Anda di halaman 1dari 35

Walk Through Survey di Perusahaan Suryamas Gemilang Lubricant

Kamis, 25 Agustus 2016

Kelompok 1

HIGIENE INDUSTRI

Oleh:

dr. Adil Makmur


dr. Alyda Hanoum Aulia
dr. Andi Suryajaya
dr. Andreyano Sarikie
dr. Anggia Cinta Ayu
dr. Ani Yustiani
dr. Arina Syarifa Fadlilah
dr. Asri Paramytha
dr. Asri Syafilla Nur Lestari
dr. Cisyana
dr. Clara Petrisiela Indah Atmaja
dr. Daisy Ratnasari Haryono
dr. Dinda Valupi NurFitriani
dr. Difa Adliah Nurandi
dr. Edwin Kasmun
dr. Elviri Ngedihu

1
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi saat ini perkembangan di sektor industri semakin pesat sejalan
dengan kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi ini telah mendorong meningkatnya
penggunaan mesin-mesin, peralatan kerja dengan teknologi ini telah mendorong
meningkatnya penggunaan mesin-mesin, peralatan kerja dengan teknologi modern dan
bahan-bahan kimia dalam proses produksi. Perkembangan industri ini mendatangkan
keuntungan bagi pembangunan ekonomi, namun di sisi lain juga dapat memperbesar potensi
bahaya. Faktor bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja diantaranya faktor bahaya fisik,
faktor bahaya kimia, faktor bahaya biologi, faktor ergonomis/fisiologis, dan faktor
mental/psikologis. Apabila faktor-faktor tersebut tidak dikelola dengan benar, maka dapat
menimbulkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan kecelakaan kerja yang pada akhirnya dapat
menurunkan produktivitas kerja.

Untuk memenuhi tuntutan industri global, sangat dibutuhkan peranan tenaga kerja yang
selamat, sehat, produktif, dan kompetitif yang dapat diwujudkan dengan penerapan program
keselamatan dan kesehatan kerja. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan
di Indonesia secara umum diperkirakan masih rendah. Kondisi tersebut mencerminkan
kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional juga rendah.

Untuk mengurangi resiko terjadinya masalah kesehatan dan keselamatan kerja perlu
diterapkan higiene industri. Upaya pengenalan, penilaian, dan pengendalian potensi bahaya
diperlukan agar angka kecelakaan kerja dan PAK dapat diminimalkan. Lingkungan kerja
harus dipelihara bersih dan sehat sesuai syarat sanitasi umum. Di samping itu perlu juga
dilaksanakan pengelolaan terhadap limbah yang dihasilkan, dengan demikian diharapkan
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk perlindungan tenaga kerja dapat
diterapkan dengan baik.

Apabila program keselamatan dan kesehatan kerja dapat diterapkan dengan baik
diharapkan tercipta lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan nyaman sehingga angka
kecelakaan kerja dan PAK dapat diminimalkan. Dengan demikian produktivitas kerja dapat
meningkat.

2
II.2 DASAR HUKUM

1. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Undang-undang nomor 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO no. 120
Mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor

3. UU No 13 tahun 2003 pasal 86 dan 87 tentang Ketenagakerjaan

4. Peraturan Menteri Perburuhan nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,


Kebersihan, serta Penerangan dalam tempat kerja

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 13/MEN/X/2011 tentang


Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja

6. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup

7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.187/MEN/1999

8. PP nomor 51 tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

I.3 PROFIL PERUSAHAAN

PT. Suryamas Gemilang Lubricant

Jl. Raya Pegangsaan Dua KM-3 Kelapa Gading


Jakarta Utara - Indonesia

Telepon : (021) 440 4403


Fax : (021) 440 4392
Website : suryamasgemilang.com
Email : info@suryamasgemilang.com

LATAR BELAKANG

3
Semakin pesatnya perkembangan sektor otomotif di tanah air mendorong semakin
meningkatnya kebutuhan akan pelumas yang bermutu dan berkualitas. Hal ini yang
mendorong PT. Suryamas Gemilang Lubricant untuk terpacu dan turut andil dalam
memenuhi kebutuhan akan pelumas dalam negeri yang memiliki mutu dan kualitas yang
terbaik.

Meskipun terbilang masih sangat muda, PT. Suryamas Gemilang Lubricant yang resmi
didirikan dan beroperasi sejak 15 Juni 2006 memiliki tekad dan semangat yang tinggi untuk
memberikan solusi terbaik di bidang pelumas.

Seluruh upaya tersebut telah dilakukan dengan sungguh - sungguh sejak awal sehingga
berhasil mendapatkan pengakuan international dengan diraihnya ISO 9001 : 2008, sertifikat
atas standar mutu yang diberikan sebagai akreditasi terhadap manajemen mutu.

Peningkatan layanan dan fasilitas produksi terus dilakukan mengikuti perkembangan


teknologi dengan berbagai macam kebutuhan dan berkembang secara konsisten di masa
mendatang.

Visi
Pilihan Utama Penyedia Solusi Energi.

Misi
Dengan Semangat PEDULI PT. SURYAMAS GEMILANG LUBRICANT memberikan
Solusi Terbaik di bidang Pelumas.

Misi ini mencerminkan bahwa :

PT. Suryamas Gemilang Lubricant adalah sebuah perusahaan yang memiliki dedikasi di
bidang pelumas, sebagai langkah awal untuk masuk pada bisnis yang lebih besar sesuai
dengan Visi besar perusahaan.

PT. Suryamas Gemilang Lubricant berkomitmen untuk memberikan produk dan pelayanan
terbaik yang merupakan kunci sukses kerjasama dengan pelanggan dan prinsipal dalam

4
jangka panjang.

PT. Suryamas Gemilang Lubricant adalah perusahaan yang dinamis, yang memiliki
kemampuan untuk terus berkembang dengan melakukan inovasi dan memberikan solusi
terbaik meliputi produk dan kepuasan pelanggan.

Pencapaian

FASILITAS PRODUKSI

5
PT. Suryamas Gemilang Lubricant saat ini telah memiliki 2 site fasilitas pabrik yang modern
yaitu berada di Jakarta, Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 3 Kelapa Gading Jakarta Utara dan
Surabaya, Platinum East Road Blok E15 E19 Sidoarjo.

Fasilitas Pabrik PT. Suryamas Gemilang Lubricant Jakarta

Fasilitas Pabrik PT. Suryamas Gemilang Lubricant Surabaya

Didukung dengan performa dan teknologi modern fasilitas pabrik PT. Suryamas Gemilang
Lubricant selalu mengutamakan dan menjaga kualitasnya, Mesin filling oli (liquid) dan juga
gemuk lumas (grease) dengan beberapa kapasitas produksi siap melayani permintaan
pelanggan untuk produksi dalam beberapa kemasan botol, galon, pail, drum dan IBC serta
sachet, pot dan cup untuk grease.

6
Proses feeding kemasan botol

Proses pengisian pelumas dalam kemasan botol

Proses pengisian pelumas dalam kemasan drum

Tangki penyimpanan pelumas dan instalasi pipa-pipa yang telah dilakukan kalibrasi serta
dilengkapi dengan Electrical Pump, Switch Level dan Panel Control.

7
Tangki penyimpanan pelumas dalam beberapa kapasitas

LABORATORIUM

Dilengkapi dengan fasilitas tekhnologi modern dan dukungan serta dedikasi tinggi para ahli
yang kami miliki, kami berusaha semaksimal mungkin dan yakin menghasilkan produk
pelumas dengan mutu dan kualitas yang terbaik. Uji laboratorium adalah hal mutlak yang
harus dilakukan dan memiliki fungsi yang sangat penting. Mengenali karakteristik beberapa
type pelumas, mengukur tingkat kekentalan pelumas yang disebut juga dengan Viscosity
Grade, memastikan dan memonitor perubahan nilai kekentalan pelumas dan angka basa/
angka asam (TBN/TAN) sebagai langkah pencegahan gangguan dari kemungkinan terjadinya
kerusakan pada mesin, peralatan industri serta pemalsuan adalah fokus dari para ahli
laboratorium kami.

Proses uji pengukuran tingkat kekentalan pelumas (Viscosity Grade)

8
Proses uji densitas produk pelumas

Proses uji Water Contain untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi air pada produk
pelumas

Proses uji total base number/ total acid number produk pelumas

9
LOGISTIK

PT. Suryamas Gemilang Lubricant telah memiliki latar belakang dan dedikasi yang tinggi
dibidang pelumas. Dengan didukung oleh para tenaga ahli dibidangnya untuk memenuhi
kebutuhan pelumas resmi ATPM (After Market dan Factory Filling). Seiring berjalannya
waktu PT. Suryamas Gemilang Lubricant telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu
pilihan utama penyedia produk pelumas berkualitas di Indonesia.
Melihat kebutuhan tersebut PT. Suryamas Gemilang Lubricant bekerja sama dengan PT.
Pertamina Lubricant menawarkan komitmen untuk memberikan jasa-jasa dan layanan
sebagai berikut :

Sebagai pabrikan pengemas pelumas cair (Oli) maupun pelumas semi-padat (Grease)
untuk kebutuhan after market yang meliputi pengembangan produk dan spesifikasi
pelumas cair (Oli) maupun pelumas semi-padat (Grease) yang sesuai dengan
kebutuhan mesin motor maupun mobil dan juga untuk keperluan pelumas lainnya,
pengembangan desain botol maupun kemasan, standarisasi produk dan kualitas
produk.

Penyimpanan produk ke dalam gudang barang jadi

Tugas-tugas dibidang logistik yang meliputi pergudangan untuk penyimpanan produk


jadi yang siap dikirim ke seluruh jaringan main dealer di Indonesia sesuai dengan
permintaan prinsipal, distribusi maupun pengiriman ke seluruh main dealer secara
nasional sesuai dengan permintaan prinsipal dan membantu mengurangi beban
logistik dari prinsipal serta mampu memberikan informasi stock maupun posisi
pengiriman secara online.

10
Support program-program marketing. Armada pengiriman PT. Suryamas Gemilang Lubricant

Seiring dengan waktu PT. Suryamas Gemilang Lubricant telah tumbuh dan berkembang
menjadi sebuah perusahaan yang terpercaya dan terbaik dalam bidang jasa pengiriman barang
di Indonesia. Dalam menjalankan usaha di bidang pengiriman barang melalui moda darat,
laut dan udara, PT. Suryamas Gemilang Lubricant selain memiliki armada sendiri juga
bekerjasama dengan rekanan perusahaan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Proses trucking gudang Jakarta

Beberapa layanan pengiriman barang seperti LCL, FCL, Trucking, Packing & Moving
dll.

11
Proses trucking gudang Surabaya

Untuk menjaga kualitas dari hasil produksi PT. Suryamas Gemilang Lubricant sangat konsen

terhadap gudang penyimpanan barang jadi. Gudang-gudang barang jadi dilengkapi dengan

alat-alat pendukung yang memadai, penerapan yang baik terhadap warehouse management

system untuk tata kelola inventory guna meminimalisir terjadinya kesalahan dan bad stock

pada produk-produk pelanggan. Dengan kapasitas gudang seluas 4.500 m (Jakarta, Surabaya

dan Medan) PT. Suryamas Gemilang Lubricant siap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Proses penyimpanan produk ke dalam gudang barang jadi Jakarta

12
Penyimpanan ke dalam gudang racking Surabaya

PT. Suryamas Gemilang Lubricant

Jl. Raya Pegangsaan Dua KM-3 Kelapa Gading


Jakarta Utara - Indonesia

Telepon : (021) 440 4403


Fax : (021) 440 4392
Website : suryamasgemilang.com
Email : info@suryamasgemilang.com

I.4 ALUR PRODUKSI

13
Info ke Bagian Logistik

Barang pre-order

Purchasing

Serah terima ke Bagian Storage

Schedulling

Informasi ke bagian Purchasing bahwa produk telah ready


Confirmed Bagian Produksi

Truk bahan baku datang


Produk dikirimkan

Dilakukan sampling di Area loading

Quality Control disesuaikan dengan sertifikat. Jika sesuai bahan baku masuk te tangki.

Pengemasan produk sesuai pesanan customer.

14
III.5 LANDASAN TEORI

A. Definisi

Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang
dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif & kuantitatif
dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan
untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar
pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta
dimungkinkan mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Soeripto, Ir., DIH.,
1992).

B. Faktor Bahaya di Lingkungan Kerja

15
Faktor-faktor bahaya yang terdapat di lingkungan kerja, antara lain:

1. Faktor Fisik

a. Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki. Menurut Permenakertrans No.


13 tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat
Kerja, pemaparan maksimum kebisingan yang diperbolehkan yaitu 85 dB untuk
8 jam sehari tanpa alat pelindung pendengaran. Pada kebisingan yang lebih
tinggi, waktu pemaparan berkurang, diaman setiap kenaikan 3 dB maka waktu
pemaparan menjadi setengahnya.

1) Jenis-jenis kebisingan :

a. Kebisingan terus menerus (continue/ steady noise)

Misalnya: kebisingan mensin-mesin yang berputar (rotary


equipment)

b. Kebisingan terputus-putus (intermittent noise) Misalnya: lalu lintas


pesawat terbang.

c. Kebisingan menghentak (impact noise)

Misalnya: pukulan, tembakan bedil atau meriam dan ledakan.

2) Akibat paparan kebisingan

a. Gangguan fungsi pendengaran

- Kehilangan pendengaran sementara

- Kehilangan pendengaran permanen

- Tinnitus

- Trauma Akustik

b. Gangguan dalam berkomunikasi

c. Mengganggu konsentrasi

d. Gangguan psikologi

16
3) Pengukuran kebisingan

Pengukuran kebisingan dilakukan dengan menggunakan alat sound level


meter.

b. Getaran

Getaran (vibrasi) adalah gerakan bolak balik linear yang berlangsung dengan
cepat dari suatu objek terhadap suatu titik.

1) Jenis-jenis getaran

a. Hand Arm Vibration atau Vibrasi Segmental

Misalnya pada penggunaan mesin bor, mesin gergaji, dan martil


pneumatik

b. Whole Body Vibration (Getaran Seluruh Tubuh)

Misalnya pada penggunaan kendaran bermotor seperti forklift, traktor,


dan lain-lain

2) Efek getaran

a. Pemaparan Hand Arm Vibration dalam jangka waktu lama dapat


menyebabkan Raynauds syndrome dan Carpal Tunnel Syndrome.

b. Whole Body Vibration dapat menimbulkan efek fisiologis dan


psikologis mulai dari kelelahan hingga iritasi pada motion sickness
(kinetosis) dan kerusakan jaringan tubuh.

3) Pengukuran getaran

Pengukuran getaran dilakukan perlu dilakukan secara berkala dengan


menggunakan Vibrasimeter.

17
c. Penerangan

Penerangan di tempat kerja adalah suatu sumber cahaya yang menerangi benda-
benda di tempat kerja yang dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan,
hal ini dapat berupa penerangan setempat dan penerangan umum.

1) Sifat penerangan

a.Pembagian iluminasi pada lapangan penglihatan sesuai jenis pekerjaan.

b. Pencegahan kesilauan

c.Arah sinar

d. Warna

e. Tidak mengakibatkan panas

2) Pengaruh pencahayaan yang kurang terhadap kesehatan

a. Iritasi, mata berair dan mata merah

b. Penglihatan ganda

c. Sakit kepala

d. Ketajaman mata menurun

e. Akomodasi dan konvergensi menurun

3) Pengukuran pencahayaan

Penerangan diukur secara berkala dengan alat Luxmeter.

d. Iklim kerja panas

Iklim kerja panas adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, dan
kecepatan derakan udara dari panas radiasi.

1) Efek Iklim Kerja Panas Terhadap Kesehatan

18
a. Heat Rash, timbulnya ruam-ruam pada kulit

b. Heat Cramps, terjadi karena pengeluaran keringat berlebihan sehingga


tubuh kehilangan natrium

c. Heat Exhaustion, terjadi karena kehilangan banyak cairan

d. Heat Stroke

e. Heat Syncope, merupakan keadaan pingsan atau hamper pingsan yang


disebabkan oleh berdiri terlalu lama pada posisi tetap di bawah sinar
matahari langsung atau lingkungan panas

2) Pengukuran Iklim Kerja Panas

Standar yang digunakan di Indonesia berdasarkan Permenakertrans No.


13/MEN/X/2011 adalah Indeks Suhu Bola Basah (ISBB).

NAB menurut pasal 2 KEP-51/MEN/1999 untuk suhu di tempat kerja


sebagai berikut:

- Jika perbandingan kerja 75% dan istirahat 25% untuk pekerja ringan
dalam 8 jam sehari adalah 30 derajat celcius., sedang 26,7 derajat
celsius dan berat 25 derajat celsius.

- Jika perbandingan kerja 50% dan istirahat 50% untuk pekerja ringan
dalam 8 jam sehari adalah 31,4 derajat celcius., sedang 29,4 derajat
celsius dan berat 27,9 derajat celsius.

- Jika perbandingan kerja 25% dan istirahat 75% untuk pekerja ringan
dalam 8 jam sehari adalah 32,2 derajat celcius., sedang 31,1 derajat
celsius dan berat 30 derajat celsius.

f. Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi.

1) Jenis radiasi

a. Radiasi pengion

19
Radiasi pengion adalah memeancaranya energi yang besar dengan energi
photon lebih dari 12,4 eV yang disebabkan oleh disintregasi atom
membentuk ion. Misalnya, sinar alpha, beta, gamma, sinar X dan
neutron.

b. Radiasi non pengion: UV, IR, ultrasound dan mikorowave.

2) Pengaruh radiasi terhadap kesehatan:

a. Efek stokastik: tergantung frekuensi tingkat keparahan tidak tergantung


dosis. Contoh : karsinogen, teratogen, mutagen.

b. Efek nonstokastik: tegrantung frekuensi dan dosis. Cth: katarak,


kerusakan nonmalignan kulit.

2. Faktor Kimia

Bahaya Kimia (chemical hazard) adalah bahan kimia yang digolongkan ke dalam
bahan-bahan berbahaya atau memiliki informasi yang menyatakan bahwa bahan
tersebut berbahaya. Kontaminan kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 jalur,
yaitu saluran pernapasan, kulit, dan mulut.

1) Klasifikasi kontaminan kimia berdasarkan bentuknya:

a. Bentuk partikel/partikulat, diantaranya:

Debu

Fume

Kabut

Asap

Smog

b. Non partikel atau non partikulat

Gas

Uap

20
2) Klasifikasi kontaminan kimia berdasarkan pengaruh fisiologis dan patologis

a. Iritatif

b. Asfiksian

c. Zat pembius

d. Bahan kimia beracun/ toksin

e. Bahan kimia fibrotic

f. Bahan kimia karsinogenik

3) Pengukuran dan Analisis Faktor Kimia

Pengukuran faktor kimia yang memapari tempat kerja dilakukan dengan cara
pengambilan sampel yang selanjutnya dianalisa melalui pemeriksaan
laboratorium. Hasil pengukuran kemudain dibandingkan dengan Nilai
Ambang Batas (NAB).

4) Nilai Ambang Batas.

Nilai Ambang Batas ditetapkan dalam Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011.


Ada 3 kategori NAB, yaitu:

a. NAB tertimbang waktu (TLV-TWA)

Kadar rata-rata faktor kimia yang diperkenankan memapari pekerja


selama 8 jam per hari atau 40 jam seminggu.

b. NAB pemaparan singkat (TLV-STEL)

Kadar faktor kimia yang diperbolehkan memapari pekerja dalam jangka


waktu 15 menit tanpa menyebabkan gangguan.

c. NAB tertinggi (TLV-Ceiling)

Kadar faktor kimia yang tidak boleh dilampaui setiap saat.

3. Faktor Biologis

21
Faktor biologi (biological hazards) adalah semua bentuk kehidupan atau makhluk
hidup dan produknya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Faktor biologis dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, pencernaan,
kulit, dan infeksi.

Klasifikasi Faktor Biologi:

a. Mikroorganisme dan toksinnya (virus, bakteri, jamur, parasit dan produknya)

b. Arthropoda (crustacea, arachnid, insect)

c. Alergen dan toksik tanaman

d. Protein alergen dari hewan invertebrate dan tumbuhan tingkat rendah

4. Faktor Ergonomis

Interaksi antara faal kerja manusia dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya.

5. Faktor Psikologis

Reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja, hubungan antara pengusaha dan
tenaga kerja, struktur dan prosedur organisasi pelaksanaan kerja, dan lain-lain.

Pengendalian faktor-faktor bahaya tersebut diatas dapat dilakukan dengan cara:

1) Pengendalian secara teknik

a. Teknik eliminasi

b. Teknik substitusi

c. Teknik isolasi

d. Teknk ventilasi

2) Pengendalian administrative, misalnya rotasi pekerjaan, pemeriksaan kesehatan,


pemahaman MSDS (Material Safety Data Sheet),dsb.

3) Alat pelindung Diri (APD)

22
C. Sanitasi Industri dan Pengelolaan Limbah

Sanitasi industri adalah usaha yang dilakukan untuk memelihara, meningkatkan


kebersihan dan kesehatan lingkungan industry termasuk cara-cara pengendalian faktor-faktor
lingkungan kerja serta pengendalian terhadap penyebaran penyakit menular, sehingga
aktivitas produksi diharapkan tidak memberikan dampak negatif terhadap tenaga kerja,
lingkungan kerja, serta masyarakat sekitar.

Ruang lingkup sanitasi industri meliputi:

1. Kebersihan umum

2. Penyediaan air

3. Sanitasi makanan

4. Pemeliharaan fasilitas industri

5. Pencegahan dan Pembasmian Vektor Penyakit

6. Pembuangan Limbah Domestik dan Industri

7. Perlengkapan Fasilitas Higiene Perseorangan (WC, tempat cuci tangan, ruang ganti)

8. Ketatarumah-tanggan Perusahaan

Limbah industri adalah buangan yang keberadaannya di tempat tertentu tidak


dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Pengelolaan limbah
industri dpat dilakuakn dengan 3 proses yaitu:

1) Pengelolaan secara fisika (sedimentasi, flotasi, separasi minyak-air)

2) Pengolahan secara kimiawi (koagulasi-presipitasi, netralisasi)

3) Pengolahan secara biologi (aerobic suspended growth process, aerobic attached


growth process, aerobic lagoons, anaerobic lagoons)

23
BAB II

PELAKSANAAN

II.1 Tanggal dan Waktu Pengamatan

Kegiatan walk through survey di PT. Suryamas Gemilang Lubricant ini dilakukan
pada hari Kamis, tanggal 25 Agustus 2016 pukul 13.30 hingga pukul 16.00.

II.2 Lokasi Pengamatan

Walk through survey dilakukan di site fasilitas pabrik PT. Suryamas Gemilang
Lubricant yang berlokasi di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 3 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

24
III.3 Dokumentasi Kegiatan

25
26
BAB III

HASIL PENGAMATAN

III.1 Analisis Faktor Bahaya

UNIT Kegiatan Hasil Pengamatan


Faktor Bahaya Pengendalian yang sudah Keterangan
dilaksanakan
PRODUKS Filling 1. Faktor Fisik
I a. Vibrasi Penggunaan gloves Tidak semua pekerja
Mesin yang digunakan menimbulkan vibrasi,
menggunakan APD.
namun vibrasi yang ditimbulkan rendah
b. Bising - Pengukuran rutin bising
Mesin yang digunakan menimbulkan vibrasi, - Penggunaan earplug
namun masih kurang dari 85 dB.
c. Iklim kerja : cukup panas - Ventilasi langsung Exhaust tidak semua
- Ada exhaust
dinyalakan sehingga masih
terasa panas.
d. Penerangan Penerangan agak kurang.
Penerangan didapat dari cahaya alami melalui
bagian atap yang sebagian dibuat transparan.
Tidak ada jendela.

1
e. Radiasi : -
2.Faktor Kimia
a. Bahan Kimia Cair -Penggunaan APD (gloves)
Bahan kimia cair dari oli yang dikemas. -Terdapat antisipasi risiko jika
terjadi tumpahan oli (investigasi
jumlah dan lokasi tumpahan,
pembersihan tumpahan dengan
menggunakan absorbent, serbuk
gergaji, dan oil trap)
b. Bahan kimia : Uap Minyak oli Pengukuran kadar kimia di Perkerja tidak menggunakan
Terdapat sedikit bau.
udara setiap 3 bulan masker.
3.Faktor Biologi Pest control rutin 3 bulan sekali.
Tidak ditemukan faktor biologi.
STORAGE memasu 1. Faktor Fisik
kkan, a. Vibrasi Penggunaan forklift tidak sering
Di ruang warehouse terdapat mesin forklift yang
menyim dan terus menerus.
dapat menimbulkan vibrasi
pan, dan
b. Bising: -
mengelu
c. Iklim kerja : cukup
arkan
d. Penerangan :
barang Terdapat penerangan alami melalui sebagian atap
yang tembus cahaya dan juga lampu.
e. Radiasi: -

2
2.Faktor Kimia : -
3.Faktor Biologi: - Pest control 3 bulan sekali

3
III.2 Sanitasi dan Pengelolaan Limbah

1. Kebersihan Umum

Pada saat kunjungan ke PT. Suryamas Gemilang Lubricant, tampak bahwa secara umum
kebersihan lingkungan perusahaan tersebut cukup baik. Kebersihan lingkungan di dalam
perusahaan seperti lantai, tampak bersih dan tidak tampak adanya genangan air yang dapat
menyebabkan lantai menjadi licin. Dinding, atap, peralatan dan perkakas, gudang
penyimpanan produk kerja juga tampak bersih. Sedangkan kebersihan di luar perusahaan
meliputi kebersihan halaman, jalanan pun tampak bersih. Perusahaan mempekerjakan 3 orang
petugas kebersihan yang bekerja setiap hari kerja.

2. Penyediaan Air

Sumber air untuk kebutuhan domestik dan proses produksi dibedakan. Sumber air untuk
kebutuhan domestik seperti air minum pekerja/pegawai menggunakan air mineral. Sedangkan
untuk kegiatan higienitas perorangan seperti aktivitas di WC, mencuci tangan didapat dari air
PAM. Kualitas air yang tersedia sudah baik. Proses produksi pada pabrik ini tidak
menggunakan sumber air.
Proses sanitasi air pada pabrik ini dikelola mandiri dengan menggunakan
prinsip penyaringan sebelum dikembalikan ke lingkungan sehingga air yang terbuang
dapat dimanfaatkan kembali. Air hasil penyaringan tersebut sudah teruji
kebersihannya.

3. Sanitasi Makanan
Pada PT Suryamas Gemilang Lubricant tidak terdapat kantin dan ruang makan yang dapat
memfasilitasi karyawan untuk melakukan makan siang. Perusahaan hanya memberikan
uang makan yang penggunaannya diserahkan pada karyawan masing-masing. Dengan
demikian, sanitasi makanan dan asupan gizi pekerja tidak benar-benar terjamin.

4. Fasilitas Industri
Ruang kerja cukup luas sehingga kebutuhan ruang udara untuk setiap pekerja terpenuhi.
Secara umum, fasilitas industri cukup terawat. Pada lingkungan perusahaan terdapat
mushola.

5. Pembasmian Vektor
Pembasmian vector dilakukan dengan cara pest control secara teratur setiap 3 bulan.

6. Fasilitas Higiene Perseorangan

1
a. WC :

no Nama Ruangan Jumlah WC Keterangan


1 Ruang Produksi 1 Bersih, Jumlah pengguna
25 orang karyawan
2 Office 2 Bersih, Tidak terpisah
laki laki dan perempuan
3 Logistik 1 Cukup bersih
4 Security 1 Cukup bersih
5 Ruang Sopir dan kenek 2 Cukup bersih

b. Wastafel
Terdapat wastafel, namun beberapa wastafel tidak disediakan sabun khusus cuci tangan.

c. Ruang ganti
Terdapat ruang ganti disertai loker.

d. Tempat sampah
Pada lingkungan perusahaan, terdapat beberapa tempat sampah namun belum dibedakan
antara tempat sampah organic dan non organik. Jumlah tempat sampah juga masih
kurang (tidak dapat dijumpai di setiap area).

7. Pengelolaan Limbah
Limbah yang dihasilkan PT Suryamas Gemilang Lubricant antara lain:
A. Limbah non B3
Organik, seperti sisa makanan
Non organic, berupa scrap
Limbah ini dikumpulkan pada tempat khusus limbah non B3 yang selanjutnya akan
diambil secara rutin dan dikelola oleh pihak ketiga dari PT. PPLI/ PT. TTLI.
B. Limbah B3
-Majun/Sarung Tangan Kontaminasi Oli
-Plastik Kontaminasi Oli
-Kardus Kontaminasi Oli
-Used Oli
-Lampu Bekas
Limbah ini dikumpulkan pada tempat penyimpanan sementara non B3 yang
selanjutnya akan diambil secara rutin dan dikelola oleh pihak ketiga dari PT. PPLI/
PT. TTLI.

2
3
BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

No Masalah Rekomendasi Pemecahan Masalah


1 Di bagian produksi belum semua Sosialisasi dan monitoring penggunaan APD yang
tenaga kerja memakai APD lebih ketat
2 Iklim kerja di ruang produksi Menambah jumlah ventilasi, mengoptimalkan semua
masih terasa cukup panas karena exhaust fan termasuk memperbaiki exhaust fan yang
ventilasi masih kurang dan rusak.
penggunaan exhaust fan yang
tidak semua menyala.
3 Penerangan di ruang produksi dan Menambah penerangan dengan penerangan alami
storage, menurut pengamatan pada atap yang tembus cahaya atau penambahan
mata, masih dirasa kurang lampu.
memadai.
4 Tempat sampah belum terpilah Pemilahan sampah organic dan non organic serta
antara sampah organic dan non penambahan jumlah tempat sampah tersebut.
organic
5 WC di ruang produksi masih Penambahan jumlah WC di ruang produksi.
kurang (1 WC untuk 25 orang
tenaga kerja)
6 WC di office tidak dipisah antara Memisahkan WC laki-laki dan perempuan.
laki-laki dan perempuan
7 Tidak terdapat ruang makan atau Perusahaan menyediakan ruang makan untuk para
katering untuk tenaga kerja tenaga kerja.
sehingga asupan gizi tidak
terjamin.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.I KESIMPULAN

4
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap
perusahaan. Secara umum penatalaksanaan sistem K3 dan Sanitasi lingkungan &
Pengolahan Limbah di PT Suryamas Gemilang Lubricant dari penilaian higiene
industri sudah berjalan cukup baik. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu di
evaluasi lebih lanjut dikarenakan kurangnya data yang diperoleh dari beberapa faktor
dibawah ini:
a. Faktor Fisik
1. Bising
Tidak ada permasalahan
2. Penerangan
Perlu penambahan penerangan
3. Iklim Kerja
Pada produksi masih cukup panas
4. Getaran
Tidak ditemukan masalah
5. Radiasi
Tidak ditemukan masalah
b. Faktor Kimia
Tidak ditemukan masalah
c. Faktor Biologi
Pada saat dilakukan pengamatan, tidak ditemukan permasalahan yang berkaitan
dengan faktor biologi. namun terdapat faktor resiko pada perusahaan ini terkait
bahaya faktor biologi.
d. Kebersihan
Tidak ditemukan masalah
e. Petugas Higiene Industri
Sudah terdapat 2 ahli K3 di perusahaan.
f. Pengolahan Limbah
Tidak ditemukan adanya permasalahan

V.II SARAN

Perlu adanya perbaikan dari beberapa aspek hygiene pada perusahaan tersebut.
Kesadaran penggunaan APD perlu ditingkatkan.
Pennyediaan tempat makan bagi tenaga kerja.

5
BAB VI

PENUTUP

Demikianlah Laporan Walk Through Survey di Perusahaan Suryamas


Gemilang Lubricant pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2016 mengenai Higiene
Industri ini. Semoga bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai