dada
Atau hanguskan belukar jadi ladang petani
Hapus saja semua cita
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Atau tuliskan jadi jadi cinta terpahat
Hingga lupa duka petaka jadi puja
_DA_ 180914
Sahida Palestina
Oleh: Da Andana
Jika hari ini perjuangan
Hari esok entahlah karena air mata terkuras melelh
Di sudut sesak keserakahan menindas
Dan mendarahi tanah-tanah berdebu
Mewar Di Mejaku
Mawar merah yang kau simpan di meja tanpa taplak
Menggodaku untuk membaca
Ringan senyummu yang dingin menghapus kepul pagi pada kopi
Yang tak sempat disajikan sang istri
Kering tubuhmu dilapisi aduk pasir
Menyisakan tumpah kata
Kau masih memerah lelah menghijau daun
Tak ada harum di tubuhmu
300114_DA
Membaca Mata
Mengeja Jejak*
(sas, 270114)
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Suara Itu *
Suara itu membelah sunyi; mengumandang bersama tasbih angin
Daun jatuh mengering sendiri; bersimpuh luluh pada tumpukan jarak
Suara itu, Nak. Coba pasang jaring nadi!
Mengumpulkan jejak
Menoleh dusta dalam emuk kealpaan
Semua kembali sepi
(sas, 270114)
Pandang Lelap
Mata redup kaca berkabut
Melelehkan desah gerimis berbaris lurus
Mengabur pandang hiilang
Saat kita merapat padat tubuh-tubuh
menggetar sayap-sayap kumbang
mendiamkan nafas menggenang; membiarkan jelajah panas
tak ada suara
dan mata berpandang lelap
hujan mereda di ujung senja; petang mengundang pulang
(sas, 270114)
Rasa Purba*
Nafsu kuumbar
Segala kusambar
Kata melena
Segala merana
Cinta kubuka
Semua membuta
Duka kusiram
Semua seram
Rindu kuketuk
Jangan mengutuk
Harap kudapat
Engkau merapat
Aku menghilang
Jangan meradang
Rasa kubina
Awas terhina
Lelah kusimpan
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Engkau terdiam
Suka kupaksa
Suka
Su ka
suka
Semoga tak ada luka
(sas, 270114)
Sajak Andana
Refleksi Akhir 2013
JIKA
De. Andana
MENUJU UJUNG WAKTU*
mana puisiku yang tadi kutulis di maya
aku jadi hilang kata tak bisa menyusun frasa apalagi klausa
yang dulu pernah kau ajariku
mana puisiku yang menajam lara bayi-bayi dibungkus kresek bercap toserba dari
wanita-wanita yang lupa celana. Siswa-siswa tertawa kecil mengusil minta isi pulsa
sambil sedikit-sedikit membuka paha di ujung meja. Ah khayal berlagu lama
mengumbar lara dari setetes bercak di bulu-bulu yang menyita waktu. Luka lara
ataukah luka sukakah?
aku lari pada penyair menghamili puisi. Merenda senja menyulam kelam.
aku lari pada petani menggauli tanah-tanah basah melahirkan padi murah
aku lari pada dokter membuka setiap selangkang melahirkan orok
aku lari pada guru mencumbu cucu-cucu memahat kata-kata cinta
di ujung pelarianku aku lari pada ibu menyeru kembali ke qalbu: sambil meniup
ubun-ubun akalku; menanam rasa di dada, dan melangkah paha kaki dalam laku
terus menuju ujung waktu
151213
MENCARI*
saat kau kirim gelap dalam rayap tanganku
tak sempat juga kupegang sekarat detak
mata yang kutarik mengerling detik
tetap tak menjelma cahaya
dan mata membasah di tatap wajah sajadah
kubur kubur kubur
telah kugali sendiri
Tuhan jadikan saksi
bulu mataku
151213
Jika Ada
(buat Dianty)
jika ada rasa yang tersirami lalu tumbuh
adalah rasa sayang aku ibumu dan ayahmu
jika ada tetesan bening mengaliri dua lembut pipimu
adalah keterbatasan kita menafsirkan arti sayang mereka
jika ada kecupan dan lirih kata yang juga mengalirkan rasa teduh
adalah ketenangan kita berada di sisi mereka
jika ada senyum mengembang dan dada melebar
adalah kesukaan saat semuanya menghampiri dengan kasih dan sayangnya
_Adan_7122013
Pekenanankan Aku
Perkenankan aku mengingatmu seperti ini
Menuliskan dalam larik-larik sajaku
Meski impian telah dikecewakan kenyataan
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Perkenankan aku mengingatmu seperti ini
Membingkaimu dalam garis-garis pelangi
Meski warna musim terus saja berganti
Perkenankan aku mengingatmu seperti ini
Menyebut-nyebut nama-namamu dalam kesendirianku
Meski suaraku tidak pernah sampai kepadamu
Perkenankan aku mengingatmu seperti ini
Sebab kerinduanku masih saja selalu datang
Meski jarak dan waktu telah menjadi usang
GURU
Dalam temaram sinar lampu minyak
Dari kesabaranmu aku mengenal alif
meski terbata-bata harus kulafazhkan
Dari kebersahajaanmu aku mengenal alif
sebagai langkah awal perjalanan
Dari kebeningan jiwamu aku mengenal alif
untuk bekal belajar memaknai kehidupan
Guru
Alifmu kini telah mengantarku untuk mengenal
Sang Maha Guru
Karya : Bekti Patria Dwi Hastuti, S.S.
Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Madiun (sumber :
http://bektipatria.wordpress.com)
Tagged with: Puisi Guru
Membaca Zaman
27032013
Nu Kakara
(rasa haariwang ka sumedang)
teu acan lami salira murunkeun rasa seja bebela
hujan kiwari geus mupus laku ningalkeun sirung
nu can kapuluk kembangna
dalah dikumaha dalang geus muragkeun ragana kana kotak
sanajan dangiangna ngagalindengkeun sinom
boa enya maskumambang nyangkaruk di Sumedang
neang dangdanggula nu pinuh ku cimata keusik
aki kuring nu geus imut reueus bet ngalemberehkeun getih
paneja boa jadi bala teu kasungsi ku jangji diri
nu gaduhna tos calik imut di alamna
sirung gunung dicarabutan ku budak angon
numpak munding bule niupan empet-empetan tina jarami
sesa pare panen beurit
nyempret laku maneh nu kaambeu di tungtung
curuk bapa uing
(2013)_06122013
Puisi Deandana
Satin Putih
Aku bukanlah pengantinmu yang menunggu saat malam renta
Di atas satin putih
Terhampar mengumbar segala
Kujelajahi dalam malam larut
Mengekalkan sunyi pada jari-jari
menelisik birahi tak terpenuhi
Aku pecintamu yang menunggu tanpa batas waktu
(smd, 241113)
teuing iraha
(Poencer Papa, 2013)
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Tuur Nu Nyorodcod
Puisi De Andana
Kubaca Lagi
Ujung Embun
Akram Deana
Semua bergayut embun
Kusentuh dan kuletakkan di ujung telunjuk
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Kutelisikan pada lututnya yang gemetar
dan kucium asin air matanya
melirihkan nada perhentian
saat peluit zaman berseruan
aku masih meneteskan embun
pada tanah mengepul
berserikat dengan butiran
air matamu
(Mja, 231113)
Jika I
Akram Deana
Jika kau kenal aku dan terluka
Maafkan aku
Jika kau kenal aku tersisih
Tinggalkan aku
Jika kau kenal aku kau tumbuh
Boleh cumbu aku dengan daun-daunmu
Atau tinggalkan buah rindumu
Jika kau dan aku rindu
Ukirlah setiamu sendiri
(Lembah, 211113)
Jika II
Jika bukan karena cinta untuk apa kaubakar hutan itu.
Bukankah engkau yang melukis api
Saat puteri malu mendesah sesak
Risau pisau yang mengiris miris tatapanmu
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Engkau menjaga cinta
Walau menjelma gergaji membelah tatap kita
(Lembah, 221113)
Ujung Sepi
Rindu mengalirkan butiran penantian
saat awan menunggu hujan
hari sepi membatas pertemuan mata lembutmu
dan matahari meredup berawan tipis
di ujung sepi kukulum lembut sang birahi
mengakhiri pertemuan pasang mata
tanpa air mata
lalu sepuluh buluh rindukupun
kutumpahkan di lembut
bibirmu yang sempat tercium
(Da, 211113)
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Gerimis
Langkah terus kukayuhkan
saat mentari memelototi kaca-kaca lajuku
saat tenggelam mengeja senja
kusapa satu-satu tetesan air bening mataku
saat gerimis menghiasi kaca film helmku
saat butiran hujan menjadi lelah di jas-jas tubuhku
menghitam tak terpahami dirimu
menggeramkan kepal
mengaumkan hentakkan dada
bacalah aku
2013
Bunga Ternoda
Tak jemu kubaca dal za ha
hingga perih mata melelehkan butiran angan
tak ragu kugaruk dengan cakarku
kepongahan yang kautaburkan di pusara-pusara masa lalu
hingga kemboja tumbuh di ubun-ubunku
menyuarakan lagu kusuma ternoda
menyisakan elegi kemunafikan
haram jaddah
(2013)
Sepenggal Jejak
Pasir putih masih menyisakan tapak-tapak kaki dan
bebatuan mengasuh air pantai. Pohon meranting menasbih langit
dan hujan mengugurkan bunga pada tanah basah
dahan menyebar kabar pada diam angin pembujuk awan
duduk kita merapat paha berbaris mengimami waktu
membisukan sunyi pada hijau daun
dan tangan kita melepas lambat
jari kita ranting patah di arah jalan
dan hujan masih menggerimisi pasir
aku kau menghampiri senja
di bulan akhir november
kau jatuhkan hati pada hampar samudra
angin masih mengelus luluh
butiran kata yang kuabadikan
(Tangkuban Parahu, 2013)
Mejaku sayang
kakimu menghunjam, luruh rapuh termakan usia,
tak mampu kuganti yang baru,
ribuan puisi telah lahir
dari dadamu ku kan selalu sayang pada mu,
sahabatku
Rindu Batu
Kupeluk embun berharap gerimis
jangan iris kesempurnaan sunyi ini
Dengan angin mataku yang kabut
Pada langkah rindu batu
Kabari aku dengan sukamu
Bawa aku dalam dukamu
(BMI, 2013)
Kau Tahu
Kau tahu akulah pejalan larut
Yang tak kenal dunia malam-malammu
Kau tahu akulah sepi yang menusuk bulan tanpa awan
Kau tahu akulah dupa
Penghembus khayal pesakitan
Akulah gerimis pelepas dahaga sahaja
Akulah sunyi yang mengintip
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Jari-jarimu melingkari hari
(Ciwok, 2013)
Bukan Duniaku
Malamku beku
Pintu menghantu
Sediakan rokok kan kubuat peluru
Yang membunuh sunyi
Nyalakan aku api kan kukukus segala rakus
Sediakan aku kopi kan kulumuri tubuhmu untuk penjaja jaga
Sediakan aku permen kankukulum mulut-mulut bau cerutu
Sediakan aku pahat kan kubuat patung bisu
dengan senyum palsu, wajah-wajah palsu, batu-batu palsu,
kecuali sepi-sepiku memburu waktu
(Ciwok, 2013)
Renta Bulan
Buat Agusti Dediant
Cicit burung pagi dalam sangkar
Bernyanyi pada rumput tanpa embun
Tapi mataku hanya menatap sisa bulan di balik awan yang diam
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Burung gereja mengepak di atas atap
Mengabar renta bulan
Di langit pagi hati terpaut menunggu sambut
Mungkinkah rinduku masih milikku
Bulan renta di sisa malam memucat wajah mayat
Menanti matahari
07112013
Cubit Aja Kalo Dia Nakal
Cinta itu tidak melihat dari apanya, siapa pun dia menurut orang yang mencintainya
sempurna
Celoteh Rasa
(untuk Dedianti)
Di dalam dinding hatiku telah kuukir satu nama yang akan selalu kuindahkan
dan tak akan pernah redup lentera cintaku menerangi ruang di hatimu.
Kerinduan ini kubawa dalam setiap mimpiku yang tak akan nyata.
Perasaan cinta ini tak bisa dibohongi lagi.
Perasaan hati memang tak bisa ditepati
Walaupun cintaku tak bisa memiliki
kuharap di sana terdapat kasih yang abadi
Namun getir rasa ini gelisah
Selalu terdiam dalam sembilu?
Kuingin kau mengerti ku masih di sini hanya menanti
Satu hati yang tak pernah teringkari
12 Nov 2013
04:46:58am
Rindu
Terangnya cahaya rembulan
Menemani sebuah rindu
menuju labuhan peristirahatan
disambut mentari di pagi hari
dan rindu ini tak pernah lepas
walau angin badai menghantam
rindu melekat erat di hati
08112013
07:42:15
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Dumadak
Dak dumadak anjeun ngontak deui
dina sora nu haroshos
ngebrehkeun deui rasa kadeudeuh teuing kasumpek
dina jaman nu ngahawu nyundut lahang ladang ninggur leungeun kawung
kolepat deui sajorelatan anjeun nyusup
dina sofa nu nyangsayakeun rasa urang
waktu panto dibuka dak dumadak ku bapa nu jangkung badag
kacipta anjeun luncat mawa hanaang
kuring ukur bisa metot ramo nu dicoo samemehna
gelenyu anjeun imut ngebrehkeun rasa suka
ngan gumpalan lambak malikeun parahu kalebuh di selat sunda
baeu teuing mulang rasa mulang raga
21*03*13
PUISI Andana
Kerling matamu yang kukecup
Menaburkan biji-biji patrakomala
tersulam dalam kerudung putihmu
Pandang tajammu pada yang ada
mengetarkan-getaran nada seruni
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Menghinggapi muara cinta di detak nadimu
Yang kususupi di sela jeda nafasmu
Di ujung sepi
Kulum lembut sang birahi
mengakhiri pertemuan pasang mata
Tanpa air mata
Rindu Puisi
Telah kulekatkan segala harap
Pada angin basah, pada jalanan lembap
pada gerimis hujan, pada putih kabut,
pada manja anak dara
adakah getar rasa ini tiba di bilik jantungmu
buka buku jarimu
kutulisi beribu rindu dalam puisi
(BMI, 11112013. 03:25:23)
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
*
Malam-malam Basah
Untuk Dedianti
Kabut menggelayuti malam-malam basah
Berpaut padaku menggelar mimbar
Seperti saat kau sipu aku dengan curian mata
Di ujung meja pertemuan
Sesaat setelah kau kirimkam dinding hati ke ruang batinku
Kau tersesnyum dalam cermin tanpa uap
Luluh dalam buaian waktu
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Rindu mengalirkan butiran penantian
Saat hujan mencemburui kemarau
Mata kita beradu sendu
(BMI, 11112013)
Di Tepi Piring
Putih telur yang tak habis kulumat
Menyisakan sepi di tepi piring bertisu
Iringan bunyi beradu gelas bening
Mengingatkan dua bola mataku yang sempat kujenguk
Dalam keberduaan senja
Tertulis namamu dipanggil jatah waktu
mendekap malam berdaun basah
(BMI, 11112013, 07:12:28am)
PUISI Andana
Senandung itu mengalun lembut dari kerinduanmu pada kota kelahiran kita
langkahmu yang mantap ke depan menelusuri sisi-sisi tersisih
mengumandangkan burung beker yang merayap di sela jarami
sisa panen padi petani
aku membaca semangatmu
dalam parau senja di pasir-pasir mengkrikil
saat kami masih menaiki sawo polo
saat kami memanen pisitan di sisi ruang kampus
saat kepulan-kepulan rokok memenuhi reot saung di tepi kebun
Engkau sapa kami dengan kidung pembuka
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
engkau sambut kami dengan dangdanggula dan mijil
Menanti Senja
alun kinanti di gunung Kecapi
dan maskumambang di sisi-sisi Tampomas
sendu mengiris matahari
saat kita setengah hari bersua indah
dan kini matahari mengerling di ubun-ubun memisah langkah
sepi menyeruak raga tapi apa harus dikata
sua hanyalah kesementaraan
dan berpisah kelana bukanlah ujung penantian
kita larut dalam waktu berisi butir-butir rindu
sepekan pulang sepekan datang
aku menanti senja tanpa pelangi tanpa gerimis
Peundeuy,07112013
PUISI
Oleh Dadan Andana 06 Februari 2011 jam 12.07
Ngecom
Bae...
bapa..ema...abah...ambu..guru..
anjeun nu neundeun kadeudeuh
anjeun nu ngucurkeun pangaweruh pinuh pakewuh
najan jauh tetep pengkuh maseuk sarakan
mageuhkeun duriat dina sela-sela kelas
muntangkeun amanah dina sisi-sisi pilemburan,
dina sungapan-sungapan harepan..teu baha ku bala
Baeu ....
bapa...ema...abah..ambu..guru..
natrat dina kelas darajat anjeun wiwaha
najan peunteun ukur jadi eunteung..najan ijazah ngalayah payah
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
kuring miguru miwula ka salira
sanaos anjeun tos ngaleos tina teuteupan
sanajan salira tos ngambah sagara udagan
bapa...ema..ambu..guru
geura tempatkeun abi di sisi ridho ilahi
dijejeran ku pangbakti pangabdian diri anjeun
geura cindekeun ieu lelembutan
dina zaman nu beuki edan
Generasi Lisung
oleh Dadan Andana pada 06 Januari 2011 jam 12:08
Hasratkuhapus
oleh Dadan Andana pada 06 Januari 2011 jam 11:27
Rindu Kidung
oleh Dadan Andana pada 05 Januari 2011 jam 16:42
jalan tanah itu masih tetap berkisah
tentang sawah, rawa, sungai Cibuntu, Cipanas
tentang rumput, pohon kelapa, jambu monyet, dan nenas pagar
tentang ema, bapak, abah
tentang lumpur, jerami dan kerocok bebek mencocor butiran sisa panen
tentang ikan gabus, paray, kawawo, betok, dan sepat
tentang burung kuntul, beker dan puyuh rawa
Tapi ema...
lahan itu bukan lagi milik kita
kini bergemuruh tergerus buldozer dan ledakaan dinamit
menjelma tebing tembok kokoh
gedung julang pendatang urban di vila-vila sawah kita
sawah kita mak...
meratap terhimpit tumpukan aduk coran berkoral
kita kalah mengolah mengeluh peluh
tak ada lagi anak-anak kita berkejaran di pematang
mengejar jangkrik-jangkrik kecil yang kini terpenjara
tak ada lagi lenguh lembu berirama bajak
tak ada lagi ibu-ibu memanen gaang di belakang bajak
hilang kidung memurba dan lumpur menjadi barang luhur dijualbelikan
melatih anak di sawah dalam outbond
Ema ...
kawihkan aku kidung asmarandana, dangdanggula dan mijil
yang tak lekat lagi di jiwa anak-anakku
Eksplorasi
oleh Dadan Andana pada 05 Januari 2011 jam 16:28
Masih kudengar lirih suaramu di pundakku
"aku kan tetap di sisimu siapapun pemilikmu!"
gerak berat makin merapatkan dekapan
titik-titik lelehan hangat bergelayut di pipi merah
mengisahkan keterasingan, mengelupaskan kenangan
pertemuan-pertemuan jadi kaca langka
lenyap dalam riuh gemuruh pengejaran
hilang dalam kesan lintasan kupu-kupu
aku menunggu di kelambu rindu
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
meski pencarian terus kuburu di sekecil dunia maya,
di rentetan banyak nama-namamu
rindu masih kuselipkan di bilik-bilik jantungku
mengenduskan pasir parangteritis
yang sempat kita injak
dan kita tuliskan
kita pasti berjumpa pula
Pena-Tuts
oleh Dadan Andana pada 04 Januari 2011 jam 21:16
selamat malam pena
kau tajam sering disakiti
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
terasah, dililit serutan dan c
kau utamakan isimu tak apa ragamu luka
kau tebarkan ayat-ayat indahmu
meski kadang keras menelanjangi siapa pun
yang kau sorot
entah knapa...kau hening buntu laku
hanya memelototi tuts-tuts lembut
kau tergeletak tak runcing lagi
kau jihad dalam dunia anak-anak desa saja
akupun larut dalam tuts keyboard
bukan berpaling darimu
tapi nyanyian keyboard lebih merangsang
tapi kau telah bisa mengubah dunia
alam pikiran anak anak bangsa adam
kau teguh, kau tetap ada
tetap lurus tegar tegas membisikan
"aku tidak kalah, tapi memosisikan diri
dalam pendidikan dasar anak bangsa
yang makin cerdas, kreatif, dan bebal secuil!"
SAJAK BERANG
oleh Dadan Andana pada 04 Januari 2011 jam 20:07
Kita pejalan larut memuncaki bukit pasir yang makin mengerdil
melaharkan hasrat bara lupa angka usia lupa raga binasa
kadang lupa perjalanan sendiri yang kian dekat menepi
pasir-pasir mengendap tak bicara lagi kota beludru
tercecer di julang gedung menara jasa melempari serakah penghuni bumi
menghujaninya dengan amanat ayat-ayat bencana
menorehkan kematian menyakitkan
doa-doa tinggal catatan, guru-guru ditalaqqi, murid jadi hilang sanad
keberkahan lenyap dalam medan kepalsuan yang dibiarkan disoraki sahwat-
sahwat purba dan ilmu jadi keraguan dalam gegap rupiah
selamat berjaya kebohongan
kelahiran bumi melenyap alam sekarat pasir gunung menyerbu
selamat datang utang-piutang
bayi-bayi sujud dalam endusan tandus lahan
**
Kisahkita
oleh Dadan Andana pada 02 Januari 2011 jam 21:09
Narasi Amplop 15
Amplop?
Putih bertuliskan namaku....
Lima belas ribu rupiah?
Haha..ko bisa?
Bayar kebohongan portomu?
Hi..hi..hi
Buncah membuncah kedustaan disengaja merambah segala sahwat
Tawa tertawa menggoda-goda dalam tong-tong kebohongan dan
kamuflase
Citra?
Ah persetan
Lugumu tak lagi jadi lagu rindu dalam kalbuku
Tulang? Daging? Kulit? Itu janjimu dulu
Tulangku, dagingku, kulitku, dagingmu, tulangmu, kulitmu
He He maaf
telah busuk dimulutmu sendiri
menyangga kebanggaan harkat
tanpa martabat?
ha..ha.. kau bolong...kosong....gosong?
Jangan berlari!!! Letakkan saja malumu di amplopku
Compu F105\23:30\
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Risalah File
Masih tersisa cerita lama di komputerku
Folder dan file-filemu meneriakkan pemakzulan
asyik mendekat merapat erat padaku
Mengadu cerita di ujung waktu
Padahal itu telah kulemparkan jadi milikmu
Memberkas di fakultas yang tak jelas
Compu F105\23:45\
Perjalanan
Siapa Sangka?
Tak ada kata yang sempat kau ucapkan
Tak ada sapa yang menyunggingkan senyum keakraban
Taka ada pujangga yang kuat menjaga dara asmara
Harta wanita dan dusta
Bukan malapetaka?
Rasamu rasaku rasa risau
Lakumu sukamu dukaku duka bangsa
Senyummu sapamu siapa sangka
Menikam membunuhku dengan kepalsuan
Enyahlah wahai nestapa
Bawa duka-lukaku pengharap mulia adaku
Compu F105\23:26\
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Sebatas Kata
Bunda Wina 1
Bunda
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
Harum tanah tubuhmu
Dengus nafas peluh tulusmu
Langkah terpapah panjang derajat wanitamu
membuatku tak lumpuh, tak mengeluh
menempuh berpuluh tangga martabat
Bunda
Tulusmu tak bisa kutempuh
Ikhlasmu tak mungkin terbalas
Meski waktu memperpanjang zaman
Meski hari memberi arti mati
Compu F106/21:35
Bunda Wina 2
Jalan itu masih tetap kukenal
Petak-petak sawah dan pematang menyisakan mata
Meski kini bukan milik kita
Hasratku Kuhapus
SMS kirimanmu belum sempat kuhapus
saat kapinis menorehkan abu langit
tentang mufakat pertemuan hasrat
menggelisahkan jadwal padat
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)
mencabik resah hati
dan waktu terus mengakali janji
entah bila hasrat muncrat
entah bila pandang meradang
entah bila juang hilang
huruf demi huruf kulepaskan
kapinis menorehkan abu langit
(06 Januari 2011)
Generasi Lisung
Kita adalah penjaja makna dalam hidangan arah
menggulirkan wacana dan kisah buana
memancang pasak pada tunas-tunas berserakan
memancarkan bara pada sengketa masa kini dan lalu
kitakah kini pewaris durjana?
Bukankah kita telah ikrarkan di rahim ibu
Aku generasi unggul! teriak deretan sperma dulu
We born to win! seru anak-anak lisung
Kini hilang terlelap dalam tumbukan deru kekuasaan
Tanpa kearifan
Lisungmu tak lagi mengawihkan gondang
alu-alu tinggal terlelap dalam kealfaannya sendiri
mengheningkan kerinduan masa lalu
mengisahkan duka nestapa dan cinta
lisungmu jadi buruan mata-mata baru
menuntutmu kembali ada dalam bingkai pagar ayu
aku rindu gondang
gondang sayang hilang meradang
(06 Januari 2011)
KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)KOMUNITAS
PUCUK DAUN (Panceg Upaya-Cinta Umat-Kreatif -Dalami Agama
-Ubah Nasib)