Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat
berkhasiat obat dan jamu merupakan warisan turun-temurun dan mengakar kuat
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari
Beragam obat sedatif dapat digunakan untuk mengatasi insomnia, akan tetapi
banyak diantara obat tersebut yang dilaporkan bersifat toksik dan menyebabkan
kematian.4
2
Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat orang tersebut dapat
lainnya.5 Prevalensi gangguan tidur setiap tahun cenderung meningkat, hal ini
juga sesuai dengan peningkatan usia. Menurut Kaplan dan Sadock kurang lebih
40-50 % dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur. 15-20 % gangguan
Keluhan insomnia mencakup jenis masalah tidur yang luas, yaitu kesulitan
jatuh tertidur, sering terbangun, masa tidur yang singkat, dan tidur yang tidak
menyegarkan. Insomnia adalah suatu keluhan yang serius yang meminta evaluasi
hipnotik.7
menggunakan pengobatan itu secara turun temurun. Salah satu tanaman yang
terhadap obat tradisional dan cara penggunaannya. Dari segi efek samping
3
memang diakui bahwa obat alam memiliki efek samping relatif kecil
dibandingkan obat modern, tetapi perlu diperhatikan bila ditinjau dari kepastian
bahan aktif dan konsistensinya yang belum dijamin terutama untuk penggunaan
secara rutin. 9
Uji toksisitas akut adalah salah satu uji pra-klinik. Uji ini dirancang untuk
mengukur derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi dalam waktu singkat,
yaitu 24 jam setelah pemberiannya dalam dosis tunggal. Tolak ukur kuantitatif
yang paling sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal atau toksik
dengan rancangan Post Test Only Group design, menyebutkan bahwa ekstrak
kangkung darat mempunyai efek sedatif pada mencit BALB/C. Akan tetapi, masih
adanya pengaruh sedatif dari ekstrak kangkung darat. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh sedatif dan efek toksik yang
ditimbulkan oleh ekstrak kangkung darat. Pada penelitian ini metode yang
dipakai yaitu uji metode Platform (pengamatan perilaku) dan uji kuantitatif
sebelumnya adalah dosis yang dipakai kurang bervariatif, selain itu juga peneliti
darat, baik secara toksisitas akut, sub kronis maupun kronis dengan berbagai
dosis.
B. Rumusan Masalah
4
Apakah ada pengaruh efek sedasi dan efek toksisitas akut ekstrak
kangkung darat (Ipomea reptans Poir) terhadap mencit jantan (Mus musculus
Linn) galur DDY pada beberapa tingkatan dosis di Laboratorium Kimia Organik
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2012.
2. Tujuan Khusus
Aquadest.
5
DDY.
toksisitas.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
mengatasi insomnia.
2. Bagi Masyarakat
kangkung darat.
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini termasuk ke dalam ruang lingkup Ilmu Patologi klinik dan
Lampung pada bulan Oktober tahun 2012 sampai dengan selesai, dengan tujuan
mengetahui efek sedasi dan efek toksisitas akut ekstrak kangkung darat (Ipomea
reptans Poir) terhadap mencit jantan (Mus musculus Linn) galur DDY. Subjek
penelitian ini adalah mencit jantan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
random dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yang diberikan perlakuan
terlebih dahulu yaitu mencit jantan yang diberikan ekstrak kangkung darat dengan
mencit jantan (Mus musculus Linn) yang diberikan fenobarbital sebagai kontrol
positif dan mencit jantan yang hanya Aquadest sebagai kontrol negatif. Setelah itu
mencit jantan (Mus musculus Linn) di lihat aktivitas motoriknya dengan uji
metode Platform yaitu pengamatan tingkah laku dari mulai timbulnya efek sedasi
sampai hilangnya efek sedasi, selanjutnya untuk mengukur efek toksik dari
kangkung darat menggunakan metode kuantitatif yaitu jumlah hewan yang mati
setelah pemberian ekstrak dalam dosis tunggal yang diamati selama 24 jam.