Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Camat. Sebagai UPTD Puskesmas secara teknis dan fungsional merupakan Unit
Pelaksana Pelayanan Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan dibina oleh Dinkes
Kabupaten. Untuk pelayanan medik, Puskesmas merupakan unit pelaksana medik
dasar tingkat pertama, secara teknik medis dapat mengadakan koordinasi dan bekerja
sama dengan RSUD Kabupaten.
Sejalan dengan pergeseran paradigma Puskesmas Jogorogo, Kabupaten
Ngawi sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola
secara entepreneur bukan secara birokratik lagi.
Untuk itu Puskesmas perlu melakukan perubahan mendasar sehingga lebih
mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga yang berorientasi terhadap
kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Oleh karena itu Puskesmas Jogorogo,
Kabupaten Ngawi dituntut untuk dapat menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat
yang senantiasa memperhatikan mutu sumber daya manusianya (brainware), sarana-
prasarana (hardware), prosedur kerja (software), net-working dan sistem informasi
(infoware) dan perangkat hatinya (heartware). Pedoman Tata Kelola ini diperlukan
sebagai acuan bagi organ-organ Puskesmas dalam berinteraksi dan menjalankan peran
sebagai penyedia jasa layanan publik yang diharapkan dapat meningkatkan nilai (value)
serta citra Puskesmas dalam jangka panjang.
2
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
3
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB II
4
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
5
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
6
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
c. Jejaring Puskesmas :
Jejaring Puskesmas ini dibentuk untuk lebih memperluas dan
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Yang
7
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
8
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
9
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
10
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
2.1.2.
Perubahan Struktur Organisasi Puskesmas Setelah Menjadi BLUD
2.1.2.1.
Perspektif Perubahan.
Dalam rangka implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD), maka organisasi Puskesmas di wilayah
Kabupaten Ngawi perlu disesuaikan berdasarkan :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
2. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
3. Peraturan Bupati Ngawi nomor 14 tahun 2015 tentang pedoman teknis
penyelenggaraan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
Daerah ( PPK-BLUD ) Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Kabupaten
Ngawi.
Dalam Operasionalnya Struktur Organisasi Puskesmas setelah
menjadi PPK-BLUD sesuai nomenklatur yang berlaku pada pemerintah daerah,
maka tidak ada perubahan yang mendasar dalam struktur tugas dan fungsi dari
Kelembagaan Puskesmas, Hanya pengelompokan fungsi pada Petugas
pelaksana lebih ditata sesuai fungsi yang logis serta tim Kendali Mutu pada
11
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
2.1.2.2.
Struktur Organisasi.
Struktur Organisasi Puskesmas BLUD dapat digambarkan sebagaimana dalam
bagan di bawah ini :
12
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
13
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
2.1.2.3.
Tugas Pokok dan Wewenang dalam Organisasi BLUD
Uraian tugas dari struktur baru yang akan dilaksanakan pada saat implementasi
PPK-BLUD adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan pasal 37 ayat 2 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, Kepala Puskesmas Jogorogo
bertindak sebagai Pemimpin BLUD dan berfungsi sebagai penanggung
jawab umum operasional dan keuangan Puskesmas.
Di samping melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan dalam uraian
tugas sebelum Puskesmas menerapkan PPK-BLUD, Mendasar pada
Peraturan Bupati Kabupaten Ngawi Nomor 14 Tahun 2015 maka Kepala
Puskesmas setelah menerapkan PPK BLUD memiliki kewajiban sebagai
berikut :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas;
b. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD;
c. Menyusun Renstra Bisnis;
d. Menyiapkan Standart Pelayanan Minimal ( SPM );
e. Menyiapkan RBA;
14
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
15
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
16
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
17
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
18
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
19
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
20
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
21
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
22
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
23
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
24
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
25
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
disusun, tenaga yang ada masih banyak yang memiliki tugas rangkap.
Ketersediaan seluruh tenaga di Puskesmas Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun
2016, sebagai berikut :
Dokter
NO URAIAN PNS PTT Latker Tamu JUMLAH
1 Kepala UPTD 1 - - - 1
2 Dokter/ Drg Spesialis - - - - 1
3 Dokter Umum - - 1 2
4 Dokter Gigi - - - 1 1
5 Perawat 11 - 11 22
6 Perawat Gigi 1 - 0 1
7 Bidan 13 1 7 21
8 Apoteker 1 0 1
9 Asisten Apoteker 1 0 1
10 Nutrisionis 1 0 1
11 Epidemologi 1 0 1
12 Sanitarian 3 0 3
13 Analis Kesehatan 1 0 1
14 Rekam Medik 0 0 0
15 Administratif 3 2 5
16 Lainnya 3 2 5
JUMLAH 40 1 23 1 65
Jumlah SDM PNS berdasarkan jenjang kepangkatan termasuk fugsional tahun 2016
sebagai berikut :
26
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
1 Pembina Utama TK I IV A 1
2 Penata Tk I III D 3
3 Penata III C 9
4 Penata Muda Tk I III B 5
5 Penata Muda III A 6
6 Pengatur Tk I II D 1
7 Pengatur II C 11
8 Pengatur Muda Tk I II B 3
9 Pengatur Muda II A 1
Jumlah 40
Dari daftar diatas yang memiliki jabatan Struktural sebanyak 1 orang, fungsional
sebanyak 33 orang, dan Jabatan Fungsional Umum sebanyak 6 orang
Jumlah SDM berdasarkan tugas dan fungsi tahun 2016 sebagai berikut :
NON JUMLAH
NO JENIS TUGAS JENIS TENAGA PNS PNS KETERANGAN
27
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
NON JUMLAH
NO JENIS TUGAS JENIS TENAGA PNS PNS KETERANGAN
28
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
2.4.3. Proyeksi Pemenuhan Kebutuhan PNS Tenaga Medis dan Non Medis
Kebutuhan tenaga PNS baik medis maupun non medis yang diharapkan dapat
menunjang pelayanan puskesmas tampak pada tabel keadaan/kebutuhan tenaga tahun
2017, sebagai berikut:
No Jenis SDMK Jumlah SDMK Standar SDMK Kesenjangan SDMK
saat ini
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) - (4)
1 Dokter atau dokter layanan primer 0 2 -2
2 Dokter gigi 0 1 -1
3 Perawat 8 8 0
4 Bidan 4 7 -3
5 Tenaga Kesmas 1 1 0
a. Epidemiolog Kesehatan 1 0 0
b. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku 0 0 0
c. Pembimbing Kesehatan Kerja 0 0 0
d. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 0 0 0
e. Biostatistik dan Kependudukan 0 0 0
f. Reproduksi dan Keluarga 0 0 0
g. Tenaga Kesmas lainnya 0 0 0
6 Tenaga kesehatan Lingkungan 3 1 2
a. Sanitasi Lingkungan 3 0 0
b. Entomolog Kesehatan 0 0 0
c. Mikrobiolog Kesehatan 0 0 0
7 Ahli teknologi Laboratorium medic 1 1 0
8 Tenaga gizi 1 2 -1
a. nutrisionis 1 0 0
b. dietisien 0 0 0
9 Tenaga kefarmasian 2 1 1
a. Apoteker 1 0 0
b. Tenaga Teknis Kefarmasian 1 0 0
10 Tenaga Adminintrasi 6 2 4
11 Pekarya 0 1 -1
12 Dokter Spesialis 0 0 0
13 Fisioterapis 0 0 0
14 Psikologi Klinis 0 0 0
15 Okupasi Terapis 0 0 0
16 Terapis Wicara 0 0 0
17 Akupuntur 0 0 0
29
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Grand Total 38 42 -4
Grand Total Non Standar 2 0 0
30
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
31
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
hak dan kewajiban setiap pihak secara jelas termasuk pemutusan hubungan kerja.
f. Ketentuan pengaturan pegawai BLUD Puskesmas dari unsur Non PNS seperti
dalam Peraturan Bupati, meliputi :
1) Pengadaan pegawai;
Pengadaan Pegawai Non PNS dilaksanakan melalui proses: a. perencanaan
kebutuhan; b. pengumuman pengadaan pegawai Non PNS; c. pendaftaran; d.
seleksi; dan e. pengumuman hasil seleksi.
2) Masa percobaan, penugasan dan pembinaan;
a) Bagi pelamar yang telah dinyatakan lolos seleksi, dinyatakan sebagai
pegawai percobaan Puskesmas untuk jangka waktu selama 3 (tiga)
bulan.
b) Calon Pegawai Non PNS yang lolos seleksi ditugaskan oleh Kepala
Puskesmas untuk melaksanakan tugas tertentu.
c) Selama masa percobaan calon Pegawai Non PNS akan dievaluasi
kinerjanya oleh atasan langsung.
3) Pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan pembebasan tugas
sementara;
Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Non PNS
dilaksanakan dengan keputusan Kepala Puskesmas yang bersangkutan.
a) Calon Pegawai Non PNS yang selama masa percobaan dinilai
berperilaku dan bekerja dengan baik, dapat diangkat sebagai Pegawai
Non PNS Puskesmas dengan status sebagai Tenaga Kontrak dan
menandatangani Perjanjian Kerja dengan Kepala Puskesmas selaku
Pemimpin BLUD berdasarkan prinsip effisiensi dan produktifitas.
b) Perjanjian Kerja dilaksanakan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun setelah
masa percobaan selesai, dan dapat diperpanjang kembali dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan penilaian kinerja.
c) Pegawai Non PNS dengan status tenaga Kontrak dapat diangkat menjadi
Calon Pegawai Tetap BLUD dengan keputusan Pemimpin BLUD.
d) Calon Pegawai Tetap BLUD dapat diangkat menjadi Pegawai Tetap Non
PNS BLUD dengan Keputusan Pemimpin BLUD.
e) Pegawai Tetap Non PNS BLUD dapat menduduki jabatan fungsional di
Struktur Organisasi Puskesmas BLUD, atas usulan Pemimpin BLUD.
f) Pegawai Non PNS dapat dipindahkan atau dimutasi oleh Kepala
Puskesmas, dengan pertimbangan pemerataan jumlah tenaga
Puskesmas agar dicapai pelayanan kesehatan yang maksimal.
4) Batas usia pensiun ;
32
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Batas usia pensiun bagi Pegawai Non PNS profesi tenaga medis adalah 60
(enam puluh) tahun, sedangkan bagi tenaga lainnya adalah 58 (lima puluh
delapan) tahun.
5) Tugas, hak dan kewajiban;
Pegawai Non PNS wajib untuk melaksanakan tugas:
a. Pelayanan;
b. Penunjang pelayanan;
c. Administrasi; dan/atau
d. Tugas lain yang di berikan oleh Kepala Puskesmas.
Pegawai Non PNS berhak:
b. menerima remunerasi dari Puskesmas sebagai imbalan jasa sesuai
dengan kemampuan keuangan Puskesmas;
c. memperoleh Kesempatan untuk maju dan mengembangkan diri sesuai
dengan potensi dan prestasinya serta kebutuhan Puskesmas;
d. Memperoleh Cuti.
Setiap Pegawai Non PNS wajib :
a. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara
dan Pemerintah serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan
penuh pengabdian dan rasa tanggung jawab;
d. Menyimpan rahasia negara dan rahasia jabatan;
e. Melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam perjanjian kerja;
f. Bersedia ditugaskan pada seluruh unit pelayanan Puskesmas;
g. Memelihara dan atau menjaga kerahasiaan,nama baik dan citra positif
Puskesmas; dan
h. Memenuhi dan menjalankan peraturan dan atau tata tertib Puskesmas.
6) Waktu kerja, istirahat dan cuti;
a) Pegawai Non PNS wajib untuk bekerja sesuai dengan ketentuan jam
kerja PNS.
b) Waktu istirahat Pegawai Non PNS menyesuaikan ketentuan peraturan
yang berlaku bagi PNS.
c) Pegawai Non PNS berhak untuk mengajukan cuti dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Cuti hamil dan melahirkan, selama 3 bulan;
- Cuti sakit; atau
33
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
- Cuti ibadah,
d) Bagi pegawai Non PNS yang akan mengajukan cuti seagaimana
dimaksud pada ayat (3) harus mengajukan ijin secara tertulis kepada
Kepala Puskesmas, dengan contoh format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
7) Larangan dan hukuman disiplin pegawai non PNS;
Pegawai Non PNS dilarang :
a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
c. Tanpa seizin Kepala Puskesmas, menjadi pegawai atau bekerja untuk
Orang lain / Institusi lain / negara lain dan atau lembaga atau organisasi
internasional;
d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang, baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau Pihak lain, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
g. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada orang lain,
baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan alasan apapun
untuk diangkat dalam jabatan;
h. Menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun dari orang lain
yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
i. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan satu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit terselenggaranya pelayanan kesehatan
sehingga merugikan masyarakat;
j. Menghalangi terselenggaranya tugas kedinasan;
k. Duduk sebagai anggota atau pengurus partai politik;
l. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara :
Ikut serta sebagai pelaksana/ peserta kampanye;
34
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
35
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
36
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
37
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
38
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
diperlukan.
2. Remunerasi, merupakan imbalan jasa atas pekerjaan yang manfaatnya diterima
pegawai berupa komponen komponen untuk penghargaan atas pekerjaan,
kinerja, maupun penghargaan atas masa kerja di samping untuk perlindungan
keamanan pegawai dalam bekerja.
3. Mendasar pada Perbup Kabupaten Ngawi Nomor 14 tahun 2015 dalam
penyusunan sistem remunerasi wajib memperhatikan :
a. Kelayakan penerimaan bagi Pegawai, yaitu didasarkan tingkat kewajaran
kehidupan fisik dan social Pegawai di lingkungan tempat Pegawai ditugaskan
dengan tetap menyesuaikan kondisi dan kemampuan keuangan BLUD
Puskesmas yang bersangkutan;
b. Penghargaan atas pekerjaan yang didasarkan pada tingkat kompleksitas
pekerjaan dan beban kerja atau equal pay for jobs of equal value dan
penghargaan atas kinerja yang didasarkan pada hasil pencapaian total target
kinerja (total performance target); dan
c. Keterbukaan yang bercirikan adanya mekanisme transparansi atas penghasilan
Puskesmas termasuk besarnya jasa pelayanan yang dihasilkan oleh masing
masing unit / bagian, dan terbuka untuk diketahui oleh pegawai ( pay fairness).
2.4.8. Pembinaan dan Pengawasan Pegawai
1. Setiap kebijakan Puskesmas yang terkait dengan pegawai harus disusun
secara transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan didasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kepegawaian.
2. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil dan
transparan, dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar perhitungan
remunerasi.
3. Puskesmas memberi kesempatan yang sama kepada semua pegawai dalam
menempuh jenjang karir tanpa membedakan senioritas, gender, suku, agama,
ras, dan antar golongan.
4. Puskesmas dapat memberikan penghargaan yang pantas kepada pegawai
yang berprestasi, dan sebaliknya puskesmas dapat memberikan sanksi
sesuai dengan tingkat kesalahan termasuk tindakan tegas berupa pemecatan
atau pemutusan hubungan kerja.
5. Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
6. Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, Puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
39
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
40
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB III
AKUNTABILITAS
41
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
42
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Misi adalah rumusan umum tentang upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi dengan mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta
memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang
dimiliki.
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap
komponen penyelanggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya.
Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka UPTD Puskesmas Jogorogo
merumuskan Misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan.
4. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau.
5. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan dan
akuntabel.
43
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
hidup sehat.
44
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Masyarakat (UKBM)
19 Pelacakan Kasus DO
22 Pertemuan review KB
b. Pelayanan Gizi :
45
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
4 Pembinaan TOGA
9 MMD/Intervensi PHBS
1
Anjangsana Desa Siaga Aktif
0
11 Survey Kadarzi
1
Monitoring garam beryodium
2
1
Lomba Posyandu
3
3. Penjelasan Tujuan dari Misi Ke-3
46
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
2 Sweeping/penyulaman
9 Banner
4 Pendampingan fogging
47
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
4 Pertemuan PHBS
5 Pertemuan Poskestren
Kegiatan :
48
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
1) Poli Umum
2) Poli Gigi
3) Poli KIA
Kegiatan :
1) Administrasi Penggajian.
Kegiatan :
49
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
1) Manajemen program
50
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
51
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Anggaran (RBA) dan menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya.
C. Pertanggungjawaban Program
Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari Pelaporan pertanggungjawaban hasil
program yang meliputi :
- Capaian realisasi keuangan
- Capaian indikator hasil kegiatan/keluaran SPM.
Periodisasi Laporan pertanggungjawaban program tergantung dari jenis
programnya, yaitu : Harian, Mingguan, Bulanan,Tri Bulanan, Semesteran, Tahunan.
Setiap program yang telah disusun, wajib dipertanggungjawabkan oleh koordinator
program kepada pimpinan BLUD, selanjutnya Pimpinan BLUD membuat laporan
pertanggungjawaban kepadaBupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
52
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
53
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
a. Sebelum awal tahun, maka anggaran setiap unit kerja telah mendapatkan
kepastian tentang besarnya anggaran yang harus dikelola beserta kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan, yang tertuang dalam Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) definitif dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BLUD.
b. Bila terjadi pergeseran jadwal penyerapan anggaran boleh tetep dilakukan
sepanjang tidak melebihi Pagu anggaran
c. Bila dalam tahun berjalan terjadi revisi atas jenis kegiatan dan anggaran, maka
dilakukan usulan revisi RBA dan DPA. Melalui PAPBD
d. Dalam melaksanakan kegiatan, setiap unit kerja di lingkungan Puskesmas
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang bersifat terbuka.
e. Dalam Pelaksanaan kegiatan Pimpinan BLUD perlu menggalang dukungan /
kerjasama lintas sektor terkait di tingkat Kecamatan.
f. Di setiap akhir tahun anggaran para pelaksana kegiatan
mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan berupa laporan kepada
pejabat yang berwenang.
3. Pertanggungjawaban Kegiatan
Indikator keberhasilan kegiatan dapat dilihat dari Laporan pertanggungjawaban
yang meliputi :
- Capaian realisasi keuangan dan
- Capaian indikator hasil kegiatan/keluaran SPM.
Periodisasi Laporan pertanggungjawaban program tergantung dari jenis
programnya. Yakni : Harian, Mingguan, Bulanan, Tri Bulanan, Semesteran, Tahunan
.
Setiap program yang telah disusun, wajib dipertanggungjawabkan oleh koordinator
programkepada pimpinan BLUD, selanjutnya Pimpinan BLUD membuat laporan
pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas Kesehatan.
54
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
a. Proses Penganggaran
1)
Atas dasar Rencana Strategis Bisnis dan mengacu pada Kebijakan Umum
APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafond Anggaran (PPA), Puskesmas
menyusun penganggaran keuangan dan kegiatan tahunan dalam bentuk
Rencana Bisnis Anggaran (RBA). Penyusunan RBA berdasarkan prinsip
anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis
layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan yang
meliputi:
- Seluruh pendapatan yang akan diperoleh dari jasa layanan yang
diberikan kepada masyarakat.
- Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh dari
masyarakat atau badan lain.
- Hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya.
- Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBD
- Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN
- Sumber-sumber pendapatan BLUD lainnya.
2)
RBA merupakan penjabaran lebih lanjut dari program dan kegiatan
BLUD dengan berpedoman pada pengelolaan keuangan BLUD.
3)
RBA, disertai dengan usulan program, kegiatan, standar pelayanan minimal
dan biaya dari keluaran yang akan dihasilkan.
4)
RBA disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD.
5)
RBA, dipersamakan sebagai RKA-Unit SKPD dan dikonsolidasikan dengan
RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten kemudian disampaikan kepada
PPKD, selanjutnya oleh PPKD disampaikan kepada TAPD untuk dilakukan
penelaahan.
6)
RBA yang telah dilakukan penelaahan oleh TAPD, disampaikan kepada
PPKD untuk dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD.
7)
Setelah Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dltetapkan menjadi
55
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
56
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
57
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Catatan atas laporan keuangan berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai laporan mengenai
kinerja.
58
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
59
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
E. AKUNTABILITAS KINERJA
Melalui Undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan pemerintahan harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Dalam kerangka pembangunan Good Governance, kebijakan umum pemerintah
adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented
goverment). Untuk itu sistem akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah yang telah
dibangun dalam rangka mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented
government perlu terus dikembangkan, serta informasi kinerjanya diintegrasikan
kedalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai amanat Undang Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai Peraturan Perundangan di
bawahnya.
Dengan demikian anggaran Negara baik Pusat maupun Daerah menjadi
Anggaran Berbasis Kinerja, yaitu anggaran yang dihitung dan disusun berdasarkan
kebutuhan untuk menghasilkan output dan outcome yang diinginkan masyarakat.
Dengan anggaran berbasis kinerja ini akan dapat dilakukanpenelusuran alokasi
anggaran kinerja yang direncanakan dan pada setiap akhir tahun anggaran juga bisa
dilakukan evaluasi untuk mengetahui cost efficiency dan cost effektiveness anggaran
instansi yang bersangkutan sekaligus pencegahan dan deteksi kebocoran anggaran.
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terstruktur, dan legitimate sehingga
penyelenggaraan pemerintahan daan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasilguna, bersih, dan bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme. Dalam
rangka mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita cita bangsa
dan Negara. Guna memenuhi aspek akuntabilitas pelaksanaan penyelenggaraan
60
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB IV
TRANSPARANSI
b. Prosedur pelayanan.
61
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
g. Lokasi pelayanan.
h. Janji pelayanan.
i. Produk layanan
l. Informasi pelayanan.
IV.1. Kejelasan tugas dan kewenangan dalam membangun transparansi internal dengan
menciptakan Sistem Audit Internal
A. Pengawasan Internal.
62
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
E. Pejabat Pengelola menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima tahunan dan
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan
- Denah Ruangan
- Alur Pelayanan
- Jadwal pelayanan
- Jenis Pelayanan
63
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB V
RESPONSIBILITAS
1) Pejabat Pengelola melakukan identifikasi dan kajian terhadap potensi risiko yang
dihadapi Puskesmas
64
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB VI
INDEPEDENSI
65
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
66
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB VII
ETIKA DAN INTEGRITAS
VII.1.
Penerapan Nilai-nilai Puskesmas, Budaya Kerja dan Budaya Organisasi
Puskesmasmemiliki kode etik yang wajib dihayati dan dijadikan acuan dalam
berperilaku bagi seluruh insan Puskesmas
Setiap insan Puskesmas wajib menghayati nilai-nilai, budaya kerja dan budaya
organisasi Puskesmas serta mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kewajibannya.
VII.2.
Komitmen terhadap Panduan Perilaku
Puskesmasmemiliki kode etik yang wajib dihayati dan dijadikan acuan dalam
berperilaku bagi seluruh insan Puskesmas
1). Puskesmas memiliki panduan perilaku (kode etik) yang wajib dihayati dan
dijadian acuan dalam berperilaku bagi seluruh insan Puskesmas.
2). Setiap unsur pimpinan Puskesmas wajib menunjukkan komitmen pribadi yang
kuat dan memberikan contoh keteladanan kepada seluruh insan Puskesmas
tentang bagaimana harus bersikap dan berperilaku sesuai dengan Panduan
Perilaku.
67
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
68
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
VII.4.
Gratifikasi dan Suap
Dalam melakukan interaksi dan hubungan usaha dengan stakeholders
Puskesmas, setiap insan Puskesmas dituntut untuk bersikap profesional, jujur, dan
terbuka.
Gratifikasi
Gratifikasi dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian dalam arti luas baik
69
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
berupa uang dan yang disetarakan dengan uang maupun dalam bentuk materi
lainnya. Uang dan yang disetarakan meliputi antara lain, uang tunai, cek,
tabungan, bilyet giro, komisi, rabat, potongan harga, pinjaman tanpa bunga,
tip/persenan, dan sejenisnya. Hadiah dalam bentuk materi lainnya pada umumnya
meliputi cinderamata, bingkisan, tiket perjalanan, tiket pertunjukan, fasilitas
pengobatan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, dan lain-lain.
Hadiah yang diberikan berkaitan dengan hubungan usaha pada dasarnya
dilarang. Setiap insan Puskesmas dilarang menerima hadiah atau sesuatu
pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat
diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan
jabatan atau pekerjaan insan Puskesmas yang bersangkutan. Bentuk hadiah /
pemberian yang diperbolehkan antara lain:
1. Honorarium, tiket perjalanan, fasilitas antar jemput sebagai pembicara,
narasumber dan sejenisnya dalam kegiatan seminar, lokakarya, ataupun
diskusi yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta
mendapat persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang.
2. Honorarium atau imbalan atas karya tulis yang dimuat di media massa
ataupun dipublikasikan dalam bentuk buku sebagai sarana peningkatan
kapasitas atau pengembangan profesi.
3. Hadiah yang didasarkan pada hubungan kekeluargaan/kekerabatan
yang jelas, yang diberikan atau diterima dengan maksud-maksud yang
tidak ada kaitannya dengan kepentingan Puskesmas dengan nilai
intrinsik relatif rendah (misalnya dalam acara resepsi perkawinan, ulang tahun,
syukuran, dan sejenisnya).
4. Barang-barang untuk tujuan promosi seperti buku agenda, kalender,
gantungan kunci, alat tulis, kaos, dan barang sejenis lainnya yang
berlogo/beratribut Puskesmas yang secara intrinsik bernilai rendah.
Apabila karena sesuatu hal insan Puskesmas dihadapkan pada keadaan yang
tidak dapat memungkinkan untuk menolak hadiah /pemberian, maka yang
bersangkutan wajib segera melaporkannya kepada atasan langsung dan
pejabat puncak di unit kerja masing-masing dengan tembusan ke Bagian Tata
Usaha dengan tata cara sebagai berikut:
a). Laporan disampaikan secara tertulis dengan melampirkan
dokumen yang berkaitan dengan hadiah/pemberian tersebut.
b). Laporan tersebut sekurang-kurangnya memuat:
c). Nama dan alamat lengkap penerima dan pemberi hadiah.
d). Jabatan penerima hadiah.
70
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
Suap
Suap dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan memberi atau
menjanjikan sesuatu kepada seorang pejabat atau seorang yang memiliki
wewenang, dengan maksud agar yang bersangkutan berbuat atautidak berbuat
sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Suap
merupakan praktik usaha yang tidak sehatdan tindakan yang melanggar hukum.
Suap dapat berupa korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Setiap insan Puskesmas wajib menghindarkan diri dari penyuapan dengan
tidak menerima atau memberi dalam bentuk apapun:
1. Yang diketahui atau patut disangka bahwa apa yang diterima atau yang
diberikan itu berhubungan dengan jabatannya.
2. Yang bertujuan untuk membujuk agar dalam jabatannya melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hukum/peraturan yang berlaku.
3. Yang diketahui bahwa sesuatu yang diterima atau diberikan itu
berhubungan dengan apa yang telah dilakukan atau dialpakan dalam jabatannya yang
berlawanan dengan kewajibannya.
VII.5.
Jamuan Bisnis
Jamuan bisnis adalah kegiatan pemberian akomodasi tamu Puskesmas yang
wajar dalam kegiatan bisnis ataupun sosial. Jamuan bisnis harus dihindari jika ada
tendensi akan mempengaruhi obyektivitas keputusan bisnis, dan terlalu sering
dilakukan.
Jamuan bisnis diperbolehkan jika :
1. Berkaitan dengan kepentingan usaha Puskesmas sesuai dengan praktik
bisnis yang lazim.
2. Nilainya tidak berlebihan (wajar) dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai
bentuk hadiah/pemberian atau suap.
3. Tidak melanggar hukum atau etika yang berlaku.
4. Tidak menurunkan citra Puskesmas atau insan Puskesmas apabila diketahui
oleh umum.
5. Dalam hal pemberian jamuan bisnis, wajib mendapat persetujuan secara
tertulis atau lisan dari pejabat yang berwenang sehingga dapat dibayar dan
71
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
VII.6.
Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)
Dalam melakukan transaksi atau suatu hubungan usaha dengan rekanan,
pasien, dan pihak ketiga lainnya terkadang timbul suatu situasi yang dapat
menciptakan pertentangan kepentingan dan berpotensi menghilangkan independensi
dan objektivitas insan Puskesmas.Pertentangankepentingan dapat didefinisikan
sebagai seseorang atau entitas yang mempunyai dua atau lebih kepentingan yang
saling bertentangan yaitu antara kepentingan Puskesmas dan pribadi.Hal ini bisa
terjadi pada sebuah hubungan, peristiwa atau pertimbangan material tertentu dimana
obyektivitas atau pertimbangan profesional telah dikesampingkan.
Insan Puskesmas tidak diperkenankan menempatkan diri pada posisi atau
situasi yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan antara dirinya dengan
Puskesmas atau dengan rekanan Puskesmas.Keputusan yang diambil insan
Puskesmas harus netral tidak boleh ada pengaruh kepentingan pribadi maupun
keluarga yang dapat secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi pertimbangan
terbaiknya bagi kepentingan Puskesmas dan rekanannya.
Pertentangan kepentingan dapat diminimalkan / dihindari dengan cara:
1. Menghindari kepentingan keuangan secara signifikan pada perorangan/ lembaga
yang menjalin hubungan usaha/berusaha menjalin dengan Puskesmas.
2. Tidak menggunakan dokumen maupun informasi penting dan rahasia untuk
kepentingan pribadi.
3. Tidak bertindak sebagai perantara untuk kepentingan pihak ketiga dalam
bertransaksi yang melibatkan Puskesmas dan kepentingannya.
4. Mengklarifikasi kapan seseorang bertindak selaku pribadi atau sebagai insan
Puskesmas.
5. Mengungkapkan setiap kemungkinan pertentangan kepentingan sebelum suatu
transaksi/perjanjian dilaksanakan.
6. Tidak menjabat sebagai Dewan Pengawas, Direksi, Pejabat kunci, maupun
menjadi Pegawai pada Lembaga Kesehatan lain yang menjalin/berusaha
menjalin hubungan usaha dengan Puskesmas.
VII.7.
Penggunaan Wewenang dan Jabatan
Setiap insan Puskesmas wajib memastikan bahwa penggunaan wewenang
dan jabatan adalah bebas dari KKN, dengan senantiasa menghindari perbuatan atau
72
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
tindakan berikut :
1. Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
2. Melakukan kegiatan yang langsung atau tidak langsung merugikan
kepentingan Puskesmas atau negara.
3. Menyalahgunakan barang inventaris, uang atau surat-surat berharga milik
Puskesmas.
4. Melakukan kejahatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan
untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau
tidak langsung merugikan Puskesmas.
5. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.
6. Melakukan tindakan sewenang-wenang kepada pasien dan calon pasien.
VII.8.
Pemeliharaan Lingkungan Puskesmas
Lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman merupakan salah satu
faktor untuk meningkatkan produktivitas kerja. Puskesmas dan seluruh insan
Puskesmas harus selalu tanggap terhadap pemeliharaan lingkungan dengan
melakukan hal-hal berikut:
1. Menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan norma kerja dan norma
kesusilaan agar terjaga keamanan lingkungan Puskesmas,yakni:
a. Meminum minuman keras serta menyalahgunakan obat-obatan
terlarang di lingkungan kantor maupun di luar kantor.
b. Melakukan segala bentuk perjudian di lingkungan kantor maupun
diluar kantor.
c. Melakukan tindakan/perbuatan asusila/amoral yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai kesopanan dan agama yang ada.
d. Menganiaya, memfitnah, menghina secara kasar, serta
mengancam atasan, bawahan, dan rekan kerja.
e. Membujuk atasan, bawahan, dan rekan kerja untuk melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan.
f. Membuka rahasia Puskesmas atau mencemarkan nama baik
pimpinan maupun pegawai Puskesmas dan keluarganya yang seharusnya
dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan Puskesmas dan negara.
g. Melakukan tindak pencurian barang atau uang aset Puskesmas
atau yang merupakan milik pegawai lain.
h. Membawa senjata tajam atau benda yang dapat dipergunakan
73
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
VII.9.
Perlindungan Aset, Informasi dan Rahasia Pasien
1. Program perlindungan aset Puskesmas
Pada dasarnya aset Puskesmas hanya digunakan untuk kepentingan
Puskesmas. Aset Puskesmas dilarang digunakan untuk kepentingan pihak
tertentu baik pada jam kerja maupun di luar jam kerja.
Program perlindungan aset Puskesmas meliputi:
a. Setiap insan Puskesmas dilarang menyalahgunakan barang-barang, uang
dan surat berharga milik Puskesmas
b. Setiap insan Puskesmas dilarang memiliki, menjual, membeli,
menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang
berharga milik Puskesmas secara tidak sah.
c. Setiap insan Puskesmas dilarang membuka/menambah jasa layanan
baru yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
d. Setiap insan Puskesmas dilarang merujuk pasien Puskesmas kepada
Puskesmas/Rumah Sakit lainnya yang tidak sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
e. Setiap insan Puskesmas dilarang memanfaatkan fasilitas Puskesmas untuk
kepentingan pribadi dan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
f. Melakukan penagihan jasa layanan tanpa melalui prosedur yang berlaku.
2. Program perlindungan informasi
Program perlindungan informasi dimaksudkan agar setiap insan
Puskesmas tidak mengungkapkan kerahasiaan informasi Puskesmas kepada
pihak manapun tanpa ijin. Yang dimaksud informasi rahasia adalah informasi
yang tidak tersedia di publik dan tidak diniatkan untuk dipublikasikan (misalnya,
rencana kerja, strategi investasi, strategi pemasaran, dan sebagainya).
3. Program perlindungan Rahasia Pasien
a. Setiap insan Puskesmas wajib menjaga rahasia pasien sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dengan menjaga, memelihara dan
74
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
VII.10.
Kesadaran Terhadap Efisiensi Biaya
Setiap insan Puskesmas wajib memilki kesadaran terhadap efisiensi biaya
dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan Puskesmas.
2. Menggunakan sumber daya Puskesmas secara hemat sesuai dengan kebutuhan.
3. Meminta penggantian/pembebanan biaya dengan dilandasi kejujurandan
tanggung jawab serta didukung dengan dokumen yanglengkapsesuai dengan
aturan dan kebijakan Puskesmas.
VII.11.
Integritas Pelaporan
Untuk menghasilkan laporan-laporan yang bisa dipertanggung jawabkan,
akurat dan tepat waktu kepada manajemen, pemilik, dan pihak yang berkepentingan
lainnya (stakeholders) sangat tergantung pada usaha Puskesmas untuk
menyediakan data yang diperlukan. Oleh karena itu, semua catatan resmi mengenai
kegiatan/transaksi Puskesmas harus akurat, jujur, lengkap, dan tepat waktu tanpa
adanya pembatasan dalam bentuk apapun, akurasi tercermin dalam dua hal, yaitu
dokumentasi fakta dan penilaian yang wajar.
Puskesmas tidak akan membiarkan adanya manipulasi pembayaran yang
dilakukan dengan mengalihkan pembayaran melalui catatan atau rekening pihak
ketiga.
Setiap petugas yang bertanggungjawab terhadap pembukuan wajib dan harus
berlaku jujur, obyektif, akurat dan setia. Setiap kesalahan yang disengaja ataupun
kegiatan yang menyesatkan dalam melakukan pembukuan akan ditindak sesuai
75
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
VII.12.
Aktivitas Politik
Setiap insan Puskesmas tidak dapat dikaitkan dengan dukungan partai politik,
sehingga tidak dapat menggunakan aset/fasilitas Puskesmas dan wewenangnya
untuk menyuruh dan menekan pegawai lain untuk mendukung partai politik tertentu
dan wakilnya.
Setiap insan Puskesmas dilarang menjadi pengurus/anggota partai politik,
calon legislatif, dan calon eksekutif. Insan Puskesmas yang aktif dalam aktivitas
politik wajib mengundurkan diri dari Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Puskesmas tidak menghalangi kontribusi pribadi setiap insan Puskesmas
untuk melaksanakan aktivitas politik yang menjadi pilihan. Kontribusi tersebut
merupakan hak dan tanggung jawab pribadi masing-masing dan tidak menggunakan
nama ataupun atribut Puskesmas
VII.13.
Menjaga Nama Baik Puskesmas
Dalam rangka menjaga dan memelihara citra/nama baik Puskesmas, setiap
insan Puskesmas tidak diperbolehkan:
1. Melakukan perbuatan/tindakan yang menyebabkan tercemarnya nama baik
Puskesmas.
2. Memberikan keterangan yang bukan wewenangnya kepada pihak lain yang
dapat menimbulkan keresahan.
3. Menerima sesuatu dalam bentuk apapun yang merugikan Puskesmasdalam
rangka pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat atau pasien.
4. Menarik pembayaran jasa layanan tidak sesuai prosedur yang berlaku.
5. Melakukan ikatan kerja sama dengan pihak ketiga baik perorangan
maupun Badan Hukum lain tanpa sepengetahuan Pejabat Pengelola.
VII.14.
Hubungan Dengan Stakeholders Utama
1. Pegawai
Puskesmas memandang Pegawai yang terdiri dari tenaga medis,
paramedis perawatan, paramedis non perawatan dan tenaga non medis
Puskesmas, sebagai salah satu aset yang memiliki kekuatan besar dalam
76
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
77
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
78
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
pasien.
a. Puskesmas menghormati hak-hak pasien sesuai dengan norma dankaidah-
kaidah profesi medis, kebijakan hubungan pasien, peraturan yang berlaku di
Puskesmas maupun Peraturan Perundanganyang berlaku.
b. Puskesmas menjamin pemulihan hak pasien yang dirugikan karena
penyimpangan medis (malpraktek) terhadap pasien.
c. Puskesmas secara aktif menggali keinginan dan kebutuhan pasien, baik
melalui survei kepuasan pasien maupun saluran pengaduandari pasien yang
dibuka oleh Puskesmas
d. Puskesmas memberikan perlakuan atau pelayanan yang sama tanpa
membedakan kepada semua pasien. Puskesmas berkomitmenuntuk
senantiasa melakukan upaya-upaya guna mempertahankandanmenjaga
agar pemberian pelayanan kesehatankepadapasiensesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal.
e. Puskesmas senantiasa memberikan informasi secara akurat, lengkap dan
tepat pada waktunya mengenai pelayanan kesehatan, sertahak dan
kewajiban calon pasien. Setiap perubahan kebijakan berkaitan dengan hak
dan kewajiban pasien, termasuk kebijakan prosedur pelayanan kesehatan
dan pengaduan, senantiasa disosialisasikan kepada pasien.
f. Puskesmas senantiasa meneliti alasan yang melatarbelakangi
pengaduan pasien dan segera mengambil tindakan yang tepat untuk
menghindari terulangnya pengaduan tersebut. Selain itu Puskesmasakan
memberikan peringatan, teguran dan hukuman sesuaidengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku kepadasetiapPegawai yang terbukti
melakukan kesalahan atau kelemahan teknis yang ada dalam praktek.
g. Puskesmas senantiasa menjaga rahasia pasien kecuali atas
permintaan pasien atau perintah Undang-Undang (peradilan).
VII.15.
Hubungan Dengan Stakeholders Lainnya
1. Lingkungan dan Masyarakat
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungandengan
lingkungan dan masyarakat.
a. Puskesmas berkomitmen untuk senantiasa melakukan upaya-upaya
perlindungan guna mempertahankan kualitas lingkungan sekitar
Puskesmasterhadap pencemaran yang timbul dari limbah Puskesmas
b. Puskesmas melakukan berbagai upaya untuk menjadi warga yang dapat
79
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
80
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
81
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
VII.16.
Pemantauan
Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan
agar Pegawai Puskesmas senantiasa menjaga dan memelihara sikap dan perilaku
yang sesuai dengan Panduan Perilaku serta memantau efektivitas penerapan
Panduan Perilaku dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan (Kepala Puskesmas).
Hal-hal yang menonjol selama penerapan Panduan Perilaku dicatat sebagai bahan
masukan penyempurnaan dan perbaikan.
VII.17.
Pelaporan atas Pelanggaran
Setiap insan Puskesmas wajib melaporkan tentang dugaan terjadinya
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, Panduan Perilaku, serta
kebijakan dan aturan Puskesmas, dan dapat menyampaikan saran dan
pendapatnya kepada pejabat berwenang. Pegawai Puskesmas wajib bekerja sama
dalam penyelidikan internal yang dilakukan oleh Puskesmas, dengan
mengungkapkan data dan informasi yang diketahui, yang berkaitan dengan
terjadinya dugaan pelanggaran.
Puskesmas sepenuhnya menyadari, melaporkan tindakan pelanggaran
sebagai upaya yang tidak mudah dan menempatkan pegawai Puskesmas dalam
posisi yang sulit, bahkan menimbulkan semacam konflik batin bagi si pelapor.
Kemampuan dan kesediaan melaporkan setiap tindakan yang diyakini sebagai
suatu pelanggaran merupakan hal penting dari pelaksanaan tanggung jawab setiap
Pegawai Puskesmas. Kepedulian untuk menjaga kepentingan yang lebih besar,
yakni kerugian bagi Puskesmas dan seluruh Pegawai, harus menjadi acuan
pertimbangan setiap keputusan untuk melaporkan suatu pelanggaran.
Oleh karena itu Puskesmas akan memberikan perlindungan hukum kepada
setiap insan Puskesmas yang melaporkan dugaan atau disangkakan adanya
pelanggaran peraturan perundangan, pedoman tata kelola dan Panduan Perilaku
yang disertai bukti dan dokumen yang sah.
82
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
83
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
(Kepala Puskesmas) atau jenjang di atasnya secara langsung atau melalui pos,
faksimili, email, telepon atau kotak saran/pengaduan.
VII.18.
Penanganan atas Pelanggaran
Semua dugaan pelanggaran yang dilaporkan akan ditindaklanjuti secara
memadai melalui pengkajian atau pemeriksaan lebih lanjut untuk proses pembuktian
dan penentuan bobot pelanggaran sebagai bahan pertimbangan pemberian tindakan
disiplin atau sanksi.
Penanganan atas dugaan pelanggaran dilakukan oleh atasan langsung atau
pejabat puncak, sesuai kewenangannya.Atasan langsung atau pejabat puncak wajib
mengupayakan pemecahan masalah/jalan keluar terhadap setiap pengaduan dugaan
pelanggaran yang terjadi di lingkungan unit atau bagian yang dipimpinnya dan
melaporkan hasilnya kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha untuk pengkajian
kesesuaian keputusan yang diambil dengan kebijakan dan aturan.
Dugaan pelanggaran yang memerlukan pengkajian atau pemeriksaan lebih
lanjut akan dilakukan oleh:
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, jika menyangkut pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku,sertaketentuan dan peraturan
Puskesmas.
2. Satuan Pengawasan Internal (apabila sudah dibentuk), menyangkut hal-hal yang
terkait dengan akuntansi dan keuangan atau kerugian-kerugian termasuk hal-hal
yang perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.
3. Rapat Pejabat Pengelola, jika menyangkut pelanggaran yang dilakukan oleh
anggota pejabat pengelola untuk menetapkan langkah-langkahyang harus
diambil sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Inspektorat Wilayah Kabupaten, jika menyangkut pelanggaran yang dilakukan
oleh Pemimpin untuk menetapkan langkah-langkah yang harus diambil sesuai
ketentuan yang berlaku.
VII.19.
Sanksi atas Pelanggaran
Puskesmas melakukan berbagai upaya untuk menegakkan Panduan Perilaku,
kebijakan dan aturan, untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan menghentikan
dengan segera pelanggaran yang terjadi.Salah satu upaya tersebut adalah dengan
pemberlakuan tindakan disiplin atau sanksi yang adil terhadap insan Puskesmas
yang melakukan pelanggaran Panduan Perilaku, kebijakan dan aturan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Pemberlakuan tindakan disiplin atau sanksi tidak hanya terhadap Pegawai
84
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
85
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB VIII
PENUTUP
Pola Tata Kelola yang telah disusun ini dimaksudkan sebagai petunjuk arah yang
jelas dalam memaksimalkan nilai Puskesmas Jogorogo dengan cara menerapkan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi agar Puskesmas Jogorogo
memiliki daya saing yang kuat.
Untuk dapat terlaksananya tujuan dari Pola Tata Kelola ini perlu mendapat dukungan
(komitmen) dan partisipasi seluruh karyawan Puskesmas Jogorogo serta perhatian dan
dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi baik bersifat materiil, administratif maupun
politis. Apabila dalam kurun waktu pelaksanaannya, terjadi perubahan terhadap peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan Pola Tata Kelola maka akan dilakukan revisi
sesuai dengan peraturan yang baru.
86
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB IX
DAFTAR REFERENSI RUJUKAN
1) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan layanan Umum, yang
telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
87
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
10) Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2007
Nomor 007 )
11) Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentan Urusan Pemerintah yang menjadi
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi ( Lembaran Daerah Kabuaten
Ngawi Tahun 2008 Nomor 03 )
12) Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah
Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah
13) Peraturan Bupati Ngawi Nomor 58 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
14) Peraturan Bupati Ngawi No. 14 tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK BLUD ) UPTD
Puskesmas di Kabupaten Ngawi
88
Pola Tata Kelola BLUD
UPTD Puskesmas Jogorogo
BAB X
LAMPIRAN
89