Anda di halaman 1dari 3

FAKTA, KONSEP, PRINSIP, PROSEDUR

Muatan dalam matematika ada 4, yaitu:

1. Konsep

2. Fakta

3. Prinsip

4. Prosedur

A. Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh
konsep atau bukan. Contoh konsep abstrak misalnya Segitiga, Bil Asli, Bil Prima, dll.
Contoh konsep kongkrit misalnya Penggaris, Jangka, meja, kursi, dll.

Konsep dalam matematika dapat berupa istilah dan simbol, dimana dalam istilah
ini ada yang dapat didefinisikan dan ada pula yang tidak dapat didefinisikan:

1. Istilah tak terdefinisi

Istilah tak terdifinisi merupakan istilah dasar (primitif) yang digunakan untuk
membangun istilah lain, arti istilahnya sendiri tidak didefinisikan, tetapi
dideskripsikan. Contohnya pada sistem matematika tertentu, kita mengenal istilah
tak terdefinisi seperti himpunan, grup, gelanggang, ruang vektor, titik, garis, dan
bidang.

2. Istilah terdefinisi

Istilah terdifinisi merupakan istilah yang digunakan dalam sistem, bukan istilah
dasar, dan dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu dan
perumusannya menjadi suatu pernyataan yang benar. Contohnya dalam
matematika, kita bias mengenal istilah terdefinisi seperti fungsi, matriks dan vector.

Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang bukti pembelajaran konsep pada
masing-masing empat tingkatan:

1. Tingkat 1 (Konkret). Siswa mengenal contoh yang telah dialami sebelumnya.


(Anak mengatakan "trapesium" ketika ditunjukkan sebuah trapesium yang pernah
dilihat sebelumnya).
2. Tingkat 2 (Identitas). Selain tingkat 1, siswa juga mengenal contoh yang
ditemui sebelumnya meskipun contoh "diamati dari perspektif ruang dan waktu
yang berbeda atau dirasakan dalam pengandaian yang berbeda" (klausmeier, 1976,
hal.8). (Anak masih menyebut gambar trapesium, bahkan ketika gambar tersebut
berbalik ke samping).

3. Tingkat 3 (Klasifikatori). Selain tingkat 1 dan 2, siswa juga dapat membedakan


antara contoh dan bukan contoh. (Anak mengambil keluar semua trapesium dari
koleksi gambar yang berbeda)

4. Tingkat 4 (Formal). Selain tingkat 1, 2, dan 3, siswa juga dapat menyatakan


suatu definisi konsep tersebut.

Membelajarkan Konsep (pustakahaura.wordpress.com)

1. Membandingkan objek Matematika yang termasuk konsep dan bukan konsep.


Sebagai contoh pada konsep balok, kardus merupakan contoh objek yang
berbentuk balok sedangkan kaleng susu bukan/ tidak termasuk kubus.

2. Pendekatan deduktif, artinya proses pembelajaran dimulai dari definisi dan


diikuti contoh-contoh dan yang bukan contoh. Misalnya pada konsep persamaan
linear. Mula-mula paparkan definisi persamaan linier yaitu persamaan yang derajat/
pangkat tertinggi variabelnya adalah satu. Selanjutnya kita tuliskan beberapa
bentuk persamaan dan meminta siswa mengklasifikasikannya, apakah persamaan
tersebut merupakan persamaan linier atau bukan.

3. Pendekatan induktif, artinya proses pembelajaran diawali dengan contoh-


contoh dan diikuti pemaparan definisi yang tepat berdasarkan contoh-contoh
tersebut. Misalnya kita ingin memahami konsep pernyataan. Awalnya kita
paparkan beberapa bentuk kalimat dan siswa diminta menentukan apakah kalimat-
kalimat tersebut benar atau salah.

Misal:

Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia (benar)

Semua bilangan prima adalah ganjil (salah)

Cantik sekali gadis itu (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya sebab cantik itu
relatif)

x + 2 = 5 (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya, karena masih bergantung


pada nilai x)

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, barulah kita definisikan bahwa yang dimaksud


dengan pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan benar atau salahnya
secara pasti. Sedangkan kalimat yang tidak bisa ditentukan benar atau salahnya
disebut kalimat terbuka.
B. Fakta

Fakta dalam matematika bisa berupa aksioma atau postulat. Aksioma adalah
pernyataan yang diandaikan benar pada suatu sistem dan diterima tanpa
pembuktian, sebagai titik awal logika. Aksioma hanya memuat istilah tak terdefinisi
dan istilah terdefinisi, tidak berdiri sendiri, dan tidak diuji kebenarannya.
Sekelompok aksioma dalam suatu sistem harus konsisten, dapat membangun
sistem tersebut , dan tidak saling bertentangan.

Contoh:

Apabila a dan b adalah bilangan real, maka berlaku a > b, a = b, atau a < b,
pernyataan ini merupakan sebuah aksioma.

C. Prinsip

Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil. Teorema adalah suatu
pernyataan matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan. Suatu
teorema terdiri dari beberapa hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan
dengan memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi, aksioma, dan pernyataan
benar lainnya.

Contoh Teorema: Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360o.

D. Prosedur

Prosedur dalam matematika adalah langkah atau urutan atau cara yang digunakan
untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika yang mencakup langkah demi
langkah dalam melakukan tugas.

Contoh: Untuk menentukan vektor resultan (vektor pengganti) 2 buah vektor dapat
dilakukan dengan cara:

Cara Jajaran Genjang

Cara Segitiga Vektor

Cara Polygon

Anda mungkin juga menyukai