Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem ekonomi yang berkembang dewasa ini adalah sistem kapitalisme dan sosialisme.
Sistem ini mengacu pada sekularisme yang sebenarnya bertentangan dengan islam. Sistem
ekonomi islam mengabdikan kepada persaudaraan umat manusia yang disertai keadilan
ekonomi dan sosial derta distribusi pendapatan yang adil. Untuk menciptakan keselarasan
antara pertumbuhan dan pemerataan itu, diperlukan lembaga yang mengendalikan dan
mengatur dinamika ekonomi islam yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam dalam hal
perputaran uang dan barang. Fungsi itu dikenal dengan dengan nama Bank Syariah.

Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang melaksanakan perantara keuangan dari
pihak-pihak yang kelebihan dana kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan berdasarkan
prinsip-prinsip ajaran agama islam, yang dimana Bank Syariah menggunakan sistem bagi
hasil perbankan Syariah. Sistem bagi hasil yang diterapkan dalam Perbankan Syariah yaitu
Profit Sharing dan Revenue Sharing. Profit Sharing yaitu sistem bagi hasil yang didasarkan
pada hasil bersih dari pendapatan yang diterima atas kerja sama usaha, setelah dilakukang
pengurangan-pengurangan atas beban biaya selama proses usaha tersebut.

Selain itu, Perbankan Syariah juga mengeluarkan produk-produk yang terdiri dari sistem
pendanaan, sistem pembiayaan, dan produk jasa layanan Bank Syariah, serta bank syariah
memiliki sistem laporan keuangan yang memiliki kaitan dengan bagi hasil Bank Syariah.
Sistem pendanaan dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu nasabah, bank, dan pihak lain
(pihak ketiga). Disini yang jadi masalah yaitu dari sudut pandang dana pihak ketiga. Berikut
digambarkan dalam tabel 1.1.

TABEL 1.1

BAGI HASIL FASILITAS PENDANAAN DANA PIHAK KETIGA PADA BMI


CAPEM SM. RAJA MEDAN

Jenis produk Nisbah bagi hasil Nisbah bagi hasil


Bank Nasabah
Tabungan Mudharabah 7,5 % 92,5 %
Deposito Mudharabah (12 bulan) 54 % 46 %
Giro Wadiah 0 0
Sumber : Dara dari pihak pendanaan BMI Capem Sm. Raja Medan

Sistem pembiayaan pada BMI Capem SM. Raja Medan terdiri dari pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah. Disini yang dibahas lebih kepada bagi hasil pembiayaan al-
Mudharabah. Berikut digambarkan dalam tabel 1.2.

1
TABEL 1.2

BAGI HASIL FASILITAS PEMBIAYAAN AL-MUDHARABAH PADA BMI


CAPEM SM. RAJA MEDAN

No. Pendapatan Pembiayaan Bagi Hasil Dari Pendapatan


(Keuntungan) BMI (65%) NASABAH (35%)
1. 42.500.000 27.625.000 14.875.000
2. 42.045.850 27.392.800 14.716.050
3. 41.585.260 27.030.420 14.554.840
4. 41.118.160 26.726.800 14.391.360
5. 40.644.430 26.418.880 14.225.550
6. 40.163.990 26.105.590 14.057.400
Sumber : Data dari pihak pembiayaan pada BMI Capem SM. Raja Medan

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada tabungan mudharabah nisbah bagi
hasil antara nasabah dengan bank 7,5% : 92,5%. Deposito Mudharabah (12 bulan) nisbah
bagi hasil antara nasabah dengan bank 54% : 64%. Pada giro wadiah tidak terdapat nisbah
bagi hasil antara bank dengan nasabah dikarenakan giro wadiah bersifat titipan. Sedangkan
bagi hasil pembiayaan al-mudharabah antara Bank dengan nasabah 65% : 35%. Dan pada
laporan keuangan tidak dapat diketahui sistem bagi hasilnyadikarenakan bersifat tertentu
(rahasia) yang hanya boleh dilihat dan diketahui oleh pihak BMI Capem SM. Raja Medan.

B. Identifikasi Masalah

Dari penjabaran latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah yang
didapat yaitu :

a. Bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari sistem pendanaan di BMI Capem SM. Raja
Medan pada dana pihak ketiga.
b. Bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari sistem pembiayaan di BMI Capem SM. Raja
Medan pada pembiayaan al-mudharabah.
c. Bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari laporan keuangan pada BMI Capem SM. Raja
Medan yang bersifat tertutup (rahasia).

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang
muncul dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari sistem pendanaan pada BMI Capem
SM. Raja Medan?

2
b. Bagaimana bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari sistem pembiayaan pada BMI
Capem SM. Raja Medan?
c. Bagaimana bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari laporan keuangan pada BMI Capem
SM. Raja Medan?

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari sistem
pendanaan pada BMI Capem SM. Raja Medan
b. Untuk mengetahui dan menganalisis bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari sistem
pembiayaan pada BMI Capem SM. Raja Medan.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis bagi hasil Bank Syariah ditinjau dari laporan
keuangan pada BMI Capem SM. Raja Medan.

3. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk memahami bagi hasil Bank Syariah pada sistem pendanaan,
pembiayaan dan pelaporan keuangan di PT. Bank Syariah Mandiri Capem Kp. Baru
Medan.
Sebagai alat pengimplementasian teori-teori Perbankan Syariah yang diproleh selama
perkuliahan.
b. Bagi Hasil Akademis
Penelitian ini juga diharapkan berguna bagi Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara pada umumnya sebagai pengembangan keilmuan, khusus bagi Fakultas Agama
Islam Jurusan Perbankan Syariah.
Memberi motivasi kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih
komprehensif tentang Perbankan Syariah.
c. Bagi Perusahaan
Bahan referensi dalam menganalisis bagi hasil Bank Syariah pada sistem pendanaan,
sistem pembiayaan, dan pelaporan keuangan yang diterapkan pada Bank tersebut.
Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi Bank
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai