BAB 4 Pembahasan
BAB 4 Pembahasan
PEMBAHASAN
membesar yang disertai mual, kadang-kadang muntah dan merasa begah setelah
makan dalam beberapa minggu terakhir. Kencing pasien juga menjadi sedikit,
berwarna kuning pekat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema tungkai kanan
dan kiri. Gejala ini mendukung adanya gangguan pada fungsi ginjal. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar ureum 174 dan kadar kreatinin 7,9.
Dari data tersebut dapat ditentukan laju filtrasi glomerulus pasien berdasarkan
kurang dari 15 maka, diklasifikasikan sebagai gagal ginjal kronis stage V. Hasil
LFG dari waktu ke waktu dapat naik atau turun. Diagnosis CKD biasanya baru
bisa dipastikan jika tes-tes yang dilakukan beberapa kali selama tiga bulan
memakai sepatu boot. Pasien mendapatkan pengobatan anti diabetes oral dari
dokter yaitu Glibenklamid. Pasien mengaku obat diminum secara teratur namun
1. Hiperglikemia
51
52
matriks ekstraseluler, serta produksi TGF- yang diperantarai oleh aktivasi protein
kinase-C yang termasuk dalam serine-threonin kinase yang memiliki fungsi pada
asam amino dan protein. Pada awalnya glukosa akan mengikat residu asam amino
secara non-enzimatik menjadi basa Schiff glikasi, lalu terjadi penyusunan ulang
untuk mencapai bentuk yang lebih stabil tetapi masih reversibel dan disebut
sebagai produk amadori. Jika proses ini berlanjut terus, akan terbentuk Advanced
asam amino dan protein. Terjadi reaksi antara glukosa dengan protein yang akan
AGEs dalam glomerulus maupun tubulus ginja dalam jangka panjang akan
merusak membrane basalis dan mesangium yang akhirnya akan merusak seluruh
glomerulus.15
3. Polyolpathyway
aldose reduktase. Di dalam ginjal enzim aldose reduktase merupakan peran utama
dalam merubah glukosa menjadi sorbitol. Bila kadar glukosa darah meningkat
maka sorbitol akan meningkat dalam sel ginjal dan akan mengakibatkan
53
4. Glukotoksisitas
perkembangan nefropati diabetik studi tentang sel ginjal dan glomerulus yang
5. Mikroalbuminuria
normal. Laju ekskresi albumin dalam urin adalah 30-300 mg/24 jam. Tekanan
6. Kelainan glomerulus
albuminuria.28
7. Proteinuria
filtrasi protein, dimana pada keadaan normal tidak terjadi. Proteinuria yang
maka akan terjadi akumulasi protein dalam sel epitel tubuler dan menyebabkan
chemotractant protein-I (MCP-1). Factor factor ini akan merubah ekspresi dari
dan insufisiensi.28
memberat dalam 1 minggu terakhir. Sesak bersifat hilang timbul, memberat saat
Framingham berupa, peningkatan vena jugularis, gallop bunyi jantung III, dan
kardiomegali yang didapatkan dari chest x-ray dengan CTR > 50%. Adapun
kriteria minor Framingham yang didapatkan pada pasien, antara lain edema
tungkai bilateral, sesak saat beraktivitas, dan efusi pleura. Diagnosis gagal jantung
dapat ditegakkan bila ditemukan minimal dua kriteria mayor atau satu kriteria
oleh Ronco yang tercantum pada tinjauan pustaka. Pasien dengan gagal jantung
kronis dapat menyebabkan gagal ginjal kronis yang diklasifikasikan sebagai CRS
55
tipe II. Pada keadaan normal regulasi hemodinamik dilakukan oleh jantung
sedang regulasi cairan tubuh dan elektrolit dilakukan oleh ginjal. Kedua sistem ini
saling membantu dalam autoregulasi tekanan darah. Bila oleh suatu sebab curah
mekanisme regulasi semacam ini tekanan darah dan volume cairan tubuh serta
overload). Bila fungsi ginjal masih baik maka ginjal akan membantu dengan
meningkatkan diuresis dan ekskresi natrium. Tetapi pada kondisi klinik ini telah
terjadi juga gangguan fungsi ginjal sehingga mekanisme normal tidak berjalan
gangguan ekskresi cairan dan elektrolit dengan konsekuensi volume cairan tubuh
Inilah yang disebut CRS yaitu kondisi klinik pasien dengan sesak nafas yang
Pasien mengeluhkan luka pada kedua kaki yang sulit sembuh sejak 1 bulan
terakhir. Luka awalnya bengkak dan kemerahan yang lama kelamaan semakin
besar, bernanah dan mengeluarkan bau busuk. Riwayat DM sejak tahun 2007.
56
Pasien mengaku kakinya sering kesemutan dan kebas. Dari pemeriksaan fisik,
termasuk dalam klasifikasi Wagner grade III (tukak dalam dengan infeksi).
infeksi menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor
aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan
kaki diabetes.24
telapak tangan dan telapak kaki tampak pucat. Pemeriksaan ini dikonfirmasi
9,7 mg/dl. Adapun kadar MCV 94,1 fl, MCH 29,9 pg. Dari data tersebut dapat
yang ditemukan pada pasien dapat merupakan komplikasi pada pasien dengan
penyakit ginjal kronis. Faktor-faktor yang berkaitan dengan anemia pada penyakit
masa hidup sel darah merah, defisiensi vitamin, uremic milieu, defisiensi besi
dan inflamasi.30-33
defisiensi eritropoetin relatif pada penyakit ginjal kronik dapat berespon terhadap
darah oleh karena terjadinya disfungsi platelet. Penyebab utama kehilangan darah
pada pasien-pasien ini adalah dari dialisis, terutama hemodialisis dan nantinya
5 gr besi per tahun. Normalnya, kita kehilangan besi 1-2 mg per hari sehingga
kehilangan besi pada pasien-pasien dialisis 10-20 kali lebih banyak. 30-31 Masa