TINJAUAN PUSTAKA
A. Aromaterapi
1. Pengertian Aromaterapi
ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah bagian
dari ilmu herbal (herbalism) (Poerwadi, 2006, hlm. 1). Sedangkan menurut
senyawa yang manjur ini perlu ditangani secara hati-hati. Sebagian besar
senyawa ini akan menimbulkan reaksi kulit, tetapi jika digunakan secara tepat,
senyawa ini memilki nilai teraupetik. Senyawa ini dapat dihirup, digunakan
dalam kompres, dalam air mandi, atau dalam minyak pijat (Jones, 2006, hlm.
191).
2. Sejarah Aromaterapi
dan meramaikan dunia pengobatan, farmasi, parfum serta kosmetik. Dari Mesir,
aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta Timur Tengah sebelum masuk
pada zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari
hlm.1).
yang kita cium memiliki dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil
penelitian ilmiah, bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat.
kepala bagian belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi (Sharma,
3. Minyak Esensial
sangatlah rumit, terdiri dari berbagai unsure senyawa kimia yang masing-masing
mempunyai khasiat teraupetik serta unsure aroma tersendiri dari setiap tanaman.
memiliki efek yang kuat pada tubuh, sehingga harus digunakan dengan hati-hati
Menurut Poerwadi (2006, hlm. 15) aroma dan kelembutan minyak esensial
dapat mengatasi keluhan fisik dan psikis. Minyak esensial diserap oleh tubuh
mencium aroma dari minyak esensial. Oleh sebab itu terapi ini disebut
aroma-terapi. Indra penciuman yang merangsang daya ingat kita yang bersifat
emosional dengan memberikan reaksi fisik berupa tingkah laku. Aroma yang
Menurut Price Shirley dan Price Len (1997, hlm. 105) akses lewat jalur
nasal jelas merupakan cara yang paling cepat dan efektif untuk pengobatan
permasalan emosional seperti stres serta depresi (dan juga beberapa tipe nyeri
kepala). Hal ini terjadi karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan
otak yang bertanggung jawab dalam memicu efek minyak esensial tanpa
bukan organ pembau tetapi mengubah suhu serta kelembaban udara yang
dihirup dan mengumpulkan setiap benda asing yang terhirup masuk bersama
udara pernapasan.
tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke langit-langit hidung. Pada langit-
langit hidung terdapat bulu-bulu halus (silia) yang menjulur dari sel-sel
reseptor ke dalam saluran hidung. Kalau molekul minyak terkunci pada bulu-
akan memicu respons memori dan emosional yang lewat hipotalamus yang
dikirim ke bagian otak yang lain badan bagian tubuh lainnya. Pesan yang
keperluannya.
dengan minyak dasar pada kulit kita, minyak tersebut akan diserap oleh pori-
pori dan diedarkan oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh. Proses penyerapan
yang hendak melahirkan bayinya. Semua persaan cemas, senang, takut, sendu
menjadi satu. Kontraksi dimulai dari yang paling halus sampai paling keras.
Pada saat ini rasa sakit karena kontraksi bayi yang akan keluar, kadang tak
bagian bawah dengan alat khusus yang tersedia di rumah sakit (mesin TENS:
Cara lainnya yang dapat dipakai adalah dengan minyak esensial. Minyak
esensial yang biasa dipakai di ruang persalinan di rumah sakit di luar negeri
kebutuhan seorang ibu akan obat-obatan seperti pethidin. Minyak esensial yang
mengandung senyawa keton dan fenol berkhasiat bila digunakan pada saat ini
dengan baik. Pada sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia,
rahim. Umpan balik menunjukkan bahwa kedua jenis minyak ini (campuran
kenyamanan pada persalinan (Cutter, 1992 dalam Price 1997, hlm. 177).
mencapai relaksasi merupakan tujuan yang sangat penting dan hasilnya bukan
hanya mengurangi nyeri yang dirasakan oleh ibu selama proses persalinan
(Reed & Norfolk 1993) tetapi juga memungkinkan ibu agar tetap sadar dan
berharga.
Menurut Price (1997, hlm. 77) banyak minyak esensial yang memiliki sifat
ini hingga derajat tertentu dan mengapa terjadi hal demikian tampaknya tidak
ada keterangan yang dapat menjelaskan, mengingat rasa nyeri itu sendiri
merupakan masalah yang rumit. Sifat analgesik ini diperkirakan terjadi sebagian
beberapa jenis minyak esensial lainnya. Senyawa fenol eugenol yang ditemukan
dalam minyak cangkih sudah kita kenal dengan baik sebagai obat sakit gigi,
minyak winter green (yang mengandung metil salisilat, yaitu suatu senyawa
ester) secara tradisional sudah dipakai sebagai obat gosok untuk menghilangkan
pegal-pegal pada otot, dan menthol secara khusus sudah digunakan untuk nyeri
kepala.
(per.) (Franchomme & peonel 1990, dalam Price 1997, hlm. 77).
Menurut Roulier (1990 dalam Price 1997, hlm. 80) minyak esensial yang
Menurut Franchomme dan Penoel (1990 dalam Price 1997, hlm. 181)
senyawa terpena, keton atau fenol dan mungkin pula eter fenolat) untuk
menentukan manfaat pereda nyeri serta relaksasi bagi para wanita yang berada
menimbulkan relaksasi.
B. Nyeri
Bobak (2004 dalam Maryunani 2010, hlm. 6) rasa nyeri pada persalinan
dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress. Reeder (1987 dalam
Menurrut Niven (1992 dalam Mander, 2004, hlm. 141) terdapat faktor-
faktor tertentu yang tampak berkaitan dengan nyeri persalinan yang hebat yaitu
bayi besar, primipara, tubuh ibu yang kecil dan intervensi obstetrik.
Menurut Melzack dan Wall (1988 dalam Jones, 2006, hlm. 362) Rasa nyeri
tergantung pada banyak faktor psikososial. Derajat dan kualitas nyeri yang dirasa
diingat. Persepsi nyeri juga bergantung pada pemahaman tentang penyebab nyeri
2. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
tegangan otot
berlangsung dalam waktu cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan. Yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri
antaranya (a) Nyeri somatic dan visceral yaitu bersumber dari kulit dan
sebabnya, dan gejala yang menyertainya, (b) Nyeri menjalar (Referrent pain)
dimana nyeri terasa pada daerah lain daripada yang mendapat ransang,
misalnya pada serangan jantung akan mengeluh nyeri yang menjalar kebawah
lengan kiri sedangkan jaringan yang rusak terjadi pada miokardium, (c) Nyeri
psikogenik yaitu nyeri yang tidak diketahui secara fisik, biasanya timbul dari
pikiran pasien atau psikologis, (d) Nyeri phantom dari ektremitas yaitu nyeri
pada salah satu ekstremitas yang telah diamputasi, (e) Nyeri neurologis yang
timbul dalam berbagai bentuk, dimana neuralgia adalah nyeri yang tajam
sebagian besar kondisi patologis akut dan kronik lain telah mengarah pada
berkaitan dengan nyeri pada persalinan dapat mempengaruhi proses kelahiran itu
angiotensin.
lipolisis.
yaitu :
: 1). Penekanan pada ujung ujung syaraf antara serabut otot dari korpus
fundus uterus. 2). Adanya iskemik miometrium dan serviks karena kontraksi
sebagai konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya
proses peradangan pada otot uterus. 4). Kontraksi pada serviks dan segmen
bawah rahim menyebabkan rasa takut yang memacu aktivitas berlebih dari
syaraf simpatis. 5). Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim.
fase persalinan dihantarkan oleh segmen saraf yang berbeda-beda. Nyeri pada
Nyeri berkaitan dengan kala I persalinan adalah unik dimana nyeri ini
dari :
5) Area nyeri meliputi dinding abdomen bawah dan area-area pada bagian
a. Nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang normal sedangkan nyeri
c. Nyeri persalinan mempunyai batas dan dapat hilang dengan sendirinya (self-
limiting)
a). Pada pembukaan 0-3 cm, nyeri dirasakan sakit dan tidak nyaman.
c). Pada pembukaan 7-10 cm, nyeri terasa menjadi lebih hebat, menusuk
dan kaku.
2). Pada awal II, nyeri timbul disebabkan oleh penurunan kepala janin yang
e. Kelahiran bayi dan kondisi janin akan mempengaruhi kondisi emosional ibu
yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih
tinggi, b) primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan,
persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c) wanita yang
mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d) wanita
yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan
pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga
meningkatkan ransang nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan
terjadi ketegangan otot, f) faktor sosial dan budaya dimana beberapa budaya
261).
Menurut Maryunani (2010, hlm. 32) indikator adanya dan intensitas nyeri
yang paling penting adalah laporan ibu tentang nyeri itu sendiri. Namun
demikian, intensitas nyeri juga dapat ditentukan dengan berbagai macam cara.
Salah satunya adalah dengan menanyakan pada ibu untuk menggambarkan nyeri
Untuk mengukur skala nyeri dapat digunakan alat yang berupa Verba l
Descriptor Scale (VDS) yang terdiri dari sebuah garis lurus dengan 5 kata
penjelas dan berupa urutan angka 0 sampai 10 yang mempunyai jarak sama
sepanjang garis. Gambaran tersebut disusun dari tidak nyeri sampai nyeri yang
Keterangan :
0 : Tidak nyeri.
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
nyeri.
8. Komponen-komponen nyeri
Pola nyeri meliputi waktu terjadinya nyeri, durasi, dan interval tanpa
Intensitas nyeri adalah jumlah nyeri yang terasa. Intensitas nyeri dapat
Sifat nyeri adalah bagaimana nyeri terasa pada pasien. Sifat nyeri/kualitas
menjadi lebih diinginkan karena kita mulai menyadari betapa rentannya janin
terhadap ancaman lingkungan, terutama pada substansi yang tidak alami atau
besar wanita, rasa nyeri saat melahirkan bersifat unik dan berbeda setiap
individu. Rasa nyeri tersebut juga memiliki karakteristik tertentu yang sama
atau bersifat umum. Pemahaman dan respons kami terhadap nyeri telah terbukti
(Jhonson dan Rice, 1974). Pengendalian, yang dalam sensasi tempat kendali
toleransi nyeri dan tingkah laku yang dihasilkan (Johnson et al. 1971).
C. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin (Sumarah, Widyastuti & Wiyati, 2009, hlm. 2).
uterus yang menyebabkan dilatasi serviks dan mendorong janin melalui jalan
lahir. Banyak energi dikeluarkan pada waktu ini, oleh karena itu penggunaan
274).
Menurut Maryunani (2010, hlm. 36) terdapat tiga faktor utama yang perlu
dipenuhi untuk persalinan spontan yang biasa dikenal dengan istilah 3P yaitu :
1). Primer : His (kontraksi ritmis otot polos uterus) atau rasa mulas yang
Keadaan jalan lahir, dimana tulang panggul ibu cukup luas untuk dilewati
c. Passanger (bayi)
dimulai.
e. Teori berkurangnya nutrisi. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil
f. Faktor lain. Tekanan pada ganglion dari pleksus frankenhauser yang terletak
dibelakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, maka kontraksi uterus dapat
dibangkitkan .
uterus yang teratur sampai dilatasi serviks lengkap. Pada tahap pertama ini
terbagi dalam tiga bagian : fase laten, selama fase laten banyak mengalami
kemajuan dari pada penurunan janin. Fase aktif dan fase transisi, dilatasi serviks
dan penurunan bagian presentasi berlangsung lebih cepat. Tidak ada batasan
mutlak untuk lama tahap pertama persalinan hingga dapat dikatakan normal. b.
lahir. c. Tahap ketiga persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta
lahir . Plasenta biasanya lepas setelah tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat,
yakni setelah bayi lahir. Plasenta harus dilahirkan pada kontraksi uterus
kira-kira dua jam setelah plasenta lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan
yang tejadi segera jika homeostasis dengan baik. Masa ini merupakan periode
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur
(10 cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase yaitu :
3). Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
1). Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap.
2). Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai lengkap atau 10 cm, akan terjadi
3). Terjadi penurunan bagian terbawah janin (APN, 2005, hlm. 40).
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
merupakan variabel tidak bebas atau variabel terikat (Arikunto, 2010, hlm.
162)
Intervensi
Pemberian Aromaterapi
Lavender
Pretest Posttest
Nyeri persalinan kala I Nyeri persalinan kala I
sebelum intervensi sesudah intervensi
B. Hipotesis
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu ada
Defenisi
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1 Variabel Terapi dengan - - 0 = Tidak Nominal
Independen : memakai minyak Dilakukan
Pemberian esensial yang
aromaterapi ekstrak unsur 1 = Dilakukan
lavender kimianya
diambil dengan
utuh
2 Variabel Merupakan nyeri kuesioner Wawancara 0 = Skala 0 tidak Rasio
Dependen kontraksi uterus nyeri
Nyeri yang dapat 1 = Skala 1-3
persalinan mengakibatkan nyeri ringan
kala I perubahan
tekanan darah, 2 = Skala 4-6
denyut jantung, nyeri sedang
pernafasan pada 3 = Skala 7-9
persalinan kala I nyeri berat.
4 = Skala 10
nyeri sangat
berat.