Anda di halaman 1dari 7

SANDYA GIFARI

1606955896
Ilmu Administrasi
Fiskal
Fakultas Ilmu

UJIAN TENGAH SEMESTER

PERILAKU ADMINISTRASI

QUESTION 1: Kritisi bagaimana keterkaitan antara gaji(upah)


berpengaruh terhadap motivasi atau demotivasi! Kritisi
dengan pendekatan teori dan teori lain yang relevan!

ANSWER:

Pengertian motivasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

(Nawawi 2000) Motivasi kata dasarnya adalah motif (motive) yang


berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu.
(Rivai 2004) mengatakan motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
spesifik sesuai dengan tujuan individu.

Motif juga didefinisikan sebagai suatu kecendrungan untuk


beraktifitas, dimulai dari dorongan dari dalam diri dan diakhiri dengan
penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif
(Mangkunegara 2001).

Sehingga dapat disimpulkan secara garis besar motivasi adalah


keinginan atau dorongan yang sangat kuat dari dalam diri seseorang
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dalam hubungannya dengan
lingkungan kerja, motivasi kerja adalah suatu kondisi yang mampu
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan kerja.

Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan


meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui gaji. Secara
sederhana gaji merupakan sesuatu yang diterima karyawan untuk balas
jasa kerja mereka. Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, atasan akan
mudah memotivasi bawahannya. Sehingga apabila seorang karyawan
menganggap bahwa upah yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan
yang karyawan harapkan, maka akan dapat memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerja karyawan.

Namun perlu digarisbawahi bahwa upah tidak selalu menjadi


motivasi karyawan dalam bekerja. Dalam keadaan tertentu gaji bisa
menjadi demotivasi seseorang. Dibawah ini akan saya berikan contoh gaji
(upah) berpengaruh terhadap motivasi/demotivasi seseorang dengan
pendekatan beberapa teori.

E.g: PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak dibidang Public Relation.
Mereka baru saja merekrut 2 karyawan baru dengan jabatan yang
sama yaitu Senior Consultant bernama Kendall dan Kylie. Direktur
PT. ABC menawarkan gaji yang sama sebesar 20 juta/bulan.
Nominal ini adalah nominal yang paling tinggi jika dibandingkan
dengan perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Hal ini yang
membuat Kendall dan Kylie termotivasi untuk meningkatkan kinerja
terbaik mereka untuk perusahaan yang nantinya akan berdampak
baik untuk kepentingan perusahaan sendiri. Pada saat pembagian
klien, Kendall mendapatkan 5 klien sedangkan Kylie mendapatkan 7
klien. Enam bulan kemudian PT. ABC memberi kenaikan gaji pokok
bagi karyawannya, Kendall mendapatkan kenaikan gaji sebesar Rp.
3 juta sedangkan Kylie mendapat kenaikan sebesar Rp. 1 juta.
Kendall dan Kylie memberi tahu nominal kenaikan gaji mereka satu
sama lain. Mengetahui hal ini Kylie sedikit kecewa. Hal inilah yang
membuat Kylie terdemotivasi. Walaupun gajinya paling tinggi
diantara kolega-nya yang bekerja di perusahaan lain di posisi yang
sama, namun Kylie merasa diperlakukan tidak adil apalagi klien
yang ditangani olehnya lebih banyak dari pada Kendall.
CONCLUTION: Gaji (upah) akan memotivasi kerja seseorang,
mengurangi perputaran tenaga kerja, dan menarik pencari
kerja yang berkualitas kedalam perusahaan, oleh karena itu
gaji (upah) dapat dipakai sebagai dorongan pada suatu
tingkat perilaku dan prestasi serta dorongan pemilihan
perusahaan sebagai tempat bekerja. Di lain sisi, gaji juga
dapat berpengaruh terhadap demotivasi seseorang,
tergantung situasinya.

QUESTION 2: Values, sikap, & perilaku orang dalam pekerjaan bisa


berdampak positif atau negatif bagi perusahaan, coba
jelaskan!

ANSWER:

Nilai (value) adalah keyakinan dasar yang dimiliki seseorang


mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai cenderung relatif
stabil dan bertahan. Nilai memberikan fondasi bagi pemahaman kita
mengenai sikap dan motivasi orang-orang serta pengaruh persepsi kita.
Nilai mengaburkan objektivitas dan rasionalitas, nilai memengaruhi sikap
dan perilaku.

Sikap (attitude) adalah pernyataan-pernyataan evaluatif baik


menyenangkan atau tidak mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap
memliki tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan perilaku. Yang
pertama adalah komponen kognitif (cognitive component), yaitu
kepercayaan dari suatu sikap. Komponen kognitif membentuk tahapan
yang lebih penting dari suatu sikap yaitu komponen afektif (affective
component) yaitu perasaan atau emosional dari suatu sikap. Yang ketiga
adalah komponen perilaku (behavioral component) dari sikap menjelaskan
maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu. Melihat bahwa sikap memiki tiga komponen membantu dalam
memahami kompleksitas dan hubungan potensial antara sikap dan
perilaku . Komponen-komponen ini berkaitan erat, kognitif dan afektif
secara khusus tidak dapat dipisahkan dalam banyak hal.
Values yang didapat oleh karyawan dari perusahaan dapat
berdampak positif ataupun negatif. Dalam organisasi (dalam hal ini
perusahaan), sikap adalah komponen penting untuk perilaku. Berikut akan
dijelaskan bagaimana ketiga hal tersebut berdampak pada perusahaan
melalui contoh.

E.g:

Direktur XYZ Co. diundang oleh para petinggi dari kantor


pusat untuk membahas persamaan kebijakan pada
Nilai:
perusahaan cabang di seluruh negara melalui private lunch di
Jack
merasa New York, Amerika Serikat. Direktur dipersilahkan membawa
hal
tersebut dua manager dan satu supervisor. Direktur mengajak dua
tidak adil
manager dan memilih untuk mengajak Dylan sebagai
supervisor yang baru bekerja 6 bulan. Padahal ada supervisor
lain bernama Jack yang sudah bekerja selama 2 tahun. Jack
merasa cemburu karena merasa Dylan kurang pantas
Sikap
mendapatkannya dibanding Jack.

Karena hal tersebut, Jack jadi tidak menyukai atasannya.

Akibatnya selalu mengeluh dan bermalas-malasan dalam


Perilaku
melakukan pekerjaan yang menyebabkan tidak fokus dan
selalu salah.

DAMPAK Client marah


Client tidak mau memakai jasa XYZ Co. lagi
XYZ Co. kehilangan satu client

Sebaliknya jika atasan memilih untuk mengajak Jack, maka Jack


merasa hal tersebut adalah benar karena merasa dia lebih pantas
dibanding Dylan. Hal ini membuat Jack termotivasi dalam bekerja
dan membuahkan dampak yang positif bagi perusahaan.

CONCLUTION:

NILAI SIKAP PERILAKU


(VALUES)
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai apa yang benar dan baik mempengaruhi
seseorang dalam bersikap. Sikap berhubungan dengan perilaku yakni sikap yang
dimiliki seseorang menentukan apa yang mereka lakukan. Ketiganya saling
berkaitan. Jika dikaitkan dengan pekerjaan, nilai menentukan seorang pegawai
dalam bersikap dan berperilaku, tergantung pada nilai itu sendiri, jika nilai
tersebut baik, maka seorang pegawai akan bersikap dan berperilaku baik yang
akan membawa dampak positif bagi perusahaan, begitu pula sebaliknya.

QUESTION 3: Kepuasan kerja dapat ditingkatkan, jelaskan bagaimana!

ANSWER:

Sebelumnya akan dijabarkan terlebih dahulu pengertian kepuasan kerja


menurut para ahli:

Newstrom mengemukakan bahwa job satisfaction is the


favorableness or unfavorableness with employes view their work.
Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung
yang dialami pegawai dalam bekerja.
Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins &
Judge, 2008:107).

Secara singkat kepuasan kerja dapat diartikan sebagai perasaan


positif seseorang terhadap karakteristik pekerjaan setelah melalui proses
evaluasi. Karakteristik pekerjaan mencakup dua aspek yaitu aspek
ekstrinsik contohnya gaji, hubungan atasan, peluang promosi dan aspek
intrinsik yang tidak lain adalah pekerjaan itu sendiri.

Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja:

1. Faktor individual, yaitu kecerdasan, umur, kesehatan,


kepribadian, emosi dan harapan;

2. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan


masyarakat, kesempatan bereaksi, kegiatan perserikatan pekerja,
kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan;

3. Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, keamanan &


pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan
untuk maju.

Lalu bagaimana cara meningkatkan kepuasan kerja? Menurut saya


kepuasan kerja dapat ditingkatkan antara lain sebagai berikut:

1. Dengan mengerjakan suatu pekerjaan sesuai passion dan


kemampuan.
Orang yang berada pada posisi yang tepat dalam pekerjaan atau
dalam suatu bisnis yang dijalankan akan sangat bersemangat untuk
bekrja karena mereka merasa mampu untuk melakukan pekerjaan
yang terbaik sesuai dengan keahlian atau kecakapan yang mereka
miliki.

2. Kepuasan Konsumen/Klien/Pelanggan.
Para pegawai dalam beberapa bidang sering berinteraksi dengan
klien. Karena salah satu tujuan perusahaan tersebut adalah untuk
menyenangkan klien tersebut, lalu apakah kepuasan pekerja
berhubungan engan hasil klien yang positif? Bagi para pekerja yang
memliki kontak teratur dengan klien jawabannya ya. Pekerja yang
puas meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

3. Kerja yang secara mental menantang.


Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang
memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan
umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan.
Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang.
Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan,
tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan
gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan
akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.

4. Suasana dan lingkungan kerja.


Suasana lingkungan yang hangat, nyaman dan mendukung
pekerjaan akan makin meningkatkan semangat dan berujung
kepada kepuasan kerja. Kondisi seperti ini dapat diciptakan dengan
membenahi sikap diri sendiri yang nantinya akan membuat rekan
kerja respek kepada kita.

5. Sikap Pimpinan.
Sikap pimpinan bisa berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan. Sikap pimpinan yang tidak pilih kasih, peduli, dan mau
mendengar pendapat bawahannya akan membuat karyawan
semangat dalam bekerja. Salah satu cara agar atasan bersikap baik
kepada kita adalah dengan menghormati atasan terlebih dahulu,
meningkatkan kinerja, dan memberikan kemampuan yang maksimal
kepada perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai