Anda di halaman 1dari 10

Perancangan Geometrik Jalan

Sejarah Pembangunan Jalan Raya


Ahmad Fadli, 1406551613

Sejarah perkembangan jalan berawal seiring sejarah manusia itu sendiri yang
selalu memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan berinteraksi
dengan sesama. Usaha yang dilakukan manusia ialah mencari cara untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka terutama makan dan minum. Dalam mencari cara tersebut,
Maka dalam membuat jalan mereka berusaha mencari jarak yang paling dekat
dengan mengatasi rintangan rintangan yang masih dapat mereka atasi. Contoh bila
melewati tempat-tempat berlumpur manusia menaruh batu agar dapat melompat
diatasnya dan bila melewati tanjakan yang curam mereka membuat tangga-tangga.
Karena manusia dan binatang mempunyai kepentingan yang sama, yaitu minum,
maka jejak menuju ke sumber makanan dan air seperti danau atau sungai-sungai
lebih banyak ditemukan.

Gambar 1. Sejarah Jalan Sebalum Manusia Mengenal Hewan Sebagai Alat

Setelah manusia berkembang biak dan hidup berkelompok, maka mereka


membutuhkan termpat berdiam meskipun hanya sementara. Umumnya mereka
berpindah-pindah tempat secara musiman seperti ketika tempat-tempat di sekitarnya
sudah tersedia bahan makanan yang dibutuhkan. Pada waktu itu jejak-jejak tersebut
menjadi jalan setapak. Jalan ini merupakan jalan musiman (seasonal-road). Orang-
orang nomaden mempergunakan jalan ini untuk berburu pada musim berburu dan
untuk mencari bahan buruan untuk dimakan.
Sekitar 5000 tahun yang lalu manusia mulai hidup berkelompok di suatu
tempat membentuk suku-suku atau bangsa-bangsa. Pada saat ini manusia mulai
mempergunakan jalan yang tetap untuk mengadakan hubungan dan tukar-menukar
barang (barter) antara suku-suku atau bangsa-bangsa tersebut. Pada saat inilah
sejarah transportasi yang sesungguhnya dimulai yang berfungsi sebagai prasarana
sosial dan ekonomi. Sejak bermulanya kendaraan roda untuk kereta kuda dan
lembu, jalan tetap mulai dibuat. Setelah manusia mengenal hewan sebagai alat
angkut, maka konstruksi jalan menjadi maju. Contoh bentuk jalan yang sebelumnya
bertangga-tangga dibuat lebih mendatar. Batu-batu ditempatkan bukan ditempat
yang jelek atau berlumpur dan dibuat lebih rapi atau menutup rapat tempat-tempat
yang rusak.
Jalan raya pada awalnya mulai terdapat di Mesopotamia,China, Persia,
Mesir, India dan Yunani. Jalan raya pada masa itu sangat ringkas dengan hanya
mempunyai permukaan keras untuk menahan beban kendaraan, batu dan mortar
yang digunakan pada jalan jalan di Mesir dan India. Jalan jalan yang berasal dari
bata dan asfat telah dijumpai di Babylon, Mesopotamia.
Sejarah pembuatan jalan Bangsa Persia
Bangsa Persia pada 6 abad sebelum masehi mulai menaruh perhatian yang
besar kepada pembuatan jalan. Jalan dibangun untuk mempertahankan persatuan
bangsa dan untuk keperluan pergerakan tentara dalam memperluas imperiumnya.
Dengan demikian fungsi jalan bertambah menjadi politik dan militer. Namun selama
bangsa Persia menaklukkan bangsa-bangsa lain, mereka juga membawa
kebudayaan, maka jalan juga mempunyai fungsi kebudayaan. Bangsa Persia
membuat jalan mulai abad 6 SM sepanjang kurang lebih 1.755 mil melewati Asia
kecil, Asia Barat Daya sampai teluk Persia.

Sejarah pembuatan jalan Bangsa Romawi


Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM,
maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain
untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk
peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan
Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang
2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM. Bangsa Romawi selama abad
ke 4 SM dan abad ke 4 M membuat jalan kurang lebih 50.000 mil di Italia, Perancis,
Spanyol, Inggris, bagian barat Asia kecil dan bagian Utara Afrika, sehingga bangsa
Romawi terkenal sebagai pembuat jalan yang terbesar pada zaman itu.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan.
Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya
berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan
kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu api. Rancangan jalan
Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir
abad XVIII atau awal abad XIX.

Gambar 2. Lapisan jalan bangsa Romawi


Bangsa Romawi membuat perkerasan jalan sampai setebal 3 5 feet (1
1,7 m), sedangkan lalu lintas pada zaman itu hanya terdiri dari para pejalan kaki,
kuda-kuda dan hewan lain, gerobak-gerobak, dan kereta-kereta perang. Para ahli
menduga bahwa hal itu disebabkan karena Romawi menguasai armada tenaga kerja
yang amat besar dan sikap ambisius bangsa Romawi yang ingin meninggalkan
monumen-monumen kebesarannya

Para ahli sejarah berpendapat, bahwa kesuksesan bangsa romawi ini


disebabkan oleh tiga faktor:
1. Bangsa Romawi memiliki ahli-ahli negara yang tahu arti pentingnya jalan
sebagai prasarana perhubungan untuk mempertahankan dan
memperluas imperiumnya.
2. Bangsa Romawi lebih mengenal tentang teknik pembuatan jalan
dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain pada zamannya. Mereka mulai
mengerti tentang:
a. Tebal lapisan perkerasan jalan.
b. Mempergunakan material untuk jalan yang tidak lembek karena air
hujan.
c. Mengembangkan metode pengembangan jalan melalui berbagai
Survey (pengamatan-pengamatan)
3. Mempunyai armada tenaga kerja yang sangat besar, yang terdiri dari:
a. Budak-budak dari bangsa-bangsa jajahannya yang bisa dipekerjakan
sebagai pembuatan jalan.
b. Bila tidak ada perang bala tentaranya yang sangat besar itu bisa
dikerahkan sebagai penasehat, pemimpin dan sekaligus sebagai
pekerja-pekerja pembuat jalan.

Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami


kejayaan dalam membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut
berdasarkan atas berbagai penemuan antara lain :
1. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595,
dimana dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk
memperkeras lapisan permukaan jalan.
2. Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi
jalan dari batu pecah pada periode tahun 1718 1796.
3. Metode perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada
tahun 1790 yaitu Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan
yang dibuat menurut jembatan lengkung dari batu belah, serta
menambahkan susunan batu batu kecil diatasnya.
4. Tahun 1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang
tindih atau konstruksi Makadam.
5. Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan tahun 1860 oleh
Lemoine.
Setelah kerajaan Romawi mulai runtuh pada pertengahan abad ke 4 M, maka
jalan-jalan yang dibuatnya menjadi rusak karena kurang mendapat perhatian
pemeliharaan. Pada abad ke 5 M orang-orang merusak seluruh jalan ini karena takut
mendapat serangan mendadak dari bangsa Romawi yang mungkin bangkit kembali
ataupun dari bangsa lainnya. Tindakan ini diikuti oleh bangsa-bangsa lain, sehingga
angkutan darat pada waktu itu menjadi merosot kembali, angkutan barang kembali
diangkut langsung dengan hewan, sedangkan gerobak-gerobak hampir hilang.

Sejarah jalan raya di Eropa dan China


Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari
Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik. Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan
yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
Di Eropa Utara dengan tanah basah (berupa bubur), dipilih jalan kayu berupa
gelondongan kayu dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara
melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.

Perkembangan Konstruksi Perkerasan Jalan Pada Akhir Abad Ke 18 - Zaman


Modern

Setelah kebutuhan jalan semakin penting, maka manusia zaman modern


atau setelah zaman masehi mulai melakukan terobosan-terobosan untuk membuat
konstruksi perkerasan jalan dan hal-hal yang berkaitan dengan bahan perkerasan
jalan dan teknologi perkerasan jalan. Dari sejarah perkembangannya dapat diketahui
bahwa:
1. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Raleigh Tahun 1595, dimana
dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan
permukaan jalan. Walaupun sejarah penggunaan aspal sendiri telah dimulai
sejak ribuan tahun sebelum masehi oleh bangsa Sumeria dan Mesopotamia.
Mereka menggunakan aspal (sering disebut bitumen) sebagai lapis pengedap
untuk bak mandi maupun kolam-kolam air di istana dan kuil. Aspal yang
digunakan adalah aspal yang didapat secara alami. Aspal terdapat di alam dalam
bentuk lake asphalt (seperti dodol) dan rock asphalt (biasanya keras, campuran
dari aspal, tanah, kapur, dan lempung). Aspal tercatat pertama kali digunakan
sebagai bahan konstruksi jalan, terjadi di Babilonia sekitar tahun 625 SM pada
masa kekuasaan Raja Naboppolassar seperti yang tercatat dalam prasasti
peninggalannya.
Gambar 3. Prasasti peninggalan Babilonia
Istilah aspal berasal dari bahasa Yunani kuno asphaltos, kemudian bangsa
Romawi mengubahnya menjadi asphaltus, lalu diadaptasi ke dalam bahasa
Inggris menjad iasphalt, dan menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi aspal. Berabad kemudian setelah jaman Babilonia, Sir Walter Raleigh
menuliskan dalam catatannya (tahun 1595) tentang penemuan deposit lake
asphalt di Trinidad, dekat pantai Venezuela. Dia menggunakan aspal tersebut
sebagai pelapis dinding kapalnya.
2. Sejarah penggunaan aspal untuk pembuatan jalan di abad modern dapat
ditelusur kembali pada masa abad ke 18. Seorang insinyur Inggris yang bernama
John Metcalf (1717-1810) harus membangun jaringan jalan di Yorkshire dengan
total panjang hampir 300 km. Jalan dibuat dengan batuan berukuran besar
diletakkan di bawah sebagai pondasi yang kuat, kemudian di atasnya diberi batu
galian, lalu kerikil sebagai lapis penutup.

Gambar 4. John Metcalf

Metcalf percaya bahwa jalan yang baik harus memiliki fondasi yang baik, baik
dikeringkan dan memiliki permukaan halus (bulat) cembung agar air hujan dapat
mengalir dengan cepat ke parit-parit di sisi jalan. Dia mengerti pentingnya
drainase yang baik, mengetahui bahwa hujan yang menyebabkan sebagian
besar masalah di jalan. Ia berhasil menemukan cara untuk membangun jalan
melintasi rawa yang menggunakan serangkaian rakit terbuat dari ling (berbagai
rumput buru buru atau marsh) dan furze (heather) terikat dalam bundle sebagai
dasar. Ini membentuk reputasinya sebagai pembangun jalan yang sebagian
insinyur lain percaya itu bisa dilakukan.

3. Pierre Marie Jereme Tresaquet (1716-1796) dari Perancis mengembangkan


sistem lapisan batu pecah yang dilengkapi dengan drainase, kemiringan
melintang, serta mulai menggunakan pondasi dari batu.
4. Seorang insinyur Skotlandia Thomas Telford (1757-1834) yang ahli dalam
pembuatan jembatan lengkung dari batu, menciptakan konstruksi perkerasan
jalan yang prinsipnya seperti jembatan lengkung. "Prinsip desak-desakan dengan
menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri dengan tangan. Konstruksi
ini sangat berhasil kemudian disebut dengan Sistem Telford. Thomas Telford
membangun jaringan jalan di Skotlandia pada tahun 1803-1821 sepanjang
hampir 1.500 km. Telford menyempurnakan metode pembuatan jalan Metcalf,
dengan mengganti batu galian dengan batu pecah. Ketebalan lapisan batu pecah
juga sudah dihitung berdasar karakter lalu lintas yang akan melintasi.
Gambar 3. Thomas Telford

Konstruksi perkerasannya terdiri dari batu pecah berukuran 15/20 sampai 25/30
yang disusun tegak. Batu-batu kecil diletakkan di atasnya untuk menutup pori-
pori yang ada dan memberikan permukaan yang rata. Konstruksi ini sangat kuat
terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya karena harus disusun
dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan
konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu. Jalan-jalan di Indonesia
yang dibuat pada jaman dahulu sebagian besar merupakan sistim jalan Telford,
dan diatasnya telah diberikan lapisan atas dengan pengikat aspal.

Gambar 4. Konstruksi perkerasan Telford

5. Pada saat yang hampir bersamaan, John Loudon McAdam (21 September 1756
26 November 1836) secara terpisah membangun jalan-jalan masuk menuju
Skotlandia mirip dengan cara Telford.

Gambar 5. John Loudon McAdam


McAdam juga menemukan tanah yang terikut dalam keadaan kering tidak akan
turun ke dasar jalan. McAdam mengatur batuan sedemikian rupa sehingga
bertemu antar sudutnya dan membentuk permukaan yang kuat atau keras. Pada
masa-masa berikutnya, metode konstruksi ini diperbaiki untuk mengurangi debu
jalanan di musim kemarau dengan cara disiram ter panas. Metode ini disebut
dengan lapis tarmacadam. Konstruksi perekerasan jalan ini menggunakan prinsip
tumpang tindih dengan menggunakan batu-batu pecah dengan ukuran terbesar
3. Perkerasan sistem ini sangat berhasil dan merupakan prinsip pembuatan
jalan secara masinal (dengan mesin). Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah
digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu
kesatuan. Selanjutnya sistem ini disebut sistem Macadam. Sampai sekarang
kedua sistem tersebut masih lazim dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia
dengan menggabungkannya menjadi sistem Telford-Macadam. Dengan begitu
perkerasan jalan untuk bagian bawah menggunakan sistem Telford kemudian
untuk perkerasan atas dengan sistem Macadam.

Gambar 6. Konstruksi perkerasan McAdam

6. Di akhir abad 19, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824
dibangun jalan aspal dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah
tersebut dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang
bersifat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan
cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
7. Setelah kereta api ditemukan mulai tahun 1830 jaring-jaring rel kereta api dibuat
di mana-mana, maka angkutan lewat jalan darat mulai terdesak dan dengan
sendirinya teknik pembuatan jalan tidak berkembang. Akan tetapi pada akhir
abad ke-19 jumlah kendaraan berangsur-angsur mulai banyak, sehingga
menuntut jalan darat yang lebih baik dan lancar. Oleh karena itu pada akhir abad
ke-19 teknik pembuatan jalan yang baik mulai tumbuh dan berkembang lagi.
8. Penemuan mesin penggilas yang ditemukan tahun 1860 oleh Lemoine.
9. Baru pada tahun 1870 campuran aspal digunakan untuk pembangunan jalan,
yang dilakukan oleh seorang ahli kimia Belgia, yang bernama Edmund J.
DeSmedt, ketika membangun jalan di depan balai kota Newark, New
Jersey, USA. Campuran yang digunakan adalah pasir dan aspal alam
dari Trinidad. Hasil yang memuaskan membuat para kontraktor pembangun jalan
segera memanfaatkan aspal sebagai bahan konstruksi pada proyek-proyek
pembangunan jalan yang dikerjakan.

Gambar 7. Penggelaran hotmix aspal pada abad 18

Pada masa ini, aspal yang digunakan maupun campuran hotmix yang diproduksi
belumlah memakai spesifikasi seperti yang kita kenal sekarang. Oleh karena
proyek pembangunan jalan yang menggunakan aspal mulai meningkat banyak,
untuk mempertahankan kualitas hasil yang baik, Pemerintah Kota New York
hanya mensyaratkan penggunaan batu bata atau batu granit, namun dengan
jaminan selama 15 tahun baik untuk material maupun pelaksanaan. Karena
pengetahuan kontraktor masih terbatas, banyak jalan yang tidak dapat bertahan
selama 15 tahun, dan sebagai akibatnya banyak kontraktor yang bangkrut.
Akibat lanjutannya adalah proyek-proyek jalan berikutnya menjadi meningkat
harganya untuk mengkompensasi garansi selama 15 tahun tersebut. Sampai
tahun 1900an, hampir seluruh aspal yang digunakan berasal dari aspal
alamTrinidad. Di sisi lain, mulai banyaknya penemuan sumur-sumur minyak
bumi membuat perkembangan kilang (refinery) semakin banyak dan meluas.
Dari pengoperasian kilang ternyata juga dihasilkan aspal. Akhirnya, pada tahun
1907 aspal yang dihasilkan dari kilang telah menggeser penggunaan aspal
alam Trinidad, karena aspal kilang lebih murah harganya.
10. Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865.
Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan
tahan hingga lebih dari 50 tahun serta sangat kuat sekali memikul beban besar.
11. Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di
Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal
dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue,
New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun
1877.
12. Sesudah perang dunia I pada tahun 1920 banyak negara yang mulai
memperhatikan pembangunan jalan raya. Hal ini dikarenakan semakin
banyaknya angkutan yang beroperasi khususnya kendaraan bermotor.
Persaingan antara kereta api dan kendaraan bermotor mulai ramai, karena
masing-masing mempunyai keunggulannya tersendiri. Untuk angkutan secara
massal jarak jauh kereta api bisa dikatakan lebih efektif. Namun sebaliknya untuk
angkutan jarak dekat kendaraan bermotor lebih bisa melayani dari pintu ke pintu,

sehingga handling cost lebih rendah daripada kereta api. Disamping itu, orang
mulai membuat alat-alat besar yang khusus untuk membuat jalan (road building
equipment), sehingga pembuatan jalan menjadi lebih cepat dan relatif murah
dengan kualitas yang lebih baik.
13. Setelah adanya penemuan mesin penggerak kendaraan pengangkut yang
memungkinkan kendaraan pengangkut bergerak lebih cepat dengan membawa
kendaraan pengangkut bergerak lebih cepat dengan membawa beban yang lebih
banyak, hal ini merupaka revolusi terbesar dalam sejarah perkembangan jalan
raya. Association Internationale Permanente dan congres dela route yang
didirikan di Paris tahun 1908 merupakan lembaga petemuan tetap internasional
yang menetapkan norma-norma dan ketentuan pembangunan jalan raya. Tahun
1914 didirikan pula perserikatan pejabat jalan raya dan transportasi negara-
negara bagian di Amerika yaitu American Association of state highway Officials
(AASHTO). Dan penggunaan aspal sebagai perkerasan dimulai sejak 1920
sehingga pada tahun 1935 pembangunan jalan raya mulai dikembangkan
berdasarkan bidang spesialisasi keilmuan, yaitu bidang perencanaan geometri
jalan raya dan bidang peencanaan konstruksi perkerasan jalan raya.
14. Pada tahun 1903 diterbitkan paten untuk warren of massachussets untuk suatu
campuran perkerasan yang dibuat dari material berbitumen dan agregat yang
bergradasi atau biasa disebut aspal beton (hotmix).
15. Pada tahun 1917, perkerasan beton masih dalam masa peralihan, yang
kemudian California Highway Departement membangun pondasi setebal 4-in dan
lebarnya 15-in. Dan negara bagian pennsylvania membakukan alternatif pelat
beton setebal 12,5 cm (5-in) dibagian tepi, dan 17,5 cm (7-in) dibagian tengah
pada dasar yang rata. Untuk saat ini tebal plat beton untuk lalu lintas berat dan
padat berkisar antara 20 sampai 32,,5 cm (sampai 13 in) dan dapat disambung
tanpa tulangan, dengan tulangan sederhana, dengan tulangan menerus, atau
prategang.
16. Perkerasan campuran di jalan atau di tempat (road-mix) adalah setiap
permukaan berbitumen dimana materialnya dicampur di tempat dimana
dilaksanakan perkerasan. Pada tahun 1915, J. S. Bright, insinyur di San
Bernardino County, California, mencampurkan minyak ringan dengan pasir gurun
dengan menggunakan bajak dan garu cakram, dan dengan menggunakan
beberapa galon minyak per yard persegi luas bidang menghasilkan suatu lapisan
permukaan setebal beberapa inci. Badan jalan ini berfungsi sangat baik.
17. Perkerasan Campuran-Pabrik (Plant-Mix) adalah setiap permukaan berbitumen
di mana materialnya telah dicampur di pabrik. Umumnya diperuntukkan bagi
produk yang lebih murah dan kurang dikontrol secara tepat. Pencampuran di
pabrik dimulai pada tahun1920-an. Dengan mencampur material di pabrik dan
segera menghamparkannya setelah dikirim ke tempat proyek, maka beberapa
kelambatan terhadap campuran di jalan akibat gangguan cuaca dapat dihindari.
16) dan sekarang telah sering dijumpai jalan paving yang bisa dilalui oleh
kendaraan berat. Namun untuk penggunaannya jalan paving masih sering
digunakan di perumahan-perumahan.

Mengingat hal-hal tersebut maka transportasi darat tidak hanya mempunyai arti
teknik dan taktik militer saja, tetapi juga mempunyai arti strategi yang sangat penting.
Sebagai kesimpulan maka jalan mempunyai peranan yang penting dalam bidang
sosial, ekonomi, politik, strategi atau militer dan kebudayaan. Sehingga keadaan
jalan dan jaringan-jaringan jalan bisa dijadikan barometer tentang tingginya
kebudayaan dan kemajuan ekonomi suatu bangsa. Sebuah pepatah mengatakan:
Bagaimana jalannya demikian pula bangsanya, dan hanya bangsa yang ingin maju
saja mengerti akan arti pentingnya jalan pada khususnya dan perhubungan pada
umumnya.

Referensi :
Teknik sipil Rekayasa jalan raya I & II
https://sites.google.com/site/kisaranteknik/assignments/rekayasa-jalan-raya
https://sites.google.com/site/kisaranteknik/assignments/rekayasa-jalan-raya-ii
Thomas Telford
http://dictionary.sensagent.com/thomas%20telford/en-en/
http://www.history.co.uk/biographies/thomas-telford
John L McAdam
https://www.britannica.com/biography/John-Loudon-McAdam
http://dictionary.sensagent.com/john%20loudon%20mcadam/en-en/
John Metcalf
http://dictionary.sensagent.com/john%20metcalf%20civil%20engineer/en-en/
Aspal
http://trinidadlakeasphalt.com/pdf/history_page.pdf
http://www.asphaltpavement.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=21&Itemid=41
National Asphalt Pavement Association, History of Asphalt,
http://www.hotmix.org/history.php
Asphalt Guide, Asphalt History,
http://www.asphalt-guide.com/asphalt-history.html

Anda mungkin juga menyukai