Anda di halaman 1dari 121

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan laju pertumbuhan nasional, pembangunan sektor transportasi
juga menjadi bidang yang terus dibenahi dan dikembangkan. Pembangunan
transportasi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi.
Pembangunan transportasi meliputi penyediaan sarana jalan yang cukup, penyediaan
terminal yang representative , jumlah dan kualitas kendaraan yang layak serta sarana
pendukung transportasi termasuk tempat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar
kendaraan bermotor dengan sistem distribusinya dikelola oleh pemerintah dalam hal
ini adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam hal ini Pertamina.
Pemenuhan sarana transportasi bagi masyarakat tersebut merupakan tersebut
merupakan keharusan dan kewajiban pemerintah untuk memfasilitasinya.
Stasiun Pengisisan Bahan Bakar umum (SPBU) merupakan partisipasi
langsung dunia usaha dalam rangka mewujudkan peningkatan pelyanan jasa
transportasi dalam hal pemenuhan bagi masyarakat sekitar akan kebutuhan bahan
bakar kendaraan bermotor yang melintasi jalur jalan. Dengan pembagunan SPBU ini
akan sangat membantu untuk melancarkan distribusi BBM. Pertamina atau nama
resminya PT. Pertamina (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bertugas untuk mengelola penambangan minyak dan gas bumi di
Indonesia.
Desa Noelbaki dengan luas wilayah 17,70 Km2, jarak desa dengan Ibukota
Kecamatan yaitu 1 Km sedangkan jarak dengan Ibukota Kabupaten 16 Km dan
terletak pada ketinggian 10 mdpl. Jumlah penduduk 6.637 jiwa pada tahun 2016 telah
memiliki prasarana transportasi yaitu terminal yang cukup memadai.
Disadari bawasanya SPBU/Pertamina merupakan salah satu unit penting
dalam pelayanan transportasi , sehingga tindakan lebih lanjut, diperlukan
Pertamina/SPBU untuk mendukung kelancaran transportasi.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 1


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Komponen lain pada kelancaran sistem transportasi yang paling penting
adalah ketersediaan SPBU/pertamina yang cukup secara kuantitas dan kualitas
bangunan yang menggambarkan unit sarana pelayanan transportasi yang bermutu,
baik bangunan utama dan sarana pendukung maupun sanitasi kesehatan lingkungan.
Perencanaan masterplan fisik SPBU/Pertamina difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan akan bahan bakar minyak bagi masyarakat luas dengan standar pelayanan
yang baik. Penyediaan fasilitas yang memadai serta didukung penataan sirkulasi dan
zoning yang efektif, berperan untuk mendukung pengembangan di masa yang akan
datang tanpa mengesampingkan fungsi lingkungan.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang berwawasan
lingkungan, pemerintah telah menetapkan kebijakan nasional tentang pengelolaan
lingkungan hidup melalui Undang-undang N0. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada Pasal 3 dinyatakan bahwa perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan: a) melindungi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
b)menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; c) menjamin
kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan kelestarian ekosistem; d) menjaga
kelestarian lingkungan hidup; e) mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
lingkungan hidup; f) menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan
generasi masa depan; g) menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan
hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; h) mengendalikan pemanfaatan
sumberdaya alam secara bijaksana; i) mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan
j) mengantisipasi isu lingkungan global.
Dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan
sebagai upaya sadar dan berencana mengelola sumberdaya secara bijaksana, maka
setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup
perlu dikaji, agar dapat diambil langkah-langkah pengendalian sedini mungkin
terhadap dampak yang akan timbul. Hal ini dipertegas lagi dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 2


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
menyebutkan bahwa Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang
yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan. Izin Lingkungan diperoleh melalui
tahapan kegiatan yang meliputi: penyusunan AMDAL, penilaian AMDAL, dan
permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
Berkenaan dengan rencana pembangunan SPBU/pertamina Noelbaki, maka
rencana kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan AMDAL karena kegiatan yang
dilakukan berpotensi menimbulkan dampak penting dalam bentuk limbah
B3/radioaktif dan potensi penularan penyakit. Melalui pengkajian AMDAL ini, akan
dapat diprakirakan berbagai jenis dampak yang akan terjadi, sehingga dampak
negatif yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin dan dampak positifnya dapat
dikembangkan seluas-luasnya untuk peningkatan taraf hidup masyarakat banyak.
Dengan demikian, komitmen pemrakarsa dalam melaksanakan pembangunan yang
berwawasan lingkungan dapat terwujud.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Proyek
Tujuan pembangungan SPBU/Pertamina Noelbaki adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Kupang.
2) Mengantisipasi kemacetan angkutan, baik angkutan orang maupun
angkutan barang untuk wilayah Kabupaten Kupang dan sekitarnya.
3) Mengimbangi laju peningkatan jumlah kendaraan yang setiap tahunnya
cukup besar, sehingga pelayanan terhada konsumen bisa diatasi.
4) Memicu laju pertmbuhan ekonomi masyarakat pedesaan karena lancarnya
arus angkutan baik barang maupun orang.
5) Membantu pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja sehingga dapat
megurangi angka pengangguran.
6) Menyelenggarakan kegiatan operasional secara efektif dan efisien serta
sinergis sehingga menghasilkan nilai tambah bagi stakeholders
(pelanggan, pekerja, mitra kerja, pemilik dan masyarakat).
2. Manfaat Proyek

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 3


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Manfaat yang diharapkan dari pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki
adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kesejateraan masyarakat.
2) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
3) Menciptakan pencitrraan Kabupaten Kupang yang didukung oleh
pelayanan bahan bakar minyak untuk mendukung kelancaran transportasi.
4) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

C. Peraturan dan Perunadang-undangan yang Terkait


Peraturan-peraturan yang diacu dalam penyusunan AMDAL dan yang terkait
bidang transportasi dan pedoman penyelenggaraan SPBU adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1. Peraturan Perundang-undangan yang Terkait dengan Studi ANDAL


Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki
N Alasan Penggunaan Sebagai
Peraturan yang Terkait
O Acuan
1. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 Berkaitan dengan potensi terjadinya
tentang Sumberdaya Hayati dan gangguan terhadap sumberdaya
Ekosistemnya hayati beserta ekosistemnya
2. Undang-undang No. 27 Tahun 2004 Berkaitan dengan potensi kerusakan
tentang Sumberdaya Alam sumberdaya alam akibat aktivitas
proyek
3. Undang-undang No. 26 Tahun 2007, Berkaitan dengan lokasi rencana
tentang Penataan Ruang kegiatan sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah
4. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 Mengatur pelestarian fungsi
tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup dalam proses
Lingkungan Hidup pembangunan berkelanjutan
5. Undang-undang Republik Indonesia Berkaitan dengan potensi gangguan
No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan kesehatan pada setiap tahap kegiatan
6. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun Berkaitan dengan Usaha dan/atau
2012 tentang Ijin Lingkungan Kegiatan yang wajib AMDAL atau
UKLUPL dalam rangka
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 4
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan Hidup sebagai prasyarat
memperoleh Izin Usaha
8. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun Mengatur tingkat kebisingan yang
1999 tentang Pengendalian diperkenankan mengingat
Pencemaran Udara digunakannya alat-alat berat
9. Keputusan Menteri Negara Baku tingkat kebisingan adalah
Lingkungan HidupNo. 48 Tahun batas maksimal tingkat kebisingan
1996Tentang Baku Tingkat yang diperbolehkan dibuang ke
Kebisingan lingkungan dari usaha atau kegiatan
sehingga tidak
menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan
lingkungan
10. Peraturan Menteri Negara Ketentuan ini digunakan sebagai
Lingkungan Hidup No. 08 tahun 2006 acuan
tentang Pedoman Penyusunan penyusunan dokumen AMDAL
AMDAL
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Mengatur dengan ambang batas
Nomor 07 tahun 2007 tentang baku emisi yang diperbolehkan untuk
mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak dibuang ke media lingkungan
Bagi Ketel Uap terkait operasional fasilitas
penunjang seperti genset,
incenerator/autoclap serta sarana
penunjang lainnya. Terkait dengan
Pemanfaatan Listrik
12. Peraturan Menteri Negara Terkait dengan Pemanfaatan Listrik
Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun Tenaga Desel sebagai Sumber
2008 tentang Baku Mutu Emisi Energi Listrik Cadangan dalam
Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha Operasional SPBU/Pertamina dan
dan/atau Kegiatan Pembangkit Tenaga Fasilitas Penunjangnya.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 5


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Listrik Termal
12. Peraturan Menteri Negara lingkungan Peraturan Menteri Negara
hidup No 05 tahun 2012 tentang Jenis lingkungan hidup No 05 tahun 2012
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan tentang Jenis Rencana Usaha
yang Wajib Memiliki AMDAL dan/atau Kegiatan yang Wajib
Memiliki AMDAL

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 6


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
BAB II
LINGKUP RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

A. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Amdal


1. Identitas Pemrakarsa
Nama Kegiatan : Pembangungan SPBU/Pertamina Noelbaki
Alamat : Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kecamatan
Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa
Tenggara Timur

Penanggung Jawab :
Nama : Abdul Syukur, ST. M, Eng
Jabatan : Kepala Dinas Perhubungan
Alamat : Jl. Kolhua
Tlp/Fax : 085347253563
Email : abdulsyukur@gmail.com

2. Identitas Penyusun Amdal


Tim studi terdiri dari 5 (lima) orang tenaga ahli, seperti yang diuraikan dibawah
ini:
Penanggung Jawab : Abdul Syukur, S.T. M, Eng
Muh. Widodo, S.Si, M, Si
Ketua Tim : Oskar Ndappa, S.Pi, M.Si

Anggota Tim Penyusun


Bidang Fisik Kimia
1. Iklim dan Udara : Oskar Ndapa, S.Pi, M.Si
2. Tanah : Stepivany W. Weking, S.P, M.Si
3. Hidrologi dan Kualitas Air : Muh. Widodo, S.Si, M, Si
Bidang Biologi
4. Flora dan Fauna Darat : Fretherjul Nama, S.Si, M.Si
Bidang Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
5. Sosial Ekonomi : Abdul Syukur, S.T, M.Eng
6. Sosial Budaya : Stepivany W. Wekng, S.P, M.SI
Kesehatan Masyarakat dan Transportasi
7. Kesmas dan Transportasi : Fretherjul Nama, S.Si
Abdul Syukur, S.T, M.Eng

Pendukung

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 7


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
8. Peta dan Gambar : Muh Widodo, S.Si,M.Si
Oskar Ndapa, S.Pi, M.Si

B. Uraian Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


1. Batas-batas lahan
Lokasi rencana pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki dan fasilitas
penunjangnya dibangun pada lahan seluas 2000 m2 yang terletak di,
Jalan : Timor Raya
Desa : Noelbaki
Kecamatan : Kupang Tengah
Kota/Kabupaten : Kabupaten Kupang

Adapun batas-batas rencana kegiatan adalah sebagai berikut


Disebelah Utara : Jl. Timor Raya
Disebelah Timur : Areal Persawahan
Disebelah Selatan : Areal Persawahan
Disebelah Barat : Areal Persawahan

Gambar 2.1 Peta Lokasi Peroyek Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki

2. Hubungan lokasi kegiatan dengan sumberdaya


a. Jarak antara lokasi kegiatan dengan sumber daya air
Lokasi rencana pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki terletak
didaerah persawahan, dengan potensi air permukaan cukup tinggi. Oleh

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 8


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
karenanya, pada tahap konstruksi akan dapat digunakan air permukaan
maupun sumber air yang berasal dari ABT dan air tangki. Pada tahap
operasional, kebutuhan air bersih akan menggunakan air dari pasokan tangki
air.
b. Jarak antara lokasi kegiatan dengan sumber energi
1) Energi listrik
Di sekitar lokasi rencana kegiatan telah terpasang jaringan
distribusi listrik dari PLN. Untuk melaksanakan kegiatan pada tahap
konstruksi akan menggunakan listrik dari genset. Kegiatan pada tahap
operasional pemrakarsa akan menggunakan listrik dari PLN, namun
pemrakarsa akan membangun instalasi listrik (genset) untuk memenuhi
kekurangan pasokan listrik, terutama apabila terjadi ganguan pasokan
listrik dari PLN. Dengan telah terpasangnya jaringan listrik dari PLN di
lokasi proyek, maka pemrakarsa akan mudah mendapatkan pemasukan
listrik dari PLN.

3. Tata letak usaha dan/atau kegiatan


Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki akan membutuhkan bahan-
bahan hayati baik pada tahap konstruksi, maupun pada tahap operasional.
Sumberdaya hayati yang berasal dari produk pertanian (dalam arti luas) baik
berupa hasil pertanian, peternakan dan perikanan tidak terlalu sulit untuk
didapatkan. Bahan-bahan hayati yang dibutuhkan oleh para pekerja/buruh
proyek pada tahap konstruksi, tersedia di pasar tradisional, warung, toko, serta
supermarket yang ada di sekitarnya rencana kegiatan. Pada tahap operasional,
kebutuhan sumber daya hayati tersebut sebagian besar akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pasien, dan karyawan/karyawati SPBU/Pertamina.
Bahan-bahan mentah berupa hasil pertanian (beras, sayur dan buah-buahan)
hasil peternakan (daging, susu, dan telor) serta hasil perikanan tidak sulit
mendapatkannya baik di pasar tradisional, pasar modern (supermarket) maupun
warung dan toko yang ada di sekitarnya.
4. Hubungan dengan sumber daya manusia

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 9


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Ketersediaan sumber daya manusia baik untuk kegiatan pada tahap
konstruksi maupun kegiatan pada tahap operasional tidak terlalu sulit untuk
mendapatkannya mengingat tenaga kerja ini cukup banyak tersedia di Noelbaki
dan sekitarnya. Tenaga kerja konstruksi yang memerlukan keahlian dan
keterampilan maupun tenaga kerja kasar akan direkrut atau disiapkan oleh
kontraktor yang akan menangani kegiatan konstruksi. Sedangkan tenaga kerja
operasional baik tenaga kesehatan,administrasi, serta tenaga untuk mendukung
operasional lainnya baik yang memerlukan keahlian dan keterampilan khusus.
C. Tahap Pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan
1. Tahapan kegiatan
a. Tahap Pra konstruksi
i. Pengurusan ijin
Berbagai perijinan dibutuhkan oleh pemrakarsa untuk
keberlanjutan rencana kegiatan dan/atau usaha pembangunan dan
operasional Pembangunan SPBU/Pertamina dan Fasilitas Penunjangnya,
dan pengurusan perijinannya akan dilakukan secara pararel dengan
berbagai tahapan kegiatan.
Perizinan yang diurus adalah
izin peruntukan penggunaan tanah
izin mendirikan bangunan (IMB)
surat izin usaha perdagangan (SIUP)
Tanda daftar perusahaan
Surat izin gangguan.
ii. Sosialisasi rencana kegiatan
Sosialisasi rencana kegiatan merupakan kegiatan yang wajib
dilaksanakan sebelum pembangunan fisik. Kegiatan ini akan melibatkan
masyarakat yang mempuyai berbagai latar belakang dan kepentingan.
Kegiatan ini berpeluang menimbulkan persepsi positif dan negatif, yang
kemudian dapat menimbulkan sikap pro dan kontra dari masyarakat,
yang pada akhirnya dapat mengganggu komponen lingkungan sosial
seperti terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
b. Tahap konstruksi

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 10


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Sebelum diuraikan rencana usaha dan/atau kegiatan penyebab
dampak pada tahap konstruksi, perlu dijelaskan terlebih dahulu jenis
bangunan yang akan dibangun, baik bangunan utama maupun bangunan
penunjang. Luas lahan untuk bangunan SPBU/Pertamina adalah 2000 m 2.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut (pembangunan bangunan utama
dan bangunan penunjang), maka kegiatan-kegiatan pada tahap konstruksi
meliputi tujuh kegiatan sebagai berikut:
i. Pengadaan tenaga kerja
Untuk melaksanakan kegiatan konstruksi yang dilakukan secara
bertahap dan diperkirakan akan melibatkan pihak-pihak dari berbagai
berbagai bidang keahlian dan keterampilan. Pelibatan berbagai pihak
dalam kegiatan pembangunan ini selain berdampak positif, seperti:
terbukanya peluang kerja dan berusaha, dan menurunkan angka
pengangguran. Kehadiran tenaga kerja dari luar daerah, tidak jarang
menimbulkan dampak negatif seperti timbulnya kecemburuan sosial,
timbulnya keresahan akibat perbedaan skill dari pekerja, adanya
perbedaan nilai-nilai adat dan budaya, dengan penduduk setempat.
ii. Pembersihan dan penggalian lahan
Kondisi lahan di tapak rencana kegiatan merupakan lahan
pertanian produktif (sawah) yang ditanami tanaman padi. Pengurugan
dan pemadatan akan menggunakan alat-alat berat berupa buldoze,
eksavator, dan walles yang pada saat operasional alat-alat dapat
menimbulkan kebisingan, getaran, dan pencemaran udara oleh debu.
Adanya tambahan lalu lintas transportasi pada saat memasukkan
material pengerasan (limestone) pada bagian permukaan lahan yang
bukan peruntukannya sebagai taman, berpotensi menimbulkan gangguan
kelancaran arus lalu lintas Jalan Timor Raya.
iii. Pembangunan dan operasional basecamp, gudang, dan bengkel
Sebelum kegiatan konstruksi dilakukan terlebih dahulu akan
dibuat basecamp untuk penampungan tenaga kerja, khususnya tenaga
kerja yang digunakan oleh pihak rekanan yang berasal dari luar daerah.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 11


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Pada tahap konstruksi tenaga kerja yang terlibat sebagaian besar
merupakan tenaga rekrutan dari luar daerah dan akan menempati
basecamp. Hal ini membutuhkan fasilitas sanitasi basecamp yang
memadai, khususnya berkaitan dengan kesehatan (MCK) dan estetika
lingkungan. Pembuatan gudang untuk penyimpanan bahan/material
bangunan dan peralatan serta lokasi tempat kerja perbaikan alat-alat
yang rusak, berpotensi menimbulkan dampak berupa meningkatnya
kebisingan dan debu, serta pencemaran lingkungan oleh limbah cair dan
padat.
iv. Mobilisasi peralatan dan material
Pembangunan atau pembuatan bangunan utama dan bangunan
penunjang akan membutuhkan bahan bangunan dalam jumlah yang
sangat banyak, baik jumlah maupun jenisnya. Bahan bangunan yang
dibutuhkan antara lain: batu kapur, batu kali, pasir, semen, besi, batu
bata, kayu, bahan untuk lantai, dan atap serta material lainnya. Selain
dibutuhkan bahan bangunan/material juga akan dibutuhkan berbagai
jenis peralatan baik peralatan yang bersifat mekanis maupun peralatan
yang bersifat manual antara lain mesin molen/ pengaduk adonan beton
kecil, alat las, pemotong keramik dan sebagainya.
Jumlah material yang dibutuhkan sangat tergantung pada volume
kegiatan yang akan dilakukan. Untuk mencegah adanya penumpukan
material maka mobilisasi material akan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan jumlah atau volume yang dibutuhkan. Mobilisasi material dan
peralatan tersebut akan banyak menggunakan kendaraan dari kendaraan
kecil sampai kendaraan besar. Kegiatan mobilisasi material dan
peralatan ini akan dapat menimbulkan dampak berupa meningkatnya
kebisingan, meningkatnya kadar debu pada udara ambien, dan terjadinya
gangguan kelancaran lalu lintas, khususnya di Jalan Timor Raya
v. Konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang
Konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang,
dilakukan dengan peralatan manual dan alat berat maupun peralatan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 12


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
mekanis lainnya akan dapat menurunkan kualitas udara berupa
meningkatnya kadar debu di udara ambien, meningkatnya kebisingan,
menurunnya estetika, dan menurunnya potensi air. Pengerjaan
konstruksi bangunan SPBU/Pertamina Noelbaki juga akan melibatkan
tenaga kerja dari luar daerah, dan tinggal di basecamp, dan juga tenaga
kerja dari sekitar lokasi kegiatan. Tenaga kerja tersebut akan berinteraksi
sesama pekerja, khususnya yang tinggal di basecamp, dan juga
berinteraksi dengan penduduk setempat. Proses interaksi tersebut dapat
menimbulkan dampak positif dan atau dampak negatif. Dampak lainnya
juga mungkin akan timbul dari kegiatan ini adalah menurunnya
kesehatan masyarakat, dan peluang terjadinya kecelakaan kerja.
vi. Penataan lingkungan
Kegiatan penataan lingkungan akan dilakukan setelah kegiatan
konstruksi baik bangunan utama maupun bangunan penunjang telah
selesai dilakukan. Penataan taman akan mengupayakan pembuatan
taman. Pada tahap ini dilakukan juga pembuatan biopori dengan harapan
terjadi resapan pada saat musim hujan. Menjelang berakhirnya tahap
pembangunan fisik, akan ada kegiatan pembersihan lokasi dari sisa-sisa
bahan bangunan yang tersisa atau tidak terpakai. Sisa-sisa bahan
bangunan yang tidak terpakai akan diangkut keluar tapak proyek, baik
untuk digunakan lagi di tempat lain maupun dibuang ke TPA.
Pembuatan taman akan dapat meningkatkan nilai estetika, memperbaiki
kualitas iklim mikro yang mengarah kepada meningkatnya kenyamanan
lingkungan.
vii. Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) harus memenuhi standar BCR yaitu
sebesar 40% dari jumlah luasan area kegiatan, jika luasan lebih kecil
dari 40% maka harus dibuat sumur peresapan atau biopori. RTH ini
merupakan taman dan dapat menginfiltrasi air hujan serta dijadikan area
resapan air.
viii. Demobilisasi tenaga kerja dan peralatan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 13


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Setelah berakhirnya tahap konstruksi, maka tenaga kerja,
peralatan, dan sisa-sisa bahan bangunan akan diangkut (didemobilisasi)
keluar dari tapak kegiatan. Tenaga kerja konstruksi yang tidak balik ke
daerah asalnya dan belum mempunyai kepastian tempat kerja, dapat
menimbulkan terjadinya pengangguran kembali dan menjadi beban
kependudukan khususnya bagi daerah Noelbaki. Mobilisasi peralatan
dengan menggunakan alat bantuan alat transportasi, secara temporari
dapat mengganggu arus lalu lintas di jalan sekitar tapak kegiatan.
c. Kegiatan pada tahap operasional
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap operasional meliputi tiga
kegiatan utama sebagai berikut:
i. Perekrutan tenaga kerja
Pada tahap operasional, SPBU/Pertamina ini akan didukung oleh
tenaga- tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidangnya masing-
masing. Perekrutan tenaga kerja ini selain dapat menimbulkan
dampak positif, tidak jarang berdampak negatif berupa terjadinya
kecemburuan sosial dan keresahan terutama apabila perekrutan
tersebut tidak dilakukan secara terbuka dan tidak memberikan
kesempatan kepada tenaga kerja lokal khususnya penduduk yang ada
di sekitar rencana kegiatan untuk ikut dalam seleksi.
ii. Kegiatan Operasional
Kegiatan operasional meliputi beberapa kegiatan, diantaranya:
Aktivitas pengisian dan distribusi bahan bakar kendaraan:
Aktivitas utama SPBU/Pertamina adalah pebfisian BBM dari
mobil tangki ke tangki pendam SPBU kemudan distribusi ke
kendaraan.
Aktivitas domestik karyawan dan pelanggan:
Aktivitas domestik karyawan dan pelanggan adalah kegiatan
MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) serta didalam kegiatan domestic
tersebut menghasilkan sampah.

Operasional Genset

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 14


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Genset merupakan sumber energi listrik cadangan dan digunakan
apabila aliran listrik dari PLN terputus karena adanya gangguan
dan perbaikan jaringan listrik.

D. Keterkaitan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Kegiatan Lain di


Sekitarnya
Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki diharapkan dapat memenuhi standar
pelayanan. Di sekeliling rencana kegiatan merupakan areal persawahan yang
produktif dan di depan lokasi kegiatan adalah Jalan Timor Raya, yang merupakan
lintas jalan utama dari Kabupaten Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan.

E. Rencana Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana/Kecelakaan.


1. Penanggulangan terjadinya kebakaran
Bahaya yang kemungkinan terjadi pada tahap operasional
SPBU/Pertamina Noelbaki adalah bahaya kebakaran dan kecelakaan kerja.
Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya bahaya kebakaran akan
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a) Pembuatan/pemasangan hydrant yang dapat digunakan untuk pengambilan
atau penyemprotan air bila terjadi kebakaran. Pada masing-masing hydrant
akan dipasang selang air. Bila terjadi kebakaran hydrant dibuka dan air
akan keluar menyemprot melalui selang;
b) Memasang/menempatkan tabung-tabung pemadam kebakaran (fire
extinguisher) pada tempat-tempat yang strategis (mudah dilihat diambil
secepatnya);
c) Melakukan pengecekan secara berkala kabel-kabel listrik dan melakukan
penggantian secepatnya bila masa umur ekonomis kabel telah habis untuk
menghindari terjadinya hubungan pendek pada kabel-kabel tersebut;
d) Melakukan pengecekan secara berkala terhadap tabung dan saluran gas yang
mudah terbakar; dan
e) Pemasangan springkel-springkel pada tempat-tempat yang dianggap rawan
terjadi kebakaran antara lain: kamar rawat inap, dan dapur.
2. Penanggulangan terjadinya kecelakaan kerja

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 15


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja khususnya
bagi pegawai/karyawan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Selalu mengingatkan kepada karyawan/pegawai agar bekerja hati-hati,
sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan khususnya ditempattempat
yang kemungkinan mudah terjadi kecelakaan antara lain dapur, mesin gen-
set, dan sebagainya. Menggunakan alat-alat pelindung bagi karyawan yang
mungkin terjadi kecelakaan kerja antara lain masker hidey, sarung tangan,
ear plug, celemek dan sebagainya;
b) Memberikan asuransi kecelakaan bagi karyawan yang mengalami
kecelakaan.
3. Rencana rehabilitasi lahan
Setelah kegiatan konstruksi selesai, upaya-upaya yang akan dilakukan antara
lain:
a) Menutup lapisan permukaan tanah yang terbuka dengan rumput, tanaman
(bunga-bungaan dan tanaman peneduh);
b) Melakukan pengerasan menggunakan aspal, beton atau paving block;
c) Membuat tembok keliling untuk mencegah aliran air yang mengandung
tanah (erosi) pada waktu hujan; dan
d) Bangunan - bangunan penunjang pada tahap konstruksi yang tidak
dibutuhkan lagi akan dibongkar.
4. Penanggulangan adanya limbah
Limbah yang akan dihasilkan pada tahap operasional adalah limbah
padat atau sampah dan limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan dapat
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: Limbah padat yang kering yang berasal dari
kemasan makanan dan minuman berupa kaleng, botol, kantong-kantong plastik,
kertas, tissue dan sebagainya. Limbah padat yang kering yang masih dapat
dimanfaatkan (re-use) maupun didaur ulang (re-cycling) misalnya botol,
kaleng, kertas, plastic dan sebagainya akan dipisahkan tempatnya dengan
limbah kering yang tidak dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang setelah
terkumpul akan dijual kepada para penampung atau pengumpul barang bekas
sedangkan limbah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali atau di daur ulang
akan dibuang ke TPA sampah.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 16


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Untuk memudahkan pengumpulan/penampungan limbah pada tempat-
tempat penghasil limbah akan disediakan bak/ember/drum/kantong plastik
untuk menampung limbah agar tidak berserakan dan memudahkan
mengangkutnya ketempat penampungan. Sedangkan unruk limbah cair yang
akan dihasilkan oleh SPBU/Pertamina Noelbaki pada tahap operasional akan
berasal dari kamar mandi/WC.
5. Penanggulangan Kebisingan dan Debu
Kebisingan akan timbul apabila mesin genset dioperasikan. Mengingat
genset akan digunakan hanya sebagai cadangan terutama apabila ada gangguan
aliran listrik PLN, maka frekuensi pengoperasian genset sangat jarang. Namun
demikian, mengingat tapak kegiatan letaknya berdekatan dengan pemukiman
penduduk dan berada di kawasan pariwisata, perlu dilakukan pencegahan
terhadap terjadinya gangguan kenyamanan oleh adanya kebisingan dari
pengoperasian genset. Karena itu mesin genset akan ditaruh/ditempatkan pada
ruangan yang akan dilapisi dengan alat peredam yang menggunakan glas wool.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 17


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP

Sesuai dengan hasil telaahan kaitan komponen kegiatan yang berpotensi


menimbulkan dampak dan jenis-jenis dampak potensial yang ditimbulkannya, maka
berikut ini adalah komponen lingkungan yang relevan untuk ditelaah dalam studi
ANDAL.
1. Komponen geo-fisik-kimia yang meliputi iklim dan kualitas udara ambien,
kebisingan, fisiografi dan geologi, hidrologi dan kualitas air, ruang, lahan dan
tanah serta transportasi.
2. Komponen biologi meliputi biota darat
3. Komponen sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat meliputi
4. kebisingan merupakan lingkungan kegiatan perumahan dan permukiman
serta ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, hasil pengukuran dibandingkan
terhadap Baku kependudukan, sosial-ekonomi, sosial-budaya dan kesehatan
masyarakat.

A. Komponen Geo-Fisik-Kimia
1. Kualitas Udara
Pencemaran udara diindikasikan oleh adanya satu atau lebih kontaminan
atau kombinasinya di dalam atmosfir seperti debu, uap air, gas, bau, asap dan
uap lainnya yang dalam kuantitas, sifat dan lama waktu keberadaannya dapat
menyebabkan gangguan kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan serta
benda-benda yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
Gambaran umum tingkat kualitas udara di wilayah sekitar lokasi
kegiatan, dalam hal ini pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki masih baik.
Hal itu didasarkan atas data sekunder dari hasil pengukuran kualitas udara yang
telah dilakukan sebelumnya di sekitar lokasi yaitu masih dalam ambang batas
yang wajar baik dari kualitas udara maupun dari tingkat kebisingan di lokasi
kegiatan.
Dilihat dari kualitas udara di sekitar lokasi kegiatan yang dipengaruhi
oleh adanya peningkatan konsetrasi kadar karbon monoksida (CO) yang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 18


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang berlalulalang di sekitar lokasi
kegiatan. Jika dilihat dari intensitas kendaraan yang melintas yaitu 20 unit /
menit dengan jenis kendaraan antara lain sepeda motor, kendaraan roda 4,
kendaraan roda 6 atau lebih. Karbonmonoksida yang dihasilkan oleh masing
masing kendaraan tersebut terkonsentrasi disepanjang jalur lokasi kegiatan.
2. Kebisingan
Kebisingan berasal dari adanya aktifitas yang ada di lokasi kegiatan dan
sekitarnya. Sumber kebisingan berasal dari kendaraan bermotor yang melintas
di lokasi kegiatan dan alat berat yang melakukan pembanguan di lokasi
kegiatan. Intensitas kebisingan sendiri dinilai masih dalam batas kewajaran dan
tidak mengganngu penduduk yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan karena jarak
cukup jauh (lebih dari 20 meter).
3. Topografi
Pada lokasi kegiatan termasuk dalam topografi datar dengan tingkat
kelerangan antara 0 sampaii dengan 8%. dan di sebelah sebelah selatannya berupa
perbukitan dan pegunungan dengan lereng agak curam (15-40%) hingga sangat
curam (>40%). Apabila dilihat dari arah tenggara ke barat laut maka secara
berurutan topografi areal rencana kegiatan dari dataran, perbukitan dan
pegunungan atau dari datar, agak curam dan curam.
Pada lokasi kegiatan tersebut merupakan daerah yang rawan akan terjadi
banjir atau genangan pada saat musim hujan. Penggunaan lahan pada umumnya di
lokasi kegiatan merupakan lahan produktif pertanian pangan yang terdapat
saluran irigasi permanen yang terdapat di lokasi kegiatan.
4. Hidrologi
Pada wilayah studi terdapat beberapa sistem drainase dan jaringan irigasi
persawahan di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang
dan tertata dengan baik, bahkan jaringan atau saluran-saluran irigai tersier
dibangun sesuai dengan aturan irigasi teknis dan setengah teknis. Wujud
sumberdaya air tersebut adalah pada atau hamparan lahan sawah yang sangat luas
dengan irigasi teknis di dataran. Sub Daerah Irigasi Noelbaki adalah merupakan
salah satu dari 6 Sub Daerah Irigasi yang terletak di Desa Noelbaki. Lokasi

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 19


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Pengamatan ini termasuk pada Sub Di Noelbaki yang memiliki lahan sawah
seluas 285 hektar dengan memanfaatkan air irigasi. Debit air yang dialirkan dari
bendungan menuju ke Sub Daerah Irigasi Noelbaki rata-rata 358 liter/detik yang
dapat dimanfaaatkan oleh petani pemakai air.
Alur irigasi di Sub DI Noelbaki yakni sumber air irigasi yang berasal dari
bendungan tilong melewati Sub di Noelbaki, dan masuk ke kali Dendeng dan
mengalirkan air ke saluran utama bendungan, dan disalurkan ke daerah
persawahan lewat saluran pintu pembagi air yang terdiri dari sub 1 sampai dengan
sub 4 yang kemudian langsung disalurkan masuk ke pematang-pematang sawah
petani (memberikan air pada tanaman padi sawah)
5. Kualitas Air Tanah
Noelbaki adalah desa berkarakter agraris. Mayoritas pekerjaan warga
adalah petani dan peternak. Komoditas yang dihasilkan adalah beras, sayuran,
ternak babi, kambing dan sapi. Lokasi Noelbaki relatif strategis karena berada di
dekat Jalan Raya Timor, relatif terjangkau dari ibukota Kabupaten. Namun ada
dua masalah keterbatasan sumberdaya yang menghambat terpenuhinya kebutuhan
warga dan mandirinya perekonomian Desa Noelbaki. Masalah yang dihadapi
warga Noelbaki adalah kesulitan akses air bersih untuk kebutuhan air minum. Air
bersih untuk kebutuhan minum merupakan kebutuhan dasar yang belum terpenuhi
bagi mayoritas warga Noelbaki. Ketersediaan air bersih merupakan masalah yang
sering ditemukan di daerah Pulau Timor. Karena iklim kering dimana musim
kemarau lebih panjang dan curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain di
Indonesia. Mayoritas warga mendapat air dari sumur bor. Namun debit air
menyusut saat kemarau. Kualitas air juga tidak baik, di daerah yang dekat laut, air
terasa asin. Sebagian warga yang tidak punya akses sumber air bersih memenuhi
kebutuhan sehari-hari mereka dengan membeli air per tangki.

6. Ruang, Lahan dan Tanah

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 20


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Kawasan noelbaki memiliki kualitas tanah yang memiliki produktifitas
pertanian yang cukup baik. Luas Pertanian Lahan Basa (Sawah ) : 460 Ha dan
Pertanian lahan kering : 650 Ha. Tanah merupakan faktor produksi utama untuk
para aktor pemanfaat sumberdaya agraria. Secara sederhana, aktor pemanfaat
sumber-sumber agraria dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pemerintah, pemilik
modal (swasta) dan masyarakat. Hubungan ketiga aktor ini berkaitan dengan
penguasaan atau pemilikan dan pemanfaatan sumberdaya agraria tanah.
Ketiganya melihat tanah melalui kacamata yang berbeda sebagai akibat perbedaan
kepentingan. Perbedaan tersebut melahirkan fungsi tanah diantaranya sebagai
fungsi ekonomi dan sosial. Keberadaan air tanah suatu daerah sangat dipengaruhi
oleh curah hujan dan karakteristik formasi geologi daerah yang bersangkutan.
Pemanfaatan lahan di Desa Noelbaki adalah sebagian besar dimanfaatkan
sebagai kawasan pemukiman, kawasan pertanian dan perkebunan. Kegiatan
pertanian lahan basah maupun keringpada lahan pertanian yang dalam
pengolahannya memerlukan air dalam jumlah yang cukup. Luas lahan produktif
yakni besarnya lahan yang dimanfaatkan oleh petani untuk usahatani padi sawah.
Di lokasi pengamatan total luas lahan sawah yakni 285 ha, yang digarap dengan
memanfaatkan air irigasi yakni 240 hektar. Sisa yang belum digarap yakni 45 ha.
Tiap petani memiliki lahan yang hampir sama sehingga memungkinkan petani
dalam pengaturan musim tanam yang serentak dan mudah dalam pelayanan air
irigasi.

B. Komponen Biologi
1. Flora
Berdasarkan fungsi lahan, wilayah sekitar termasuk wilayah lahan basah
yang produktif dengan banyak digunakan sebagai persawahan, pertanian dan juga
daerah irigasi. Selain itu juga terdapat tipe komunitas vegetasi budidaya di areal
sekitar rancana kegiatan berupa persawahan, kebun campur, pekarangan dan juga
banyak ditumbuhi pohon di sektara areal tersebut. Selain itu juga diseberang
lokasi pembangunan terdapat pemukiman warga sekitar.
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 21
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
2. Fauna
Ada beberapa jenis fauna yang teridentifikasi di Desa Noelbaki
diantaranya berbagai jenis mamalia (sapi, kambing, babi), ayam, burung-
burung, kupu-kupu, kodok dan katak.

C. Komponen Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat


1. Aspek Sosial Ekonomi
a) Kependudukan
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan data statistik tahun
20015 jumlah penduduk Desa Noelbaki 3.564 jiwa. Gambaran lebih lengkap
terdapat pada data dibawah ini:
Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk secara Umum Perdusun
Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Jumlah
No Dusun Laki-Laki Perempuan
Jiwa KK
1. Air Sagu 602 418 1.083 434
2. Kiuteta 892 832 1.724 645
3. Kuannoah 1.059 906 1.956 612
4. Dendeng 738 704 1.442 428
5. Oehau 173 150 323 105
Jumlah 3.564 3.073 6.637 2.224
Sumber: Profil Masyarakat Desa Noelbaki

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Umur Jenis kelamin Jumlah
No
(Tahun) Laki-laki Perempuan (Jiwa)
1. 01 2.102 111 2.213
2. 25 292 278 570
3. 67 142 137 279
4. 89 119 142 261
5. 10 12 202 198 400
6. 13 16 239 251 490
7. 17 25 438 707 1.145
8. 26 55 136 877 1.1013
9. 55 + 144 122 266
Jumlah 3.814 2.823 6.673
Sumber: Profil Masyarakat Desa Noelbaki

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 22


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah
No Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan (Jiwa)
1. SD 1.008 1.015 2.023
2. SMP 458 422 880
3. SMA 208 513 721
4. PT/Akademi 68 31 99
Jumlah 1.734 1.981 3.715
Sumber: Profil Masyarakat Desa Noelbaki

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian


No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa)
1. Petani 1.053
2. Peternak 213
3. Nelayan 21
4. Pedagang 47
5. PNS 381
6. Pegawai Swasta 306
7. ABRI 12
8. Pengusaha 9
9. Buruh dan Ojek 521
Sumber: Profil Masyarakat Desa Noelbaki

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan


No Agama Jumlah (Jiwa)
1. Kristen Protestan 4.557
2. Katholik 2.037
3. Islam 117
4. Hindu 16
5. Budha -
Jumlah 6.637
Sumber: Profil Masyarakat Desa Noelbaki
2. Aspek Sosial budaya
Masyarakat Desa Noelbaki secara sosial budaya tergolong heterogen
karena terdiri dari beberapa etnis dengan jumlah yang hampir berimbang, yaitu
suku Timor, Rote, Flores dan Sabu, bahkan ada juga suku Jawa dan Bugis.
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 23
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Mayoritas penduduk beragama Protestan (60%) dan Katholik (30%). Di desa ini
banyak ditemui orgaisasi yang bersifat kesukuan atau etnis dan keagamaan.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adlaah bahasa timor dan bahasa Indonesia.
Dilihat dari mata pencaharaiannya, mayoritas penduduk Desa Noelbaki
bekerja sebagai petani, baik petani pemilik maupun penggarap. Selebihnya
bekerja sebagai pegawai negeri sipil, wiraswasta/pengusahapedagang, peternak
(sapi/babi/ayam), nelayan, supir bus ayau angkutan kota dan buruh. Pada
umumnya masyarakat memiliki pekerjaan tambahan. Sebagai contoh, masyarakat
yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil juga bekerja sebagai petani.
Dalam hubungan antar sesama manusia, kebudayaan non fisik seperti nilai
dan norma-norma tradisional masih cukup kuat berfungsi menata hubungan antara
manusia. Hubungan antar sesama manusia yang masih hidup yang meliputi baik
hubungan berdimensi vertikal yang patnernalistik dan horizontal yang
solidaristik. Setiap warga masyarakat diharapkan menjaga hubugan horizontal dan
vertikal. Apabila terjadi konflik atau pertentangan maka akan diselesaikan secara
kekeluargaan. Mengenai hubungan antara manusia dan alam, sebagian besar
warga masyarakat dilokasi studi tidak lagi memiliki kepercayaan tradisional yang
bercorak mistis. Kepercayaan akan agama Protestan dan Katolik telah menggeser
dan melemahkan sistem kepercayaan tradisional. Walaupun demikian, kesadaran
masyarakat untuk tetap memelihara hubungan yang serasi dengan alam yang
sanagat bermanfaat untuk pelestarian daya dukung lingkungan masih
dipertahankan.

3. Komponen Kesehatan Masyarakat


a) Parameter lingkungan yang terkena dampak dan berpengaruh terhadap
kesehatan
Dalam pembangunan pertamina/SPBU ini, akan diawali dengan
pembuatan basemen. Pembuatan bangunan pada dasarnya adalah melakukan
penggalian dengan kedalaman tertentu. Jika penggalian ini dilakukan pada
musim kemarau maka akibat yang ditimbulkan oleh penggalian tanah adalah

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 24


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
munculnya kebisingan dan meningkatnya debu/partikel di udara. Kedua
parameter lingkungan inilah yang nantinya berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat. Masyarakat dalam hal ini dibedakan menjadi 2 yaitu masyarakat
umum yaitu masyarakat yang hidup di sekitar rencana kegiatan dan tidak
terlibat langsung dengan proyek pembangunan SPBU/Pertamina. Kedua yaitu
masyarakat yang terlibat angsung dengan kegiatan proyek pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki yang dalam hal ini disebut dengan pekerja. Di
samping itu kegiatan operasional basecamp akan menimbulkan dampak
terhadap sanitasi lingkungan. Dari komponen lingkungan yang terkena
dampak pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki ini adalah berupa udara dan
air. Parameter udara akan menerima dampak berupa debu dan kebisingan.
Udara kotor akan mempengaruhi kesehatan masyarakat/pekerja. Pekerja
proyek akan menderita gangguan saluran pernafasan (ISPA), dan gangguan
pendengaran akibat bising. Operasional basecamp akan menyebabkan
menurunnya sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan yang buruk akan
menyebabkan masyarakat terkena diare, sakit kulit dan lain sebagainya.

b) Proses dan Potensi Terjadi Pemajanan


Pada dasarnya proses dan potensi pemajanan tergantung kepada
parameter lingkungan yang terkena dampak dan besarnya dampak yang
berlangsung. Besarnya dampak dapat berupa konsentrasi atau intensitasnya
yang dalam hal ini berupa konsentrasi debu atau intensitas kebisingan.
Bertitik tolak kepada jenis dampak yang akan terjadi pada proses
pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki ini, maka proses dan potensi
pemajanan diuraikan sebagai berikut: Debu hasil pembongkaran masuk ke
udara, diawali oleh tercemarnya udara di sekitar proyek, selanjutnya
menyebar ke lingkungan sekitarnya. Debu individu adalah debu yang
kemungkinan diisap oleh seorang selama 8 jam di suatu tempat dengan
volume 1,5 3 l/menit. Udara yang mengandung debu dalam jumlah yang
tinggi akan terhirup oleh para pekerja bangunan SPBU/Pertamina. Demikian

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 25


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
pula dengan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki tersebut kemungkinan akan menghirup udara yang
sama yaitumengandung debu. Potensi terjadinya pemajanan yaitu ditentukan
oleh besarnya konsentrasi debu yang ada di udara ambient dan lamanya
menghirup udara ambient tersebut. Melihat kondisi ini, debu yang dihasilkan
tidak terlalu besar karena tidak akan mencapai 230g/Nm3 batas minimal. Jika
kadar debu relatif kecil, kemungkinan yang terjadi adalah penyakit yang
bersifat kronis, yaitu sedikit demi sedikit dalam waktu yang cukup lama baru
akan memunculkan gejala penyakit.
Selain terpajan oleh debu, masyarakat juga akan terpajan oleh
kebisingan. Kebisingan yang tinggi juga akan menganggu kesehatan pekerja
dan masyarakat di sekitarnya. Kebisingan yang tinggi dalam kurun waktu
yang lama akan menggangu organ pendengaran pekerja. Di samping
mengganggu organ pendengaran, kebisingan yang tinggi juga menganggu
konsentrasi, dan kenyamanan lingkungan. Apabila konsentrasi pekerja
terganggu maka kemungkinan juga akan timbul kecelakaan kerja.

c) Penduduk yang berisiko terkena dampak


Penduduk yang berisiko terkena dampak adalah penduduk yang
mejadi pekerja. Penduduk yang terkena dampak kesehatan ini adalah mereka
yang terlibat langsung dengan pekerjaan dan aktivitas pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki ini, disebut pekerja. Sedangkan masyarakat
umum, kejadiannya sangat kecilkarena pajanan yang diterima oleh masyarakat
umum kurang intensip dankurang besar. Sehingga risiko yang mereka terima
sebanding dengan potensi pemajanan, yaitu sangat intensif pada pekerja bila
dibandingkan dengan masyarakat umum luar proyek. Faktor lain yang
mempengaruhi risiko adalahluas wilayah persebaran dampak, pada proyek ini,
semakin luas wilayah persebaran dampaknya maka kejadian penyakit akan
semakin besar. Demikian juga jika semakin dekat permukinan penduduk
dengan sumber dampak juga semakin tinggi kejadian penyakitnya. Faktor lain
yang turut berpengaruh terhadap munculnya penyakit adalah hembusan angin.
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 26
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Penyebaran bahan pencemar debu, bising, limbah sangat dipengaruhi oleh
pola penyebarannya. Angin, air adalah faktor-faktor yang berpengaruh.
d) Jenis dan Fasilitas Kesehatan
Dalam penelaahan komponen kesehatan masyarakat dan kesehatan
lingkungan, pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder di wilayah
studi. Rona lingkungan kesehatan dijadikan data awal untuk perkiraan
dampak penting atau perubahan yang akan terjadi akibat rencana usaha atau
kegiatan yang diusahakan. Desa Noelbaki tidak memiliki puskesma, pustu,
polindes dan tenaga kesehatan karena semua aktivitas pelayanan kesehatan
berpusat di Desa Mata Air dan Tarus.

e) Kondisi Sanitasi Lingkungan


Kondisi sanitasi lingkungan pada suatu tempat akan berpengaruh
terhadap tingkat kesehatan masyarakatnya. Kondisi sanitasi ini sangat
dipengaruhi oleh keadaan komponen-komponennya. Komponen-komponen
sanitasi lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah studi dan diprakirakan akan terkena dampak adalah
berupa: keberadaan air bersih, perilaku anggota masyarakat dalam mengelola
limbah domestik, kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah dan
tersedianya fasilitas penampungan limbah (SPAL) yang dicirikan dengan
ada/tidak genangan limbah di sekitar rumah mereka.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 27


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
BAB IV
RUANG LINGKUP STUDI

A. Dampak Pentig yang Ditelaah


Hasil prakiraan dampak penting yang diklasifikasikan berdasarkan tahapan
kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina Provinsi Bali adalah sebagai berikut:
1. Tahap Prakonstruksi
Berdasarkan hasil analisis Tim Amdal, pada tahap prakonstruksi tidak
terdapat dampak penting. Kegiatan pengurusan perijinan dan sosialisasi rencana
kegiatan menimbulkan dampak yang bernilai tidak penting. Pengurusan perijinan
akan berdampak terhadap meningkatnya pendapatan asli daerah. Dampak ini
termasuk dampak tidak penting karena hanya terjadi satu kali selama kegiatan
dan besarannya sudah ditentukan dalam perundangan. Sedangkan sosialisasi
rencana kegiatan akan menimbulkan dampak munculnya persepsi dan sikap
negatif masyarakat. Dampak bernilai tidak penting, karena masyarakat
menyambut baik rencana pembangunan SPBU/Pertamina di Desa Noelbaki.
2. Tahap Konstruksi
Pada tahap kegiatan konstruksi, berapa kegiatan yang akan
menimbulkan dampak penting yaitu perekrutan tenaga kerja, pembersihan lahan
dan penggalian tanah, pembangunan dan operasional basecamp, gudang dan
bengkel, mobilisasi peralatan dan meterial, konstruksi fisik bangunan utama dan
fasilitas penunjang, penataan lingkungan, dan pengembalian tenaga kerja dan
peralatan. Kegiatan tersebut menimbulkan 9 (sembilan) dampaik penting sebagai
berikut:
a. Menurunnya kualitas udara;
b. Meningkatnya kebisingan dan getaran;
c. Menurunnya estetika;
d. Menurunnya kualitas air;
e. Munculnya peluang kerja dan berusaha;
f. Munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat;
g. Terganggunya kesehatan masyarakat;
h. Terjadinya Kecelakaan kerja; dan
i. Gangguan lalu lintas.
3. Tahap Operasional
Pada tahap operasional SPBU/Pertamina Noelbaki akan menimbulkan 8

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 28


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
(delapan) damak penting. Dampak tersebut timbul dari adanya kegiatan
Perekrutan tenaga kerja operasional, operasional SPBU/Pertamina, operasional
fasilitas penunjang (IPAL, genset, heliport, dan parkir) serta pemeliharaan taman.
Adapun dampak penting yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya estetika;
b. Meningkatnya biodiversitas flora darat;
c. Meningkatnya pendapatan asli daerah;
d. Meningkatnya peluang kerja dan berusaha;
e. Munculnya persepsi dan sikap negatif msyarakat;Terganggunya kesehatan
masyarakat;
f. Terjadinya kecelakaan kerja; dan
g. Gangguan lalu lintas.

B. Identifikasi Dampak Penting


Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Kupang sebagai pemrakarsa kegaitan akan menimbulkan dampak
potensial, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dampak potensial yang
ditimbulkan dapat berupa dampak negatif penting, negatif tidak penting, positif
penting, serta positif tidak penting. Dampak potensial tersebut dapat menjadi dampak
penting sehingga harus dilakukan pengelolaan, atau berupa dampak tidak penting
sehingga keberadaan rencana kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki tidak
akan berpengaruh signifikan terhadap komponen lingkungan. Untuk melakukan
identifikasi dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik, maka dilakukan
evalusi dampak potensial seperti yang disajikan pada Tabel 4.1.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 29


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Tabel 4.1. Evaluasi Dampak Potensial Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki

No Komponen Dampak Alasan Dampak


Kegiatan Potensial Hipotetik
a. Prakonstruksi
Pengurusan Izin Meningkatkan Meningkatnya pendapatan Tidak menjadi
PAD pemda, khususnya Dampak
Pemerintah Kabupaten penting
Kupang karena adanya hipotetik
kontribusi retribusi yang
diperoleh pemkab atas
sejumlah perijinan yang
diterbitkan untuk pem
bangunan SPBU/Pertamina
Noelbaki, seperti dari IMB,
SITU HO, Surat Ijin
Penggunaan Bangunan (IPB)
dan perijinan lainnya. Dari
retribusi perrijinan yang
diterbitkan pemkab akan
berdampak positip terhadap
pendapatan pemkab Namun
besaran retribusi perijinan
yang diterima oleh pemkab
diperkirakan tidak begitu
besar namun tetap memberi
arti terhadap pembentukan
PAD. Dengan demikian
besaran dampak positip yang
diberikan tidak begitu besar
(kecil).
Sosialisasi Munculnya Kegiatan sosialisasi dalam Tidak menjadi
rencana persepsi dan rangka studi AMDAL dampak
kegiatan sikap negatif rencana pembangunan penting
masyarakat SPBU/ Pertamina Noelbaki hipotetik
telah dilakukan. Hasil
kegiatan sosialisasi pada saat
itu secara
umum dapat dikatakan
bahwa tidak ada tendensi
atau kecenderungan yang
menunjukkan bahwa ada

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 30


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
indikasi masyarakat tidak
menerima baik rencana
pembangunan
SPBU/Pertamina
terebut. Apalagi ada indikasi
bahwa rencana
pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki
akan menimbulkan dampak
munculnya persepsi dan
sikap negatif masyarakat.
Kegiatan sosialisasi tersebut
dihadiri oleh tokoh
masyarakat yang mewakili
berbagai komponen
masyarakat, tokoh adat dan
tookh agama. Tidak adanya
indikasi munculnya dampak
munculnya persepsi dan
sikap negatif masyarakat
juga dapat dilihat dari hasil
pelingkupan dalam studi ini.
Dari beberapa orang yang
ditemui pada saat
pelingkupan, semuanya
menyatakan bahwa mereka
telah mengetahui rencana
SPBU/ Pertamina Noelbaki
tersebut. Dari gambaran
tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan
sosialisasi rencana kegiatan
pembangunan SPBU/
Pertamina Noelbaki
termasuk katagori negative
tidak
penting (-TP).
b Tahap Konstruksi
1. Kegiatan Meningkatnya Pekerjaan konstruksi akan Menjadi
perekrutan peluang kerja dilakukansecara bertahap dampak
tenaga kerja dan berusaha sesuai tahapan pekerjaan penting
yang diperkirakan hipotetik

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 31


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
melibatkan tenaga kerja dari
berbagai bidang keahlian
dan keterampilan. Tenaga
kerja yang sebagian besar
laki-laki ini akan dibawa
atau didatang kan oleh pihak
kontraktor pelaksana
pekerjaan dan umumnya
mereka sebagian besar
berasal dari luar daerah,
khususnya dari Jawa Timur
dan NTB. Keberadaan
pembangunan SPBU/
Pertamina Noelbaki ini dari
sisi tenaga kerja akan
memberikan dampak positip
karena akan membuka
peluang kerja dan berusaha
baik bagi warganlokal
maupun warga luar daerah
yang tidak mempunyai
pekerjaan sehingga akan
mengurangi angka pengang
guran. Pengalaman
menunjuk kan bahwa tenaga
kerja local umumnya tidak
banyak tertarik untuk
pekerjaan fisik bangunan,
khususnya pada tahap
konstruksi. Ketidak
tertarikan orang lokal
bekerja dikonstruksi
bangunan menjadi salah satu
alasan mengapa para
kontraktor umumnya lebih
banyak mendatangkan
tenaga kerja dari luar daerah.
Dari penjelasan di atas
terlihat bahwa dampak
terbukanya kesempatan kerja
akibat kegiatan perekrutan
tenaga kerja pada masa
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 32
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
konstruksi akan dapat
menimbulkan dampak
positip terhadap keberadaan
tenaga kerja lokal maupun
luar daerah Namun
demikian besaran dampak
terhadap penduduk local
diperkirakan kecil karena
sedikitnya minat mereka
untuk bekerja di konstruksi
fisik.
Munculnya Pada kegiatan konstruksi Tidak menjadi
Pesepsi dan akan dampak
Sikap Negatif Melibatkan tenaga banyak penting
Masyarakat tenaga kerja dari berbagai hipotetik
bidang. Kegiatan perekrutan
tenaga kerja konstruksi
diperkirakan tidak ada
penting
berupa munculnya persepsi
dan sikap negatif
masyarakat. Pada saat
sosialisasi yang dilakukan di
dalam Balai Pertemuan
Kantor Desa Noelbaki tidak
muncul dalam diskusi
keinginan warga masyarakat
untuk dapat dilibatkan dalam
kegiatan konstruksi. Jadi
dengan demikian dampak
munculnya persepsi dan
sikap negatif
masyarakat termasuk dalam
katagori negatif tidak
penting (-TP)
2. Pembersihan Menurunnya Pembersihan lahan dan peng Menjadi
Lahan dan kualitas udara galian tanah untuk dampak
Pengalian tanah (debu, bau, bangunan, berpeluang penting
dan gas); meningkatkan kadar debu hipotetik
yang beterbangan terutama
jika kegiatannya dilakukan
pada musim kemarau.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 33


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Sedangkan jika dilakukan
pada musim penghujan,
jalanan sekitar akan menjadi
kotor dan berdebu, akibat
terbawanya tanah dari
mobilitas kendaraan yang
keluar masuk areal proyek.
Meningkatnya Pengopersian alat-alat berat Menjadi
kebisingan dan seperti bulldozer, excavator dampak
getaran dan walles dalam proses penting
penggalian dan pemadatan hipotetik
bangunan, akan
menimbulkan bangkitan
kebisingan.
Terganggunya Kegiatan pembersihan lahan Tidak
stabilitas tanah dan penggalian tanah menjadi
diperkirakan akan dampak
berdampak terhadap penting
stabilitas tanah. hipotetik
Adanya penggalian semi
bangunan dengan kedalaman
tertentu akan menimbulkan
volume galian. Volume
galian ini akan dimanfaat
untuk melakukan
pengurugan pada permukaan
lahan dan sebagian akan
dimanfaatkan untuk
melakukan penataan
landsekap, sehingga
permukaan tanah SPBU/
Pertamina menjadi lebih
tinggi dari permukaan jalan.
Pengurugan dan pemadatan
akan menggunakan alat-alat
berat berupa buldozer,
eksavator, dan walles yang
pada saat operasional alatalat
dapat menimbulkan getaran.
Dengan adanya penggalian
tanah akan menimbulkan
getaran yang akan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 34


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
memperlemah atau menu
runkan stabilitas tanah.
Kemudian penurunan
stabilitas tanah ini akan
mempermudah terjadinya
longsoran atau runtuhan
tanah pada batas pinggir
tanah yang digali. Namun
demikian karena penurunan
stabilitas
tanah ini hanya terjadi secara
lokal dari tapak kegiatan dan
proses penggalian bangunan
dilakukan sesuai dengan
SOP yang harus dipenuhi,
maka dampak ini termasuk
dampak negatif
Menurunnya Hasil kegiatan pembersihann Tidak
Estetika lahan dan penggaloan tanah menjadi
berpotensi untuk dampak
menimbulkan dampak penting
terhadap penurunan nilai hipotetik
estetika. Dampak ini akan
terjadi sehubungan dengan
penempatan bahan dan
material hasil pembersihan
lahan dan penggalian tanah
berupa sisa-sisa tanaman dan
tanah hasil galian di lokasi
kegiatan. Bahan-bahan dan
material hasil galian apabila
diletakkan secara tidak
teratur, maka akan
menurunkan nilai estetika di
lokasi kegiatn. Mengingat
lokasi rencana kegiatan
bertempat di ruas jalan
penghubung Kabupaten
Kupang dan Kabupaten
Timor Tengah Selatan maka
sangat peka terhadap
terjadinya penuruna estetika.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 35


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Penurunan estetika hanya
lokal yaitu sekitar 100 m di
tapak proyek dan akan
dikelola oleh pemrakarsa
(kontraktor) melalui
penataan penempatan bahan
material dan pemasangan
pagar keliling lokasi
kegiatan, maka dampak ini
termasuk dampak negatif
tidak penting (-TP).
Menurunnya Menurunnya kualitas air Tidak menjadi
kualitas air yang dampak
dimaksud adalah penting
menurunnya kualitas air hipotetik
permukaan (air saluran
irigasi) yang ada di sebelah
selatan, barat dan timur
lokasi kegiatan.
Kegiatan pembersihan dan
penggalian tanah berpotensi
akan menyebabkan
menurunnya kualitas air
mengingat lokasi kegiatan
berbatasan langsung dengan
saluran irigasi di sebelah
utara, selatan dan timur
kegiatan. Penggalian tanah
yang dimaksud adalah
penggalian tanah untuk
bangunan. Tanah hasil galian
berpotensi sebagai penyebab
menurunnya kualitas air
saluran irigasi terutama
meningkatkanya kekeruhan
air. Ini hanya terjadi bila ada
hujan dan tidak tersedianya
tanggul penahan erosi.
Melihat kondisi relatif datar
maka potensi menurunnya
kualitas air yang disebabkan
oleh kegiatan ini.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 36


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Gangguan Jenis tumbuhan yang akan Tidak menjadi
habitat flora mengalami penebangan dampak
Darat terdiri atas beberapa jenis penting
pohon yang didominir oleh hipotetik
jenis tumbuhan liar dan tidak
ada yang tergolong jenis
tumbuhan yang dilindungi
berdasarkan PP No. 7 Tahun
1999.
Gangguan Jenis fauna darat dan air Tidak
habitat fauna gangguan akibat kegiatan menjadi
darat dan Air pembersihan lahan dan dampak
penggalian tanah adalah penting
hilangnya habitat berupa hipotetik
pepohonan serta adanya
gangguan terhadap esosisten
fauna air karena terjadinya
kekeruhan dan sedimentasi
pada ekosistemnya. Dilokasi
rencana kegiatan bukan
merupan jenis fauna yang
dilindungi berdasarkan PP
No. 7 Tahun 1999. Sehingga
dampak kegiatan ini
tergolong negatif tidak
penting (-TP)
Menurnnya Meningkatnya kadar debu di
Kesehatan udara akibat pembersihan
Masyarakat lahan adalah sangat kecil
sehingga tidak sampai
terhirup oleh masyarakat
sekitarnya
Terjadinya Kadar debu yang meningkat Menjadi
Kecelakaan di lokasi pembersihan lahan dampak
Kerja kemungkinan akan terhirup penting
oleh pekerja sehingga hipotetik
menimbulkan gangguan
pernafasan. Gangguan
pernafasan yang ditimbulkan
adalah seperti ISPA. Selain
itu, kegiatan penggalian
tanah untuk gedung

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 37


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
bereksiko terjadinya
kecelakaan kerja berupa
bahaya timbunan dinding
galian yang longsor, dan
bahaya akibat penggunaan
alat berat.
3. Pembangunan Menurunnya Sebelum kegiatan konstruksi Menjadi
gedung Estetika dilakukan terlebih dahulu dampak
operasional, akan dibuat bangunan penting
gudang dan darurat untuk penampungan hipotetik
bengkel tenaga kerja, khususnya
tenaga kerja yang digunakan
oleh pihak rekanan yang
berasal dari luar daerah. Hal
ini membutuhkan fasilitas
sanitasi yang memadai,
khususnya ber kaitan dengan
kesehatan (MCK) dan
estetika lingkungan.
Pembuatan gudang untuk
penyimpanan
bahan/material bangunan
dan
peralatan serta lokasi tempat
kerja perbaikan alat-alat
yang rusak, berpotensi
menimbulkan dampak
berupa menurunnya nilai
estetika.
Mengingat lokasi tersebut
berada pada ruas jalan
enghubung Kabupaten
Kupang dan kabupaten
Timor Tengah Selatan dan
dengan
mengambil analogi dari
kegiatan proyek di tempat
lain yang kegiatan bangunan
darurat menimbulkan
dampak penting terhadap
penurunan nilai estetika,
maka termasuk

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 38


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
dampak negative penting (-
P)
Menurunnya Menurunnya kualitas air Menjadi
kualitas air yang dampak
diperkirakan terjadi dari penting
kegiata ini antara lain karena hipotetik
pencemaran oleh limbah
padat dan cair yang
dihasilkan
dari aktifitas tenaga kerja
yang tinggal di dalam
bangunan darurat dan dari
ceceran minyak dan oli dari
kegiatan bengkel. Pem
bangunan bangunan darurat
sudah memiliki persayaratan
standar terutama dari aspek
persyaratan kesehatan seperti
tersedianya air bersih, sarana
MCK, bak sampah,
penerangan dan sebagainya.
Demikian juga kegiatan
bengkel untuk perbaikan
alat-alat berat. Walaupun
telah tersedia sarana yang
memadai di dalam bangunan
darurat, namun pada
umumnya tenaga kerja yang
terlibat sering berprilaku
hidup kurang bersih, seperti
BAB di
sembarang tempat,
membuang sampah
sembarangan (di saluran
irigasi) dan saluran irigasi
tersebut menyatu dengan
saluran irigasi areal
persawaha.
Munculnya Pembangunan dan Menjadi
Pesepsi dan operasional basecamp dampak
Sikap Negatif dibutuhkan apabila penting
Masyarakat pemrakarsa pada tahap hipotetik

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 39


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
konstruksi memutuskan
untuk
menggunakan tenaga kerja
dari luar Desa Noelbaki. Bila
hal ini dilakukan maka
pembuatan dan operasional
basecamp tidak dapat
dihindari. Paling tidak ada
dua hal penting yang akan
terjadi ketika tenaga kerja
konstruksi berasal dari luar,
apalagi dari luar NTT.
Pertama, akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan
penduduk di Desa Noelbaki.
Kedua, interaksi sosial
antara dua kelompok
manusia yang mempunyai
budaya yang berbeda dalam
waktu yang lama sangat
potensial untuk memicu
terjadinya konflik yang
disebabkan oleh kegagalan
komunikasi budaya antara
penduduk lokal dengan
penduduk pendatang. Hal ini
dapat menyebabkan
munculnya persepsi dan
sikap negatif masyarakat.
Jadi dengan demikan
munculnya
persepsi dan sikap negatif
masyarakat akibat kegiatan
pembangunan dan
operasional basecamp
termasuk dalam katagori
negatif penting (-P).
Terganggunya Dampak meningkatnya Tidak menjadi
Keamanan dan gangguan kamtibmas dampak
Ketertiban merupakan dampak sekunder penting
Masyarakat dari kegiatan pembangunan hipotetik
dan opersional gedung,

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 40


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
gudang dan bengkel.
Dampak ini akan menjadi
negative penting bila
dampak munculnya persepsi
dan sikap negatif masyarakat
karena kegiatan yang sama
tidak dikelola dengan baik.
Tetapi bila dampak primer
munculnya persepsi dan
sikap negative masyarakat
dikelola dengan baik
dampakini tidak akan terjadi.
Jadi dengan demikian
dampak meningkatnya
gangguan kamtibmas
termasuk dalam
katagori negatif tidak
penting (-TP).
Terganggunya Sarana MCK dan limbah Menjadi
kesehatan MCK tidak terkelola dengan dampak
masyarakat baik sehingga mencemari penting
lingkungan sekitarnya dan hipotetik
kadang kala sampai ke
pemukiman masyarakat.
Limbah MCK merupakan
sumber penyakit bagi
masyarakat sekitarnya.
Terjadinya Kondisi basecamp dengan Menjadi
kecelakaan sarana MCKnya yang dampak
kerja kurang memadai akan penting
menimbulkan penyakit pada hipotetik
pekerja, prilaku seksual yang
menyimpang
menyebabkan penyakit PMS
pekerja. Kedua
kemungkinan ini dapat
menyebabkan terganggunya
kesehatan
dan keselamatan kerja.
4. Mobilisasi Menurunnya Adanya kegiatan mobilisasi Tidakmenjadi
peralatan dan kualitas udara peralatan dan material, akan dampak
material (debu, bau, dan mengakibatkan terjadinya penting

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 41


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
gas peningkatan arus transportasi hipotetik
menuju lokasi proyek.
Peningkatan arus
transportasi ini akan
mengakibatkan teremisinya
debu, NO2, SO2, HC dan CO
ke atmosfer dari gas buang
kendaraan bermotor.
Meningkatnya kadar debu
dan polutan udara terutama
akan terjadi sepanjang jalur
transportasi dan di sekitar
lingkungan proyek.
Masyarakat yang terkena
dampak meliputi masyarakat
yang tinggal di sepanjang
jalur transportasi dan
masyarakat di sekitar
proyek. Akan tetapi, akibat
dari kegiatan tersebut
diprakirakan tidak secara
signifikan menambah
konsentrasi gas-gas polutan
pada udara ambient.
Meningkatnya Mobilisasi kendaraan Tidak menjadi
kebisingan bermotor yang mengangkut dampak
dan getaran peralatan dan material pada penting
kegiatan konstruksi akan hipotetik
berpeluang menimbulkan
kebisingan terhadap
lingkungan, baik di dalam
dan
di sekitar proyek. Namun
demikian, dampak
kebisingan ini relatif kecil
karena jumlah kendaraan
yang digunakan maksimum
2-3 kendaraan/ jam.
Terganggunya Kondisi Jl. Timor Raya Menjadi
lalu lintas yang sudah padat ditambah dampak
darat dengan angkutan bahan dan penting
material sehingga menambah hipotetik

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 42


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
volume
lalin. Sehingga kegiatan
mobilisasi peralatan dan
material akan menimbulkan
dampak negatif penting
terhadap terganggungya arus
lalu lintas
5. Konstruksi Menurunnya Adanya aktivitas Menjadi
Fisik Kualitas udara pembangunan SPBU/ dampak
bangunan (debu, bau, Pertmina dan sarana penting
utama dan dan gas) penunjangnya, diprakirakan hipotetik
fasilitas akan banyak terlepas
penunjang partikel-partikel material
yang mudah diterpa angin
seperti ; semen, pasir dan
debu (saat pemotongan
keramik), sehingga dapat
memberikan kontribusi
mencemari udara di lokasi
kegiatan dan sekitarnya.
Meningkatnya Pada kegiatan konstruksi Menjadi
kebisingan dan sipil (pembangunan fisik dampak
getaran SPBU/Pertamina) , kebisi penting
ngan yang timbul akan dapat hipotetik
mencapai 85 dBA,
bersumber dari di
operasikannya berbagai alat
berat, yaitu saat
pemasangan tiang pancang,
mobil crane, mesin molen,
pemotong keramik dan alat-
alat lainnya
Menurunnya Konstruksi fisik bangunan Tidak menjadi
Estetika utama dan fasilitas dampak
penunjang, dilakukan penting
dengan peralatan manual dan hipotetik
alat berat maupun peralatan
mekanis lainnya
serta penempatan bahan dan
material yang semrawut
akan dapat menurunkan nilai
estetika.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 43


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Pengerjaan konstruksi
bangunan SPBU/Pertamina
juga akan melibatkan tenaga
kerja dari luar daerah yang
tinggal di basecamp, dan
juga tenaga kerja dari sekitar
lokasi kegiatan. Prilaku
tenaga kerja khususnya yang
tinggal di basecamp, seperti
penataan
perlatan, jemuran dan
perlengkapan lainnya akan
menimbulkan dampak -
dampak negatif berupa
penurunan nilai estetika.
Namun mengingat dampak
tersebut hanya bersifat local
pada tapak kegiatan dan
akan dikelola melalui
penataan dan pembuatan
pagar keliling pada tapak
proyek, maka dampak
tersebut tergolong negatif
tidak penting (-TP).

Menurunnya Konstruksi fisik bangunan Tidak menjadi


potensi air utama dan fasilitas dampak
penunjang, memerlukan air penting
terutama untuk kebutuhan hipotetik
adonan beton. Air yang
digunakan bersumber dari
pebgisisan tangki, maka
dampak tersebut
tergolong negative tidak
penting (-TP)
Menurunnya Kegiatan kontruksi fisik Tidak menjadi
kualitas air yang berpotensi dampak
menimbulkan dampak penting
adalah ceceran campuran hipotetik
beton dan sebagainya karena
berdekatan dengan saluran
irigasi. Namun kemungkinan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 44


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
terjadinya
sangat kercil.
Terganggunya Munculnya debu, kebisingan Tidak menjadi
kesehatan serta bebauan hanya di dampak
masyarakat lokasi kegiatan sehingga penting
kadarnya sampai hipotetik
kemasyarakat tidak terlalu
besar
6. Kegiatan Meningkatnya Adanya upaya penataan Tidak menjadi
penataan kualitas udara lingkungan dengan dampak
lingkungan (debu, bau, penanaman pohon, akan penting
dan gas) berdampak pada perbaikan hipotetik
estetika dan kenyamanan,
serta terserapnya berbagai
partikel debu oleh
dedaunan. Kondisi ini akan
mem pengaruhi perbaikan
kualitas
udara secara mikro, dan
mempunyai dampak ikutan
terhadap kesehatan kerja.
Namun demikian, dampak
yang ditimbulkan hanya
pada lingkungan mikro yaitu
areal SPBU/Pertamina,
untuk mendekati kondisi
vegetasi pada rona
lingkungan awal sehingga
dampak yang ditimbulkan
bernilai tidak penting
Meningkatnya Kegiatan penataan Tidak menjadi
Estetika lingkungan akan dilakukan dampak
setelah kegiatan konstruksi penting
baik bangunan utama hipotetik
maupun
bangunan penunjang telah
selesai dilakukan. Pada
tahapini dilakukan juga
pembuatan biopori dengan
harapan terjadi resapan pada
saat musim hujan.
Menjelang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 45


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
berakhirnya tahap pem
bangunan fisik, akan ada
kegiatan pembersihan lokasi
dari sisa-sisa bahan
bangunan
yang tersisa atau tidak
terpakai. Sisa- sisa bahan
bangunan yang tidak
terpakai akan diangkut
keluar tapak
proyek, baik untuk
digunakan lagi di tempat lain
maupun dibuang ke TPA.
Pembuatan taman akan dapat
meningkatkan nilai estetika.
Dampak ini bersifat lokal
terbatas pada lokasi tapak
rencana kegiatan, sehingga
tergolong dampak positif
tidak penting (+TP)
Meningkatnya Adanya kegiatan penataan Tidak menjadi
Diversitas lingkungan melalui dampak
flora darat pembuatan taman, akan penting
diupayakan dengan hipotetik
penanaman dan penataan
berbagai jenis tanaman.
Dalam kegiatan ini akan
mengintroduksi berbagai
jenis tanaman yang adapted,
sehingga ekosistem buatan
yang menyerupai dengan
ekosistem disekitarnya akan
dapat terpulihkan.
Meningkatnya Adanya kegiatan penataan Tidak menjadi
Diversitas lingkungan melalui dampak
fauna darat pembuatan taman, akan penting
dan Air diupayakan dengan hipotetik
penanaman dan penataan
berbagai jenis tanaman.
Dalam kegiatan ini akan
mengintroduksi berbagai
jenis tanaman yang adapted,

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 46


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
sehingga ekosistem buatan
yang menyerupai dengan
ekosistem di sekitarnya akan
dapat terpulihkan. Kondisi
ini akan berpengaruh
terhadap tersedianya
ekosistem baru bagi fauna
darat dan air. Sehingga
kegitan penataan taman akan
berdampak positif terhadap
meningkatnya diversitas
fauna darat dan air. Namun
demikian, dampak yang
ditimbulkan relative
sehingga bernilai tidak
penting.
7. Pengembalian Munculnya Kegiatan pengembalian Menjadi
tenaga kerja Pesepsi dan tenaga kerja ke daerah dampak
dan mobilisasi Sikap Negatif asalnya pada akhir tahap penting
peralatan Masyarakat konstruksi merupakan hipotetik
kewajiban yang harus
dilakukan oleh kontraktor.
Bila hal ini tidak dilakukan
maka akan dapat
meningkatkan jumlah
pengangguran di lokasi
proyek. Orang yang berasal
dari luar daerah tinggal di
suatu tempat untuk waktu
yang lama sangat potensial
untuk melakukan tindakan
kriminal untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ini
berarti bahwa bila dampak
ini tidak dilakukan maka
akan dapat menimbulkan
dampak gangguan
kamtibmas. Jadi dengan
demikian, dampak
munculnya persepsi dan
sikap negaitf masyarakat
termasuk katagori negatif

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 47


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
penting (-P)
Terganggunya Dampak meningkatnya Tidak
Keamanan gangguan kamtibmas pada menjadi
dan kegiatan pengembalian dampak
Ketertiban tenaga kerja merupakan penting
dampak sekunder. Apabila hipotetik
dampak primer
berupamunculnya persepsi
dan sikap negaitf masyarakat
karena kegiatan ini (yang
berupa kekhawatiran
meningkatnya kriminalitas
yang dilakukan oleh bekas
tenaga kerja proyek yang
masih tertinggal) tidak
dikelola dengan baik, maka
akan muncul dampak
meningkatnya gangguan
kamtibmas. Tetapi bila
pengembalian tenaga kerja
konstruksi dilakukan dengan
baik maka dampak ini tidak
akan muncul. Jadi dengan
demikian dampak ini
termasuk dalam katagori
negative tidak penting (TP)
c. Tahap Operasional
1. Perekrutan Munculnya Operasional SPBU/ Menjadi
tenaga kerja Peluang kerja Pertamina didukung oleh dampak
dan berusaha tenaga-tenaga kerja penting
yang memiliki keahlian hipotetik
sesuai bidangnya masing-
masing. Kegiatan
perekrutan tenaga kerja baik
tenaga admiinistrasi, dan
opertator
pada masa operasional akan
dapat menimbulkan dampak
positif terhadap kesempatan
kerja tenaga kerja bagi
penduduk lokal yang selama
ini belum mendapatkan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 48


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
pekerjaan sesuai keahliannya
atau memang belum bekerja
sama sekali, penduduk luar
daerah bahkan asing.
Dengan demikian dampak
yang ditimbulkan adalah
bersifat besar dan positip
penting.
Munculnya Kegiatan perekrutan tenaga Menjadi
Pesepsi dan kerja operasional dampak
Sikap Negatif diperkirakan akan penting
Masyarakat menimbulkan dampak hipotetik
negatif penting berupa
munculnya persepsi dan
sikap negaitf masyarakat.
Pada saat sosialisasi yang
dilakukan di dalam Balai
Pertemuan Kantor Desa
muncul dalam diskusi
keinginan warga masyarakat
yang sangat tinggi agar
memberikan prioritas kepada
tenaga kerja lokal sekitar
Desa Noelbaki untuk dapat
diterima sebagai tenaga
kerja. Jadi dengan demikian
dampak munculnya persepsi
dan sikap negaitf masyarakat
termasuk dalam katagori
negatif penting (-P)

Terganggunya Dampak meningkatnya Tidak


Ketertiban gangguan kamtibmas menjadi
dan merupakan dampak dampak
Keamanan sekundedari kegiatan penting
Masyarakat perekrutan tenaga kerja hipotetik
operasional. Dampak primer
adalah dampak munculnya
persepsi dan sikap negaitf
masyarakat. Apabila dampak
primer telah dikelola dengan
baik, makadampak sekunder

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 49


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
akan tidak muncul. Dampak
akan primer muncul apabila
keinginan masyarakat untuk
dapat diterima sebagai
tenaga kerja tidak dapat
dipenuhi. Jadi dengan
demikian, maka
dampak ini termasuk
katagori negative tidak
penting (-TP)
2. Operasional Meningkatnya Keberadaan SPBU/ Menjadi3
SPBUPertamin PAD Pertamina Noelbaki penting
a Noelbaki memberikan kontribusi yang hipotetik
sangat berarti terhadap
peningkatan pendapatan
daerah Bali dan masyarakat.
Bahaya Pemanfaatan arus listrik di Tidak menjadi
kebakaran lingkungan SPBU/ dampak
Pertamina memang sangat penting
intensif. Selain itu, kelalaian hipotetik
pelanggan yang merokok
dapat pula menyebabkan
kebakaran.
3. Operasional Menurunnya Menurunnya kualitas udara Tidak menjadi
penunjang Kualitas udara diprakirakanbersumber dari dampak
(IPAL, genset) (debu, bau, dioperasikannya genset penting
dan gas cadangan pada saat hipotetik
terjadinya pemadaman
listerik dari PLN
(temporary). Adanya
aktivitas ini akan
memberikan peningkatan
polutan terutama gas CO dan
debu dari emisi gas buang
dari gensetdi lokasi kegiatan.
Namun karena sifatnya
incidental maka dampaknya
tidak signifikan mencemari
lingkungan kerja.
Meningkatnya Meningkatnya kebisingan Tidak menjadi
kebisingan pada tahap operasional akan dampak
dan getaran bersumber dari penggunaan penting

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 50


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
genset pada saat terjadi hipotetik
pemadaman listrik dari
kejadiannya tidak kontinyu,
maka pengaruhnya tidak
akan signifikan mengganggu
kenyamanan
lingkungan.

Tabel 4.1 menunjukan 9 dampak penting hipotetik pada tahap konstruksi dan
3 dampak penting pada tahap operasional SPBU/Pertamina. Secara singkat proses-
proses identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak serta klasifikasi dan prioritas
dampak penting hipotetik pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki disajikan dalam
gambar 4.1sampai 4.3

RENCANA KEGIATAN
TAHAP
PRAKONSTRUKSI
1. Pengurusan Izin
2. Sosialisasi Rencana
Kerja
DAMPAK DAMPAK PRIORITAS
POTENSIAL PENTING DAMPAK
1. Meningkatnya HIPOTETIK PENTING
1. Rona Lingkungan
PAD
Awal
Disebelah utara 2. Munculnya Tidak ada dampak Tidak Ada dampak
persepdsi dan negative penting negative penting
terdapat jalan
penghubung sikap negative
Kabupaten Kupang masyrakat
dan Kabupaten
Timor Tengah
Selatan.
2. Kegiatan disekitar IDENTIFIKSI EVALUASI KLASIFIKASI
lokasi didominasi DAMPAK DAMPAK
DAMPAK
ole kegiatan
pertanian yaitu
persawahan dan
pemukiman.
3. Saran atau
tanggapan
masyarakat terkait
pencemaran dari
limbah dari MCK

Gambar 4.1 Bagan Alir Pelingkupan Tahap Prakonstruksi

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 51


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 52
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
RENCANA KEGIATAN
TAHAP KONSTRUKSI DAMPAK DAMPAK PRIORITAS
1. Pengadaan tenaga POTENSIAL PENTING DAMPAK
kerja; 1. Menurunnya HIPOTETIK PENTING
2. Pembersihan lahan kualitas udara 1. Menurunnya
dan penggalian 2. Meningkatnya kualitas udara; Komponen
tanah; kebisingan dan 2. Meningkatnya Geofisik-kimia
3. Pembangunan dan getaran; kebisingan dan 1. Menurunnya
operasional 3. Menurunnya getaran; kualitas udara;
basecamp, gudang estetika 3. Menurunnya 2. Meningkatnya
dan bengkel; 4. Menurunnya estetika kebisingan dan
4. Mobilisasi peralatan potensi air; 4. Menurunnya getaran;
dan material; 5. Menurunnya kualitas air; 3. Menurunnya
5. Konstuksi fisik kualitas air; 5. Munculnya estetika; dan
bangunan utama dan 6. Terganggunya peluang kerja 4. Menurunnya
asilias penunjang; habitat flora dan berusaha kualitas air;
6. Penataan lingkungan; darat 6. Munculnya
dan 7. Munculnya persepsi dan Komponen Sosial
7. Pengembalian tenaga peluang kerja sikap negatif Ekonomi dan
kerja dan Mobilisasi dan berusaha; masyarakat Budaya
peralatan 8. Munculnya 7. Terganggunya 1. Munculnya
persepsi dan kesehatan peluang kerja
sikap negatif masyarakat; danberusaha;
masyarakat; 8. Terjadinya 2. Munculnya
1. Rona Lingkungan
9. Terjadinya kecelakan persepsi dan
Awal
gangguan kerja; dan sikapnegatif
Disebelah utara
kamtibmas Gangguan lalu masyarakat;
terdapat jalan
10. Gangguan lintas. 3. Terganggunya
penghubung
kesehatan kesehatan
Kabupaten Kupang
masyarakat; masyarakat;
dan Kabupaten Timor
11. Terjadinya dan
Tengah Selatan.
kecelakan 4. Terjadinya
2. Kegiatan disekitar
kerja; dan kecelakan
lokasi didominasi ole
kegiatan pertanian 12. Terganggunya kerja.
yaitu persawahan dan lalu lintas.
pemukiman. Transportasi
3. Saran atau tanggapan Gangguan lalu
masyarakat terkait lintas
pencemaran dari
limbah dari MCK

IDENTIFIKASI
IDENTIFIKA
IDENTIFIKASI EVALUASI KLASIFIKASI
SIDAMPAK
DAMPAK
DAMPAK DAMPAK DAMPAK

Gambar4.2. Bagan Alir Pelingkupan Tahap Konstruksi

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 53


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
RENCANA KEGIATAN
TAHAP DAMPAK DAMPAK PRIORITAS
OPERASIONAL POTENSIAL PENTING DAMPAK
1. Perekrutan tenaga 13. Menurunnya HIPOTETIK PENTING
kerja; kualitas udara 1. Menurunnya
2. Operasional SPBU 14. Meningkatnya kualitas udara; Komponen
3. Operasional fasilitas kebisingan dan 2. Meningkatnya Geofisik-kimia
penunjang getaran; kebisingan dan Meningkatnya
15. Menurunnya getaran; estetika
estetika 3. Menurunnya
16. Menurunnya estetika Komponen Sosial
potensi air; 4. Menurunnya Ekonomi dan
1. Rona Lingkungan
17. Menurunnya kualitas air; Budaya
Awal
kualitas air; 5. Munculnya 1. Meningkatnya
Disebelah utara
18. Terganggunya peluang kerja kesempatan
terdapat jalan
habitat flora dan berusaha 2. Meningkatnya
penghubung
darat 6. Munculnya pendapatan
Kabupaten Kupang
19. Munculnya persepsi dan Asli
dan Kabupaten Timor
peluang kerja sikap negatif 3. Daerah;
Tengah Selatan.
dan berusaha; masyarakat Meningkatnya
2. Kegiatan disekitar
20. Munculnya 7. Terganggunya peluang kerja
lokasi didominasi ole
persepsi dan kesehatan dan berusaha;
kegiatan pertanian
sikap negatif masyarakat; dan
yaitu persawahan dan
masyarakat; 8. Terjadinya 4. Munculnya
pemukiman.
21. Terjadinya kecelakan persepsi dan
3. Saran atau tanggapan gangguan kerja; dan sikap negatif
masyarakat terkait kamtibmas Gangguan lalu masyarakat.
pencemaran dari 22. Gangguan lintas.
limbah dari MCK kesehatan Transportasi
masyarakat; Gangguan lalu
23. Terjadinya lintas
kecelakan
kerja; dan
24. Terganggunya
lalu lintas.

IDENTIFIKASI EVALUASI KLASIFIKASI


DAMPAK DAMPAK DAMPAK

Gambar 4.3. Bagan Alir Pelingkupan Tahap Operasional

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 54


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
C. Wilayah Studi dan Baras Waktu Kajian
1. Wilayah Studi
a) Batas Wilayah proyek
Wilayah Proyek meliputi 2000 m2 di Desa Noelbaki, Kecamatan
Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, dengan batas-batas lahan sebagai
berikut:

Disebelah Utara : Jl. Timor Raya


Disebelah Timur : Areal Persawahan
Disebelah Selatan : Areal Persawahan
Disebelah Barat : Areal Persawahan
b) Batas Wilayah Ekologis
Wilayah ekologis meliputi ruang pesebaran dampak. Dengan
memperhatikan kemungkinan yang terjadi penyebaran dampak kebisingan
dan penyebaran debu dan gangguan lalulintas, wilayah ekologis dibatasi
pada radius 1000 m.
c) Batas Wilayah Administrasi
Kegiatan rencana pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki
terletak diwilayah administrasi desa Noelbaki, Kecamatan Kupang
Tengah, Kabupaten Kupang.
d) Batas Wilayah Sosial
Meliputi wilayah di sekitar rencana kegiatan di mana terjadi
interaksi sosial masyarakat yang mengalami perubahan mendasar akibat
rencana pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki Berdasarkan hasil
pelingkupan, wilayah sosial dibatasi pada Desa Noelbaki
e) Batas Wilayah Studi
Wilayah teknis dalam studi ini meliputi keempat wilayah studi di
atas, dengan memperhatikan ketersediaan biaya, waktu, tenaga dan
peralatan yang dimiliki. Peta batas Wilayah Studi meliputi wilayah batas
proyek, ekologis, sosial,dan administrasi.

2. Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian ini adalah batas kajian terhadap dampak yang
ditimbulkan selama kegiatan pembangunan dan operasional SPBU/Pertamina
Noelbaki serta sebagai dasar untuk memprediksikan adanya perubahan rona

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 55


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau kegiatan atau dengan adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 56


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
BAB V
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki direncanakan akan dibangunan pada


lahan seluas 2000 m2 yang dipergunakan untuk keperluan Pom bensin, solar, ruang
administrasi, kantin karyawan, loker karyawan, gudang dan toilet. Dengan visi
pembangunan SPBU/Pertamina yang green, pembangunan SPBU/Pertamina ini
akan dilengkapi ruang terbuka yang dimanfaatkan untuk taman.
Rencana kegiatan ini diprakirakan akan menimbulkan berbagai jenis dampak
lingkungan, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Matriks identifikasi
dampak pembangunan SPBU/Pertamina disajikan pada Tabel 5.1. Untuk melihat
dampak primer, sekunder, tersier dan keterkatiannya antara rencana kegiatan dengan
dampak yang ditimbulkan, dituangkan pada bagan alir yang terdapat pada Gambar
5.1, 5.2 dan 5.3. Metode yang digunakan untuk memprakirakan besaran dampak
meliputi: metode formal dan non formal. Dengan metode formal, hubungan sebab
akibat yang menggambarkan pengaruh kegiatan proyek terhadap perubahan
komponen lingkungan tertentu dirumuskan dalam bentuk persamaan persamaan
model matematik, dan model pendugaan cepat. Metode ini dilakukan terhadap
komponen fisik-kimia antara lain: Kualitas udara, kualitas air, kesempatan kerja
(metode tabulasi), dan lalu lintas darat (Derajat Kejenuhan).
Metode non formal digunakan apabila ada parameter yang tidak dapat
dikuantifikasi. Untuk memprakirakan dampak digunakan professional judgment. Dua
jenis metode non formal yang akan digunakan adalah prakiraan dampak secara analog
dan penilaian para ahli. Prakiraan dampak dengan cara analogi dilakukan dengan
memprakirakan dampak dengan kegiatan sejenis di tempat lain dan atau berlangsung
pada waktu yang lampau akan dijadikan bahan pertimbangan untuk memprakirakan
dampak yang terjadi.
Penilaian para ahli dilakukan dengan menentukan prakiraan dampak yang
didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman peneliti di bidangnya, seperti dalam

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 57


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
memprakirakan dampak persepsi dan sikap negatif masyarakat. Teknik ini digunakan
apabila dijumpai hal-hal, di mana data dan informasi yang tersedia terbatas, serta
kurangnya dipahami fenomena yang diprakirakan terjadi. Metode yang digunakan
untuk memprakirakan sifat penting dampak adalah berdasarkan Keputusan Kepala
Bapedal Nomor 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
Prakiran sifat penting dampak pada faktor-faktor yang tertuang dalam Keputusan
Kepala Bapedal No. 56 Tahun 1994 dan PP No. 27 Tahun 1999 adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak;
2. Luas wilayah persebaran dampak;
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak;
5. Sifat kumulatif dampak; dan
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

Tabel 5.1 Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki


Tahapan Kegiatan
Pra
Komponen yang
No Konstr Konstruksi Operasioanall
terkena dampak
uksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Geofisik-Kimia
1 Kualitas Udara x x x x x
(debu,bau dan gas)
2 Kebisingan dan x x x x
getaran
3 Tanah x
4 Estetika x x x x x
5 Potensi Air x
6 Kualitas Air x x x
Biologi
7 Flora x x x x
8 Fauna x x x
Sosekbudkesmas
9 PAD x x
10 Peluang kerja dan x x
berusaha

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 58


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
11 Persepsi dan skap x x x x x x
masyarakat
12 Keamanan dan x x x x
ketertiban
masyarakat

13 Kesehatan x x x x x
masyarakat
14 Kecelakaan kerja x x x x
15 Bahaya kebakaran x x
Transportasi
16. Lalu lintas x
Keterangan:
Tahap Prakonstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasional
3. Perekrutan tenaga kerja 10. Perekrutan tenaga kerja
1. Perijinan 4. Pembersihan lahan dan 11. Operasional
2. Sosialisasi rencana pengalian tanah SPBU/Pertamina
kegiatan 5. Pembangunan dan 12. Operasional Fasilitas
operasional basecamp, penunjang
gudang dan bengkel 13. Pemeliharaan taman
6. Mobilisasi peralatan
dan material
7. Konstruksi fisik
bagunan utama dan
faslitas penunjang
8. Penataan lingkungan
9. Pengembalian tenaga
kerja dan peralatan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 59


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Pembangunan
SPBU/PERTAMINA

Tahap
Pra Konstruksi

Pengurusan Sosialisasi Rencana


Perizinan Kegiatan
Dampak Primer

Peningkatan Persepsi dan Sikap


PAD Negatif Masyarakat
Dampak Sekunder

Persepsi Negatif akan Persepsi Negatif akan


Menghambat Rencana Kegiatan Menghambat Rencana Kegiatan

Gambar 5.1. Bagan Alir Identifikasi Dampak Pada Tahap Pra


Konstruksi

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 60


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak Primer Dampak Sekunder

Pengadaan Munculnya
Tenaga Kerja Peluang Kerja
dan Berusaha

Pembersihan
lahan dan Menurunnya
penggalian tanah Kualitas Udara
Persepsi dan
Sikap
Pembangunan Meningkatnya Negatif
dan Operasional Kebisingan dan Masyarakat
Basecamp, Getaran
Gudang dan
Bengkel
Pembangunan
SPBU/Pertamina Menurunnya
Estetika
Mobilisasi
Peralatan dan Terganggunya
Material Kesehatan
Menurunnya Masyarakat
Kualitas Air

Tahap Konstruksi Fisik


Konstruksi Bangunan
Terjadinya
Utama dan
Kecelakaan
Penunjang
Kerja

Terganggunya
Penataan Keamanan
Lingkungan Gangguan Lalu dan
Lintas Ketertiban
Masyarakat
Pengembalian
Tenaga Kerja Munculnya
dan Peralatan Persepsi dan
Sikap Negatif
Masyarakat

Gambar 5.2. Bagan Alir Identifikasi Dampak Pada Tahap


Konstruksi

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 61


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak Primer Dampak Sekunder

Munculnya
Peluang Kerja
dan Berusaha

Perekrutan
Tenaga Kerja Meningkatnya
Biodeversitas
Flora Darat
Terganggunya
Keamanan
Persepsi dan dan
Sikap Negatif Ketertiban
Masyarakat Masyarakat
Operasional
SPBU/
Pertamina
Pembangunan Meningkatnya
SPBU/Pertamina
PAD

Meningkatnya
Operasional
Fasilitas Estetika
Tahap Penunjang
Konstruksi
Menurunnya
Kualitas Air
Terganggunya
Pemeriharaan Kesehatan
Terjadinya
Tanaman Masyarakat
Kecelakaan
Kerja

Gangguan
Lalu Lintas

Gambar 5.3. Bagan Alir Identifikasi Dampak Pada Tahap


Operasional

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 62


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
A. Tahap Prakonstruksi
Pada tahap pra konstruksi, kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak
adalah pengurusan perijinan dan sosialisasi rencana kegiatan. kegiatan ini akan
menimbulkan dampak terhadap adanya pemasukan kepada pemerintah daerah
sehingga dapat meningkatkan PAD. Namun demikian besaran retribusi perijinan
yang diterima oleh pemerintah daerah diperkirakan tidak begitu besar namun tetap
memberi arti terhadap pembentukan PAD. Sehingga besaran dampak positif yang
diberikan tidak begitu besar (kecil) .
Kegiatan sosialisasi rencana pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki akan
menimbulkan persepsi dan sikap negatif masyarakat. Persepsi dapat berupa persepsi
dan sikap negatif yang dapat menghambat rencana kegiatan, dan juga persepsi dan
sikap positif. Kegiatan sosialisasi dalam rangka studi AMDAL rencana pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki dilakukan di Balai Pertemuan Kantor Desa Noelbaki.
Hasil kegiatan sosialisasi pada saat itu secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada
tendensi atau kecenderungan yang menunjukkan bahwa ada indikasi masyarakat tidak
menerima baik rencana pembangunan SPBU/Pertamina tersebut. Apalagi ada
indikasi bahwa rencana pembangunan SPBU/Pertamina akan menimbulkan dampak
munculnya persepsi dan sikap negative masyarakat. Kegiatan sosialisasi tersebut
dihadiri oleh tokoh masyarakat yang mewakili berbagai komponen di Desa Noelbaki.
Tidak adanya indikasi munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat juga dapat
dilihat dari hasil pelingkupan dalam studi ini. Dari gambaran tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi rencana kegiatan pembangunan
SPBU/Pertamina termasuk katagori negatif tidak penting (-TP).

B. Tahap Konstruksi
1. Menurunnya Kualitas Udara
a. Pembersihan lahan dan penggalian tanah
Sebelum dilakukan pembangunan fisik bangunan utama dan fasilitas
penunjang SPBU/Pertamina , terlebih dahulu akan dilakukan pembersihan
lahan dannpenggalian tanah. Pembersihan lahan dilakukan untuk
membersihkan dan meratakan lahan dari berbagai material, semak-semak, dan
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 63
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
pohon-pohon yang ada di dalam areal rencana pembangunan gedung.
Aktivitas tersebut diprakirakan akan berdampak pada menurunnya kualitas
udara seperti meningkatnya kadar debu yang melampaui baku mutu.
Bila ditinjau dari segi dampak lingkungan berupa menurunnya kualitas
udara akibat kegiatan pembersihan lahan dan penggalian tanah pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki adalah bersifat negatif (-) karena dengan adanya
dampak ini dapat mengganggu dan menurunkan kualitas kesehatan
lingkungan yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya kesehatan
masyarakat yang ada di sekitar rencana kegiatan.
Dampak menurunnya kualitas udara akibat dari kegiatan ini akan
terjadi di lokasi kegiatan, dan akan menyebar ke daerah sekitarnya. Kegiatan
ini memiliki dampak yang besar karena adanya partikel debu dan polutan di
udara dapat menyebar dengan radius kurang lebih 500 m dari tapak rencana
kegiatan. menurunnya kualitas udara akan menyebabkan menurunnya
kesehatan masyarakat, terlebih di sekeliling tapak proyek merupakan kawasan
permukiman dan jalan penghubung antara Kabupaten Kupang dan kabupaten
Timor Tengah Selatan.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas menurunnya kualitas udara adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak akibat terjadinya
menurunnya kualitas udara yang disebabkan oleh kegiatan pembersihan
lahan dan penggalian tanah adalah para pekerja dan masyarakat yang
bermukim di sekitar lokasi kegiatan. Selain itu, masyarakat umum yang
melintas pada jalan di sekitar lokasi kegiatan juga turut merasakan
dampaknya. Dampak ini akan terjadi setiap hari selama proses
pembersihan dan penggalian tanah berlangsung. Oleh karenanya, dilihat
dari segi jumlah manusia yang terkena dampak, kegiatan ini bernilai
penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak berupa menurunnya kualitas udara akibat kegiatan
pembersihan lahan dan penggalian tanah dalam kegiatan pembangunan
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 64
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
SPBU/Pertamina ini yaitu: meliputi seluruh areal di lokasi kegiatan dan
sekitar lokasi dengan radius sekitar 500 m. Luas dan arah sebarannya
dipengaruhi arah angin. Dengan demikian, debu dan polutan yang ada di
udara akan menyebar ke areal permukiman yang berada di sebelah utara,
barat daya, dan timur lokasi kegiatan. Melihat luas sebarannya, dampak
tersebut tergolong penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak tergolong kecil dan terjadi setiap hari selama
proses pembersihan lahan dan penggalian tanah.. Oleh karenanya,
dampak ini bersifat tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat
menurunnya kualitas udara, adalah komponen kesehatan masyarakat yaitu
menurunnya kesehatan masyarakat., sehingga dampak bernilai penting
(P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa menurunnya kualitas udara ini bersifat kumulatif,
karena kadar debu di udara baru akan menurun setelah kegiatan
pembersihan dan penggalian tanah selesai, sehingga bernilait penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa menurunnya kualitas udara merupakan dampak
yang dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan pembersihan lahan
dan penggalian tanah. Dampak berupa penurunan kualitas udara ini
bernilai tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas maka dampak menurunnya kualitas udara
yang diakibatkan dari kegiatan pembersihan lahan dan penggalian tanah
adalah negative penting (-P).
b. Konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang
Konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya
merupakan kegiatan utama dari kegiatan pada tahap konstruksi.
Pembangunan SPBU/Pertamina ini diprakirakan akan banyak terlepas
partikel-pertikel material yang mudah diterpa angin seperti; semen, pasir, dan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 65


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
debu (saat pemotongan keramik) sehingga dapat berdamak menurunnya
kualitas udara.
Bila ditinjau dari segi dampak lingkungan berupa menurunnya
kualitas udara dari konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas
penunjangnya adalah bersifat negatif (-) karena dengan adanya dampak ini
dapat mengganggu dan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan yang pada
akhirnya berdampak pada menurunnya kesehatan masyarakat yang ada di
sekitar rencana kegiatan.
Dampak menurunnya kualitas udara akibat dari kegiatan ini akan
terjadi di lokasi kegiatan, dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya. Kegiatan
ini memiliki dampak yang besar karena adanya polutan di udara yang
menyebar dengan radius sekitar 500 m dari tapak kegiatan. Menurunnya
kualitas udara akan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan dan pada
akhirnya akan menurunkan kesehatan masyarakat.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas menurunnya kualitas udara adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak akibat terjadinya
menurunnya kualitas udara yang disebabkan oleh konstruksi fisik
bangunan utama dan fasilitas penunjangnya adalah para pekerja dan
masyarakat yang berada di sekitar lokasi kegiatan dengan radius kurang
lebih 500 m. Selain itu, masyarakat umum yang melintas pada jalan di
sekitar lokasi kegiatan juga beresiko terkena dampaknya. Dampak ini akan
terjadi setiap hari selama proses konstruksi berlangsung. Oleh karenanya,
dilihat dari segi jumlah manusia yang terkena dampak, kegiatan ini
bernilai penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak berupa menurunnya kualitas udara akibat kegiatan
konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang SPBU/Pertamina
meliputi seluruh areal di lokasi kegiatan dan sekitar lokasi dengan radius
sekitar 500 m. Luas dan arah sebarannya dipengaruhi arah angin. Dengan
demikian, polutan yang ada di udara akan menyebar ke areal permukiman
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 66
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
yang berada di sebelah selatan, barat, dan timur lokasi kegiatan. Melihat
luas sebaran dampak dampak tersebut tergolong penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah selama kegiatan konstruksi
fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya. Intensitas dampak
tergolong besar dan terjadi setiap hari selama konstruksi fisik bangunan
utama dan fasilitas penunjangnya. Oleh karenanya, dampak ini bersifat
penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat
menurunnya kualitas udara, adalah komponen kesehatan masyarakat yaitu
menurunnya kesehatan masyarakat., sehingga dampak bernilai penting
(P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa menurunnya kualitas udara ini bersifat kumulatif,
karena kadar debu di udara baru menurun setelah selesai kegiatan
konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya, sehingga
bernilait penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa menurunnya kualitas udara merupakan dampak
yang dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan konstruksi. Dampak
berupa penurunan kualitas udara ini bernilai tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas maka dampak menurunnya kualitas udara
yang diakibatkan dari kegiatan konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas
penunjangnya adalah negatif penting (-P).
2. Meningkatnya Kebisingan dan Getaran
Pada tahap konstruksi, kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan
dampak terhadap meningkatnya kebisingan dan getaran adalah bersumber dari
kegiatan pembersihan dan penggalian tanah; serta konstruksi fisik bangunan
utama dan fasilitas penunjang.
a) Pembersihan lahan dan penggalian tanah
Sebelum dilakukan pembangunan fisik bangunan utama dan fasilitas
penunjang SPBU/Pertamina pada tapak rencana kegiatan terlebih dahulu akan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 67


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
dibersihkan dari semak semak, pepohonan, serta beberapa material bekas
bangunan yang ada di dalam loksi kegiatan. selain itu juga akan dilakukan
penggalian dan pengangkutan tanah galian ke bagian pinggir lokasi kegiatan
untuk meninggikan permukaan tanah.
Kegiatan tersebut akan menggunakan alat-alat berat seperti exavator,
bouldozer, dan peralatan berat lainnya. Aktivitas pemotongan pepohonan
dengan alat tenso dan penggunaan berat lainnya akan meningkatkan dan
getaran melampaui baku mutu di areal proyek dan di sekitar rencana kegaitan.
Bila ditinjau dari segi dampak lingkungan berupa meningkatnya
kebisingan dan getaran, kegiatan pembersihan lahan dan penggalian tanah
pembangunan SPBU/Pertamina ini bersifat negatif (-). Hal ini disebabkan
dengan meningkatnya kebisingan dan getaran akan dapat mengganggu
kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi kegiatan.
Dampak meningkatnya kebisingan dan getaran yang diakibatkan oleh
kegaitan pembersihan lahan dan penggalian tanah akan terjadi di lokasi
kegiatan, dan akan menyebar ke daerah sekitarnya. Kegiatan ini memiliki
dampak yang besar karena suara dan dapat menggangu kenyamanan
masyarakat di sekitar rencana kegaitan, terlebih di sekeliling tapak proyek
merupakan kawasan permukiman.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas meningkatnya kebisingan dan getaran adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak akibat meningkatnya
kebisingan dan getaran yang disebabkan oleh kegiatan pembersihan lahan
dan penggalian tanah adalah para pekerja dan masyarakat yang berada di
sekitar lokasi kegiatan dengan radius kurang lebih 1 km. Selain itu,
masyarakat umum yang melintas pada jalan di sekitar lokasi kegiatan.
Dampak ini akan terjadi setiap hari selama proses pembersihan dan
penggalian tanah berlangsung. Oleh karenanya, dilihat dari segi jumlah
manusia yang terkena dampak, kegiatan ini bernilai penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 68


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak berupa meningkatnya kebisingan dan getaran akibat
kegiatan pembersihan lahan dan penggalian tanah dalam kegiatan
pembangunan SPBU/Pertamina ini yaitu: meliputi areal di lokasi kegiatan
dan sekitar lokasi dengan radius mencapai 200 m. Luas dan arah
sebarannya akan dipengaruhi arah dan kecepatan angin. Dengan demikian,
suara bising dapat menyebar ke areal permukiman. Melihat luas
sebarannya, dampak tersebut tergolong penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah selama kegiatan
pembersihan lahan dan penggalian tanah berlangsung. Intensitas dampak
tergolong kecil dan terjadi setiap hari selama proses pembersihan lahan
dan penggalian tanah. Oleh karenanya, dampak ini bersifat tidak penting
(TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat
meningkatnya kebisingan dan getaran adalah kenyamanan fauna air dan
darat yang berada terbatas di sekitar lokasi dkegaitan, sehingga dampak
tersebut bernilai tidak penting (TP).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak meningkatnya kebisingan dan getaran akan bersifat
kumulatif karena apabila paparan bising terjadi secara terus menerus
melebihi 8 jam akan dapat berpengaruh terhadap sistem pendengaran dan
kenyamanan, sehingga bernilai penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa meningkatnya kebisingan dan getaran merupakan
dampak yang dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan pembersihan
lahan dan penggalian tanah. Dampak meningkatnya kebisingan dan
getaran ini bernilai tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, maka dampak meningkatnya kebisingan
dan getaran yang diakibatkan dari kegiatan pembersihan lahan dan
penggalian tanah adalah bernilai negatif penting (-P).
b) Konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 69


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Konstruksi fisik baguan utama dan fasilitas penunjangnya merupakan
kegiatan utama dari kegiatan pada tahap konstruksi. Bila ditinjau dari dampak
lingkungan berupa meningkatnya kebisingan dan getaran, Konstruksi fisik
bangunan utama dan fasilitas penunjang SPBU/Pertamina ini bersifat negatif
(-). Hal ini disebabkan dengan meningkatnya kebisingan dan getaran akan
dapat mengganggu kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi
kegiatan.
Dampak meningkatnya kebisingan dan getaran yang diakibatkan oleh
kegaitan konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya akan
terjadi di lokasi kegiatan, dan akan menyebar ke daerah sekitarnya. Kegiatan
ini memiliki dampak yang besar karena suara bising dan getaran dapat
menggangu kenyamanan masyarakat di sekitar rencana kegaitan.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas meningkatnya kebisingan dan getaran adalah sebagai berikut:

1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak


Jumlah manusia yang terkena dampak akibat meningkatnya
kebisingan dan getaran yang disebabkan oleh kegiatan konstruksi fisik
bangunan utama dan fasilitas penunjangnya adalah para pekerja dan
masyarakat yang berada di sekitar lokasi kegiatan dengan radius kurang
lebih 200 m. Dampak ini akan terjadi setiap hari selama proses konstruksi
fisik bagunan utama dan fasilitas penunjangnya berlangsung. Oleh
karenanya, dilihat dari segi jumlah manusia yang terkena dampak,
kegiatan ini bernilai penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak berupa meningkatnya kebisingan dan getaran akibat
kegiatan kegiatan konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas
penunjangnya dalam kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina ini yaitu:
meliputi seluruh areal di lokasi kegiatan dan sekitar lokasi dengan radius
mencapai 200 m. Luas dan arah sebarannya sangat dipengaruhi arah da
kecepatan angin. Dengan demikian, suara bising dapat menyebar ke areal

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 70


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
permukiman disekitar lokasi kegiatan. Melihat luas sebarannya, dampak
tersebut tergolong penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak tergolong kecil dan terjadi setiap hari selama
proses konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya. Oleh
karenanya, dampak ini bersifat tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat
meningkatnya kebisingan dan getaran adalah fauna darat dan air yang
berada di sekitar lokasi kegiatan. Dengan demikian, dampak tersebut
bernilai tidak penting (TP).

5) Sifat kumulatif dampak


Dampak meningkatnya kebisingan dan getaran akan bersifat
kumulatif karena apabila paparan bising terjadi secara terus menerus lebih
dari 8 jamakan dapat berpengaruh terhadap sistem pendengaran dan
kenyamanan, sehingga bernilai penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa meningkatnya kebisingan dan getaran merupakan
dampak yang dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan konstruksi
fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya. Dampak meningkatnya
kebisingan dan getaran ini bernilai tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, maka dampak meningkatnya kebisingan
dan getaran yang diakibatkan dari kegiatan konstruksi fisik baguan utama dan
fasilitas penunjangnya bernilai negatif penting (-P).
3. Menurunnya estetika
Sebelum kegiatan konstruksi dilakukan terlebih dahulu akan dibuat
basecamp untuk penampungan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang
digunakan oleh pihak rekanan yang berasal dari luar daerah. Hal ini
membutuhkan fasilitas sanitasi basecamp yang memadai, khususnya
berkaitan dengan kesehatan (MCK) dan estetika lingkungan. Pembuatan
gudang untuk penyimpanan bahan/material bangunan dan peralatan serta

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 71


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
lokasi tempat kerja perbaikan alat-alat yang rusak, berpotensi menimbulkan
dampak berupa menurunnya nilai estetika.
Perilaku penghuni basecamp dalam melakukan berbagai aktifitas,
seperti kegiatan menjemur pakaian yang tidak sesuai dengan kaidah dan
norma serta adat istiadat masyarakat yang berlaku di Bali akan sangat
mengganggu nilai estetika. Demikian pula penempatan berbagai peralatan
dan bahan bangunan yang tidak teratur dan rapi di lokasi kegiatan juga akan
sangat mengganggu nilai estetika. Dampak ini akan terjadi di lokasi kegiatan
dan akan menimbulkan dampak ikutan berupa persepsi dan sikap negatif
masyarakat yang akan bisa berlanjut ke terjadinya gangguan kamtibmas
selama masa konstruksi.
Bila ditinjau dari segi dampak lingkungan berupa menurunnya estetika
akibat kegiatan operasional basecamp, gudang dan bengkel pada
pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki ini adalah bersifat negatif (-).
Dampak penurunan nilai estetika akibat dari kegiatan pembangunan
SPBU/Pertamina ini akan terjadi pada lokasi kegiatan. Kegiatan ini memiliki
dampak yang besar karena dengan menurunnya nilai estetika akan
menyebabkan timbulnya persepsi dan sikap negatif masyarakat yang dapat
meluas ke beberapa wilayah di sekitar lokasi kegiatan.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas menurunnya estetika adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak akibat terjadinya penurunan
nilai estetika yang disebabkan oleh kegiatan operasional basecamp,
gudang dan bengkel adalah masyarakat yang bermukim sekitar dijalan dan
lokasi pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki. Oleh karenanya, dampak
berupa penurunan estetika akibat kegiatan ini bernilai penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak berupa menurunnya estetika akibat kegiatan operasional
basecamp, gudang dan bengkel dalam kegiatan pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki ini yaitu: meliputi seluruh areal di lokasi
kegiatan dan sekitar lokasi yang dilalui oleh masyarakat sekitar. Karena
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 72
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
lingkup luasan dampak yang kecil, sehingga dampak tergolong tidak
penting (TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah selama kegiatan operasional
basecamp, gudang dan bengkel berlangsung. Intensitas dampak tergolong
kecil dan berlangsung tiap hari selama proses konstruksi berlangsung.
Oleh karenanya, maka dampak ini bersifat tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak berupa menurunnya
nilai estetika adalah komponen lingkungan sosial berupa timbulnya
persepsi dan sikat negatif masyarakat dan dapat berlanjut ke terjadinya
gangguan kamtibmas, sehingga dampak bernilai penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan nilai estetika bersifat komulatif karena
dampak ini akan berlangsung setiap hari selama masa konstruksi
berlangsung yang semakin lama semakin meningkat, sehingga bernilai
penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa penurunan nilai estetika merupakan dampak yang
dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan operasional basecamp,
gudang dan bengkel. Dampak berupa penurunan nilai estetika ini bernilai
tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas maka dampak penurunan nilai estetika
akibat dari kegiatan operasional basecamp, gudang dan bengkel negatif
penting (-P).
4. Menurunnya Kualitas Air
Limbah cair dan dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut
berpotensi sebagai penyebab pencemaran air terutama air permukaan (air
saluran irigasi yang mengalir di sekitar lokasi pembangunan). Limbah dan
sampah yang dihasilkan berpotensi sebagai penyebab pencemaran air.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas menurunya kualitas air adalah sebagai berikut:

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 73


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Manusia yang terkena dampak adalah masyarakat Desa Noelbaki.
Oleh karenanya, dampak berupa penurunan kualitas air akibat kegiatan ini
bernilai penting (P).

2) Luas wilayah persebaran dampak


Dampak menurunnya kualitas air mulai terjadi di saluran irigasi.
Karena lingkup luasan dampak hanya 1 km, sehingga dampak tergolong
tidak penting (TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Dampak akan berlangsung setiap hari selama kegiatan konstruksi
berlangsung kurang lebih selama 1 tahun. Oleh karenanya, maka dampak ini
bersifat tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak antara lain : estetika,
persepsi dan sikap negatif masyarakat (masyarakat melintas di daerah
tersebut), sehingga dampak bernilai penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan kualitas air bersifat kumulatif karena
semakin hari dampak semakin besar dan jika kegiatan sudah selesai, maka
dampak yang timbul memerlukan pemulihan dalam waktu tertentu. Sehingga
bernilai penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Berdasarkan limbah cair dampak dapat pulih kembali dalam kurun
waktu tertentu. Tetapi sampah anorganik pemulihan dampak memerlukan
waktu yang sangat lama. Dampak berupa penurunan kualitas air ini bernilai
penting (P).
Berdasarkan uraian di atas maka dampak penurunan kualitas air akibat
dari kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan menjadi dampak negatif penting
(-P).

5. Meningkatnya Peluang Kerja dan Berusaha


Kegiatan konstruksi fisik pembangunan SPBU/Pertamina dilakukan
secara bertahap dan diperkirakan memerlukan waktu sekitar satu tahun.
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 74
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Penetapan pelaksana kegiatan konstruksi rumah sakit akan dilakukan atau
ditentukan melalui mekanisme tender dan pemenang tender akan bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai komitmen pemberi
pekerjaan yang dituangkan dalam SPK. Dalam pelaksanaan pekerjaan fisik,
tidak tertutup kemungkinan bahwa pemenang tender (rekanan) akan
melakukan kerjasama atau menunjuk sub kontraktor untuk pengerjaannya
sesuai dengan tahap dan kualifikasi jenis pekerjaan.
Tenaga kerja yang sebagian besar laki-laki ini akan dibawa atau
didatangkan oleh pihak kontraktor pelaksana pekerjaan dan umumnya mereka
sebagian besar berasal dari luar daerah. Keberadaan pembangunan
SPBU/Pertamina ini dari sisi tenaga kerja akan memberikan dampak positip
karena akan membuka peluang kerja dan berusaha baik bagi warga lokal
maupun warga luar daerah yang tidak mempunyai pekerjaan sehingga akan
mengurangi angka pengangguran. Pengalaman menunjukkan bahwa tenaga
kerja lokal umumnya tidak banyak tertarik untuk pekerjaan fisik bangunan,
khususnya pada tahap konstruksi yang lebih banyak memerlukan kekuatan
fisik. Ketidaktertarikan orang lokal bekerja di konstruksi bangunan menjadi
salah satu alasan mengapa para kontraktor umumnya lebih banyak
mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah. Permasalahan yang sering terjadi
antara penduduk lokal dengan tenaga kerja luar daerah pada tahap konstruksi
bukanlah karena kecemburuan terhadap direbutnya kesempatan kerja oleh
orang luar, tetapi lebih didasarkan pada perilaku tenaga kerja luar daerah yang
sering bersinggungan dengan kebiasaan dan kepercayaan masyarakat lokal
serta munculnya gangguan kamtibmas akibat perilaku tenaga kerja luar daerah
yang dianggap tidak menghormati adat, norma dan ketentuan yang berlaku.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa dampak terbukanya kesempatan
kerja akibat kegiatan perekrutan tenaga kerja pada masa konstruksi akan
dapat menimbulkan dampak positip terhadap keberadaan tenaga kerja lokal
maupun luar daerah, khususnya pada mereka yang belum mempunyai
pekerjaan.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 75


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dari aspek sosial ekonomi, dampak terbukanya kesempatan kerja pada
saat konstruksi bangunan rumah sakit adalah bersifat positip (+), karena
proyek pembangunan rumah sakit ini akan menyediakan lapangan pekerjaan
bagimereka yang belum mempunyai pekerjaan dan sekaligus mengurangi
pengangguran.
Dampak berupa terbukanya kesempatan kerja merupakan dampak
yang bersifat positip. Dampak terbukanya kesempatan kerja merupakan
dampak primer yang dapat mengakibatkan timbulnya dampak sekunder
berupa peningkatan pendapatan dan peluang berusaha bagi masayarakat
sekitar. Kebutuhan konsumsi tenaga kerja yang bekerja di proyek seperti
makanan, minuman dan kebutuhan dasar lainnya termasuk mungkin juga
tempat tinggal sementara bagi pengawas proyek adalah merupakan peluang
usaha yang bisa diraih oleh penduduk sekitar. Namun demikian besaran
dampak diperkirakan kecil karena pekerja sebagian besar di tempatkan di
barak dan kebutuhan pekerja juga terkadang telah disuplai oleh kontraktor.
Sehingga besaran dampak terhadap masyarakat sekitar relatif kecil.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas terbukanya kesempatan kerja adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak langsung oleh adanya kegiatan
pembangunan fisik SPBU/Pertamina Noelbaki adalah manusia yang terlibat
langsung dalam pekerjaan tersebut. Adanya kegiatan ini akan membuka
kesempatan kerja lebih banyak bagi masyarakat luar daerah sekalipun tidak
menutup peluang untuk orang lokal. Dengan demikian kegiatan
pembangunan SPBU/Pertamina ini akan memberikan dampak positif.
Apabila dilihat dari jumlah manusia yang terkena dampak adalah relatif besar
tetap hanya berlangsung dalam waktu sekitar satu tahun (lama masa
konstruksi). Karena itu dampak kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina
terhadap meningkatnya peluang kerja dan berusaha adalah besar dan bersifat
positip penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 76


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Luas wilayah persebaran dampak yang terjadi akibat kegiatan ini tidak
hanya di sekitar lokasi proyek, tetapi juga masyarakat luar sesuai dengan dari
mana mereka berasal. Luas sebaran dampak termasuk kecil karena lebih
banyak melibatkan tenaga kerja luar sekalipun tetap terbuka untuk tenaga
kerja lokal. Dengan demikian luas wilayah persebaran dampak tergolong
kecil, dan memberikan dampak positip tidak penting (TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Terciptanya kesempatan kerja hanyalah selama masa konstruksi fisik
berlangsung yakni selama massa konstruksi yang diperkirakan membutuhkan
waktu sekitar satu tahun. Dengan demikian dampak berupa terbukanya
kesempatan kerja bernilai positip tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah satu komponen
yaitu komponen sosial budaya. Dampak terciptanya kesempatan kerja
merupakan dampak primer, sedangkan peningkatan pendapatan dan
kemungkinan meningkatnya gangguan kamtibmas merupakan dampak
sekunder. Karena tenaga kerja ditempatkan di barak dan ada pengawasan yang
dilakukan pada mereka maka dampak keberadaan tenaga kerja luar daerah
terhadap komponen lingkungan lainnya yang terkena damapk seperti
keberadaan sosial budaya masyarakat lokal bisa dikendalikan dan diantisipasi
sehingga kegiatan perekrutan tenaga kerja memberikan dampak positip tidak
penting (TP).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak kegiatan tersebut terhadap komponen kesempatan kerja
adalah merupakan dampak yang bersifat tidak kumulatif. Keterkaitan dampak
tersebut bernilai tidak penting (TP).

6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak


Dampak kegiatan perekrutan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja
adalah bersifat berbalik karena dampak ini akan hilang sejalan dengan
selesainya kegiatan. Keterkaitan dampak tersebut bernilai tidak penting (TP).

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 77


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak berupa terbukanya kesempatan kerja dan berusaha yang
timbul pada kegiatan pembangunan fisik SPBU/Pertamina berdasarkan sifat
dampaknyamerupakan dampak positip yang memberikan manfaat relatif
terbatas terhadap keberadaan masyarakat lokal. Berdasarkan 6 (enam) kriteria
dampak di atas, maka dampak kegiatan pembangunan fisik rumah sakit
merupakan dampak positip tidak penting (TP)
6. Munculnya Persepsi dan Sikap Negatif Masyarakat
a. Pembangunan dan operasional basecamp, gudang dan bengkel
Kegiatan pembangunan basecamp, gudang dan bengkel pada tahap
konstruksi dalam kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki
diperlukan untuk menampung tenaga kerja kontruksi yang berasal dari luar
daerah. Tenaga kerja konstruksi 90% di antaranya berasal dari luar daerah.
Karena mereka berasal dari luar daerah, tentu mereka menganut nilai dan
budaya yang berbeda. Pertemuan dua budaya yang berbeda sangat potensial
menimbulkan kesalahpahaman karena adanya kegagalan dalam komunikasi
budaya. Tidak jarang penduduk lokal mempunyai pandangan negative
terhadap penduduk pendatang. Paling tidak ada dua hal penting yang akan
terjadi ketika tenaga kerja konstruksi berasal dari luar, apalagi dari luar NTT.
Pertama, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Desa
Noelbaki. Kedua, interaksi sosial antara dua kelompok manusia yang
mempunyai budaya yang dalam waktu yang lama sangat potensial untuk
memicu terjadinya konflik penduduk local dengan penduduk pendatang. Hal
ini dapat menyebabkan munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat.
Ketika dua kelompok dengan budaya yang berbeda bertemu, tetapi
tidak ada upaya dari kelompok pendatang untuk mempelajari dan mematuhi
nilai budaya lokal maka konflik sosial sangat potensial akan terjadi. Begitu
juga yang akan terjadi antara pekerja konstruksi SPBU/Pertamina Noelbaki
dengan penduduk Desa Noelbaki dan sekitarnya. Untuk itu menjadi kewajiban
bagi kontraktor konstruksi untuk mensosialisasikan tentang nila-inilai dan
budaya yang berlaku di daerah ini kepada para pekerjanya, agar dampak
munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat dapat ditekan seminimal
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 78
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
mungkin. Dari uraian tersebut dampak kegiatan pembangunan dan operasional
basecamp, gudang dan bengkel terhadap munculnya persepsi dan sikap
negatif masyarakat bersifat negatif ( -).
Menampung orang (pekerja pendatang) dalam jumlah yang relatif
besar sangat potensial memancing terjadinya konflik antara para pekerja
pendatang. Begitu juga dengan pertemuan antara penduduk lokal dengan
pekerja pendatang. Sehubungan dengan hal tersebut pemrakarsa wajib
memberikan informasi kepada para pekerja tentang nilai dan budaya di Desa
Noelbaki. Hal ini penting untuk menghindari kegagalan dalam komunikasi
budaya, sehingga konflik antara penduduk lokal dengan pekerja pendatang
dapat ditekan seminimal.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas persepsi dan sifat negatif masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Agak sulit untuk menentukan secara kuantitatif jumlah manusia yang
terkena dampak akibat kegiatan pembangunan dan operasional basecamp,
gudang, dan bengkel dalam rencana pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki.
Jumlah manusia yang terkena dampak tergolong kecil dan berlangsung tiap
hari selama proses konstruksi berlangsung. Oleh karenanya, dampak berupa
munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat akibat kegiatan tersebut
termasuk katagori tidak penting (TP).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
akibat kegiatan pembangunan dan operasional basecamp, gudang, dan
bengkel dalam rangka pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki akan
tersebar di okasi pembangunan. Dari segi luas wilayah persebarannya,
dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat termasuk katagori
tidak penting (TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah selama kegiatan operasional
basecamp. Intensitas dampak tergolong kecil dan berlangsung tiap hari selama

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 79


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
proses konstruksi berlangsung. Oleh karenanya, maka dampak ini bersifat
tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat merupakan
dampak primer dari kegiatan pembangunan dan operasional basecamp,
gudang dan bengkel. Bila dampak tersebut tidak dikelola dengan baik maka,
akan menimbulkan dampak sekunder berupa meningkatnya gangguan
kamtibmas. Dari uraian tersebut di atas dampak munculnya persepsi dan
negatif masyarakat termasuk katagori penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
karena kegiatan pembangunan dan operasional basecamp, gudang, dan
bengkel bersifat tidak kumulatif karena dampak ini akan hilang setelah
kegiatan pengembalian tenaga konstruksi selesai dilakukan. Dengan demikian
dampak termasuk tidak penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
akan berbalik setelah pengembalian tenaga kerja konstruksi dilakukan.
Dengan demikian dampak termasuk katagori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas dampak munculnya persepsi dan sikap
negatif masyarakat akibat kegiatan pembangunan dan operasional basecamp,
gudang, dan bengkel merupakan dampak negatif penting (-P).

b. Pengembalian tenaga kerja dan peralatan


Setelah kegiatan konstruksi selesai, merupakan kewajiban pemrakarsa
untuk mengembalikan tenaga kerja konstruksi yang berasal dari luar daerah ke
tempat asalnya. Tetapi bila dalam penerimaan tenaga kerja, pemrakarsa lebih
memprioritaskan tenaga kerja lokal maka kegiatan pengembalian tenaga kerja
tidak akan menjadi masalah bagi pemrakarsa. Pengembalian tenaga kerja
harus dilakukan dengan benar untuk menekan angka pengangguran di Sanur
Kauh dan sekitarnya. Tingginya angka pengangguran di suatu daerah juga bisa

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 80


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
menimbulkan persoalan sosial baru dalam masyarakat, seperti masalah
kriminalitas dan gangguan kamtibmas.
Penduduk pendatang yang tinggal di suatu tempat (Desa Noelbaki)
akan menjadi masalah tidak hanya bagi penduduk pendatang yang
bersangkutan, tetapi juga bagi masyarakat di mana penduduk pendatang
tersebut tinggal. Penduduk pendatang menjadi masalah karena mereka tidak
mempunyai tempat tinggal yang memadai, sehingga potensial menimbulkan
pemukiman yang padat dan kumuh. Dan ketika mereka tidak mempunyai
pekerjaan untuk membiayai hidup, maka sangat mungkin mereka melakukan
pekerjaan yang mengarah kepada kriminalitas dan gangguan kamtibmas. Dari
uraian tersebut dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
akibat kegiatan pengembalian tenaga kerja bersifat negatif (-).
Munculnya persepsi dan sikap negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
pengembalian tenaga konstruksi tidak hanya akan meresahkan masyarakat di
sekitar lokasi proyek. Berkembangnya pemukiman kumuh dan meningkatnya
gangguan kamtibmas sebagai dampak sekunder kegiatan ini.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
atas persepsi dan sikp negatif masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Agak sulit untuk menentukan secara kuantitatif jumlah manusia yang
terkena dampak akibat kegiatan pengembalian tenaga kerja kontruksi
pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki. Melalui wawancara dengan
beberapa tokoh masyarakat serta masukan pada saat sosialisasi didapatkan
bahwa setelah tahap konstruksi selesai agar kontraktor pelaksana
mengembalikan tenaga kerja ke daerah asalnya. Pandangan tersebut
disampaikan oleh warga masyarakat dari Desa Noelbaki. Secara kualitatif
dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Sanur khawatir apabila
tenaga kerja kontruksi pembangunan SPBU/Pertamina tidak dikembalikan.
Dengan demikian, bila dilihat dari jumlah manusia yang terkena dampak dari
kegiatan pengembalian tenaga kerja termasuk dampak penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 81


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Persebaran dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
dari kegiatan pengembalian tenaga kerja pada tahap konstruksi pada
pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki terjadi di sekitar Desa Noelbaki.
Dari segi luas wilayah persebarannya, dampak meningkatnya gangguan
kamtibmas termasuk katagori penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah pada akhir tahap konstruksi dan
awal tahap opersional dengan intensitas yang sangat kecil. Oleh karenanya
bila dilihat dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung dampak ini
bersifat tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat merupakan
dampak primer dari kegiatan pengembalian tenaga kerja. Bila dampak
tersebut tidak dikelola dengan baik maka, akan menimbulkan dampak
sekunder berupa meningkatnya gangguan kamtibmas. Dari uraian tersebut di
atas dampak munculnya keresahan masyarakat termasuk katagori penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
karena kegiatan pengembalian tenaga kerja bersifat tidak kumulatif karena
dampak ini akan hilang setelah kegiatan pengembalian tenaga konstruksi
selesai dilakukan. Dengan demikian dampak termasuk tidak penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
akan berbalik setelah pengembalian tenaga kerja konstruksi dilakukan.
Dengan demikian dampak termasuk katagori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas dampak munculnya persepsi dan sikap
negatif masyarakat akibat kegiatan pengembalian tenaga kerja merupakan
dampak negatif penting (-P).
7. Terganggunya Kesehatan Masyarakat
Dalam pengerjaan proyek SPBU/Pertamina Noelbaki rencananya
membangun dan pengoperasin basecamp. Pengoperasian basecamp ini
diprakirakan dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat.
Dampak ini kemungkinan timbul karena basecamp dan sarana MCK yang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 82


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
tersedia tidak memadai untuk menampung tenaga kerja dalam jumlah banyak,
sehingga jumlah basecamp dan sarana MCK yang dibutuhkan juga banyak.
Jika jumlah basecamp dan sarana MCK tidak memadai maka kondisi ini
diduga memicu pekerja melakukan kegiatan MCK di luar lingkungan barak.
Kegiatan MCK sembarangan ini tentu saja menjadi sumber perkembangan
kuman penyakit seperti kuman penyebab diare dan penyakit kulit.
Dampak terganggunya kesehatan masyarakat merupakan dampak
sekunder karena tingkat sanitasi lingkungan basecamp sangat buruk. Dimana
limbah, sampah, solid waste, dan air meluber dan menggenang di mana-mana.
Kondisi ini memicu tumbuhnya kuman penyakit. Kuman-kuman ini dapat
menyebar ke lingkungan masyarakat sekitarnya dan menimbulkan berbagai
penyakit. Penyakit yang ditimbulkan misalnya seperti muntaber, diare, kulit
infeksi, ISPA dan lainya. Walaupun dampak terhadap kesehatan merupakan
dampak sekunder akan tetapi yang ditakutkan adalah timbulnya penyakit,
sehingga dampak ini bersifat negatif (-).
Dampak dapat terjadi secara terus menerus selama konstruksi, kalau
jumlah dan kualitas sarana MCK belum memadai. Tenaga kerja yang banyak,
menyebabkan kebutuhan sarana basecamp dan MCK yang banyak pula.
Akibat dari pencemaran limbah terhadap sanitasi lingkungan masyarakat
cukup besar.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
Pembangunan dan operasional basecamp, gudang dan bengkel terhadap
menurunnya kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Dampak berupa menurunnya kesehatan masyarakat di sekitar
basecamp adalah menimpa masyarakat yang berdomisili dekat dengan lokasi
basecmp. Lingkup wilayah yang sangat sempit tentu saja berkorelasi dengan
jumlah manusia yang terkena dampak, dimana luasnya yang sempit sehingga
sedikit manusia yang terkena dampak (TP).
2) Ditinjau dari luas wilayah persebaran dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 83


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak akan terjadi di sekitar basecamp di lokasi proyek, maka bobot
dampak dapat dinyatakan negatif penting (-P), karena dampak sampai
menimbulkan penyakit pada masyarakat yang tinggal di sekitar basecamp.
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak adalah besar, karena dapat menimbukan penyakit
membahayakan kesehatan. Dampak menyebabkan terjadinya penyakit/wabah
muntaber dan penyakit lainnya yang menjadi penyebab kematian pekerja.
Ditinjau dari lamanya dampak berlangsung, dampak akan terjadi selama tahap
konstruksi apabila tidak tersedia fasilitas MCK yang memadai, jadi dengan
demikian bobot dampak dapat dinyatakan penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak adalah air, udara,
dan tanah/estetika, dan dampak yang terjadi berupa dampak primer yaitu
munculnya bibit penyakit dan dampak skunder pencemaran terhadap air,
udara, tanah di sekitar basecamp. Maka dengan demikian dampak termasuk
penting (P).

5) Sifat kumulatif dampak


Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, yaitu terjadi
kumulatif/penumpukan dampak, maka bobot dampak dapat dinyatakan
penting (P), karena dampak yang terjadi dapat berulang-ulang terjadi selama
masa konstruksi.
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak terganggunya kesehatan masyarakat akibat menurunnya
sanitasi lingkungan basecamp tidak berbalik, maka bobot dampak dapat
dinyatakan tidak penting (TP), karena dampak yang dirasakan oleh
masyarakat dapat dipulihkan dengan bantuan tindakan mansuia.
Dari uraian tersebut, maka dampak yang terjadi dikatagorikan sebagai
dampak negatif penting (-P).
8. Terjadinya Kecelakaan Kerja
a. Pembersihan lahan dan penggalian tanah
Dampak negatif penting diprakirakan akan terjadi pada pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki. Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 84


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
K3 adalah kegiatan pembersihan lahan dan penggalian tanah. Debu yang
terbentuk akan mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari kecil, sedang,
dan besar (0,0002 500 mikron). Debu dengan ukuran kecil (0,0002 mikron)
mudah diterbangkan oleh angin. Sedangkan kebisingan sangat ditentukan
oleh intensitasnya. Dari dua komponen penyebab dampak ini yaitu debu
adalah paling besar pengaruhnya terhadap kesehatan pekerja. Debu yang
terbentuk di udara diprakirakan bisa mencapai 120 g/Nm. Debu yang
terbentuk ini akan diterbangkan oleh angin ke seluruh wilayah proyek yang
memapar semua pekerja.
Terganggunya kesehatan dan keselamatan kerja merupakan dampak
sekunder karena debu yang terbentuk pertama-tama akan menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas udara, kualitas udara yang menurun selanjutnya
akan menyebabkan terganggunya kesehatan pekerja di lokasi kegiatan. Para
pekerja akan terpapar oleh udara yang telah tercemar oleh debu dan bising.
Semakin lama pekerja terpapar oleh kondisi udara ini, maka akan
menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan dan pendengrannya. Karena
menimbulkan gangguan atau penyakit sehingga dampak ini digolongkan
dampak negatif (-).
Dampak K3 akan terjadi secara terus-menerus selama lahan lokasi
pembangunan belum tertutup bangunan atau taman. Lahan yang terbuka ini
akan diterpa oleh angin sehingga debu beterbangan ke lingkungan sekitarnya.
Pekerja yang terpapar oleh debu akan menghirup debu, sehingga debu akan
masuk ke saluran pernapasannya. Menumpuknya debu pada saluran
pernapasan akan menimbulkan penyakit, kejadian penyakit tergolong besar
walaupun tingkat kematiannya kecil.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
pembersihan lahan dan penggalian tanah terhadap terjadinya kecelakaan kerja
adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak adalah masyarakat pekerja yang
melakukan aktivitas pekerjaan di lokasi proyek. Masyarakat ini yang berisiko

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 85


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
menerima dampak karena terpapar oleh konsentrasi debu yang tinggi di atas
50% pekerja, maka dampak memiliki nilai penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Luas lahan yang di bersihkan dan digali adalah sekitar 2000 m 2 yang
dalam hal ini bertindak sebagai sumber dampak. Dari tanah yang terbuka
inilah debu akan terbentuk. Angin yang berhembus akan membawa debu ini
ke lingkungan sekitarnya. Luas wilayah persebaran dampak adalah di sekitar
lokasi proyek dengan jangkauan 50 meter sehingga seluruh lokasi proyek
menjadi terpapar. Berdasarkan luas wilayah persebaran dampak, maka nilai
dampak adalah penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Debu akan terbentuk apabila penggalian atau land clearing dilakukan
pada musim kemarau. Intensitas dampak besar karena gangguan kesehatan
merupakan perubahan yang sangat mendasar dari masyarakat pekerja, dan
dampak ini dapat terjadi selama tahap konstruksi. Nilai dampak adalah
penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Debu yang terbentuk pertama akan mengenai udara, kemudian
selanjutnya komponen yang terkena adalah kesehatan, estetika, sehingga
berdasarkan banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak,
maka dampak bernilai penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Debu yang terbentuk dari proses land clearing, dimana semakin lama
kegiatan ini maka komponen debu akan semakin banyak di lingkungan,
terutama di dedaunan, atap rumah, benda-benda lainnya di sekitar kegiatan.
Semakin banyak debu maka dampak yang ditimbulkan akan bersifat
kumulatif. Sebaliknya pada musim hujan dampak ini tidak terjadi dan tidak
bersifat kumulatif. Dari uraian tersebut dampak bernilai tidak penting (TP).
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Berbaliknya suatu dampak apabila dampak mempunyai kemampuan
untuk muncul kembali ketika kegiatan selesai. Dampak yang ditimbulkan
oleh debu ini dapat dipulihkan oleh kondisi alam yaitu ketika musim hujan
tiba maka semua debu yang menempel pada dedaunan, dahan, ranting, atap,
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 86
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
akan luruh oleh air hujan, atau dipulihkan oleh kegiatan manusia. Dampak
tidak dapat berbalik lagi setelah pekerjaan pembangunan RS selesai
dilakukan, sehingga dampak bernilai tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian diatas maka dampak terjadinya gangguan
kesehatan pekerja dikatagorikan sebagai dampak penting (-P).
b. Konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang
Dalam pembangunan gedung bertingkat sering terjadi kecelakaan
kerja. Kecelakaan ini akan menimpa tenaga kerja pada kegiatan konstruksi
bangunan utama dan penunjang. Dalam hal ini ada dua penyebab kecelakaan
ini yaitu faktor lingkungan dan faktor manusianya. Faktor lingkungan adalah
berupa kondisi lingkungan di sekitar lingkungan kerja seperti: adanya
kebisingan, penerangan, bau-bauan, cuaca/suhu udara, alat-alat, serta jenis
pekerjaan yang sedang dikerjakan. Bangunan berlantai lebih memberikan
risiko dibandingkan tidak berlantai. Sedangkan faktor manusia lebih banyak
bersumber dari penguasaan teknologi yang harus dikuasai untuk
pengoperasian alat-alat yang semakin modern serta kebugaran dari para
pekerja. Pada kegiatan pembangunan bangunan utama dan penunjang,
dampak terhadap tenaga kerja diduga lebih banyak disebabkan oleh faktor
fisik yaitu cuaca panas yang tidak mendukung, karena dalam keadaan panas
tinggi, kondisi tubuh akan melemah sehingga konsentrasi menjadi terganggu,
akibatnya akan terjadi kecelakaan kerja.
Dampak terganggunya kesehatan pekerja merupakan dampak primer
karena kecelakaan yang terjadi langsung menyebabkan gangguan kesehatan
pekerja. Kecelakaan yang terjadi menyebabkan kerugian bagi pekerja,
pekerja tidak dapat bekerja, sehingga dampak dikatagorikan negatif (-).
Dampak yang terjadi adalah secara insidental, yaitu terjadi secara tidak
sengaja atau tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi. Walaupun terjadinya
secara insidental, tetapi akibat yang ditimbulkan adalah cukup besar karena
menyebabkan gangguan, atau kerugian fisik tubuh pekerja.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 87


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
konstruksi fisik bangunan utama dan fasilitas penunjang terhadap terjadinya
kecelakaan kerja (K3) adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Ditinjau dari jumlah pekerja yang terkena dampak adalah tidak pasti,
sifatnya insidental, maka bobot dampak dapat dinyatakan tidak penting (TP),
karena dampak yang terjadi mengandung unsur ketidak pastian;
2) Luas wilayah persebaran dampak
Ditinjau dari luas wilayah yang terkena dampak, kejadian K3 akan
ditemukan pada lokasi proyek, tidak ditemukan pada luar lokasi. Oleh karena
luas wilayah dampak adalah sempit dan tdak pasti, maka bobot dampak dapat
dinyatakan tidak penting (TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, intensitas
dampak adalah besar karena dapat menimbulkan cedera, atau kematian
walaupun terjadi secara insidental, maka bobot dampak dapat dinyatakan
penting (P); Ditinjau dari lamanya dampak berlangsung, terjadi selama waktu
pembangunan bangunan utama dan penunjang, maka bobot dampak dapat
dinyatakan penting (P), karena dampak yang diterima pekerja berlangsung
selama satu tahap pembangunan;
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Ditinjau dari komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak,
seperti meningkatnya kebisingan dan menurunnya kualitas udara, maka bobot
dampak dapat dinyatakan penting (P), karena dampak yang terjadi berupa
dampak primer dan dampak skunder terhadap komponen lingkungan tersebut;
5) Sifat kumulatif dampak
Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, maka bobot dampak dapat
dinyatakan tidak penting (TP), karena dampak yang terjadi tidak
menumpuk/akumulatif, akan segera terhenti oleh selesainya kegiatan
konstruksi;
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 88


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, ketika pekerjaan
ini sudah selesai maka dampak akan berhenti, maka bobot dampak dapat
dinyatakan tidak penting (TP).
Mengacu pada uraian di atas, dampak negatif yang timbul dapat
dikatagorikan sebagai dampak negatif penting (-P).
9. Terganggunya Lalu Lintas
Mobilisasi peralatan dan bahan untuk pembangunan SPBU/PErtamina
Noelbaki diperkirakan akan memberikan dampak terhadap lalu lintas.
Mobilsasi bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki akan memberikan kontribusi terhadap volume lalu
lintas yang melewati jalan Timor Raya. Frekuensi pengangkutan bahan dan
alat ini, juga diperkirakan sangat tinggi sehingga penambahan volume lalu
lintas juga sangat besar.
Gangguan transportasi yang terjadi dapat berupa kemacetan,
kecelakaan, dan rusaknya jalan yang dilewati oleh armada pengangkutan
bahan dan alat sehingga tergolong dampak negatif (-). Pengangkutan bahan
dan alat dari sumbernya akan menimbulkan kemacetan lalu lintas, karena
pergerakan alat pengangkut agak lambat, mengingat truk dengan muatan berat
harus dijalankan dengan perlahan-lahan. Pergerakan alat angkut dalam
mengangkut bahan dan alat lainnya diperkirakan sangat pelan dan lambat,
akan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Pengangkutan bahan dan alat, dan lainnya akan dilakukan secara
berulang-ulang, sesuai dengan keperluan pembangunan. Berdasarkan
prakiraan pengangkutan bahan bangunan akan dilakukan dengan jumlah yang
sangat tinggi. Jumlah angkutan yang tinggi akan memberikan kontribusi
meningkatnya volume lalu lintas pada jalan yang dilewati. Pasir, batu, besi,
kayu dan lainnya didatangkan secara bertahap sehingga dampak yang
ditimbulkan besar.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
Mobilisasi peralatan dan material terhadap terganggunya arus lalu lintas
adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 89
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Manusia yang terkena dampak oleh adanya pengangkutan bahan dan
alat adalah masyarakat pengguna jalan Timor Raya. Selain itu, masyarakat
yang juga akan terkena dampak adalah masyarakat yang mempunyai kegiatan
di sepanjang tepi jalan tersebut, yang kegiatannya dapat terganggu karena lalu
lintas pengangkutan bahan dan alat tersebut. Ada gas, debu yang akan
ditimbulkan dari proses pengangkutan bahan dan alat ini.

2) Luas wilayah persebaran dampak


Dampak terganggunya lalu lintas tersebut akan terjadi di sepanjang
ruas jalan yang dilewati oleh alat angkutan bahan dan alat tersebut.
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Kemacetan lalu lintas oleh pengangkutan bahan dan alat ini
diperkirakan tidak sampai menyebabkan perubahan yang mendasar terhadap
lalu lintas di jalan Timor Raya, sehingga intensitasnya kecil. Tetapi durasinya
yang cukup lama yaitu selama tahap kontruksi, atau dampak terganggunya
lalu lintas ini akan berlangsung selama pengangkutan bahan dan alat
dilakukan (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak adalah komponen
kualitas udara. Secara primer dampak mengenai komponen lingkungan,
selanjutnya tranportasi darat ini mempengaruhi kualitas udara, dan kesehatan
masyarakat lalu lintas. Karena intensitasnya dampak besar sehingga dampak
terhadap komponen lingkungan lainnya juga menjadi penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak gangguan lalu lintas sifatnya tidak kumulatif. Gangguan
yang terjadi sifatnya sementara waktu, dalam hitungan jam, karena jarak
pengangkutan tidak terlalu jauh dari sumber mendapatkan bahan dan alat
tersebut, yaitu berada di sekitaran Kota Denpasar atau pasir, batu, koral di
datangkan dari Bali bagian timur (TP).
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Gangguan lalu lintas yang terjadi akan segera terselesaikan karena
frekuensi pengangkutan bahan dan alat tidak bersifat menetap/indisental,
sehingga dampak dapat dipulihkan dan dikatagorikan tidak penting (TP).

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 90


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Berdasarkan uraian diatas maka gangguan lalu lintas yang terjadi pada
mobilisasi bahan dan alat termasuk katagori negatif penting (-P).

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 91


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
C. Tahap Operasional
1. Meningkatnya Estetika
Pada saat operasional SPBU/Pertamina Noelbaki , akan dilakukan
pemeliharaan taman. Kegiatan pemeliharaan taman meliputi penanaman
berbagai jenis tanaman baru sesuai dengan kebutuhan yang akan memberikan
nilai tambah pada estetika lingkungan, Pemeliharaan taman di areal rumah sakit
akan memberikan dampak positif terhadap beberapa komponen lingkungan lain,
seperti estetika lingkungan, berkembangnya biodiversitas flora darat.
Terpeliharanya biodiversitas flora darat akan berdampak terhadap membaiknya
kondisi lingkungan sekitar, dan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat yang
berada di sekitar rencana kegiatan.
Bila ditinjau dari segi dampak lingkungan berupa meningkatnya estetika
akibat kegiatan pemeliharaan taman pada operasional SPBU/Pertamina
Noelbaki ini adalah bersifat positif (+) karena dengan adanya dampak ini dapat
memberikan keindahan dan kenyamanan lingkungan. Dampak peningkatan
nilai estetika akibat dari kegiatan pemeliharaan taman ini akan terjadi pada
lokasi kegiatan. Kegiatan ini memiliki dampak yang relatif besar karena dengan
meningkatnya nilai estetika akan menyebabkan terciptanya keindahan dan
kenyamanan lingkungan SPBU/Pertamina Noelbaki , sehingga persepsi positif
masyarakat yang lewat dapat meluas ke beberapa wilayah di sekitar lokasi
kegiatan.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
pemeliharaan taman terhadap meningkatnya estetika adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak akibat terjadinya peningkatan
nilai estetika yang disebabkan oleh kegiatan pemeliharaan taman adalah
masyarakat yang menggunakan jasa SPBUPertamina Noelbaki dan masyarakat
yang melewati Jalan Timor Raya. Oleh karenanya, dampak berupa peningkatan
estetika akibat kegiatan ini bernilai penting (P).

2) Luas wilayah persebaran dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 92


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak berupa meningkatnya estetika akibat kegiatan pemeliharaan
taman dalam kegiatan operasional SPBU/Pertamina Noelbaki ini yaitu: meliputi
seluruh areal di lokasi kegiatan SPBU/Pertamna Noelbaki. Karena lingkup
luasan dampak yang relatif kecil, sehingga dampak tergolong tidak penting
(TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah selama kegiatan operasional
SPBU/Pertamina. Intensitas dampak walaupun tergolong kecil, namun karena
berlangsung tiap hari dan secara terus menerus selama masa operasaional. Oleh
karenanya, maka dampak ini bersifat penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak berupa meningkatnya nilai
estetika adalah komponen lingkungan sosial berupa timbulnya persepsi dan
sikap positif masyarakat.
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa peningkatan nilai estetika bersifat komulatif karena
dampak ini akan berlangsung setiap hari selama masa operasional berlangsung
yang semakin lama semakin meningkat, sehingga bernilai penting (P).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa peningkatan nilai estetika merupakan dampak yang
dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan operasional rumah sakit. Dampak
berupa peningkatan nilai estetika ini bernilai tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas maka dampak peningkatan nilai estetika
akibat dari kegiatan pemeliharaan taman pada operasional rumah sakit
tergolong positif penting (+P).
2. Meningkatnya Biodiversitas Flora Darat
Adanya kegiatan pemeliharaan taman pada saat operasional
SPBU/Pertamina akan berdampak terhadap terpeliharanya biodiversitas flora
darat. Kegiatan ini akan berpengaruh langsung terhadap keberadaan flora di
lokasi kegiatan. Dampak dari kegiatan ini adalah tersedianya berbagai flora
darat yang merupakan habitatnya di daerah rencana kegiatan dan
diintroduksikan dari luar lokasi kegiatan selama masih memungkinkan. Pada
rona awal, jenis tumbuhan yang menutupi areal lokasi tapak kegiatan didominsi
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 93
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
oleh jenis padi-padian karena merupakan arel persawahan dan beberapa jenis
tanaman introduksi yang pada awalnya berfungsi sebagai tanaman
hias/peneduh. Selain itu, rumah sakit provinsi bali akan dilengkapi dengan
healing garden, dimana akan tersedia berbagai jenis tanaman yang memiliki
aura menyembuhkan.
Kegiatan pemeliharaan taman akan meningkatkan biodiversitas flora
darat dan juga mengintroduksikan tanaman dari luar. Kegiatan pemeliharaan
taman ini akan berdampak positif (+) terhadap keberadaan flora dan fauna di
sekitarnya. Kegiatan pemeliharaan taman akan menjaga kelangsungan flora
darat sehingga secara visual tetap kelihatan asri, dan tanaman dapat tumbuh
dengan nutrisi yang cukup, sehingga dampak secara ekosistem tergolong besar.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
pemeliharaan taman terhadap meningkatnya biodiversitas flora darat adalah
sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak langsung yang menikmati
dampak adalah para pekerja dan pengguna jasa SPBU/Pertamina Noelbaki.
Jumlah manusia yang terkena dampak relatif besar sehingga dampak bernilai
sebagai dampak penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak adalah di atas lahan bervegetasi seluas
2000 m2 yang dikelilingi dan berbatas langsung dengan areal persawhan dan
Jalan Timor Raya. Pengaruh meningkatnya biodiversitas flora darat akan
berpengaruh tidak signifikan terhadap keberadaan ekosistem wilayah Desa
Noelbaki sehingga persebaran dampak tergolong tidak penting (TP).

3) Lamanya dampak berlangsung


Dampak meningkatnya biodivesitas flora darat akan berlangsung selama
operasional SPBU/Pertamina Noelbaki, sehingga dampak ini akan berlangsung
lama sehingga tergolong dampak penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 94


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Komponen lingkungan lainnya yang menerima dampak adalah
kesehatan masyarakat dan persepsi masyarakat akibat kegiatan pemeliharaan
taman, komponen lingkungan yang terkena dampak tergolong penting (P)
5) Sifat komulatif dampak
Dampak pemeliharaan taman berupa terawatnya flora darat sehingga
terdapat ekosistem buatan. Secara komulatif dampak yang terjadi tergolong
tidak penting (TP).
6) Dampak berbalik atau tidak berbalik
Dampak berupa peningkatan meningkatnya biodiversitas lora darat
merupakan dampak yang dapat berbalik karena terjadi selama kegiatan
operasional SPBU/Pertamina Noelbaki. Dampak ini bernilai tidak penting (TP)
Berdasarkan prakiraan dampak dan 6 kriteria dampak penting maka
dampak yang terjadi pada pada flora darat adalah bernilai positif penting (+P).
3. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki dirancang bersifat umum.
Artinya lagi bahwa pengguna jasa di SPBU/Pertamina ini akan mendapat
pelayanan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku umumnya. Dengan
demikian efek dari pembangunan SPBU/Pertamina ini akan memberikan
kontribusi yang sangat berarti terhadap peningkatan pendapatan daerah
Kabupaten Kupang dan masyarakat.
Ditinjau dari aspek sosial ekonomi, operasional SPBU/Pertamina ini
akan memberikan dampak yang bersifat positip (+) terhadap pendapatan
pemda. Dampak operasional SPBU/Pertamina akan memberikan dampak
positip terhadap peningkatan pendapatan daerah (APBD) Kab. Kupang .
Kontribusi pendapatan dari RS ini yang merupakan besaran dampak
operasional SPBU/Pertamina ini diperkirakan cukup besar dan nantinya dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan pengadaan fasilitas umum dan pembangunan
infrastruktur untuk kepentingan masyarakat Kab. Kupang.
Jika dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
penting atas peningkatan Pemda Kab. Kupang adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 95


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Jumlah manusia yang terkena dampak atas peningkatan pendapatan
daerah tidak hanya untuk kelompok masyarakat mampu saja, tetapi juga akan
dirasakan oleh kelompok orang tidak mampu (miskin) yang dilayani melalui
JKBM. Peningkatan pendapatan pemda atas operasional SPBU/Pertamina ini
akan dikembalikan lagi ke masyarakat Kab. Kupang dalam bentuk penyediaan
fasilitas pelayanan JKBM yang lebih baik dan lebih banyak. Oleh karena itu
dilihat dari jumlah manusia yang terkena dampak adalah luas yaitu seluruh
masyarakat Kab. Kupang dan sekitarnya, dari berbagai golongan ekonomi dan
berlangsung dalam waktu yang lama, yaitu selama masa operasional
SPBU/Pertamina. Dengan demikian dari aspek pendapatan daerah,
keberadaan SPBU/Pertamina ini memberikan dampak positip penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak atas peningkatan pendapatan daerah
akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kab. Kupang melalui berbagai
program yang berpihak pada kepentingan rakyat dengan penyediaan
pelayanan di berbagai sektor secara lebih baik. Dengan demikian wilayah
persebaran dampak bersifat positip penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Peningkatan pendapatan daerah berlansgung selama masa operasional
yang diperkirakan lebih dari 20 tahun. Dengan demikian dampaknya bernilai
positip penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak adalah pendapatan
masyarakat. Peningkatan pendapatan daerah dari sisi PDRB secara otomatis
akan menyebabkan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. Dengan
demikian dampaknya bernilai positip penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak kegiatan tersebut terhadap komponen pendapatan daerah
adalah merupakan dampak yang bersifat tidak kumulatif. Keterkaitan dampak
tersebut) bernilai tidak penting (TP).
6) Bebalik dan tidak berbaliknya dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 96


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak peningkatan pendapatan daerah adalah bersifat berbalik
karena dampak ini akan berakhir sejalan dengan berakhirnya masa
operasional. Keterkaitan dampak tersebut bernilai tidak penting (TP).
Dampak berupa peningkatan pendapatan daerah yang muncul pada
tahap operasional berdasarkan sifat dampaknya memberikan dampak positip
penting yang berlangsung selama masa operasional SPBU/Pertamina.
Berdasarkan 6 (enam) kriteria dampak di atas, maka operasional
SPBU/Pertamina akan memberikan dampak positip penting (+P) terhadap
pendapatan asli daerah. (dampak sekunder) berupa peningkatan peluang kerja
masyarakat lain untuk membuka usaha.
Dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
penting pada saat operasional SPBU/Pertamina adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak langsung oleh adanya kegiatan
operasional SPBU/Pertamina adalah manusia yang menjadi karyawan
SPBU/Pertamina Noelbaki. Dilihat dari tingkat kualifikasi dan ketrampilan
tenaga kerja yang dibutuhkan yang cukup beragam, maka adanya kegiatan
operasional SPBU/Pertamina akan membuka kesempatan kerja bagi
masyarakat luas dan tidak hanya untuk orang lokal semata. Kegiatan ini
merupakan hal yang sangat positip, dan dilihat dari jumlah manusia yang
terkena dampak adalah relatif luas dan akan berlangsung dalam jangka waktu
yang lama yaitu selama operasional kegiatan SPBU/Pertamina Noelbaki
berlangsung. sehingga dampak yang ditimbulkan bersifat penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak yang terjadi perekrutan tenaga kerja
tidak hanya di sekitar lokasi kegiatan, tetapi juga masyarakat luar daerah.
Dengan demikian wilayah persebaran dampak tergolong luas, merupakan
dampak penting (TP).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Terciptanya kesempatan kerja berlangsung selama masa operasional
berlangsung yang diperkirakan mencapai lebih dari 20 tahunan. Dengan
demikian dampak berupa terbukanya kesempatan kerja bernilai penting (P).

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 97


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah komponen sosial
budaya. Dampak terciptanya kesempatan kerja merupakan dampak primer,
sedangkan peningkatan pendapatan adalah merupakan dampak sekunder.
Namun demikian dampak terhadap kecemburuan sosial ekonomi dan budaya
masyarakat sekitar diperkirakan akan terjadi. Karena itu proses perekrutan
tenaga kerja akan banyak berpengaruh terhadap komponen lingkungan
lainnya sehingga merupakan dampak penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak kegiatan tersebut terhadap komponen kesempatan kerja
adalah merupakan dampak yang bersifat tidak kumulatif. Keterkaitan dampak
tersebut bernilai tidak penting (TP).
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Dampak kegiatan tersebut terhadap komponen sosial dan budaya
masyarakat, khususnya kamtibmas adalah bersifat berbalik karena dampak ini
akan hilang sejalan dengan terakomodasinya keinginan dan kepentingan
masyarakat lokal/sekitar. Keterkaitan dampak tersebut bernilai tidak penting
(TP).
Dampak berupa terbukanya kesempatan kerja dan berusaha yang
muncul pada kegiatan operasional rumah sakit berdasarkan sifat dampaknya
merupakan dampak positip karena akan memberikan manfaat terhadap
masyarakat lokal, luar dan asing. Berdasarkan 6 (enam) kriteria dampak di
atas, maka dampak kegiatan operasional rumah sakit memberikan dampak
positip penting (+P).
4. Munculnya Persepsi dan Sikap Negatif Masyarakat
a. Perekrutan tenaga kerja
Kegiatan perekrutan tenaga kerja operasional diperkirakan akan
menimbulkan dampak negative penting berupa munculnya persepsi dan
sikap negative masyarakat. Pada saat sosialisasi yang dilakukan di dalam
Balai pertemuan Kantor Desa Noelbaki muncul dalam diskusi keinginan
warga masyarakat yang sangat tinggi agar memberikan prioritas kepada
tenaga kerja lokal sekitar Desa Noelbaki untuk dapat diterima sebagai tenaga

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 98


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
kerja. Begitu pula ketika dilakukan pelingkupan dan survey lapangan, animo
masyarakat yang ingin bekerja di SPBU/Pertamina Noelbaki relative tinggi.
Dari uraian tersebut dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
akibat kegiatan perekrutan tenaga kerja opreasional bersifat negatif (-).
Warga masyarakat (dan atau keluarganya) yang ingin diterima bekerja
pada tahap operasional SPBU/Pertamina Noelbaki, tidak hanya masyarakat di
sekitar lokasi proyek, tetapi juga masyarakatdi sekitar Desa Noelbaki.
Keinginan masyarakat tersebut diketahui melalui sosialisasi dan wawancara
mendalam dengan beberapa orang masyarakat Desa Noelbaki. Hasil survei
dari warga masyarakat yang paling besar terkena dampak juga menunjukan
keinginan masyarakat yang tinggi pula untuk bisa diterima bekerja pada saat
rumah sakit operasional. Alasan mereka tidak ingin bekerja adalah karena
mereka sudah mempunyai pekerjaan tetap. Artinya dampak ini termasuk
katagori dampak besar.
Dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
penting pada saat perekrutan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

1) Jumlah manusia yang akan terkena dampak


Agak sulit untuk menentukan secara kuantitatif jumlah manusia yang
terkena dampak akibat kegiatan perekrutan tenaga kerja operasional
SPBU/Pertamina Noelbaki. Secara kualitatif dapat dinyatakan bahwa mereka
yang terkena dampak adalah angkatan kerja di Desa Noelbaki, yang belum
mempunyai pekerjaan. Dengan demikian, bila dilihat dari jumlah manusia
yang terkena dampak dari kegiatan perekrutan tenaga kerja termasuk dampak
penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Persebaran dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
dari kegiatan perekrutan tenaga kerja pada tahap operasional pembangunan
SPBU/Pertamina Noelbaki. Dari segi luas wilayah persebarannya, dampak

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 99


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
meningkatnya munculnya persepsi dan sikap negative masyarakat termasuk
katagori penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung adalah pada awal tahap opersional
dengan intensitas yang sangat kecil. Oleh karenanya bila dilihat dari intensitas
dan lamanya dampak berlangsung dampak ini bersifat tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
Dampak munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat merupakan
dampak primer dari kegiatan perekrutan tenaga kerja. Bila dampak tersebut
tidak dikelola dengan baik maka, akan menimbulkan dampak sekunder berupa
meningkatnya gangguan kamtibmas. Dari uraian tersebut di atas dampak
munculnya persepsi dan sikap negative masyarakat termasuk katagori penting
(P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
karena kegiatan perekrutan tenaga kerja bersifat tidak kumulatif karena
dampak ini akan hilang setelah kegiatan perekrutan tenaga kerja selesai
dilakukan. Dengan demikian dampak termasuk tidak penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
akan berbalik setelah perekrutan tenaga kerja operasional dilakukan. Dengan
demikian dampak termasuk katagori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas dampak munculnya persepsi dan sikap
negatif masyarakat akibat kegiatan pengembalian tenaga kerja merupakan
dampak negatif penting (-P).
5. Miningkatnya Peluang Kerja dan Berusaha

Pada tahap operasional, operasional atau kegiatan rumah sakit akan


didukung oleh tenaga kerja yang memiliki keahlian sesuai bidangnya masing-
masing. Ada tenaga teknis dan tenaga non-teknis. Tenaga non teknis adalah
tenaga manajemen yang mengelola administratif SPBU/Pertamina Noelbaki
yang terdiri dari golongan tenaga ekskutif, administrasi, personalia,
keuangan, dan lainnya termasuk mengelola lenskap SPBU/Pertamina
Noelbaki. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kegiatan perekrutan tenaga
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 100
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
kerja baik tenaga kerja teknis, para medis maupun non teknis pada masa
operasional akan dapat menimbulkan dampak positip terhadap kesempatan
kerja tenaga kerja bagi penduduk lokal yang selama ini belum mendapatkan
pekerjaan sesuai keahliannya atau memang belum bekerja sama sekali.
Ditinjau dari aspek sosial ekonomi, dampak perekrutan tenaga kerja
pada masa operasional rumah sakit adalah bersifat positip (+) terhadap
keberadaan tenaga kerja lokal, karena kegiatan ini akan membuka kesempatan
kerja pada masyarakat lingkungan sekitar untuk bekerja di rumah sakit ini,
khususnya untuk tenaga kerja yang mempunyai ketrampilan sesuai
kualilifikasi yang dibutuhkan.
Dilihat dari besaran dampak, khususnya dari besaran akses tenaga
kerja yang bisa direkrut oleh kegiatan SPBU/Pertamina ini adalah tergolong
sedang, karena hanya membutuhkan beberapa orang tenaga kerja dari
berbagai kualifikasi ketrampilan mempunyai kesempatan untuk bekerja di
SPBU/Pertamina ini. Terbukanya kesempatan kerja adalah merupakan
dampak primer yang dapat mengakibatkan meningkatnya pendapatan
masyarakat dan juga timbulnya dampak ikutan (dampak sekunder) berupa
peningkatan peluang kerja masyarakat lain untuk membuka usaha.
Dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
penting pada saat operasional rumah sakit adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak langsung oleh adanya kegiatan
operasional SPBU/Pertamina adalah manusia yang menjadi karyawan SPBU/
Pertamina. Dilihat dari tingkat kualifikasi dan ketrampilan tenaga kerja yang
dibutuhkan yang cukup beragam, maka adanya kegiatan operasional rumah
sakit akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat luas dan tidak hanya
untuk orang lokal semata. Kegiatan ini merupakan hal yang sangat positip,
dan dilihat dari jumlah manusia yang terkena dampak adalah relatif luas dan
akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama yaitu selama operasional

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 101


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
kegiatan SPBU/Pertmina berlangsung. sehingga dampak yang ditimbulkan
bersifat penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak yang terjadi perekrutan tenaga kerja
tidak hanya di sekitar lokasi kegiatan, tetapi juga masyarakat luar daerah.
Dengan demikian wilayah persebaran dampak tergolong luas, merupakan
dampak penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Terciptanya kesempatan kerja berlangsung selama masa operasional
berlangsung yang diperkirakan mencapai lebih dari 20 tahunan. Dengan
demikian dampak berupa terbukanya kesempatan kerja bernilai penting (P).
4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah komponen sosial
budaya. Dampak terciptanya kesempatan kerja merupakan dampak primer,
sedangkan peningkatan pendapatan adalah merupakan dampak sekunder.
Namun demikian dampak terhadap kecemburuan sosial ekonomi dan budaya
masyarakat sekitar diperkirakan akan terjadi manakala keberadaan tenaga
kerja yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi seperti yang dibutuhkan
SPBU/Pertamina terabaikan dalam proses perekrutannya. Karena itu proses
perekrutan tenaga kerja akan banyak berpengaruh terhadap komponen
lingkungan lainnya sehingga merupakan dampak penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak kegiatan tersebut terhadap komponen kesempatan kerja
adalah merupakan dampak yang bersifat tidak kumulatif. Keterkaitan dampak
tersebut bernilai tidak penting (TP).
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Dampak kegiatan tersebut terhadap komponen sosial dan budaya
masyarakat, khususnya kamtibmas adalah bersifat berbalik karena dampak ini
akan hilang sejalan dengan terakomodasinya keinginan dan kepentingan
masyarakat lokal/sekitar. Keterkaitan dampak tersebut bernilai tidak penting
(TP).
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 102
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dampak berupa terbukanya kesempatan kerja dan berusaha yang
muncul pada kegiatan operasional rumah sakit berdasarkan sifat dampaknya
merupakan dampak positip karena akan memberikan manfaat terhadap
masyarakat lokal, luar dan asing. Berdasarkan 6 (enam) kriteria dampak di
atas, maka dampak kegiatan operasional rumah sakit memberikan dampak
positip penting (+P).
6. Terganggunya Kesehatan Masyarakat
Mobilisasi penguna jasa pada tahap operasional SPBU/Pertamina
Noelbaki diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap terganggunya
kesehatan masyarakat disekitarnya. Operasional SPBU/Pertamina Noelbaki
akan menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang terkena
dampak, khusus masyarakat yang berdomisili di sekitar RS. Hal ini
disebabkan oleh lalulintas kendaraan yang mengeluarkan asap yang dapat
menyebabkan masyarakat sekitar terken ispa atau infeksi saluran pernapasan.
Karena dampak ini merugikan, maka dampak yang diberikan oleh operasional
SPBU/Pertamina digolongkkan dalam dampak negatif (-).
Dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
penting pada saat operasional rumah sakit adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, adalah
masyarakat yang berdomisili di sekitar SPBU/Pertamina ini. Jumlahnya
memang kecil karena terjadi secara insidental, maka bobot dampak
dinyatakan penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dampak akan terjadi di sekitar SPBU/Pertamina. Bobot dampak dapat
dinyatakan penting (P), karena dampak yang dirasakan oleh masyarakat
meluas ke luar dari wilayah kegiatan.
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Ditinjau dari intensitas dampak dan lamanya dampak berlangsung,
kecil karena penyakit yang terjadi di SPBU/Pertamina kemungkinan akan
menyebar dan menimbulkan wabah di masyarakat sekitarnya, maka bobot

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 103


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
dampak dapat dinyatakan penting (P); dampak berlangsung cukup lama,
berlangsung selama SPBU/Pertamina ini beroperasi dan bila keamanan rumah
sakit kurang baik, maka bobot dampak dapat dinyatakan penting (P);
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena
dampak, yaitu air, udara, tanah dan fauna yang ada disekitar lokasi
SPBU/Pertamina maka bobot dampak dapat dinyatakan penting (P), karena
dampak yang terjadi dapat berupa dampak primer atau dampak skunder yang
selanjutnya dirasakan oleh masyarakat sekitarnya.
5) Sifat kumulatif dampak
Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, maka bobot dampak dapat
dinyatakan penting (P), karena dampak yang timbul akan mengalami
kumulatif, menumpuk dari hari ke hari selama tahap operasional.
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, tergantung dari
perkembangan bibit penyakit di lingkungan SPBU/Pertamina, kalau terjadi
perkembangan bibit penyakit di lokasi rumah sakit, maka bobot dampak dapat
dinyatakan penting (P) dan sebaliknya jika tidak terjadi perkembangan bibit
penyakit maka TP.
Berdasarkan uraian di atas maka dampak yang terjadi ini dapat
digolongkan menjadi dampak negatif penting (-P)
7. Terjadinya Kecelakaan Kerja
Operasional dari SPBU/Pertamina Noelbaki ini , diduga menimbulkan
dampak terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dari pegawai. Karyawan
yang bertugas sebagai cleaning service yang kontak langsung dengan limbah
juga mengalami risiko terkena penyakit nosokomial.
Dampak terganggunya kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
merupakan dampak primer atau dampak sekunder. Karyawan atau pegawai
yang terpapar ini dapat menjadi sakit. Sehingga dampak yang timbul bersifat
negatif (-). Selain itu, kecelakaan kerja berupa kebakaran pun dapat terjadi
Dampak terhadap K3 ini tergolong besar, karena menimbulkan kebakaran.

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 104


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Dikaitkan dengan kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak
penting pada saat operasional SPBU/Pertamina ini adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah pekerja yang terkena dampak adalah sebagian besar pegawai
yang bertugas pada pelayanan teknis maupun non-teknis sert petugas
kebersihan. Maka bobot dampak dapat dinyatakan penting (P), karena dampak
yang terjadi dapat menimpa semua pekerjamaupun pengguna jasa tanpa
kecuali.
2) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak adalah secara primer
dapat mengenai komponen lingkungan udara, air, tanah, alat-alat, dan
makanan dan minuman. Maka bobot dampak dapat dinyatakan penting (P).
3) Sifat kumulatif dampak
Ditinjau dari sifat kumulatif dampak yaitu dampak semakin
menumpuk dari hari ke hari selama operasional SPBU/Pertamina, maka bobot
dampak dapat dinyatakan penting (P).
4) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, jika suatu hari
nanti operasional SPBU/Pertamina ini dihentikan maka paparan dampak juga
akan berhenti, maka bobot dampak dapat dinyatakan tidak penting (TP).
Dari uraian tersebut maka dampak yang terjadi dapat digolongkan ke
dalam dampak negatif penting (-P).
8. Terganggunya Lalu Lintas
Pada operasional SPBU/Pertamina, ada beberapa komponen yang
menjadi penyebab timbulnya gangguan lalu lintas. Penyebab pertama adalah
penguna jasa SPBU/Pertamina yang kurang hati-hati atau yang tida menaati
rambu-rambu lalu lintas. Gangguan transportasi yang terjadi dapat berupa
kemacetan, kecelakaan, dan rusaknya jalan yang dilewati oleh kendaraan
sehingga tergolong dampak negatif (-).
Lalu lintas di SPBU/Pertamina diperkirakan akan meningkat seiring
meningkatnya meningkatnya jumlah kendaraan. Kondisi hunian 100% akan
memberikan dampak lingkungan yang sangat besar (P). Dikaitkan dengan

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 105


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
kriteria pentingnya dampak, prakiraan dampak penting pada saat operasional
rumah sakit adalah sebagai berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Manusia yang terkena dampak oleh adanya gangguan lalu lintas ini
adalah masyarakat pengguna jalan Timor Raya Noelbaki. Selain itu,
masyarakat yang juga akan terkena dampak adalah masyarakat yang
mempunyai kegiatan di sepanjang tepi jalan tersebut, yang kegiatannya dapat
terganggu karena transportasi mereka terganggu (P).

2) Luas wilayah persebaran dampak


Dampak terganggunya lalu lintas tersebut akan terjadi di sepanjang
lajur jalan yang dilalui transportsi yaitu Jalan Timor Raya Noelbaki karena
merupakan jalur antar kota/kabupaten.
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Kemacetan lalu lintas oleh transportasi ini diperkirakan tidak sampai
menyebabkan perubahan yang mendasar terhadap lalu lintas di Jalan Timor
Raya, sehingga intensitasnya besar (P). Dampak terganggunya lalu lintas ini
akan berlangsung selama tahap operasional SPBU/Pertamina.
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak adalah komponen
kualitas udara. Secara primer dampak mengenai komponen transportasi,
selanjutnya tranportasi darat ini mempengaruhi kualitas udara, dan kesehatan
masyarakat. Karena intensitasnya dampak kecil sehingga dampak terhadap
komponen lingkungan lainnya juga menjadi tidak penting (TP).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak gangguan lalu lintas sifatnya tidak kumulatif. Gangguan
yang terjadi sifatnya sementara waktu, dalam hitungan jam, karena akan ada
pengaturan lalu lintas oleh pihak satpam atau tukang parkir.
6) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak
Gangguan lalu lintas yang terjadi akan segera terselesaikan karena
frekuensi gangguan lalu lintas tidak terlalu sering. Oleh karena itu dampak
dapat dipulihkan dan dikatagorikan tidak penting (TP).

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 106


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Berdasarkan uraian diatas maka gangguan lalu lintas yang terjadi pada
mobilisasi bahan dan alat termasuk katagori negatif penting (-P).

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 107


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
BAB VI
EVALUASI DAMPAK PENTING

Penyajian evaluasi dampak penting dalam uraian ini merupakan telaahan


seluruh dampak penting seperti yang telah dirumuskan pada Bab Prakiraan Dampak
Penting (BAB V). Evaluasi hanya difokuskan pada dampak penting yang ditelaah,
baik yang bersifat positif maupun negatif yang dilakukan secara holistik dan
menyeluruh sebagai satu kesatuan yang saling terkait. Pada bagian akhir dari bab ini
berupa analisa perimbangan ( trade of analysis) antara dampak penting negatif
dengan positif yang dapatdigunakan sebagai acuan dalam menentukan langkah
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang harus dilakukan oleh pemrakarsa.
Seperti telah dijelaskan pada BAB V, penentuan derajat penting atau tidak pentingnya
setiap jenis dampak dilakukan dengan mengacu pada 7 kriteria (Kep. Kepala Bapedal
No. 056 tahun 1994). Hasil ringkasan seluruh dampak diprakirakan timbul beserta
derajat kepentingannya disajikan pada Tabel 6.1.

Tebel 6.1 Matriks Evaluasi Dampak Pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki

Komponen Lingkungan Tahapan Kegiatan


yang Terkena Dampak Pra Kon-
No Konstrruksi Operasional
struksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Geofisik-Kimia
1. Kualitas udara
-P -TP -P +TP -TP
(debu,bau,gas)
2. Kebisingan dan getaran -P -TP -P -TP
3. Tanah -TP
4. Estetika -TP -P -TP +TP +P
5. Potensi air -TP
6. Kualitas air -TP -P -TP -TP
Biologi
7. Flora -TP +TP +P
8. Fauna -TP +TP
Sosekbudkesmas
9. PAD +TP +P
10. Peluang kerja dan
+P
berusaha
11. Persepsi dan sikap -TP -TP -P -P -P -P

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 108


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
masyarakat
12. Kantibmas -
-TP -TP -TP
TP
13. Kesehatan masyarakat -TP -P -TP -P -TP +P
14. Kecelakaan kerja -
-P -P -P -TP
TP
15. Bahaya kebakaran -TP -TP
Transportasi
16. Lalu lintas +P -P

Keterangan:
Tahap Prakonstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasional
16. Perekrutan tenaga kerja 23. Perekrutan tenaga kerja
14. Perijinan 17. Pembersihan lahan dan 24. Operasional
15. Sosialisasi rencana pengalian tanah SPBU/Pertamina
kegiatan 18. Pembangunan dan 25. Operasional Fasilitas
operasional basecamp, penunjang
gudang dan bengkel 26. Pemeliharaan taman
19. Mobilisasi peralatan
dan material
20. Konstruksi fisik
bagunan utama dan
faslitas penunjang
21. Penataan lingkungan
22. Pengembalian tenaga
kerja dan peralatan

A. Telaahan Terhadap Dampak Penting


Telaah terhadap dampak penting meliputi dampak yang bersifat negatif
penting dan dampak positif penting. Akan tetapi, fokus telaah dampak penting dalam
pembahasan ini adalah dampak yang bersifat negatif penting dari kegiatan proyek
pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki . Adapun dampak negatif penting tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Konstruksi
a) Menurunnya kualitas udara;
b) Meningkatnya kebisingan dan getaran;
c) Menurunnya estetika;
d) Menurunnya kualitas air;
e) Munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat;
f) Terganggunya kesehatan masyarakat;
g) Terjadinya Kecelakaan kerja; dan
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 109
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
h) Gangguan lalu lintas.
2. Operasional
a) Munculnya sikap dan persepsi negatif msyarakat;
b) Terganggunya kesehatan masyarakat;
c) Terjadinya kecelakaan kerja; dan.
d) Gangguan lalu lintas.

1. Menurunnya Kualitas Udara


Dampak yang terjadi terhadap komponen kualitas udara adalah
meningkatnya partikel debu di udara yang berupa hembusan debu yang
berasal dari kegiatan pembersihan lahan dan penggalian tanah, serta
konstruksi fisik bagunan utama dan fasilitas penunjang. Debu yang
dihasilkan dari kegiatan-kegiatan ini terutama diemisikan ke udara dengan
pola sebaran dan tingkat emisi yang berfluktuasi, tergantung dari jumlah alat
berat yang dipergunakan, serta waktu pelaksanaan pembersihan lahan dan
penggalian, arah dan kecepatan angin, serta stabilitas atmosfer. Meningkatnya
debu ini akan berlangsung selama tahap konstruksi dan paling dirasakan oleh
pekerja dan masyarakat yang berada di sekitar proyek. Kualitas udara yang
buruk ini akan berdampak terhadap menurunnya kualitas lingkungan yang
pada akhirnya menurunkan kualitas kesehatan masyarakat dan pekerja.
Namun demikian, mengingat debu yang dihasilkan hanya berlangsung
sementara yaitu pada tahap konstruksi, upaya penanggulangan dampak
negatifnya, baik secara teknologi, sosial ekonomi maupun institusional masih
sangat mungkin dilakukan. Selain itu, pada akhir kegiatan konstruksi akan
dilakukan penataan lingkungan dengan menanan berbagai vegetasi dan
rumput untuk menutup permukaan tanah sehingga tidak terdapat permukaan
tanah yang berpotensi menjadi debu, dan juga akan meningkatkan kualitas
udara. Oleh karenanya, dampak yang terjadi dapat dikategorikan sebagai
dampak negatif penting (-P).

2. Meningkatnya kebisingan dan getaran

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 110


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Meningkatnya intensitas kebisingan dan getaran yang terjadi pada
tahap konstruksi berasal dari kegiatan seperti: pembersihan lahan
danpenggalian tanah, serta konstruksi fisik bangunan utama dan
fasilitaspenunjang. Adanya penggunaan peralatan bantu mekanik pada
saatpembersihan lahan dan konstruksi seperti excavator, dump truck, molen
truck, vibrator, buldozer dan jenis peralatan lainnya, akan menambah
kebisingan. Dampak ini dapat dikategorikan sebagai dampak negatif penting,
karena kegiatan pembangunan dilakukan secara terus menerus dengan waktu
paparan bagi para pekerja konstruksi dan masyarakat sekitarnya lebih dari 8
jam/hari. Tingkat kebisingan ini akan lebih besar lagi karena adanya bangkitan
kebisingan dari alat angkut bahan dan material. Dampak kebisingan dan
getaran paling dirasakan oleh pekerja dan masyarakat yang berada di sekitar
lokasi kegiatan, yang berdampak terhadap kenyamanan dan kesehatan
masyarakat yang berada di sekitar lokasi kegiatan. Mengingat kebisingan
akan berlangsung selama tahap konstruksi, maka dampak yang terjadi dapat
dikategorikan sebagai dampak negatif penting (-P).
3. Menurunnya estetika
Dampak besar dan penting yang muncul terhadap menurunnya
estetika terjadi pada saat kegiatan pembangunan dan operasional basecamp,
gudang dan bengkel. Sebelum kegiatan konstruksi dilakukan terlebih dahulu
akan dibuat basecamp untuk penampungan tenaga kerja, khususnya tenaga
kerja yang digunakan oleh pihak rekanan yang berasal dari luar daerah.
Perilaku penghuni basecamp dalam melakukan berbagai aktifitas, seperti
kegiatan menjemur pakaian yang tidak sesuai dengan kaidah dan norma serta
adat istiadat masyarakat yang berlaku di Bali akan sangat mengganggu nilai
estetika. Demikian pula penempatan berbagai peralatan dan bahan bangunan
yang tidak teratur dan rapi di lokasi kegiatan juga akan sangat mengganggu
nilai estetika. Dampak ini akan terjadi di lokasi kegiatan dan akan
menimbulkan dampak ikutan berupa persepsi dan sikap negative masyarakat
yang akan bisa berlanjut ke terjadinya gangguan kamtibmas selama masa

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 111


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
konstruksi. Oleh karenanya, dampak yang terjadi dapatdikategorikan sebagai
dampak negatif penting (-P).
4. Menurunnya kualitas air
Menurunnya kualitas air terjadi pada tahap konstruksi yaitu pada saat
kegaitan pembangunan dan operasional basecamp, gudang dan bengkel.
Kegiatan pada tahap konstruksi akan mengakibatkan timbulan limbah padat
dan cair, khususnya dari kegiatan dapur dan MCK. Kedua jenis bahan
buangan tersebut, apabila dibuang ke lingkungan, maka kemungkinan yang
dapat terjadi antara lain: pelarutan bahan buangan padat oleh air dapat
meresap ke dalam lapisan-lapisan tanah, sehingga dapat mencemari air bawah
tanah. Sampah dan limbah yang dihasilkan bila tidak dikelola dengan baik
oleh pemrakarsa, dan kegiatan pembuatan dan pengoperasian basecamp
dengan kebiasaan para pekerja yang kurang baik diprakirakan berdampak
pada penurunan kualitas air.
Mengingat juga hasil evaluasi dampak penting menunjukkan bahwa
luas persebaran dampak akibat kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina
cukup luas yaitu air sumur masyarakat di sekitar dengan intensitas cukup
besar dan berlangsung selama tahap konstruksi, maka akan terdapat
komponen lingkungan lain yang terkena dampak, yakni kesehatan
masyarakat. Oleh karenanya, dampak yang ditimbulkannya dikatagorikan
sebagai dampak Negatif Penting (-P).
5. Munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
Dampak besar dan penting yang muncul pada lingkungan sosial
budaya akibat kegiatan pembangunan SPBU/Pertamina, menunjukkan 2
dampak besar dan negatif penting (-P), pada komponenpersepsi dan sikap
yaitu pada pembangunan dan operasional basecamp, gudang dan bengkel,
serta pengembalian tenaga kerja dan peralatan, serta kegiatan pada tahap
operasional SPBU/Pertamina yang berasal dari perekrutan tenaga kerja
operasional, serta operasional SPBU/Pertamina. Dampak besar dan negatif
penting pada komponen munculnya persepsi dan sikap negative masyarakat
terjadi pada tahap konstruksi, dan juga pada saat operasional SPBU/Pertamina

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 112


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
, yaitu pada saat perekrutan tenaga kerja operasional, serta operasional
SPBU/Pertamina. Kecemburuan sosial masyarakat lokal dapat terjadi karena
kurangnya perhatian dan kepedulian pemrakarsa terhadap keberadaan tenaga
kerja lokal pada saat penyerapan tenaga kerja untukn operasional
SPBU/Pertamina. Lebih-lebih dalam sosialisasi SPBU/Pertamina yang
dilaksanakan di gedung pembangunan Sanur, masyarakat peserta sosialisasi
sangat mengharapkan mendapatkan prioritas untuk direkrut untuk menjadi
tenaga kerja operasional SPBU/Pertamina, sesuai dengan latar pendidikan,
keterampilan dan kebutuhan operasional SPBU/Pertamina. Selain itu,
munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat dapat muncul pada saat
operasional SPBU/Pertamina.
6. Terganggunya kesehatan masyarakat
Terjadinya gangguan pada kesehatan masyarakat sekitar adalah
kemungkinan akan terjadi pada tahap konstruksi, dan tahap operasional.
Gangguan kesehatan masyarakat pada tahap konstruksi adalah sebagai akibat
terbentuknya debu pada proses land clearing. Gangguan kesehatan
merupakan dampak sekunder, di mana debu akan menyebabkan menurunnya
kualitas udara. Kualitas udara yang turun ini akan mempengaruhi kesehatan
masyarakat. Debu yang terbentuk ini bila tidak dikelola dengan baik akan
beterbangan ditiup oleh angin menuju ke pemukiman penduduk di sekitarnya.
Penduduk akan terpapar oleh debu, dimana penduduk akan menghirup udara
yang mengandung debu.
Konsentrasi debu yang tinggi ini akan menyebabkan gangguan
kesehatan pada saluran pernafasan bagian atas sampai saluran pernafasan
bagian bawah. Gangguan kesehatan lainnya akibat debu ini adalah berupa
penyakit yang disebut pneumoconiosis. Pada tahap operasional
SPBU/Pertamina ini, juga diprakirakan terjadi gangguan kesehatan msyarakat.
Penyebab terjadinya gangguan kesehatan ini adalah adanya infeksi
nosokomial, serta penyakit yang disebarkan melalui udara maupun melalui
vektor atau secara mekanik. Vektor-vektor penyakit yang dapat berkembang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 113


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
di sekitar SPBU/Pertamina yaitu lalat, nyamuk, tikus atau hewan lainnya.
Penduduk atau masyarakat yang terpapar oleh bibit penyakit.
7. Terjadinya Kecelakaan kerja
Pekerjaan pembersihan lahan dan pembongkaran tanah harus
mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan pekerja. Oleh karena
itu di dalam melakukan kegiatan ini, semua faktor yang dapat berpengaruh
terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja harus diperhatikan. Penggunaan
alat APD dan mentaati anjuran keselamatan kerja adalah sangat mutlak
diperhatikan.
Pada kegiatan konstruksi, yaitu pada kegiatan pembuatan basecamp
dan operasionalnya berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan
keselamatan pekerja. Berawal dari basecamp yang kurang memadai,terutama
tempat MCKnya kurang memadai, penampungan limbanya kecil, sehingga
tidak cukup untuk menampung limbah MCK dari 190 orang pekerja. Kondisi
kesehatan lingkungan dari basecamp yang menurun akan menyebabkan
terganggunya kesehatan para pekerja. Pada keadaan lingkungan yang
terganggu, seperti kondisi lingkungan yang becek, sampah berserakan maka
kondisi ini akan menjadi tempat berkembangnya bibit bibit penyakit
patogen.
8. Gangguan lalu lintas
Bahan dan alat untuk keperluan pembangunan SPBU/Pertamina adalah
menggunakan transportasi darat. Sarana pengangkutan yang digunakan adalah
truk ringan, sedang maupun truk berat sesuai dengan bahan dan alat yang
diperlukan. Penggunaan truk yang besar dan frekuensi yang cukup tinggi
akan menyebabkan bertambahnya volume lalu lintas di jalan tersebut.
Sedangkan gangguan lalu lintas pada saat operasional disebabkan oleh
kendaraan serta karyawan. Waktu kedatangan karyawan dibagi dalam 3 ship,
demikian pula dengan kepulangan karyawan disesuaikan dengan ship mereka.
B. Telaah Sebagai Dasar Pengelolaan
Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting seperti yang disajikan pada Tabel
6.1, komponen lingkungan yang terkena dampak penting adalah sebagai berikut:

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 114


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
1. Dampak komponen lingkungan fisik
a) Menurunnya kualitas udara;
b) Meningkatnya kebisingan dan getaran;
c) Menurunnya estetika;
d) Menurunnya kualitas air;
2. Dampak pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya
a) Munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat;
b) Terganggunya kesehatan masyarakat;
c) Terjadinya Kecelakaan kerja
3. Dampak pada komponen transportasi
a) Terganggunya lalu lintas

Arahan pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk


mengurangi atau meminimalkan dampak penting yang terjadi adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan terhadap menurunnya kualitas udara


Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif menurunnya kualitas udara yang terjadi adalah sebagai berikut:
Secara periodik dilakukan penyiraman halaman dan pada jalan-jalan yang
dilalui pengangkut material galian yang berpotensi menimbulkan debu,
merendam bahan dan material bangunan yang tidak rusak terkena air
sebelum dilakukan pemotongan;
Bagi karyawan/pekerja yang sedang melaksanakan pekerjaan wajib
menggunakan masker untuk melindungi pernafasan; dan
Melakukan penutupan dengan terpal untuk kendaraan pengangkut material
galian.

2) Pengelolaan terhadap meningkatnya kebisingan dan getaran


Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif meningkatnya kebisingan dan getaran yang terjadi adalah sebagai berikut:

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 115


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Kegiatan yang merupakan sumber dampak) dilaksanakan pada waktu siang
hari;
Mewajibkan pekerja untuk menggunakan ear plug (penutup telinga) untuk
melindungi organ pendengaran;
Kegiatan pembangunan fisik bangunan utama dan fasilitas penunjangnya
harus sudah berakhir pada jam 17.00; dan
Membuatan pagar keliling untuk mengurangi tingkat kebisingan yang keluar
dari tapak proyek.
3) Pengelolaan terhadap menurunnya estetika
Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif menurunnya estetika yang terjadi adalah sebagai berikut:
Membangun basecamp dan sarana pendukungnya yang proporsional terhadap
tenaga kerja yang akan digunakan;
Membuat pagar pembatas proyek dengan menggunakan material yang tidak
tembus pandang setinggi 2-3 m; dan
Para pekerja pendatang agar beradaptasi dengan kaidah dan norma serta adat
istiadat masyarakat yang berlaku di Bali melalui pendekatan dengan
masyarakat sekita proyek.
4) Pengelolaan terhadap menurunnya kualitas air
Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif menurunnya kuaitas air yang terjadi adalah sebagai berikut:
Basecamp, bengkel dan gudang dilengkapi dengan sarana dan prasarana air
bersih, MCK, jamban, bak-bak sampah/TPS, penampung oli dan sebagainya;
Memasang himbauan untuk berprilaku hidup bersih dan sehat;
Jamban yang sudah penuh dikuras dapat menggunakan jasa pihak lain (jasa
penguras WC); dan
Mengangkut sampah secara rutin maskimal 3 hari sekali.
5) Pengelolaan terhadap munculnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif munculnya persepsi dan sikap negaitf msyarakat yang terjadi adalah
sebagai berikut:

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 116


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Melakukan pencatatan kependudukan (KIPEM) terhadap semua tenaga kerja
yang ditempatkan di basecamp; dan
Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dinas dan adat.
6) Pengelolaan terhadap terganggunya kesehatan masyarakat
Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif terganggunya kesehatan masyarakat yang terjadi adalah sebagai berikut:
SPBU/Pertamina harus memiliki pagar keliling yang cukup tinggi untuk
mencegah keluar-masuknya hewan dan manusia secara leluasa;
Membangun ruangan yang anti nyamuk, lalat, kecoa, tikus sehingga
penyebaran penyakit melalui vektor ini dapat ditekan.
7) Pengelolaan terhadap terjadinya kecelakaan kerja
Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi adalah sebagai berikut:
Membangun ruangan yang anti nyamuk, lalat, kecoa, tikus sehingga
penyebaran penyakit melalui vektor ini dapat ditekan;
Menjaga higiene dan sanitasi SPBU/Pertamina khususnya makanan dan
minuman, sehingga penularan silang dapat dicegah.
Menjaga halaman dan tempat parkir rumah sakit agar tetap bersih, tidak
berdebu, tidak becek, dan memiliki tempat sampah dengan jumlah yang
seimbang di tempat produksi sampah dan
Dilarang merokok untuk kawasan yang bebas rokok.
8) Pengelolaan terhadap terganggunya lalu lintas
Dasar-dasar pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif terganggunya lalu lintas yang terjadi adalah sebagai berikut:
Melakukan pengangkutan matrial pada malam hari sehingga tidak menambah
padatnya arus lalu lintas pada jam-jam sibuk/padat kendaraan;
Menyediakan ruang parkir sesuai dengan kebutuhan; dan
Menyiapkan tenaga satpam sesuai dengan ship dan jumlahnya disesuaikan.

C. Rekomendasi Penilaian Kelayakan Lingkungan


Untuk menetapkan rekomendasi penilaian kelayakan lingkungan, dilakukan
dengan empat pendekatan yaitu:
1. Pendekatan tata ruang

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 117


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Lokasi kegiatan adalah merupakan Areal persawahan. Pembangunan
SPBU/Pertamina di kawasan ini tentunya menyebabkan alih fungsi lahan. Alh
fungsi lahan ini menyebabkan berkurangnya areal persawahan. Pembangunan
SPBU/Pertamina tentunya akan menggangu kelestarian lingkungan hidup.
2. Pendekatan teknologi pengelolaan lingkungan
Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap pembangunan, apapun
jenisnya akan memberikan dampak, baik positif maupun negatif.
Pembangunan SPBU/Pertamina di Desa Noelbaki juga akan menimbulkan
positif maupun negatif. Dampak negatif yang akan terjadi dari pembangunan
dan operasional SPBU/Pertamina ini harus diantisipasi sedini mungkin, dan
dicarikan metoda pengelolaannya agar dampak negatif yang terjadi dapat
ditekan seminimal mungkin. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan
dapat dikembangkan semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Dari uraian yang disajikan
pada BAB II, V, dan VI, pada dasarnya dampak negatif yang terjadi dapat
dilakukan pengelolaan dan dampaknya dapat ditekan dengan menggunakan
pendekatan teknologi, sosial ekonomi, dan institusi yang saat ini telah ada
sehingga semua dampak dapat dikelola dengan baik.

3. Pendekatan manfaat
Keberadaan SPBU/Pertamina Noelbaki akan memberikan berbagai
manfaat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila
dilakukan komparasi terhadap dampak negatif dan manfaat dari pembangunan
SPBU/Pertamina , nilai manfaat lebih banyak dibandingkan dengan dampak
negatif yang terjadi. Manfaat dari pembangunan SPBU/Pertamina Noelbaki
adalah sebagai berikut:
Tersedianya fasilitas pendukung transportasi;
Meningkatkan rasio ketersediaan sarana pendukungan dengan jumlah
kendaraan di Kabu. Kupang, yang pada akhirnya berdampak pada
meningkatnya perekonomian masyarakat Kab. Kupang;

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 118


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
Terbukanya peluang kerja dan berusaha bagi masyarakat di sekitarnya,
dan masyarkat Kab. Kupang pada Umumnya.
4. Pendekatan persetujuan masyarakat
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan seperti diuraikan pada Bab III
(Rona Lingkungan) persepsi dan sikap masyarakat yang dilakukan di wilayah
studi terdapat 96,67 % masyarakat menyatakan setuju dengan rencana
pembangunan SPB/Pertamina di Desa Noelbaki.
Pada awal studi AMDAL ini dilakukan, pemrakarsa telah
mengumumkan rencana akan dilaksanakan studi AMDAL baik di media masa,
maupun di tapak rencana kegiatan. Pemrakasrsa memohon kepada masyarakat
yang terkena dampak, pemerhati lingkungan, serta masyarakat yang
berkepentingan untuk memberikan tanggapan pendapat dan saran kepada tim
penyusun. Setelah 1 bulan pengumuman, tidak ada tanggapan, saran maupun
pendapat yang disampaikan kepada pemrakarsa maupun instansi yang
bertanggung jawab. Hasil sosialisasi yang dilakukan oleh pemrakarsa
menunjukkan bahwa masyarakat menyatakan tidak berkeberatan atas
keberadaan dan beroperasinya SPBU/Pertamina Noelbaki.
Memperhatikan hasil analisis berdasarkan pendekatan tata ruang,
pendekatan manfaat, pendekatan teknologi pengelolaan lingkungan, serta
pendekatan persetujuan masyarakat, maka secara umum dampak negatif yang
terjadi terhadap lingkungan baik pada lingkungan fisik, sosial budaya,
maupun transportasi dari pembangunan dan operasional SPBU/Pertamina
Noelbaki layak dari segi lingkungan.

D. Ijin-Ijin yang Akan Diurus


Berdasarkan PP No. 27 tahun 2012, Dokumen AMDAL ini akan digunakan
untuk mengurus ijin kelayakan lingkungan. Tujuan dikeluarkannya ijin kelayakan
lingkungan tersebut antara lain untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan
hidup yang lestari dan berkelanjutan, meningkatkan upaya pengendalian usaha
dan/atau kegiatan yang berdampak negatif pada lingkungan hidup, memberi kejelasan
prosedur, mekanisme dan koordinasi antar instansi dalam penyelenggaraan perijinan
Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 119
Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
usaha dan/atau kegiatan, serta memberikan kepastian hukum dalam usaha dan/atau
kegiatan. Setelah ijin lingkungan ini keluar, pemrakarsa akan melakukan pengurusan
ijin-ijin lainnya seperti:
1. Ijin incenerator;
2. Ijin penyimpanan limbah B3;
3. Ijin pembuangan air limbah ke media lingkungan; dan
4. Ijin-ijin lainnya yang terkait dengan operasional SPBU/Pertamina

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 120


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Penerbit ANDI Yogyakarta

Heru, S. dan Haryono. 2007. Hygiene Lingkungan Kerja. Mitra Cendikia,


Yogyakarta.

Mukono, H. J. 1997. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan


Saluran Pernapasan. Airlangga Universiy Press, Surabaya.

Mulia, M.R. 2005. Kesehatan Lingkungan. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Munawar, A. 2005. Dasar-dasar Teknik Transportasi. Beta Offset, Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Penerbit


Rineka Cipta, Jakarta.

Profil Desa Noelbaki

Analisis Mngenai Damapak Lingkungan Pembangunan SPBU/Pertamina 121


Noelbaki, Jl. Timor Raya, Desa Noelbaki, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang,
NTT.

Anda mungkin juga menyukai