Disusun oleh :
Universitas Airlangga
2016
CHAPTER 10
RISK AND RETURN
10.1 Pengembalian
Pengembalian Dollar
Pada dasarnya setiap investasi yang dilakukan pasti mengharapkan pengembalian,
misalnya seseorang melakukan investasi saham, mereka akan menginginkan adanya
pengembalian nilai investasi yang sudah dikeluarkan. Pengembalian ini dalam suatu
investasi bisa dalam dua bentuk;
Deviden yaitu pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya
saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang
tersedia bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang
adalah tujuan utama suatu bisnis.
Keuntungan Modal (Capital Gain), yaitu suatu keuntugnan atau laba yang diperoleh
dari investasi dalam bentuk surat berharga atau efek, seperti saham, dimana nilainya
melebihi harga pembelian.
Kerugian Modal (Capital Loss), yaitu kebalikan dari keuntungan modal, hal ini
disebabkan nilai jualnya lebih rendah dibandingkan nilai belinya.
Pengembalian dollar adalah kembalinya mata uang yang sebenarnya diperoleh dari
investasi. Rumus untuk mencari jumlah pengembalian dollar seperti berikut:
Persentase Pengembalian
Presentase peengembalian diperoleh dari perhitungan pengembalian Dollar terhadap
harga Pembelian awal. Rumus untuk persentase pengembalian:
2
yang memiliki sejarah nilai pengembalian; berdasarkan 5 instrument penting yang
terdapat pada neraca keuangan di Negara tersebut.
1. Large company common stock: Nilai portofolio saham ini didasarkan pada index
saham S&P. Hal ini dikarenakan terdapat 500 perusahaan terbesar di Amerika
yang tergabung dalam index saham S&P.
2. Small company common stock: Nilai portofolio saham yang diperjual belikan lima
terbawah di bursa saham New York.
3. Long term corporate bond: Nilai portofolio saham yang miliki qualitas tinggi
dengan masa kontrak 20 tahun.
4. Long-term U.S. Government bond: Nilai ini dihitung berdasarkan surat obligasi
Negara Amerika dengan masa 20 tahun
5. U.S. Treasury bill: Perhitungan keuangan Negara dengan masa satu bulan.
Tidak satupun nilai pengembalian tersebut diperhitungan untuk pajak atau biaya
transaksi. Terjadinya perbedaan nilai pengembalian dari tahun ke tahun didasarkan
pada indeks harga pelanggan yang diumumkan. Inilah yang menjadi dasar dalam
penentuan nilai Inflasi.
3
yang diterbitkan pemerintah. Nilai obligasi ini memiliki nilai perubahan yang sangat
stabil.
Perbandingan yang paling menarik adalah antara pengembalian resiko virtual pada
T-Bill dan sesuatu yang sangat beresiko pada pasar saham. Perbedaan resiko keduanya
sering disebut sebagai excess return on the risky asset. Hal ini merupakan sesuatu
yang bisa menghasilkan nilai positif dan negatif.
4
menampilkan bentuk miring (skewed) yang bermakna bahwa data tersebut tidak bagus
atau sangat menyebar dan memiliki nilai standart deviasi tinggi.
10.7 Resiko Pasar Modal Premium Amerika: Sejarah dan Sudut Pandang Internasional
Setiap kita menggunakan masa lalu untuk memprediksi masa depan, ada bahaya yang
dapat terjadi pada saat periode yang lalu bukanlah representasi dari apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang.
Dalam pasar global kita mengetahui bahwa Amerika menguasai pasar saham dunia
kurang dari setengahnya atau 36.4% dimiliki oleh Amerika. Di wilayah Asia Pasifik
sendiri berada dibawahnya. Di Asia saham global terbesar dimiliki Jepang, diikuti
Cina, Hong Kong dan India.
Jika dilihat berdasarkan Sharpe Ratio, negara yang memiliki performansi terbaik
adalah Amerika, kemudian Australia, Afrika Selatan dan Prancis. Kemudian
performansi terburuk ada di negara Belgia, Norwegia dan Denmark. Jerman, Jepang,
5
dan Itali mungkin adalah negara yang menarik karena mereka memiliki pendapatan
saham tertinggi tetapi juga risiko saham yang tertinggi.
The Standart Error (SE) digunakan dalam hal seberapa tingkat kepercayaan yang
dimiliki dalam rata-rata histori kita dalam 7.2%. SE adalah standart deviasi dari risiko
yang lalu dan dapat dihitung dalam formula berikut :
Seperti kita lihat diatas bahwa historical premium risk Amerika 7.2% dan standart
deviasi 19.8%. untuk itu 95.4 % dari risiko model premium seharusnya diantara
3.43% dan 10.97%.
Dengan kata lain, kita bias menjadi 95.4 % yang kita estimasi dari histori risiko modal
Amerika dalam rentan 3.43% sampai 10.97%.
Mengambil pendekatan yang sama seklai berbeda, Ivo Welch menanyakan opini
kepada 226 ahli finansial dan ekonomi berhubungan dengan perkiraan risiko modal
Amerika kedepan, dan rata-rata menyatakan 7%.
6
Tetapi apa yang diutarakan responden tersebut belum tentu benar karena bisa jadi
lebih rendah atau sebaliknya lebih tinggi dari 7%, yang terpenting dalam setiap
estimasi dari resiko modal masa yang akan dating akan melibatkan asumsi tentang
resiko lingkungan masa depan sama baiknya seperti besarnya resiko investor pada
masa yang akan datang.