A. Konsep Dasar
1. Defenisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata Manus yang artinya tangan, maka diartikan secara
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya
yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih alternatif
baiknya, maka diperlukan suatu Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang akan
aktifitas manajemen baik kognitif, efektif dan psikomotor berada dalam satu atau
lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu tujuan. Sehingga
2. Fungsi Manajemen
Dalam manajemen, diperlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk
yang jelas mengenai manajemen. Ada empat fungsi manajemen yang harus
a. Planning (Perencanaan)
berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan tujuan dan rencana tindakan yang
rencana yang diperlukan. Perencanaan formal menekankan pada apa yang akan
efektif dan efisien. Di dalam perencanaan ditentukan seberapa luas yang akan
2000).
atau pasien akan menerima pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan serta
pelayanan ini diberikan oleh pekerja keperawatan agar mendapat hasil yang
matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1999). Adapun tujuan perencanaan adalah: (1)
sebagai upaya koordinasi dalam memberikan arahan sehingga semua anggota paham
akan kondisi organisasi dan mengerti kontribusinya dalam mencapai tujuan baik
secara mandiri maupun tim, (2) mengurangi dampak perubahan, (3) memininimalkan
hasil yang sia-sia, yang tidak efektif dan tidak efisien serta menghindari pengulangan
kinerja dan tujuan, deviasi dan tindakan korektif yang diperlukan, (5) menimbulkan
keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan, (6) efektif dalam hal biaya.
b. Organizing (Pengorganisasian)
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas pokok dan wewenang, dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan
untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya
dengan personil, finansial, material, dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi
machine) akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai
dapat diketahui: (1) pembagian tugas untuk perorangan atau kelompok, (2) hubungan
organisatoris antar manusia yang menjadi anggota atau staf sebuah organisasi, (3)
pendelegasian wewenang, dan (4) pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki
organisasi.
c. Actuating (Pengarahan)
penugasan, pesanan dan instruksi yang memungkinkan pekerja mamahami apa yang
diharapkan darinya, dan pedoman serta pandangan pekerja sehingga ia dapat berperan
secara efektif dan efisien untuk mencapai obyektif organisasi. Pengarahan merupakan
terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian kerja yang efektif
untuk tujuan yang nyata. Ada beberapa tujuan dari fungsi pengarahan antara lain
lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja serta membuat
Ada 12 aktivitas teknis atau obyektif yang berhubungan dengan fungsi pengarahan
pada manajemen tingkat pertama atau rendah (Douglas dalam Swanburg, 2000).
Aktivitas-aktivitas ini adalah bagian dari fungsi pengarahan manajer perawat yang
mencakup: (1) merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk klinik kesehatan
pasien atau klien sehubungan dengan tugas-tugas staf perawatan, (3) melaksanakan
koordinasi untuk efisiensi pelayanan yang diberikan oleh bagian penunjang, (4)
mengidentifiaksi tanggung jawab untuk seluruh kegiatan yang dilakukan oleh staf
untuk bantuan dalam hal pengajaran, konsultasi dan evaluasi, (8) mempercayai
menjelaskan prosedur yang harus diikuti dalam keadaan darurat, (11) memberikan
laporan ringkas dan jelas, (12) menggunakan proses kontrol manajemen untuk
d. Controlling (Pengawasan)
terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan fungsi yang
yang digunakan dengan cara paling efektif dalam pencapaian tujuan perusahaan
dengan tepat, maka akan dapat diketahui : (1) apakah suatu kegiatan atau program
telah dilaksanakan sesuai dengan standar atau rencana kerja, (2) adanya
tugasnya, (3) apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi kebutuhan dan
telah digunakan secara benar, (4) staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk
pada tahun 1998 mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang meliputi
evaluasi.
keperawatan. Data kesehatan harus bermanfaat bagi semua anggota tim kesehatan.
1) Pengumpulan data, kriteria : (1) menggunakan format yang baku, (2) sistematis,
(3) diisi sesuai item yang tersedia, (4) aktual, (5) valid
norma dan pola fungsi kehidupan, (2) perumusan masalah ditunjang oleh data
dianalisis dan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien. Kriteria : (1)
kebutuhan pasien, (2) dibuat sesuai dengan wewenang perawat, (3) komponennya
terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/ (PES) atau terdiri dari masalah dan
penyebab (PE), (4) bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien sudah nyata
terjadi, (5) bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien kemungkinan besar
ketiga.
sumber daya dan fasilitas yang ada, (6) menjamin rasa aman dan nyaman bagi
pasien, (7) kalimat instruksi, ringkas, tegas dengan bahasanya yang mudah
dimengerti.
dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal yang mencakup
pasien/keluarga, (4) sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, (5) menggunakan
sumber daya yang ada, (6) menerapkan prinsip aseptik dan antiseptik, (7) menerapkan
prinsip aman, nyaman, ekonomis, privacy dan mengutamakan keselamatan pasien, (8)
segera bila ada masalah yang mengancam keselamatan pasien, (10) mencatat semua
tindakan yang telah dilaksanakan, (11) merapikan pasien dan alat setiap selesai
evaluasi, (2) evaluasi hasil menggunakan indikator yang ada pada rumusan tujuan, (3)
pasien,keluarga dan tim kesehatan, (5) evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
selama pasien dirawat nginap dan rawat jalan, (2) dapat digunakan sebagai bahan
dilaksanakan, (4) menulisannya harus jelas dan ringkas serta menggunakan istilah
yang baku, (5) sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan, (6) setiap pencatatan
waktunya, (7) menggunakan formulir yang baku, (8) disimpan sesuai dengan
keperawatan primer dan sistem manajemen kasus (Kozier Erb, 1990 dikutip dari
Priharjo R, 1995).
Disebut juga sebagai perawatan total (total care) yang merupakan metode paling
awal. Pada metode ini seorang perawat bertanggung jawab umtuk memberikan
perawatan pada sejumlah pasien dalam waktu 8-12 jam setiap shift. Pasien akan
dirawat oleh perawat yang berbeda pada setiap pergantian shift, metode ini banyak
dipakai pada keadaan kurang tenaga perawat. Jalan keluarnya adalah dengan
2. Metode fungsional
Sistem tugas mengacu pada ilmu manajemen dalam bidang administrasi bisnis
yang berfokus pada tugas yang harus diselesaikan. Perawat dengan pendidikan
kurang akan melakukan tindakan yang lebih ringan dibandingkan dengan perawatan
prosedur, kebijakan dan alur komunikasi yang jelas. Metode ini cukup ekonomis dan
Kepala Ruangan
Pasien/
Skema 1: Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional
Metode ini dirancang oleh Elanor Lambertson pada tahun 1950-an yang digunakan
untuk mengatasi fragmentasi dari metode orientasi pada tugas dan memenuhi
teknologi, kesehatan dan peralatan. Tim keperawatan terdiri dari perawat profesional
(registered nursing), perawat praktis yang mendapat izin serta pembantu perawat.
pasien selama 8-12 jam. Metode ini lebih menekankan segi manusiawi pasien dan
Hal pokok yang harus diketahui adalah konfrensi tim yang dipimpin ketua tim,
keperawatan tim adalah untuk memberikan perawatan yang berpusat pada klien.
adalah media untuk memenuhi upaya kooperatif antara pemimpin dan anggota tim.
4. Keperawatan Primer
Metode ini merupakan sistem dimana perawat bertanggung jawab selama 24 jam
sehari, 7 hari/ minggu. Ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara
klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Keperawatan primer melibatkan
terdepan bagi perawatan pasien dengan akuntabilitas dan tanggung jawab yang
menyertainya.
Perawat
PP pagi PP PP
pasien selama dirawat. Para manejer dapat terkait dengan muatan kasus dalam
2) Dengan pasien secara geografis berada dalam satu unit atau unit-unit
Kepala Ruangan
(Hoffart dan Woods, 1996). Lima Komponen dalam Model Praktek Keperawatan
Profesional menurut Hoffart dan Woods (1996): (a) nilai-nilai profesional yang
Ruang Kenanga 1 Bedah anak RSUD Dr.Pirngadi Medan mempunyai visi dan
misi yang dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
Visi: menjadi rumah sakit rujukan dan unggulan di Sumatera Utara tahun 2015.Dan
misi RSUD dr. Pirngadi Medan adalah Memberikan pelayanan kesehatan yang
lain, dan mengembangkan manajemen rumah sakit yang professional. Serta motto
RSUD dr. Pirngadi Medan adalah aegroti salus lex suprema yang artinya
RSUD dr. Pirngadi Medan dilakukan dengan analisa situasi rungan melalui metode:
1. Wawasan yang dilakukan dengan kepala ruangan, ketua tim dan beberapa
perawat pelaksana.
2. Observasi dilakukan penulis pada sift pagi, sore, dan malam, meliputi
penyediaan sarana dan prasarana, system kerja dan komunikasi perawat dalam
rawat.
1. Man
tenaga honorer yang berlangsung melalui pihak rumah sakit. Pegawai yang
diterima kan diorientasikan selama 1 bulan dimana setiap minggu akan berotasi
pada ruangan yang berbeda dan kinerjanya dinilai langsung oleh kepala ruangan,
langsung ioleh pihak rumah sakit melalui direktur rumah sakit dan kemudian
bulan.
keperawatan dan Ns, wakil kepala ruangan D4, 2 orang ketua tim dengan
pendidikan D3 keperawatan dan 2 orang SPK, 1 orang bagian tata usaha dengan
latar belakang pendidikan SMU, 1 orang bagian gizi dengan latar belakang
berikut:
Kepala Ruangan
Efri Suriati, S.Kep, Ns
KaTim I KaTim II
Hotmaria, AmK Malahayati, AmK
Anggota: Anggota:
1. Berliana, AmK 1. Kumiah
2. Trisnawati, AmK 2. Cermin
3. Astuti, AmK 3. Nurul, AmK
4. Herawati, AmK 4. Novi, AmK
5. Afrida, S.Kep 5. Resdi, AmK
6. Hayatun, AmK
untuk memudahkan pembagian tugas kepada perawat sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Adapun uraian tugas yang dimilki struktur organisasi
a) Kepala Ruangan
Uraian Tugas :
penelitian.
8. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan evaluasi tentang mutu
MPKP
asuhan keperawatan.
b. Ketua Tim
Uraian Tugas :
pengobatan.
dokter.
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service,
mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang ditunjukkan
12. Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga keperawatan
c. Perawat Pelaksana
Uraian tugas :
2. Mengadakan serah terima dengan group/tim lain (group petugas ganti) mengenai
dokter
kesehatan
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service dan
peserta didik
11. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas, peserta didik
lingkungannya.
Ruang Kenanga 1 hanya memiliki uraian tugas kepada ruangan, ketua tim, dan
perawat pelaksana. Sedangkan untuk uraian tugs wakil kepala ruangan, administrasi,
ahli gizi dan pembantu rumah tangga (PRT) tidak ada tertulis, hanya berupa lisan saja
walaupun uraian tugas dari masing-masing sudajh kelas. Bila wakil kepala ruangan,
adminintrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga (PRT) melakukan kesalahan,
parsial dan minimal care. Menurut Douglas, tingkat ketergantungan pasien dibagi
jam, perawatan total membutuhkan waktu perawatan 3-4 jam/24 jm dan perawatan
untuk pasien yang total care membtuhkan waktu 5-6 jam/24 jam.
Anak berdasarkan dinas pada tanggal 11-16 Juni 2012 sebagai berikut :
a. Pagi : 8 orang
b. Sore : 2 orang
c. Malam : 2 orang
Adapun kriteria pembagian sift kerja suai dengan kinerja dan porsi
setiap pegawai diaman setiap sift memiliki coordinator. Dari hasil wawancara
Kenanga 1 terdapat 2 ruangan yaitu ruangan bedah dewasa dan rungan bedah
anak. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 11-16 Juni 2012 terdapat 8 orang
pasien anak, diamana pasien yamg minimal care 3 orang (37,5 %), pasien
parsial care 1 orang (12,5%), dan pasien yang total care 4 orang (50%).
Berdasarkan data tersebut maka jumlah tenga perawat yang diperlukan adalah
sebagai berikut :
a. Rumus douglas
Pagi :2 orang
Siang : 2 orang
Malam:1 orang
5 orang
5+1+1katim= 7 orang
perawat yang dibutuhkan adalah 7 orang, sehingga jika dibandingkan dengan perawat
yang di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak kurang 1 orang. Dari hasil wawancara yang
orang,karena beban kerja perawat tinggi jadi pada setiap sift perawat mengolah dua
1. Head Injury
2. Hipospadia
3. Atresiani
4. Hishprung
5. Fraktur
6. Hidrosefalus
7. Tumor Abdomen
8. Osteomiolitis
9. Pneumotorax
1) Lingkungan kerja
kamar dengan kapasitas tempat tidur 9 buah dengan lama hari rawat pasien 10
tinggi (D3, S1, dan S2) dan mengenai pengaturan jadwal dinas disesuaikan oleh
yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun
di luar rumah sakit Dr. Pirngadi Medan. Perawat pelaksana ruangan Kenanga 1
dengan menggunakan DP3 setiap sekali dalam setahun, selain itu kepala ruangan
kesalahan atau kelalaian dalam bekerja dan apabila staf yang kinerjanya bagus
pasien yang di rawat di ruang Kenanga 1 bedah anak RSUPM dengan kriteria
sampel yaitu pasien yang minimal telah 3 hari mendapat perawatan di ruang
cukup puas dengan variabel perawat memanggil nama pasien dengan benar,
lingkungan kamar pasien agar tetap bersih dan tenang. Sedangkan ketidakpuasan
pasien. Pemberian penkes juga telah dilakukan secara lisan namun belum
terstruktur dan tidak menggunakan media oleh karena waktu yang dimiliki
perawat terbatas, untuk itu perlu diberikan penkes mengenai penyakit yang
diderita oleh pasien secara terstruktur. Selain itu juga memiliki slogan-slogan
atau poster di dalam ruangan seperti: jagalah kebersihan, dilarang merokok yang
dapat dijadikan sebagai salah satu sarana informasi kesehatan bagi pasien dan
bedah anak, jam bertemu telah ditetapkan yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB dan
pada pukul 17.00-21.00 WIB, namn masih ada ditemukan adanya pelanggaran
jam bertamu. Hal dikarenakan kurangnya kesadaran dari keluarga pasien dalam
mematuhi jam berkunjung. Bed nama pengunjung tidak ada, tetapi hanya bed
nama penjaga pasien untuk malam hari yang didapat dari rumah sakit, sedangkan
untuk pengunjung hanya diperbolehkan berkunjung pada saat jam bertamu saja.
telah menerapkan tindakan berupa mengecek setiap hari infus pasien, pemisahan
sampah medis dan non medis, serta benda tajam. Alat/instrumen yang digunakan
untuk setiap tindakan keperawatan terlebih dahulu disterilkan dan jumlah alat
anak adalah metode tim. Prosedur timbang terima (overan) dilakukan pada setiap
pergantian shift. Tetapi pada saat bekerja metode tim belum dilaksanakan secara
optimal karena tenaga perawat pelaksana harus membagi kerja pada ruang
pembagian tugas diagnostik dan tugas dari luar kondisi tersebut sehingga
fungsional.
struktur organisasi bentuk lini dan ada bagan struktur organisasi Kenanga 1 yang
kepala ruangan, kepada ketua tim dan selanjutnya ketua tim mendelegasikan
kebijakan yang telah disepakati bersama yaitu teguran lisan dan sanksi berupa
denda bagi staf yang terlambat dan membuat surat pernyataan. Selain itu adanya
supervisi yang dilakukan oleh kapokja setiap hari keruangan dalam hal
3. MATERIAL
dengan perbaikan bila terjadi kerusakan, sedangkan untuk bantal, tilam dan
lainnya disimpan di gudang. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan,
buku visite, buku ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku
operan alat dan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan telah dikelola dengan
baik.
1. Pengelolaan Obat
ruangan. Dan pelaksanaannya yaitu untuk obat oral sekali dalam 3 hari
sedangkan untuk cairan infus dan obat injeksi dilakukan setiap hari. Pembagian
obat berdasarkan kebutukan pasien setiap hari dan dilakukan pengecekan ulang
keperawat ruangan dan perawat ruangan membagian obat kepada pasien setiap
hari.
Obat-obat Emergency
2. Pengelolaan Logistik
menjadi penanggung jawab khusus alat-alat, obat, askep dan status, tugas luar,
baik yaitu di simpan dilemari alat tenun. Perawatan dan pensterilan untuk
alat/instrumen seperti pinset, gunting, klem, dal lain-lain dilakukan setiap kali
Untuk bahan yang habis seperti alkohol, betadine, plester dan obat-
rumah sakit, ruangan hanya akan mengantarkan alat tenun yang kotor dengan
membuat bon.
3. Pengelolaan Alat
1. Penggunaan alat tenun seperti laken, selimut, sarung bantal, dan bantal
klien.
bon.
dan operan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan dan pasien telah
4. Money
langsung oleh rumah sakit baik untuk pelayanan maupun untuk penggajian
sesuai golongan, jasa pelayanan medis, jasa pelayanan umum dan uang
makan perbulan.
MAN
MATERIAL
a. Perawat pelaksana baru 1 orang yang S1, selain itu terdapat 10 orang perawat
d. Pelaksanaan terhadap askep dan status pasien belum berjalan optimal dan
f. Ruangan belum mamiliki asuhan keperawatan dalam bentuk chek list untuk
ruangan.
2 Methode
a. Perumusan dan Merekomendasikan 23 Juni 2012 Novriani
pelaksanaan visi, kepada kepala Harahap,
misi, motto, dan ruangan untuk S.Kep
uraian tugas karu, merumuskan visi,
katim, dan PP misi dan motto
belum terlaksana ruangan serta
secara optimal. memnosialisasikan
kembaliuraian tugas
katim dan PP secara
lisan dan tulisan.
3 Material
a. Pemanfaatan Pembuatan papan 25 Juni 2012 Elyani
papan identitas identitas pasien dan Sembiring,
pasien maksimal struktur organisasi S.Kep
karena beban ruang Kenanga 1
kerja yang tinggi atas kreasi tim
dan media yang PBLK yang telah
tidak mendukung disetujui olek kepala
dan pembuatan ruangan.
ulang struktur
organisasi ruang
kenanga 1.
b. Pemakaian barang Mensosialisasikan 25Juni 2012 Novriani
habis pakai yang kembali untuk Harahap,
digunakan secara mensterilkan terlebih S.Kep
berulang seperti dahulu barang habis
pinset anatomis, pakai sebelum
pinset chirugis, digunakan.
kom kecil, bak
instrumen, dan
kasa steril.
c. Penomoran bada Membuat 26 Juni 2012 Elyani
setiap tempat tidur penomoran pada Sembiring,
pada ruangan setiap tempat tidur S.Kep
bedah anak belum yang telah didetujui
maksimal. oleh kepala ruangan.
N Tindak
Masalah Data Awal Implementasi Evaluasi Lanjut
o
1. Kurangnya Dari hasil Mendiskusikan Perawat Kepala
tenaga terawat observasi, dengan kepala ruangan ruangan akan
karena beben ruang ruangan untuk seudah mengajukan
kerja ynag Kenanga 1 mengajukan mengajukan penambahan
tinggi. masih penambahan penambahan tenaga
membutuhk tenaga perawat. tenaga kerja perawat
an tenaga dan sudah diruang
perawat mendapatka Kenanga 1
karena n jika ada
beban kerja penambahan perekrutan
yang tinggi. tenaga kerja tenaga
sebanyak 1 perawat.
orang
perawat.
2. Perawat Hanya Mengadakan Kepala
diruangan beberapa Pelatihan Kepala ruangan agar
Kenanga 1 orang yang Komunikasi ruangan dan mencari
belum mengikuti Terapeutik Pada perawat informasi ke
semuanya seminar Anak dan merasa bagian
mendapatkan keperawatan Perawatan Luka senaang keperawatan
pelatihan , pelatihan kepada kepala telah tentang
khusus kanker, ruangan dan dilakukaan seminar atau
dibidang anak khusus seleruh perawat pelatihan. pelatihan
dan seminar untuk anak di Ruang khusus anak.
keperawatan belum ada. Kenanga 1.
anak sehingga
perlu
direkomendasi
3 ka. Visi, misi Kepala
dan motto Merekomendasik ruangan agar
diruangan an kepada kepala Program memantau
Perumusan masih ruangan untuk kepala pengaplikasi
memberikan perasaan nyaman, terlindungi pada diri setiap pasien yang sedang
sebagai pemberi layanan dan diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri
pasien.
selalu ramah, periang, selalu senyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memilki
minat terhadap orang lain, menerima tanpa membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain
dan memiliki wawasan luas. b) perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan
pelayanan keperawtan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia
pasien, dan kelurga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien
dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien. d)
kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang
baik dengan pasien dan kelurga pasien. e) tanggung jawab, meliputi sikap perawat
yang harus jujur, tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian,
sportif dalam tugas konsisten serta tepat dalam bertindak. Ketika seseorang perawat