TEORI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

TEORI TEORI DARI BERBAGAI ILMU SOSIAL

A. SOSIOLOGI
Teori Aksi
Syamsir ( 2006,hal 09-10) menjelaskan, Teori ini sepenuhnya
mengikuti karya max weber. Tokoh teori ini antara lain plorient znaniccki,
Robert max iver talcol parson, hinkle parto dan Durkheim. Asumsi dasar teori
aksi adalah bahwa tindakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri
sebagai subjek dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai objek ;
sebagai subjek manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan
tertentu.
Teori Konflik
Tokoh utama dalam teori ini, selain Karl Marx, adalah Ralp
Dahrendorf,Georg Simmel,C.Wright Mills, dan L.A Coser. Asumsi dasar teori
konflik ini antara lain bahwa masyarakat senantiasa berada dalam proses
perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus-menerus di antara
unsur-unsurnya. Setiap elemen dalam masyarakat memberikan sumbangan
terhadap disintegrasi social. Keteraturan yang terdapat dalam suatu
masyarakat itu hanyalah disebabkn karena adanya tekanan atau pemaksaa
kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa. Teori konflik ternyata agak
mengabaikan keteraturan dan stabilitas yang memang ada dalam masyarakat
disamping konflik itu sendiri.
Teori Etnometodologi
Tokoh terkemuka teori ini adalah Harold Garfinkel. Entometodologi
adalah cabang dari fenomenologi yang mempelajari dan berusaha menangkap
arti dan makna kehidupan sosial suatu masyarakat berdasarkan ungkapan-
ungkapan atau perkataan-perkataan yang mereka ucapkan atau ungkapkan
secara eksplisit maupun implisit. Menurut teori ini seorang sosiolog tidak
perlu memberikan arti/makna kepada apa yang dibuat oleh orang lain atau
kelompok, tetapi tugas sosiolog adalah menemukan bagimana orang-orang
atau anggota masyarakat membangun dunia sosialnya sendiri dan mencoba
menemukan bagaimana mereka memberi arti atau makna kepada dunia
sosialnya sendiri. Misalnya di Manggarai ada istilah Bisbalar dan Gegerta.
Kedua ungkapan ini sering ditemukan dalam sebuah perkawinan. Bisbalar
artinya bisa dibawa larikah! Dan jawaban dari pemudi;Gegerta artinya
tunggu hingga pagi hari. Arti ungkapan itu adalah bahwa pemudi mau di
bawa lari tapi tunggu hingga pagi tiba. Dalam tiap masyarakat memiliki
peribahasa atau ungkapan-ungkapan semacam ini yang harus ditemukan
artinya oleh seorang sosiolog.
Teori perilaku (Behavioral theory)
Teori perilaku dibangun dalam rangka menerapkan prinsip-
prinsip psikologiperilaku ke dalam sosiologi. Teori ini memusatkan
perhatiannya kepada hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di
dalam lingkunagn actor dengan tingkah laku actor. Konsep dasar teori ini
adalah mengenai reinforcement(penguatan) yang dapat diartikan sebagai
ganjaran (reword). Tak ada sesuatu yang melekat dalam dalam objek yang
dapat menimbulkan ganjaran. Pengulangan tinglah laku tak dapat dirumuskan
terlepas dari efeknya terhadap perilaku itu sendiri. Perulanagn dirumuskan
dalam pengertiannya terhadap actor. Suatu ganjaran yang tak membawa
pengaruh terhadap actor tak akan diulang.

B. GEOGRAFI
Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua
yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di
sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak
perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi
benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa
dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi
Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Teori Laurasia-Gondwana kali
pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.
Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilso. Berdasarkan
teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang
berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit
bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan
astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.

C. EKONOMI
Teori inflasi
Mishkin (2002) mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan tingkat harga
yang kontinyu dan terus menerus, memepengaruhi individu-individu, bisnis,
dan pemerintah. Secara umum inflasi dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian. Inflasi inti (Core Inflation) adalah inflasi barang atau jasa yang
perkembangan harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara
umum (faktor-faktor fundamental seperti ekspektasi inflasi, nilai tukar, dan
keseimbangan permintaan dan penawaran agregat) yang akan berdampak
pada perubahan harga-harga secara umum dan lebih bersifat permanen dan
persistent. Inflasi Administered (Administered Price) adalah inflasi barang
atau jasa yang perkembangan harganya secara umum diatur pemerintah.
Inflasi bergejolak (Volatile Goods Price) adalah inflasi barang atau jasa yang
perkembangan harganya sangat bergejolak, umumnya dipengaruhi oleh
shocks yang bersifat temporer seperti musim panen, gangguan alam,
gangguan penyakit, dan gangguan distribusi. Terdapat dua alasan kenapa
ekonom peduli terhadap inflasi:
Teori Kuantitas
Teori ini menyatakan bahwa penyebab inflasi adalah pertambahan
jumlah uang beredar dan psikologi masyarakat mengenai kenaikan harga-
harga di masa mendatang. Tambahan jumlah uang beredar sebesar x% bisa
menumbuhkan inflasi kurang dari x%, sama dengan x% atau lebih besar x%,
tergantung kepada apakah masyarakat tidak mengharapkan harga naik lagi,
akan tetapi tidak lebih buruk dari sekarang atau masa-masa lampau, atau akan
naik lebih cepat dari sekarang atau masa lampau.

D. SEJARAH
Teori Perkembangan Sejarah Dan Masyarakat => (Karl Marx)
Karl Heinrich Marx (1818-1883). Ia adalah ilmuwan sosial
revolusioner Jerman yanganalisisnya tentang masyarakat kapitalis menjadi
basis teoretis untuk pergerakan sejarah dan politik. Kontribusi utama Marx
terletak pada penekanannya terhadap peran faktor ekonomi. Berubahnya
cara masyarakat dalam mereproduksi alat - alat subsistensi dalam membentuk
jalannya sejarah. Perspektif ini mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap seluruh jajaran ilmu sosial.
Teori besar sosiohistoris Marx, yang sering disebut sebagai konsesepsi
sejarah materialis atau materialisme historis, dapat diungkap dari perkataan
Friederich Engels, sahabat terdekatnya. Sebab yang utama dan kekuatan
penggerak terbesar dari semua peristiwa sejarah yang penting terletak pada
perkembangan ekonomi masyarakat, pada perubahan-perubahanmodel dalam
produksi dan pertukaran, pada pembagian masyarakat dalam kelas-kelas yang
berlainan, dan pada perjuangan kelas-kelas ini melawan kelas yang lain
Teori Gerak Siklus Sejarah => (Ibnu Khaldun)
Ibnu Khaldun (1332-1406) sejarawan dan filsosof sosial Islam
kelahiran Tunisiayang meupakan penggagas pertama dalam teori siklus ini,
khususnya dalam sejarahpemikiran manusia, terutama dari dimensi sosial dan
filosofis pada umumnya. Karya monumentalnya adalah Al-Muqaddimah
(1284 H), yang secara orisinal dan luas membahas kajian sejarah, budaya, dan
sosial.
E. ANTROPOLOGI
Teori Evolusi Deterministrik
Adalah teori tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam
antropologi, ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis henry
Morgan (1818-1889). Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu
hukum (aturan) universal yang mengendalikan perkembangan semua
kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami evolusi
melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.
Teori Difusi
Perkembangan sejarah unsur-unsur kebudayaan manusia di awali oleh
seorang sarjana bernama F. Ratzel (1844-1904). Dia adalah seorang sarjana
Ilmu hayat merangkap ilmu bumi, yang memberiakn suatu anggapan bahwa
Kebudayaan manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu,
yaitu pada waktu makhluk manusia baru saja muncul di dunia ini. Kemudian,
kebudayaan induk itu berkembang, menyebar, dan pecah ke dalam banyak
kebudayaan baru, karena pengaruh keadaan lingkungan dan waktu. Dalam
proses pemecahan itu bangsa-bangsa pemangku kebudayaan-kebudayaan
baru tadi tidak tetap tinggal terpisah. Sepanjang masa di muka bumi ini
senantiasa terjadi gerak perpindahan bangsa-bangsa yang saling berhubungan
serta pengaruh mempengaruhi.
Teori Antropologi Kognitif
Bidang antropologi kognitif berfokus pada studi tentang
hubungan antarabudaya manusia dan pikiran manusia. Antropolog kognitif
mempelajari bagaimana orang memahami dan mengatur material objek,
peristiwa, dan pengalaman yang membentuk dunia mereka sebagai orang
yang mereka belajar memahaminya.
F. PSIKOLOGI
Krech & Crutchfields Cognitive Theory
Ada beberapa prinsip:
a. Motivasi bersifat molar, melibatkan need, dan goals.
b. Dinamika molar merupakan hasil dari serangkaian kondisi psikologi
terdekat (Immediate psychological field).
c. Ketidakstabilan kondisi psikologis akan menyebabkan ketegangan,
yang mempengaruhi persepsi, kognisi, & tindakan.
d. mencapai goals atau kegagalan dalam tension reduction akan muncul
dalam berbagai perilaku adaptif maupun maladaptif.
e. Karakteristik pencapaian goals dan tension reduction yang paling
sering muncul, akan dipelajari dan dikembangkan.
Role Theory (Teori Peran)
Role lebih bersifat sebagai subject matter dari pada sebagai theoretical
framework. Riwayat role theory:
Diambil dari peristilahan teater dari jaman Yunani dan Romawi
kuno. Dipakai pada ilmu sosial dengan sedikit perubahan
definisi. Role seseorang akan tergantung pada role orang lain dan social
context-nya. Konsep rolemerupakan konsep interdisipliner. Teori role modern
pada awalnya merupakan hasil samping dari berbagai penelitian sosial. Ide
yang tumbuh dari berbagai disiplin ini menyebabkan role theory tidak terikat
pada satu disiplin tertentu saja
Di pusatkan pada teori Biddle & Thomas yang membagi istilah dalam
peran dalam 4 golongan,yaitu:
a. Orang orang yang mengambil bagian daam intraksi sosial.
b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.
c. Kedudukan orang-orang dalam perilaku.
d. Kaitan antara orang dan perilaku
G. HUKUM
Teori Hukum Murni
Hans Kelsen (1881-1973),adalah pelopor aliran ini. Bukunya yang
terkenal adalah Reine Rechslehre (ajaran hukum murni).Teori hukum murni
ini lazim dikaitkan dengan Mazhab Wina. Mazhab Wina mengetengahkan
dalam teori hukum pencarian pengetahuan yang murni, dalam arti yang paling
tidak mengenal kompromi, yaitu pengetahuan yang bebas dari naluri,
kekerasan, keinginan-keinginan dan sebagainya.
Teori Positivisme dan Utilitarianisme
Selama abad XIX manusia semakin sadar akan kemampuannya untuk
mengubah keadaan dalam segala bidang. Dalam abad ini pula muncul
gerakan positivisme dalam ilmu hukum oleh H.L.A Hart (lahir tahun 1907),
seorang pengikut positivisme diajukan berbagai arti dari positivisme sebagai
berikut :
Hukum adalah perintah. Analisis terhadap konsep-konsep hukum
adalah usaha yang berharga untuk dilakukan. Analisis yang demikian ini
berbeda dari studi sosiologis dan historis serta berlainan pula dari suatu
penilaian kritis. Keputusan-keputusan dapat dideduksikan secara logis dari
peraturan-peraturan yang sudah ada terlebih dahulu, tanpa perlu menunjuk
kepada tujuan-tujuan sosial, kebijakan serta moralitas. Penghukuman
(judgement) secara moral tidak dapat ditegakkan dan dipertahankan oleh
penalaran rasional, pembuktian atau pengujian. Hukum sebagaimana
diundangkan, ditetapkan, positum, harus senantiasa dipisahkan dari hukum
yang seharusnya diciptakan, yang diinginkan. Inilah yang sekarang sering kita
terima sebagai pemberian arti terhadap positivisme ini.

H. POLITIK
Teori Politik Socrates
Kepribadian politik Socrates sebagai seorang teoritikus politik yang
berupaya jujur, adil dan rasional dalam hidup kemasyarakatan dan
mengembangkan teori politik yang radikal. Namun keinginan dan
kecenderungan politik Socrates sebagai teoritikus politik membawa kematian
melalui hukuman mati oleh Mahkamah Rakyat (MR). Metode Socrates yang
berbentuk Maieutik dan mengembangkan metode induksi dan definisi. Pada
sisi lain Socrates memaparkan etika yang berintikan budi yakni orang tahu
tentang kehidupan dan pengetahuan yang luas. Dan pada akhirnya akan
menumbuhkan rasa rasionalisme sebagai wujud teori politik Socrates.
Teori Politik Plato
Filsafat politik yang diuraikan oleh Plato sebagai cerminan teori
politik. Dalam teori ini yakni filsafat politik tentang keberadaan manusia di
dunia terdiri dari tiga bagian:
a. Pikiran atau akal.
b. Semangat / keberanian.
c. Nafsu / keinginan berkuasa.
Teori Politik Aristoteles
Teori politik yang bernuansa filsafat politik meliputi:
a. Filsafat teoritis
b. Filsafat praktek
c. Filsafat produktif
Teori negara yang dinyatakan sebagai bentuk persekutuan hidup yang
akrab di antara warga negara untuk menciptakan persatuan yang kukuh.
Untuk itu perlu dibentuk negara kota (Polis).
Asal mula Negara, Negara dibentuk berawal dari persekutuan desa
dan lama kelamaan membentuk polis atau negara kota. Tujuan negara harus
disesuaikan dengan keinginan warga negara merupakan kebaikan yang
tertinggi. Bentuk pemerintahan negara menurut Aristoteles diklasifikasi atas 3
bentuk pemerintah yang baik, dan 3 bentuk pemerintah yang buruk.
Aristoteles berpendapat sumbu kekuasaan dalam negara yaitu
hukum.Oleh itu para penguasa harus memiliki pengetahuan dan kebajikan
yang sempurna. Sedangkan warga negara adalah manusia yang masih mampu
berperan.

Anda mungkin juga menyukai