BAB VI
Percobaan 5
Decoder dan Counter
1K5
1K5
6.3.3
142
Counter
1K5
6.4.3 Counter
1. Buat rangkaian seperti Gambar 6.3
2. Hubungkan pin input B dengan output QA pada IC 7490.
3. Beri masukan clock pada input A.
4. Hubungkan pin QA, QB, QC, QD dengan kaki negatif LED, dan kaki
positif dihubungkan dengan ground.
5. Hubungkan pin VCC IC 7490 dengan tegangan 5 Volt.
6. Beri masukkan pada pin RO1, RO2, RQ1, RQ2. Untuk logika 1
dengan cara menghubungkan pin pin tersebut dengan sumber
tegangan 5 Volt dan sebaliknya untuk logika 0.
7. Lakukan variasi masukkan logika pada pin RO1, RO2, RQ1, RQ2 dan
catatlah setiap perubahan yang terjadi.
145
Input Output *
LED
D C B A
0 1 2 3 4 5 6 7
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
*)Keterangan : output (1) = nyala; (0) = mati
Input Display
146
D C B A
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
6.5.3 Counter
Tabel 6.3 Data Hasil Percobaan Counter dengan IC 7490
Input Output*
RO1 RO2 RQ1 RQ2 A B C D
1 1 0 X 0 0 0 0
1 1 X 0 0 0 0 0
147
X X 1 1 1 0 0 1
X 0 X 0 Counter
0 X 0 X Counter
0 X X 0 Counter
X 0 0 X Counter
*)Keterangan : (x) = dont care; output (1) = nyala; (0) = mati
1K5
Input Output
D C B A LED
149
0 1 2 3 4 5 6 7
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
*)Keterangan : output (1) = nyala; (0) = mati
Pada percobaan diatas VCC (pin 16) pada IC 7442 dihubung seri
dengan resistor 1 k dengan kutub positif LED, sehingga variasi dapat
dilakukan pada input A (pin 15), B (pin 14), C (pin 13) dan D (pin 12) yang
digroundkan.
Hasil atau output dari variasi percobaan input tersebut, nantinya akan
ditunjukkan sesuai kondisi LED. Berdasarkan hasil percobaan berikut
merupakan data yang diperoleh :
0101 6 5
0110 7 6
0111 8 7
Berdasarkan pada Tabel 6.6 sudah sesuai dengan teori. LED pada
rangkaian akan menyala bila output dari rangkaian decoder bernilai 1 dan
akan mati bila outputnya 0.
6.5.2 Rangkaian Decoder Seven Segment
1K5
Input
Display
D C B A
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
153
Input Output
A3 A2 A1 A0 A b c d e f G
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
*)Keterangan : output (1) = nyala; (0) = mati
Dari Tabel 6.8 di atas, dapat kita lihat bahwa data percobaan yang
tertulis pada tabel tersebut sesuai dengan teori. LED dalam seven segment
(a-g) akan menyala apabila output rangkaian bernilai 1 dan akan mati bila
output bernilai 0. Hal tersebut dikarenakan percobaan ini menggunakan
seven segment common anode di mana LED dalam seven segment akan
menyala apabila diberi logika 0 atau disebut active low. Pada rangkaian IC
7447 data yang dikirimkan pada awalnya berupa BCD code. Namun ketika
data ditransmisikan ke seven segment, terjadi decoding dari BCD code
tersebut menjadi display pada seven segment (system angka decimal). Pada
common anode, Semua anoda dari LED dalam seven segment disatukan
secara parallel dan semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED
dihubungkan melalui tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED.
Karena dihubungkan ke VCC, maka common anode ini berada pada kondisi
Active Low (LED akan menyala/aktif bila diberi logika 0).
154
1K5
Input Output
RO1 RO2 RQ1 RQ2 A B C D
1 1 0 X 0 0 0 0
1 1 X 0 0 0 0 0
X X 1 1 1 0 0 1
X 0 X 0 Counter
0 X 0 X Counter
0 X X 0 Counter
X 0 0 X Counter
*)Keterangan : (x) = dont care; output (1) = nyala; (0) = mati
Input Output
RO1 RO2 RQ1 RQ2 A B C D
1 1 0 X 0 0 0 0
1 1 X 0 0 0 0 0
X X 1 1 1 0 0 1
X 0 X 0 Counter
0 X 0 X Counter
0 X X 0 Counter
X 0 0 X Counter
*)Keterangan : (x) = dont care; output (1) = nyala; (0) = mati
6.7 Aplikasi
6.7.1 Decoder
Pada mapping memory, decoder yang digunakan adalah Decoder
alamat, di mana Decoder alamat ini pada dasarnya adalah sebuah
rangkaian kombinatorial gerbang logika yang memberikan sinyal
keluaran aktif saat nilai yang ada dalam bus alamat bersesuaian dengan
alamat yang telah ditetapkan untuk komponen tersebut. Hal ini dapat
dilakukan dengan memasang decoder alamat pada setiap komponen yang
158
terhubung dengan bus alamat, dengan jalur-jalur pada bus alamat dan
sebagian jalur pada bus kendali digunakan sebagai masukan decoder
alamat, dan sebagian jalur pada bus kendali langsung terhubung ke
komponen port atau memori (di antaranya adalah RD dan WR), Keluaran
decoder alamat dihubungkan dengan pin yang digunakan untuk
mengaktifkan komponen, misalnya CS (chipselect), CE (chip enable),
atau G (gate).
6.7.3 Counter
Aplikasi utama counter adalah digunakan untuk berbagai operasi
aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung
kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan luas dalam
aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer,
perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .
6.7 Kesimpulan
1. Decoder adalah rangkaian logika yang ditugaskan untuk menerima input-
input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan
biner tersebut.
2. Decoder dapat tersusun atas delapan inverter dan sepuluh, empat input
gerbang NAND.
3. Decoder berfungsi untuk mengubah suatu sistem bilangan biner
menjadisistem bilangan yang lainnya (desimal, contohnya).
4. Pada rangkaian decoder, sesuai dengan tabel kebenarannya LED pada
rangkaian akan menyala bila output dari rangkaian decoder bernilai 1 dan
akan mati bila outputnya 0.
5. Pada rangkaian seven segment, LED dalam seven segment (a-g) akan
menyala apabila output rangkaian bernilai 1 dan akan mati bila output
bernilai 0.
6. Rangkaian decoder seven segment bekerja dalam kondisi active low
karena menggunakan seven segment common anode.
7. Counter merupakan rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk
menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan.
8. Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian
rupa dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk
dapat dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat
tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing
flip-flop tersebut.
9. Pada rangkaian counter dengan IC 7490, LED akan menyala apabila
output rangkaian bernilai 1 dan akan mati apabila bernilai 0.