Anda di halaman 1dari 7

4

BAB 2. TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian
Kandidiasi (moniliasis) adalah suatu infeksi jamur Candidia, yang
sebelumnya disebut monilia. Candida biasanya menginfeksi kulit dan selaput
lendir (contohnya mulut dan vagina). Kadang jamur ini menyusup ke jaringan
yang lebih dalam (misalnya darah) dan menyebabkan kandidiasis sistemik, yang
bisa berakibat fatal. Infeksi ini lebih sering menyerang bayi terutama pada bagian
mulut bayi dan orang dewasa biasanya juga pada daerah mulut dan vagina,
biasanya penderita ini karena tubuhnya mengalami kelemahan. Pada bayi
biasanya di dapat dari dot, pakaian bayi, bantal dan sebagainya. Infeksi yang lebih
serius ini paling sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan
(misalnya penderita AIDS atau penderita kanker yang menjalani kemoterapi).
Adapun Candida adalah penghuni normal saluran pencernaan dan vagina yang
biasanya tidak menimbulkan penyakit. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang
mendorong terjadinya infeksi yang di sebabkan oleh Candida:

1. Kelembaban dan kehangatan.


2. Pemakaian antibiotik.
3. Kortikosteroid atau terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ.
4. Kehamilan
5. Obesitas (kegemukan)
6. Diabetes.

2.2 Epidemiologi
Penyakit ini lebih sering terjadi terutama pada anak usia bayi. Pada anak-anak
yang lahir dari ibu dengan moniliasica vaginitis. Dan kemuadian diamati pada
orang dewasa dengan imunosupresi dan pada pengguna steroid untuk waktu yang
lama. Oral candidiasis merupakan infeksi mulut yang paling sering terjadi.
Penyakit ini biasa menginfeksi pasien yang sangat lemah, bayi, orang tua, dan
pasien yang mengalami penurunan kerja sistem imun dengan prevalensi
persebaran 10% - 15% dan 25% - 75% dari populasi keseluruhan adalah carrier
atau pembawa. Kolonisasi candidiasis oral telah dilaporkan berkisar dari 40%
sampai 70% dari anak yang sehat dan dewasa, dengan dengan tingkat lebih tinggi
dinikmati natara anak-anak dengan gigi keries danorang dewasa yang lebih tua
5

memaki gigi palsu. Adapun tingkat yang telah terbukti juga menigkatkan dengan
terapi radiasi kanker, diabetes, dan infeksi HIV. Koloniasis Candidia dapat
menyebabkan inffeksi oportunistik mukosa dan disebarluaskan dan multisistem
keterlibatan organ dalam immunocompromised organ. Tingkat infeksi ini telah
dilaporkan sebgai 50% selama kemoterapi, 70% selama terapi radiasi, dan 90%
pada infeksi HIV.

2.3 Etiologi
Oral trush dan infeksi Moniliasis lainnya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
lemah oleh karena itu penyakit atau obat-obatan seperti antibiotik mengganggu
keseimbangan alami mikroorganisme di dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh
bekerja sebagai pengusir invasi organismeyang berbahaya, seperti virus, jamur,
bakteri dengan mempertahankan keseimbangan antara mikroba didalam tubuh.
Hal ini tidak selalu bekerja maksimal akan tetapi mekanisme perlindungan juga
dapat mengalami kegagalan, sehingga dapat memungkinkan tejadinya infeksi oral
trush atau moniliasis akan terus berlanjut.
Beberapa penyakit yang dapat membuat tubuh entan terhadap infeksi ini
diantaranya adalah:

1. HIV/AIDS
2. Kanker
3. Diabetes milletus
4. Infeksi jamur vagina.

2.4 Tanda dan Gejala


Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat
Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau
makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus.
Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau jamur.
Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu
makannya berkurang. Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan
kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula berdiameter 1-3 mm.
6

Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis, maka akan


terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar,
melebar, atau menjalar seperti halnya bisul. Biasanya pemunculan vesikel ini
bersamaan dengan timbulnya panas.
Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah
tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas
umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes. Sebetulnya sariawan
bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur
harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan
sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang
tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi,
sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat
pembuluh darah. Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi agak
licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau
pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik
putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa
perih
Secara keseluruhan Gejala oraltrush yaitu :
1. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit
dihilangkan.
2. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3. Mukosa mulut mengelupas
4. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir
memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan
kemudian berdarah.
5. Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil)
menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga
beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6. gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat
Celcius.
7. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI,
dan gelisah terus
8. Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia
akan rewel.
7

2.5 Patofisiologi
Kandidiasis oral atau Moniliasis/Trush sering disesbabkan oleh candida
albicans, atau kadang oleh candida glabrata dan candida troicalis. Jamus candida
albicans umumnya memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit
sampai terjadi perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme
pertahanan local dan sistemik yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada
keadaan ini jamur akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan
infeksi jamur rongga mulut yang paling sering ditemukan. Penyakit yang
disebabkan jamur candida albicans ini pertumbuhannya dipelihara dibawah
pengaturan keseimbangan bakteri yang normal. Tidak terkontrolnya pertumbuhan
candida karena penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dan
penggunaan obat-obatan yang menekan system imun serta penyakit yang
menyerang system imun seperti Aquired Immunodeficiency Sindrome (AIDS).
Namun bisa juga karena gangguan keseimbangan mikroorganisme dalam mulut
yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan antibiotic yang tidak terkontrol
dan menyerang system imun manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit
disebut candidiasis oral atau moniliasis.

2.6 Komplikasi dan Prognosis


Apabila moniliasis atau oral trush tidak segera ditangani atau di obati akan
menyebabkan kesukaran minum (menghisap putting susu atau dot) sehingga akan
berakibat bayi kekurangan makanan. Selain itu komplikasi yang mungkin terjadi
diantaranya:

1. Rekurens atau infeksi berulang pada kulit


2. Infeksi pada kuku yang mungkin berubah menjadi bentuk yang aneh dan
mungkin menginfeksi daerah di sekitar kuku
3. Candidiasis atau moniliasis tersebat pada tubuh yang menyebabkan
kekebalan tubungnya berkurang
4. Candidiasis atau moniliasis yang bermetastase dapat menjalar ke
esophagus, usu halus, usus besar atau dan anus. Infeksi sistemik lainnya
berupa abses hati dan otak.
8

2.7 Pengobatan

Terdiri dari 2 cara :

2.7.1 Medik /pengobatan

Memberikan obat antijamur, misalnya :a. Miconazol : mengandung


miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan
ke lesi setelah makan.b.Nystatin : tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin.
Satu pastille harus dihisap perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari. Pastille
lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Nistatin ini mengandung gula.

2.7.2 Keperawatan

Masalah dari oral thrush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan risiko
terjadi diare. Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih
botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga
mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.

Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan
autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-
sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya
setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai
seduh dengan air mendidih.

Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat
menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi
menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu
sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu
menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum
juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di
dalam mulut.
9

Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu
berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada
mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan
obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair
sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih
dan usahakan agar sering minum.Oral thrush dapat dicegah dengan selalu
menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.

Sariawan dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali sariawan akibat jamur


yang harus diobati dengan obat antijamur. Masa penyembuhan relatif lama, yaitu
seminggu. Jika tak segera diobati, dapat berkelanjutan meski hanya menyebar di
sekitar mulut saja. Tapi jamur yang tertelan dan melewati pembuluh darah, juga
bisa menyebabkan diare.

Saat sariawan, biasanya si kecil enggan makan atau minum. Berikut kiat
untuk membantunya mendapatkan asupan yang dibutuhkan:

a. Suapi makannya dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan.


Usahakan minum menggunakan sedotan dan gelas, untuk menghindari
kontak langsung dengan sariawan serta tak menimbulkan gesekan dan
trauma lebih lanjut;

b. Berikan makanan yang bertekstur lembut dan cair, pada intinya yang
mudah ditelan dan disuapi. Hindari makanan yang terlalu panas atau
terlalu dingin, agar tidak menambah luka;

c. Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B serta zat besi, dapat
memercepat proses penyembuhan. Misalnya buah-buahan dan sayuran
hijau. Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil mengalami
sariawan;

d. Olesi bagian yang sariawan dengan madu.Jika telah diberi obat, biasanya
obat kumur, tetapi tak juga sembuh, kemungkinan ada penyebab lain.
Misalnya kuman yang telah bertambah, pemakaian obat dengan dosis tak
10

tepat, atau cara memberi makanan yang membuat sariawan si kecil


kembali mengalami trauma di lidah;

Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak yang rendah. Biasanya anak yang
sering sariawan, lebih banyak akibat daya tahan tubuhnya rendah dan kebersihan
mulut dan gigi yang tak terjaga.

2.8 Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara
lain :

1. Oral hygiene yang baik;

2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak


immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu,
payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot
bayi ;

3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan


kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air
panas;

4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah
minum susu;

5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup;

6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap;

Anda mungkin juga menyukai