Anda di halaman 1dari 18

SOSIALISASI KONSENSUS

ASUHAN NUTRISI PADA BAYI PREMATUR

Materi 3:
Asuhan Nutrisi pada Bayi Prematur
(Mikronutien dan Rute Pemberian Nutrisi)
Kecukupan Elektrolit

Fisiologi metabolisme air dan elektrolit


Fase I (Fase transisi)
Penurunan BB dan kontraksi cairan ekstraseluler 3-5 hari
Fase II (Fase intermediate)
Mulai diperkenalkan dengna nutrisi enteral, terjadi penurunan kehilangan air lewat kulit
(transcutanus water loss)
Fase III
Fase tumbuh stabil yang ditandai dengan peningkatan BB 15-20 g/kgBB/hari

Kebutuhan elektrolit relatif rendah pada minggu pertama kehidupan karena fungsi pemekatan
urin masih belum sempurna

Pemberian Na dan K setelah terdapat diuresis awal disesuaikan dengan kondisi klinis dan
kadar elektrolit
Pemberian ion Ca, P, dan Mg sesuai dengan kecukupan selama pertumbuhan intrauterin,
bertujuan untuk mencegah osteopeni prematuritas
Kecukupan Elektrolit

REKOMENDASI
1. Kebutuhan Natrium (Na) bervariasi pada minggu pertama sebesar 0-3 mEq/kgBB/hari.
Setelah terdapat diuresis awal, dapat diberikan natrium dan kalium dengan dosis 2-3
mEq/kgBB/hari disesuaikan dengan kondisi klinis dan kadar elektrolit.

Kebutuhan Na Kebutuhan K
(mmol/kgBB/hari) (mmol/kgBB/hari)
Fase I 0-3 0-2
Fase II 2-3 1-2
Fase III 3-5 2-3
Kecukupan Elektrolit

REKOMENDASI
2. Ion kalsium (Ca2+), fosfat (P) dan magnesium (Mg) diberikan dalam 24 jam pascalahir
dengan jumlah yang diberikan sama dengan kebutuhan intrauterin.
3. Dosis pada dukungan nutrisi parenteral
Ca2+: 60-90 mg/kgBB/hari
P: 47-70 mg/kgBB/hari
Mg: 4,3-7,2 mg/kgBB/hari
Rasio Ca:P berkisar 1,3:1 sampai 1,7:1
Dosis pada dukungan nutrisi enteral
Ca2+: 120-140 mg/kgBB/hari
P: 60-90 mg/kgBB/hari
Mg: 8-15 mg/kgBB/hari
Rasio Ca:P berkisar 1,6:1 sampai 1,8:1
Kecukupan Trace Elements BESI
60% penyimpanan total besi terjadi pada trimester ketiga kehamilan
Bayi prematur berisiko tinggi menderita defisiensi besi yang akan berpengaruh
pada fungsi dan perkembangan otak.
Bayi prematur yang mendapat suplementasi besi memiliki kadar Hb yang lebih
tinggi, cadangan besi yang lebih baik dan risiko lebih rendah untuk mengalami
anemia defisiensi besi.
Rekomendasi AAP Pemantauan kadar hemoglobin dan hematokrit pada
bayi dengan risiko defisiensi besi atau anemia. Pemberian suplementasi besi
untuk BBLSR yang mendapat ASI sebanyak 2 mg/kgBB/hari, dimulai pada usia
2 minggu bila bayi telah memasuki fase pertumbuhan (growing care) sampai
usia 12 bulan
Telaah sistematik Cochrane belum terdapat bukti ilmiah yang jelas manfaat
pemberian suplementasi besi pada bayi prematur dan bayi berat lahir rendah
terhadap pertumbuhan dan luaran neurodevelopmental jangka panjang.
Kecukupan Trace Elements ZINC

Zinc bersifat esensial untuk berbagai enzim dan berperan penting


dalam pertumbuhan dan diferensiasi jaringan
Beberapa uji klinis dengan berbagai dosis zinc telah dilakukan dan
didapati bahwa asupan zinc minimal 1,42 mg/kgBB/hari diperlukan
untuk mencapai pertumbuhan optimal pada bayi prematur

REKOMENDASI

Pemberian trace elements:


1.Pemberian suplementasi besi untuk BBLSR yang mendapat ASI
sebanyak 2 mg/kgBB/hari, dimulai pada usia 2 minggu bila bayi
telah memasuki fase pertumbuhan (growing care) sampai usia 12
bulan.
2.Intake zinc secara enteral sebesar 1,42,5 mg/kg/hari.
Kecukupan Trace Elements VITAMIN

Vitamin A
suplementasi vitamin A dapat menurunkan kematian, kebutuhan oksigen pada
1 bulan, serta kebutuhan oksigen pada usia 36 minggu masa gestasi, dengan
Number Needed to Treat (NNT) 13. Belum ada bukti-bukti yang
menguntungkan atau merugikan terhadap luaran jangka panjang
perkembangan neurologi.

Vitamin D
Rekomendasi AAP Suplementasi vitamin D 400 IU/hari (pemberian
multivitamin atau vitamin D tunggal) selama minimal setahun pertama
kehidupan untuk Bayi ASI ekslusif atau parsial
Dosis tersebut diperkirakan cukup adekuat untuk mencegah rikets akibat
defisiensi vitamin D, tanpa berrisiko intoksikasi vitamin D.
Belumcukup data untuk memberikan rekomendasi vitamin di daerah tropis.
Oleh karena itu, rekomendasi untuk vitamin D mengacu pada rekomendasi
AAP 2014
Kecukupan Trace Elements VITAMIN

Vitamin E
Rekomendasi AAP diet pada bayi prematur sebaiknya mengandung
minimal 1 IU vitamin E/gram asam linoleat, setara 0.6 mg d--
tocopherol/gram Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA). B
ayi prematur yang mendapat nutrisi enteral dan suplemen multivitamin,
di mana asupan setiap harinya mengandung 5 IU vitamin E, mendapat
510 IU/kg/hari vitamin E, tetapi untuk nutrisi parenteral kadarnya lebih
rendah.
Jenis Nutrisi Inisiasi Pemberian Nutrisi
Nutrisi parenteral agresif harus diberikan pada bayi prematur dengan usia gestasi
<32 minggu dan atau berat lahir <1500 gram segera setelah terpenuhi kriteria
STABLE.
Sugar
Pemeriksaan kadar gula darah darah vena
Nilai gula darah kapiler >> nilai gula darah vena hasil abnormal gula darah
kapiler membutuhkan konfirmasi gula darah vena
Tatalaksana hipoglikemia maupun hiperglikemia dapat segera diberikan tanpa
menunggu hasil konfirmasi darah vena

Temperature
Sel-sel tubuh neonatus akan berfungsi secara optimal pada rentang suhu inti
tubuh berkisar 37380C
Pemeriksaan suhu tubuh suhu permukaan axilla (N: 36,5-37,50C)

Airway
Indikator bayi bernapas baik:
Laju pernapasan: 40-60 Saturasi oksigen >88%
kali/menit
Tidak ada usaha napas lebih AGD dalam batas normal
Jenis Nutrisi Inisiasi Pemberian Nutrisi
Blood Pressure
Parameter sirkulasi baik:
Laju denyut jantung: 130-160 Diruesis >1 mL/KgBB/jam
kali/menit
Denyut nadi teraba kuat Waktu pengisian kapiler <3 detik
Laboratory Work
Analisis gas darah arteri (N: pO2 >50 mmHg dan pCO2 <60 mmHg)
Status asam basa (pH 7,257,45 dan HCO3 2226 mmO/L)
Pemeriksaan skrining infeksi: C reaktif protein, darah rutin, hitung jenis
leukosit, dan ratio leukosit imatur dibanding leukosit normal (IT Ratio)

Emotional Support
Lakukan pendekatan empatis dan suportif kepada keluarga khususnya
kedua orang tua agar tabah dan tetap optimis dalam mendampingi bayi
yang sedang dirawat.
Jenis Nutrisi Inisiasi Pemberian Nutrisi
Bayi prematur yang mendapat nutrisi parenteral dalam 24 jam
pertama mempunyai skor MDI yang lebih tinggi
Nutrisi enteral dalam bentuk trophic feeding diberikan dalam waktu 48 jam
pertama, diusahakan ASI segar mulai 510 mL/kgBB/hari yang dinaikkan
bertahap sampai volume 25 mL/kgBB/hari
Pemberian nutrisi enteral dini pada bayi prematur tidak berhubungan
dengan meningkatnya risiko EKN.
Pemberian nutrisi enteral harus hati-hati pada kondisi hipoksia atau
penurunan aliran darah usus, seperti hipoksia-iskemik usus, hipoksemia
persisten berat, hipotensi, penurunan aliran darah usus halus akibat PDA
dan penurunan sementara aliran darah arteri mesenterika superior akibat
pemberian indometasin dosis tinggi melalui intravena
Lambatnya peningkatan volume nutrisi enteral akan memperpanjang waktu
pemberian nutrisi parenteral sehingga meningkatkan risiko infeksi,
komplikasi metabolik, morbiditas dan mortalitas, memanjangnya waktu
rawat, dan berdampak pada timbulnya gangguan tumbuh kembang
Jenis Nutrisi Cara Pemberian Nutrisi
Cara pemberian nutrisi memperhatikan kematangan fungsi oral yaitu kemampuan
mengisap serta koordinasi mengisap, menelan, dan bernapas.

Usia Kematangan fungsi oral Rute pemberian


kehamilan nutrisi

<28 minggu -Refleks mengisap belum ada Parenteral


-Gerak dorong usus belum ada

28-31 minggu -Refleks mengisap payudara mulai ada OGT atau NGT
-Belum ada koordinasi antara mengisap , Sesekali dengan
menelan dan bernapas nipples

32-34 minggu -Refleks mengisap hampir matang dengan nipples


-Koordinasi antara mengisap ,menelan dan
bernapas mulai ada

>34 minggu -Refleks mengisap telah matang Menyusu


-Koordinasi mengisap, menelan dan
bernapas telah terbentuk sempurna

Dimodifikasi dari: Sankar, dkk (2008)


Jenis Nutrisi Cara Pemberian Nutrisi ORAL

Pastikan bayi mempunyai koordinasi mengisap, menelan, dan


bernapas yang baik
Metode yang dianjurkan: menyusu Bila tidak memungkinkan,
alternatifnya adalah menggunakan nipples

Pemberian konseling: tanda bayi lapar, perlekatan puting yang


benar, cara memosisikan bayi pada payudara, dan frekuensi
menyusu yang baik
Berikan nutrisi berdasarkan tanda lapar bayi dibandingkan
terjadwal kecuali bayi tertidur lebih dari 3 jam setelah minum
terakhir
Jenis Nutrisi Cara Pemberian Nutrisi ENTERAL

Indikasi:
Bayi prematur dengan kemampuan mengisap, menelan dan/atau bernapas yang
belum baik
Bayi prematur tidak bisa mendapat nutrisi per oral karena kondisi medis atau
sebagai suplementasi nutrisi oral yang tidak adekuat.
Pemberian melalui NGT atau OGT
NGT OGT
Keuntungan Lebih mudah difiksasi

Kerugian Obstruksi hidung parsial Pergerakan berlebihan dari


Meningkatkan resistensi jalan OGT Trauma mukosa
napas mulut, meningkatkan insiden
Meningkatkan usaha yang apnea dan bradikardi karena
dibutuhkan untuk bernapas stimulasi vagal

Tidak ada perbedaan yang bermakna antara OGT dan NGT, baik dalam hal peningkatan
berat badan dan efek samping.
Jenis Nutrisi Cara Pemberian Nutrisi ENTERAL

Metode pemberian nutrisi melalui NGT atau OGT


Bolus intermiten: Pemberian susu dalam 10-20 menit setiap 2 atau 3 jam dengan
menggunakan gravitasi Lebih fisiologis
Kontinyu: Pemberian susu secara terus menerus melalui sonden menggunakan
pompa infus menurunkan pengeluaran energi, membantu fungsi duodenum, dan
tidak ada efek samping terhadap fungsi paru

Tidak terdapat perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pemberian makan enteral penuh

Volume dan frekuensi pemberian nutrisi berhubungan dengan daya tampung serta
waktu pengosongan lambung

Posisikan bayi miring ke kiri atau tengkurap atau telentang dengan kepala lebih tinggi
membentuk sudut 300 selama 30-60 menit menurunkan kejadian refluks gastroesofagus

Frekuensi:
Berat lahir >1250 g: Delapan kali atau interval waktu tiap tiga jam
Berat lahir <1250 g: Belum ada penelitian yang membuktikan interval waktu optimal
antara dua dengan tiga jam sekali.
Jenis Nutrisi Cara Pemberian Nutrisi ENTERAL
Frekuensi dan volume nutrisi enteral bayi prematur.
BBLASR BBLSR
Jenis cairan ASI ASI
Mulai 648 jam pertama 648 jam pertama
Minimal enteral feeding 0,5 ml/kg/jam atau 1 ml/kg/jam atau
(MEF) 1 ml/kg/2 jam 2 ml/kg/2jam

Durasi MEF 14 hari 14 hari


Peningkatan minum 1525 ml/kg/hari 2030 ml/kg/hari
Continues feeding +0,5 ml/kg/jam tiap 12 jam +1 ml/kg/jam tiap 8 jam

Intermittent feeding/ +1 ml/kg/jam tiap 12 jam +1 ml/kg/jam tiap 8 jam


2 jam

HMF Sebelum 100 ml/kg/hari Sebelum 100 ml/kg/hari


Target energi 110130 kkal/kg/hari 110130 kkal/kg/hari
Target asupan protein 44,5 g/kg/hari 3,54 g/kg/hari

Pemeriksaan gastric residual volume (GRV) tidak dilakukan secara rutin untuk mengevaluasi
toleransi minum, hanya bila terdapat kecurigaan dismotilitas
Jenis Nutrisi
REKOMENDASI

1. Penentuan rute pemberian ditentukan oleh usia gestasi dan kondisi klinis.
Kondisi klinis mengacu pada konsep STABLE.
2. Nutrisi parenteral diberikan secara agresif pada bayi dengan usia gestasi
<32 minggu atau BBLSR (<1500 g)
3. Trophic feeding diberikan dalam waktu 48 jam pertama diusahakan ASI
segar mulai 510 mL/kgBB/hari yang dinaikkan bertahap sampai volume
25 mL/kgBB/hari.
4. Peralihan dari nutrisi parenteral ke nutrisi enteral dilakukan secara
bertahap dengan memperhitungkan total jumlah kecukupan cairan
5. Pemberian nutrisi parenteral dapat dihentikan bila asupan nutrisi oral
atau enteral sudah mencapai 2/3 (dua per tiga) dari kecukupan kalori
berdasarkan berat badan aktual
6. Target nutrisi enteral penuh (Full feed), yaitu 150180 ml/kg/hari:
28 minggu atau >1500 gram, diusahakan dicapai dalam waktu 710
hari
<28 minggu atau <1000 gram, diusahakan dicapai dalam waktu
maksimal 14 hari

Anda mungkin juga menyukai