ABSTRAKSI
Akuntan publik diperlukan untuk mengurangi information asymmetry antara principal
(pemilik) dengan agen (manager profesional) serta debitur. Agen memiliki informasi
yang lebih banyak dibandingkan dengan prinsipal atau kreditur yang berakibat agen
bertindak menguntungkan dirinya sendiri yang bukan merupakan bagian dari keinginan
principal. Banyak peluang profesi akuntan publik kedepan karena hanya satu-satunya
profesi diberi kewenangan oleh Depatemen Keuangan Republik Indonesia untuk
memberikan jasa audit, diberlakukannya Undang-Undang Perseroan Terbatas, sector
perbankan yang mewajibkan bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit dalam
jumlah tertentu dan banyaknya fasilitas yang diberikan kepada Profesi Akuntan Publik
untuk memberikan jasa profesinya. Yang tidak kalah pentingnya bahwa profesi Akuntan
Publik di Indonesia jumlahnya sangat tidak sebanding dengan jumlah pengguna jasa
profesi akuntan publik. Sedangkan tantangan berat yang mennghadang profesi ini
meliputi perkembangan Profesi Akuntan Publik di Indonesia dibandingkan dengan
Negara-negara ASEAN lainnya tergolong lambat, hal ini akan menjadi tantangan berat
dengan masuknya Akuntan Publik Asing ke Indonesia sehingga persaingan akan
semakin berat, dilain pihak sulitnya calon-calon professional muda untuk mendapatkan
sertifikat PPAk, CPA dibandingkan dengan Megara-negara maju.
PENDAHULUAN
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi
auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk
menyatakan tidak memberikan pendapat.
Akuntan publik diperlukan untuk mengurangi information asymmetry antara
principal (pemilik) dengan agen (manager profesional) serta debitur. Agen memiliki
informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan prinsipal atau kreditur yang
1
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
berakibat agen bertindak menguntungkan dirinya sendiri yang bukan merupakan bagian
dari keinginan principal. Banyak jasa yang ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik,
mulai dari Jasa Audit, Jasa review, jasa atestasi, jasa pelaporan pajak sampai dengan
pemeriksaan manajemen. Semua jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik tersebut
tidak terlepas dari kinerja pemilik dan pimpinan Kantor Akuntan Publik serta auditor
yang bekerja di Kantor Akuntan tersebut.
Jumlah Akuntan Publik di Indonesia per 8 Mei 2012 menurut Departemen
Keuangan Republik Indonesia sejumlah 1086 dari jumlah tersebut yang masih aktif
sejumlah sebanyak 938, cuti sebanyak 56, pembekuan ijin 10 dan mengundurkan diri
sebanyak 82. Profesi akuntan publik di tuntut untuk memberika jasa kepada publik,
memenuhi kebutuhan pengguna jasa, memiliki integritas yang tinggi, memiliki
kompetensi dan keahlian melalui pendidikan formal dan non formal, menjaga kepatuhan
atas aturan dan standar serta menjaga independensi.
Perkembangan Akuntan Publik di Indonesia tergolong lebih lambat dibandingkan
dengan Negara-negara ASEAN lainnya. Selain dari faktor jumlah Akuntan Publik
dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan akan jasa dari Akuntan Publik
tersebut jauh lebih sedikit juga dipengaruhi oleh Struktur usia akuntan publik di
Indonesia yang berusia di atas 60 tahun sebesar 39% atau keseluruhan terdapat 67%
yang berusia di atas 50 tahun, sedangkan tidak semua lulusan CPA menjadi akuntan
publik atau hanya sekitar 26% yang menjadi akuntan publik. Selain dari beberapa faktor
tersebut juga dipengaruhi oleh sulitnya ujian CPA dibandingkan dengan era sebelum
tahun 1990an dan kemungkinan juga dipengaruhi juga oleh diberlakukannya UU
Akuntan Publik yang memberikan sanksi pidana dan denda yang nilainya cukup
signifikan, hal inilah yang menjadi faktor penghambat perkebangan jumlah akuntan
publik di Indonesia. Akibat dari kondisi tersebut maka ketika akuntan publik yang
berusia di atas 60 tahun sudah tidak berpraktek lagi, maka dalam kurun waktu 5-10
tahun ke depan akan terjadi penurunan jumlah akuntan publik yang sangat besar.
2
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
3
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
Selain beberapa peluang tersebut di atas secara keseluruhan peluang profesi Akuntan
publik meliputi :
1. Satu-satunya profesi yang diberi kewenangan untuk memberikan jasa audit oleh
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Undang-undang Perseroan Terbatas (PT) mewajibkan perseroan dengan aset di
atas 50 milyard wajib di audit.
3. BPK akan melimpahkan audit keuangan Negara kepada akuntan publik baik
langsung ataupun atas nama BPK
4. Perusahaan Terbuka berdasarkan Undang-undang hanya bisa di atudit oleh
Akuntan Publik
5. Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah serta Perusahaan
Daerah auditnya bisa dilakukan oleh akuntan publik
6. Audit dan Pelaporan di Sektor perpajakan
7. Sektor perbankan sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh
fasilitas kredit dalam jumlah tertentu.
8. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang mewajibkan untuk melampirkan
laporan keuangan auditan
9. Audit dana Kampanye, Pemilu
4
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
5
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
6
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
5. Audit dalam lingkungan global dan dinamis ; Banyak terjadinya merger dan
akuisisi yang berskala Internasional; diberlakukannya IFRS dan ISA
6. Meingkatnya kebutuhan transparansi keuangan perusahaan secara tepat waktu
dan interaktif yang diharapkan dapat disediakan oleh Akuntan Publik.
Guna meminimalisadi tantangan tersebut maka diperlukan peran aktif Akademisi untuk
meningkatkan daya saing profesi akuntan publik Indonesia yaitu dengan :
1. Melakukan Benchmark pendidikan nasional akuntansi dengan standar
internasional yang ditetapkan IFAC Education committee
2. Mendorong akademisi untuk meng ubdate bahan ajar yang merefleksikan
perubahan dunia yang riil dalam lingkungan bisnis agar dapat merefleksikan
perkembangan baru seperti meningkatnya penggunaan IFRS, ISA, keputusan
bisnis berbasis risiko, dan pelaporan nilai wajar.
3. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari perkembangan teknologi dalam
pelaporan keuangan dan audit seperti eXtensible Business Reporting Language
XBRL) dan Electronic Audit. (Dept Keu)
PENUTUP
Kebutuhan profesi akuntan publik di Indonesia ke depan semakin besar, sejak
diberlakukannya sejumlah peraturan yang mewajibkan laporan keuangan yang
transparan dan akuntabel baik di sektor publik maupun swasta, selain itu jumlah profesi
akuntan publik dibandingkan dengan jumlah pengguna jasa sangat tidak sebanding, hal
ini disebabkan kerena perkembangan jumlah profesi akuntan publik di Indonesia masih
sangat lambat dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN lainnya. Data Departemen
Keuangan per 8 Mei 2012 bahwa Jumlah Akuntan Publik Indonesia hanya sejumlah
1086, dari jumlah tersebut yang masih aktif hanya sejumlah 938, cuti 56, terkena
pembekuan ijin 10 sedangkan yang mengundurkan diri sebanyak 82.
Tantangan profesi akuntan publik sebanding dengan peluang yang ada.
Tampaknya profesi akuntan publik sudah tidak menarik lagi, hal ini ditandai dengan
akuntan publik yang beraliih profesi dan tidak menjadi pilihan utama mahasiswa
8
Dharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012
akuntansi untuk berkarir. Disamping itu untuk menjadi Profesi akuntan publik di
Indonesia jauh lebih sulit dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Australia
dan Amerika Serikat, harus berpendidikan formal S1 Akuntansi diikuti dengan
kewajiban mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan masih harus mengikuti ujian
CPA, setelah lulus CPA harus memiliki pengalaman minimal 1000 jam audit dalam 5
tahun terakhir, gaji auditor juga menjadi ancaman berat bagi Kantor Akuntan Publik
karena ketentuan penggajian ditentukan berdasarkan jumlah proyek yang dikerjakan
sehingga tidak menarik bagi lulusan S1 akuntansi untuk berkarir di Kantor Akuntan
Publik, dan beratnya sanksi yang diterapkan oleh Undang-undang Akuntan Publik
mengakibatkan tantangan berat bagi calon-calon profesi akuntan publik.
Referensi :
1. www.ppajp.depkeu.go.id pusat pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan
Publik
3. Unpad.ac.id, national Accounting Week
4. Institut Akuntan Publik Indonesia 16 Oktober 2009