PENDAHULUAN
2. Warna
Warna adalah komponen penting dalam perencanaan sebuah
interior heiling resort di mana psikologis seseorang di dalam ruangan
dapat dikendalikan secara tidak langsung oleh permainan dari warna
yang digunakan. Dengan mengaplikasikan warna, maka sebuah
ruangan akan tampak indah dan terkesan berbeda. Namun,kehadiran
warna-warna tersebut tidak hanya bisa memunculkan nilai estetika
tapi juga memiliki fungsi lain.Mengubah Suasana Ruang Warna yang
diapliaksikan pada sebuah ruangan mampu memunculkan suasana
yang berbeda-beda. Misalnya warna hangat akan memberikan kesan
yang membuat perasaan gembira, ceria dan aktif seperti warna oranye,
warna kuning, dan warna merah. Sedangkan warna dingin, biasanya
identik dengan ketenangan, pasif atau rasa sedih. Contoh warna dingin
yaitu warna biru atau warna hijau.Warna juga memiliki berberapa
fungsi yaitu dapat Membuat Aksen Ruang (Vocal Point) Warna yang
juga bisa fungsikan sebagai aksen atau titik pusat perhatian yang dapat
membuat sebuah interior terlihat menarik. Warna juga dapat menjadi
media terapi yang baik pagi penderita stres di dalam suatu ruangan
baik nantinya warna tersebut hanya di aplikasikan melalui tampilan
material yang di gunakan sebagai komponen interior warena akan
sangat berpengaruh terhadap sifat ruang nya akan memberikan
atmosfire yang berbeda. (Sumber: Jurnal Hubungan Warna Dengan
Tingkat Stres Pengunjung)
3. Sirkulasi
Dalam merencang suatu bangunan publik dibutuhkan sirkulasi
yang nyaman dan jelas. Sirkulasi yang baik dapat memudahkan
pengunjung dalam beraktifitas di dalam sebuah bangunan.
Sirkulasi menurut Kim W. Todd mempunyai pengertian yaitu
gerakan dari orang - orang atau benda - benda yang diperlukan oleh
orang - orang melalui sebuah tapak.
Lain halnya dengan pengertian dari Francis D. K Ching,
dia menyatakan bahwa jalan sirkulasi dapat diartikan sebgai tali yang
terlihat sehingga dapat menghubungkan ruang - ruang suatu
bangunan atau suatu deretan dalam ataupun ruang luar secara
bersama.
Sirkulasi menggambarkan sebua pola pergerakan, baik
kendaraan maupun pejalan kaki diatas dan disekitar tapak yang
berpengaruh terhadap lamanya dan beban puncak bagi lalu lintas
kendaraan dan pergerkan pejalan kaki. Sirkulasi merupakan gerak
terusan ruang. Jalan sirkulasi diartikan sebagai tali yang terlihat
menghubungkan ruang - ruang dalam maupun ruang luar, oleh karena
itu kita bergerak dalam waktu melalui tahapan dari ruang. Unsur -
unsur dari sirkulasi adalah :
Pencapaian bangunan ( Pandangan dari jauh )
Jalan masuk ke dalam bangunan ( dari luar ke dalam )
Konfigurasi bentuk jalan ( urutan ruang - ruan )
Sifat konfigurasi ialah mempengaruhi dan dipengaruhi pola
organisasi ruang - ruang yang menghidupkannya. Konfigurasi sebuah
jalan yang dapat memperkuat organisasi ruang dengan mensejajarkan
polanya. Sekali berhasil membayangkan ke seluruh jalan di dalam
sebuah bangunan, orientasi di dalam bangunan dan pengertian tentang
tata letak ruangnya menjadi nyata.
4. Pencahayaan
Dalam perancangan arsitektur ada dua tipe pencahayaan,
pertama adalah pencahayaan alami dengan sumber sinar matahari dan
kedua adalah pencahayaan buatan dengan sumber lampu penerangan.
Pencahayaan alami lebih optimal dibutuhkan pada siang hari, terutama
pada bagian luar bangunan. Sedangkan pencahayaan buatan lebih
optimal dibutuhkan pada malam hari serta di bagian dalam ruang yang
tidak/kurang terbias sinar matahari.
Dalam penggunaan lampu penerangan untuk pencahayaan
buatan, pada umumnya ada dua sistem. Pertama adalah pencahayaan
umum (direct lighting) dan pencahayaan setempat (spot lighting).
Pemilihan jenis pencahayaan ini disesuaikan dengan guna aktifitas
yang terjadi pada bangunan. Sebuah desain dapat sepenuhnya
menggunakan pencahayaan umum, dapat pula sepenenuhnya
menggunakan pencahayaan setempat dan dapat juga memadukan dua
jenis pencahayaan tersebut. Kolaborasi dan elaborasi yang estetis
dalam mengunakan dua tipe cahaya ini sangat dibutuhkan untuk
mendramatisasi nuansa ruang. Pencahayaan lampu terbaik adalah jika
sumber cahaya tidak langsung mengenai pengunjung hingga
menyebabkan silau. Yang dibutuhkan dalam penerangan adalah efek
dari cahaya ketika menerangi ruang. Beberapa desain justru
menyembunyikan sumber cahaya lampu dan menuai efek pantulannya
melalui dinding. Beberapa desain juga justru mengarahkan lampu
melawan arah yang diterangi untuk kemudian diberi elemen arsitektur
di depannya yang mampu memantulkan cahaya secara lembut hingga
dapat menerangi ruang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
DAFTAR PUSTAKA