Anda di halaman 1dari 10

HIDRODINAMIKA

Hidrodinamika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir. Fluida adalah zat
yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Hidrodinamika juga dapat
didefinisikan sebagai penelitian mengenai zat cair yang mengalir meliputi tekanan, kecepatan
aliran, lapisan-lapisan zat yang melakukan gesekan. Bernoulli telah berhasil merumuskan
rumus dengan persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu:
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskos)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun
besarnya (selalu Konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir
sejumlah cairan yang sama besarnya (continuitas)

A. Aliran darah
Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan
adanya tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield
pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil
(kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran darah yang tercepat pada
Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin rendah
kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah
per menit. Secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian:
1. Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri
keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. Sistem sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung
kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.

Aliran darah dalam sistem sirkulasi di tubuh manusia secara ringkas adalah sebagai
berikut:
1. Sistem Sirkulasi Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri -->
Arteriole --> Capillary bed atau A-V Anastomose --> venule --> vena --> Vena
Cava (Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) --> Jantung (atrium/serambi
kanan).
2. Sistem Sirkulasi Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) --> Arteri
Pulmonalis --> Paru --> Kapilaria paru --> Vena Pulmonalis --> jantung
(atrium/serambi kiri).
Pada orang dewasa, jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi
mencapai 5-6 liter (4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalam sistem
sirkulasi sistemik dan paru-paru tanpa henti.
B. Laju Endap Darah / Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Laju Endap Darah / Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
mengendapnya eritrosit dari suatu monter atau sampel darah yang diperiksa dalam suatu
alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/ jam. LED sering juga diistilahkan dalam
bahasa asingnya :
- BBS (Blood Bezenking Snelheid)
- BSR (Blood Sedimentation Rate)
- BSE (Blood Sedimentation Erythrocyte)
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux sel
darah merah berkumpul membentuk kolom, tahap pengendapan dan tahap pemadatan. Di
laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah
cara Wintrobe dan cara Westergren. Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0
20 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai rujukan
untuk wanita 0 15 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam.
C. Hukum Fisika yang berhubungan dengan tekanan pada tubuh Manusia
1. Hukum Boyle: Untuk setiap gas pada suhu tetap, volume berbanding terbalik dengan
tekanan. P1 x V1 = P2 x V2
2. Hukum Charles: Tekanan berbanding terbalik dengan suhu. Pada manusia hukum ini
dipakai pada mekanisme bernafas dan respirasi
3. Hukum Dalton (Hukum Tekanan Parsial): Tekanan gas sebanding dengan persentase
campuran gas-gas yaitu tekanan parsial satu gas adalah Jumlah gaya pada dinding
yang mengelilinginya
4. Hukum Henry: Berat gas terlarut dalam volume cairan tetap pada suhu tertentu
sebanding dengan tekanan. Pada penyelam,bertambah dlm menyelam bertambah besar
tekanannya, penurunan yg tiba-tiba yaitu bila penyelam naik kepermukaan degan cepat
menimbulkan gelembung gas dalam darah yang dapat menyumbat kapiler.
5. Prinsif Pascal: Tekanan yang diberikan pada semua zat cair dalam bejana tertutup,
diteruskan kesemua arah dengan besar yang sama contohnya pada vesca urinaria,
begitu juga benda yang terletak dalam cairan, mempunyai tekanan yang sama pada
seluruh permukaan. Contohnya: Janin di dalam cairan amnion, ia terlindung dalam
cairan yang mengelilinginya, yang meneruskan dengan tekanan sama tidak menjadi
masalah walaupun orangnya aktif.

D. Tekanan darah
Tekanan darah merupakan salah satu dari tanda vital penting selain denyut nadi,
frekuensi nafas dan suhu. Tanda vital ini mencerminkan aspek dasar kesehatan
seseorang, bahkan juga kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Pada dewasa muda
tekanan sistolik adalah 120 mmHg, dan tekanan diastolik adalah 80 mmHg. Perbedaan
antara kedua tekanan disebut tekanan nadi yaitu 40 mmHg. Jenis tekanan darah dapat
dibedakan sebagai berikut:
1. Tekanan sistol: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan
yang dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar
jantung. Pada orang dewasa normal tekanan sistole berkisar 120 mm Hg
2. Tekanan diastol: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di
dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastol
berkisar 80 mm Hg
3. Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistol dan diastol.

E. Tekanan Bola Mata


Bentuk dan ukuran bola mata dipertahankan oleh adanya tekanan cairan yang bening
dalam bola mata (Aqueous Humour) yang menghantarkan cahaya ke retina. Untuk
mempertahankan suatu penglihatan yang jelas, dimensi dari mata sangat menentukan.
Dengan perobahan 0,1 mm saja mengakibatkan efek yang nyata pada ketajaman
penglihatan. Tekanan bola mata yang normal adalah 12 s/d 23 mm Hg yang diukur
dengan alat Tonometer . Aqueous Humour sebagian besar terdiri dari air yang dihasilkan
oleh mata terus menerus dan suatu sistem drainage.
Sumbatan dari sistem dranage akan menyebabkan peninggian tekanan mata, peningkatan
ini akan membatasi aliran darah sehingga dapat menimbulkan keadaan glaukoma yang
ditandai dengan sakit kepala.
F. Tekanan Dalam Kandung Kemih
Peninggian tekanan didalam kandung kemih & spinchter ureter berhubungan erat
dengan jumlah urine yang terkandung didalamnya, sifat kandung kemih dapat
mengalami pergangan oleh penambahan volume. Tekanan dalam kandung kemih dapat
diukur dengan memasukkan kateter yang mempunyai ukuran tekanan melalui urethera
sampai kekandung kemih. Secara langsung tekanan dapat diukur dengan memasukkan
jarum melalui dinding perut kedalam kandung kemih. Tekanan kandung kemih akan
meningggi waktu kita batuk, mengedan dan jongkok. Keadaan stress bisa juga
menyebabkan peninggian tekanan didalam kandung kemih disebabkan nervous. Alat
untuk mengukur tekanan dalam kandung kemih disebut sistometer.

G. Contoh contoh Alat yang Digunakan dalam Pelayanan Kesehatan/ yang Berkaitan
dengan Hydrodinamika

1. Sphygmomanometer (Tensimeter)
Sphygmomanometer atau Blood Pressure Manometer, dikenal dengan nama
Tensimeter. Kegunaannya yaitu untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa
angka sistol (pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastol (pada waktu
jantung mengembang kembali).
Sphygmamometer terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff, dan
stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan
dengan tujuan aliran darah dapat distop, tampak air raksa dalam tabung naik pada
skala tertentu, kemudian pressure cuff dilepas secara perlahan-lahan.
Stetoskop diletakkan pada lengan daerah volar tepat diatas arteri brakhialis,
melalui stetoskop akan terdengar suara vibrasi turbulensi darah yang disebut bunyi
Korotkoff (suara K). K ini adalah tekanan sistolik.

2. Tonometer
Tonometer adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan untuk
mengetahui TIO (Tekanan Intra Okuler) pada mata. Alat ini dipakai untuk
mengukur tekanan intra okuler apakah si penderita menderita glukoma atau tidak.
Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal tekanan intraokuler 12-23
mm Hg.

3. Sistometer
Sistometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kandung
kemih. Alat sistometer terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam cm
H2O. Pipa kapiler ini dihubungan dengan jarum melalui pipa karet.

USG (Ultrasonography)

USG itu adalah kepanjangan dari Ultrasonography yang artinya adalah alat yang
prinsip dasarnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar
oleh telinga kita. Dengan alat USG ini sekarang pemeriksaan organ-organ tubuh dapat
dilakukan dengan aman (tidak ada Efek radiasi). Jadi kesimpulannya apabila pemeriksaan
kehamilan seminggu sekali menggunakan alat USG ini sama sekali tidak ada efeknya
negatifnya kepada bayi yang dikandung.
Ultransonografi atau USG memiliki banyak manfaat. Alat yang menggunakan
gelombang suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada
efek samping berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam.
Beberapa hal yang bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain adalah :

1. Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapat dilihat
lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui

2. Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untuk mengukur usia
kehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG > Tanggal
persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah.

3. Pertumbuhan dan perkembangan janin. Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan


vagina awal, USG dapat menilai

4. kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk
melanjutkan kehamilan

5. Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah.
seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)

6. Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada
bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal.

7. Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan ketuban
yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek lewat USG
sangat bermanfaat untuk keperluan ini.

8. Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang
juga bisa dipantau lewat alat canggih ini

9. Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting dalam
proses kontrol kehamilan.

Keuntungan Pemeriksaan USG

1. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.
2. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula pada
anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi
ionisasi.
3. Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan
gelombang suara.
4. Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal.
5. Dapat juga mendeteksi kanker payudara.
6. Memberi informasi mengenai adanya kehamilan di dalam rahim di awal-awal masa
kehamilan.
7. Mendeteksi adanya kehamilan ganda.
8. Memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan ukuran tengkorak dan tulang
paha yang terbentuk sempurna di trimester kedua.
9. Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.
10. Mengecek jenis kelamin.
11. Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran. Dalam hal ini jika
terlihat sungsang, akan dilakukan tindakan tertentu agar bisa melahirkan normal atau
dengan cara lain.
12. Mengecek plasenta dan posisinya. Dalam hal ini biasanya untuk mengetahui ada
tidaknya plasenta atau tali ari-ari yang posisinya mungkin membahayakan bayi.
13. Melihat pergerakan bayi (aktif tidaknya) dan juga detil wajah dengan menggunakan
USG 4D.
14. Memastikan keadaan bayi sehat secara umum sehingga bisa meminimalkan risiko
bayi lahir cacat karena terpantau sejak dini di dalam kandungan.

Kekurangan Pemeriksaan USG


1. Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik (interface)
sehingga biasa terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar
ultrasound
2. Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
3. Tidak 100% akurat.
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%.
Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak
terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat
USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya
jangkau / daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4
Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing- masing
keadaan bayi secara detail
Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
Air ketuban sedikit.
Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di
bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.

DOPPLER
Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu.
Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai
adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung
janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).
Dibawah ini terdapat salah satu contoh alat doppler yang bisa sebagai pengetahuan.
Alat ini merupakan Ultrasonic Fetal Doppler dimana digunakan untuk mendiagnosa
detak jantung janin pada masa kehamilan.
Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang bergerak
seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik akan menginterprestasikan setiap perubahan yang
terjadi. Alat ini dapat secara otomatis mengukur detak jantung dengan menggunakan
teknologi mikroprosesor dan output secara digital.

Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai
20 kHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang
ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah
pada fasa gas, cair hingga padat. Jika gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah
medium, Secara matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut:

s = v.t/2 .Pers (1)

dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara yaitu 344 m/detik
dan t adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika gelombang ultrasonik menumbuk
suatu penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian diserap
dan sebagian yang lain akan diteruskan.

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi
besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda
yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik
dengan frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor
ultrasonik secara umum digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam
seperti aplikasi pengukuran jarak. Alat ini secara umum memancarakan gelombang suara
ultrasonik menuju suatu target yang memantulkan balik gelombang kearah sensor.
Kemudian sistem mengukur waktu yang diperlukan untuk pemancaran gelombang
sampai kembali kesensor dan menghitung jarak target dengan menggunakan kecepatan
suara dalam medium. Rangkaian penyusun sensor ultrasonik ini terdiri dari transmitter,
reiceiver, dan komparator. Selain itu, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah
kristal tipis bersifat piezoelektrik.

Jenis Dopplers
Perbedaan Dopplers yang digunakan di rumah atau rumah sakit sebagai berikut:
Produsen : Produsen yang populer adalah Nicolet, Huntleigh, Summit Doppler,
EchoHeart, Ultrasound Technologies (Seward / Wakeling), Parks Medical Electronics (as
Obstetrical Dopplers), dan Sunray.
Jenis Probe : Tahan air atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan
di air.
Frekuensi : 23 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat menemukan detak jantung
dengan probe baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal
kehamilan (8-10 minggu kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang
kelebihan berat badan. Probe 5 MHz EchoHeart transvaginal Doppler janin Probe
membantu dalam deteksi Denyut jantung janin (FHT) di awal kehamilan (6-8 minggu)
dan untuk pasien yang memiliki rahim retroversi atau selama kehamilan untuk deteksi
FHT untuk wanita yang mengalami obesitas.
Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut
jantung, dan Doppler yang lain harus dihitung manual.

Langkah-langkah pemeriksaan
a. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
b. Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
c. Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.
d. Hitung detak jantung janin :
a. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 /
menit.
b. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
e. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada pergerakan
bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.
f. Pasien dipersilahkan bangun
g. Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA
Prinsip Kerja Pesawat Fetal Doppler
Sebuah lapisan tipis dari jelly ditempatkan antara probe dan kulit untuk memastikan
semua suara memasuki tubuh.
Probe berisi pemancar dan penerima.
Sebuah pulsa Ultrasound dikirimkan oleh pemancar.
Pulsa tercermin dari permukaan dan kembali ke penerima.
Mesin Ultrasound mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa untuk
kembali.

Pemantauan janin
Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena ia masih bersembunyi
dalam rahim. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung
janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi juga perubahan iramanya,
terutama saat terjadi kontraksi rahim. Kenapa? Ketika janin stres, denyut jantung yang
tadinya berirama dan kuat, bisa saja jadi tidak berirama dan melemah. Informasi ini perlu
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan toleransi janin terhadap proses persalinan.
Dokter juga bisa tahu apakah perlu intervensi atau tidak.
Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa janin tidak mengalami
stres adalah 120-160 per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit.

Denyut Jantung Janin


Dimulai pada minggu ke-5, jantung janin akan semakin cepat pada tingkat 3,3 denyut
perhari untuk bulan berikutnya. Jantung janin mulai berdetak pada tingkat kurang lebih sama
seperti ibu, yang 80-85 bpm. Dibawah ini gambaran perkiraan denyut jantung janin selama 5
sampai 9 minggu, dengan asumsi tingkat awal dari 80.
Minggu 5 dimulai pada 80 dan berakhir pada 103 bpm
Week 6 starts at 103 and ends at 126 bpmMinggu 6 dimulai pada 103 dan berakhir di 126
bpm
Week 7 starts at 126 and ends at 149 bpmMinggu 7 dimulai pada 126 dan berakhir di 149
bpm
Week 8 starts at 149 and ends at 172 bpmMinggu 8 dimulai pada 149 dan berakhir di 172
bpm
At week 9 the fetal heartbeat tends to beat within a range of 155 to 195 bpm.Pada
minggu 9 detak jantung janin cenderung untuk mengalahkan dalam jarak 155-195 bpm.
Denyut jantung janin akan mulai menurun dan umumnya akan jatuh dalam kisaran 120-
160 bpm oleh minggu 12.
Cara Pemakaian Doppler Biosys Ifm 500 :
1. Untuk menghidupkan Doppler tekan tombol On/Off yang ada disebelah kiri Doppler.
Tekan tombol On/Off tersebut sampai Doppler hidup dan ada bunyi Bip.
2. Letakkan Probe Doppler pada bagian atas perut ibu hamil yang sudah diberi ultrasonic
Gel.
3. Hasil pengukuran denyut janin akan tampil pada display yang ada pada Doppler.
4. Untuk mematikan Doppler maka tekan tombol On/Off tersebut sampai Display mati
dan ada bunyi Bip.

Cara Perawatan Doppler Biosys Ifm 500 :


1. Bersihkan sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah pemeriksaanmenggunakan
Lap lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih, lalu keringkan dengan lap
lembut yang kering.
2. Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler tidak dibersihkan setelah
pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan pada Probe Doppler.
3. Simpan Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari
binatang binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit seperti ( semut,
nyamuk, dan kecoak ).
4. Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar unit doppler dapat bertahan lama
penggunaannya.

Pemeliharaan Doppler
A. 3 Bulanan :
Cek dan bersihkan bagian bagian alat
Cek baterai, ganti bila perlu
Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun
lunak
Cek pengatur volume / sound level
Cek suara keluaran
Cek konektor probe dan bersihkan
B. 1 Tahunan
Cek kebocoran arus listrik
Cek hubungan pembumian
Penyimpanan
1. Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum.
2. Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).
4. Bersihkan probe
5. Letakkan probe pada tepatnya
6. Pasang penutup debu
7. Simpan alat pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai