Anda di halaman 1dari 7

NAMA : WINA ANGGRIA NURZANNAH SIREGAR

NPM : 1401270099

KELAS : V-B PERBANKAN SYARIAH PAGI

M. K : MANAJEMEN OPERASIONAL

PENERAPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PERSEDIAAN

BAHAN BAKU DISC BRAKE MENGGUNAKAN MODEL


ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Kekurangan maupun kelebihan pasokan produk sama-sama berdampak negative


bagi kinerja suplay chain. Namun tentu harus disadari bahwa kebutuhan
pelanggan hanya bisa diramalkan. Kesalahan bisa berupa memproduksi terlalu
banyak atau terlalu sedikit (volume error) atau memproduksi jenis yang sama
(mix error). Kedua-duanya menimbulkan masalah persediaan. Inti dari supply
chain adalah koordinasi dan kolaborasi. Dengan menggunakan data yang didapat
dari perusahaan dengan cara melihat history persediaan tahun lalu, maka dapat
dibuat penelitian model persediaan. Salah satu model sederhana yang bisa
digunakan untuk menentukan ukuran pesanan yang paling ekonomis adalah model
Economic Order Quantity (EOQ). Model ini mempertimbangkan dua ongkos
persediaan di atas, yakni ongkos pesan dan ongkos simpan. Fungsi dari EOQ
sangatlah besar oleh karenanya beberapa jumlah pesanan yang efektif dan pada
saat kapan harus memesan merupakan pernyataan-pernyataan yang sangat
penting.
Dengan banyaknya permintaan dalam jumlah yang cukup besar maka perusahaan
harus bisa mengantisipasi dalam jumlah persediaan yang ada. Apabila persediaan
bahan baku yang ada dalam perusahaan tidakmencukupi kebutuhan maka dapat
mengganggu jalannya proses produksi, karena dengan habisnya bahan baku yang
ada berarti proses produksi akan terhenti sampai bahan baku yang dipesan tiba
kembali di perusahaan. Berhubungan dengan kaitan diatas manajemen persediaan
yang merupakan isu sangat penting pada supply chain dan pengelolaan aliran
material/produk dengan tepat adalah tujuannya, berarti tidak terlalu terlambat dan
tidak terlalu dini, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan, dan terkirim ke tempat
yang memang membutuhkan. Kekurangan maupun kelebihan pasokan produk
sama-sama berdampak negative bagi kinerja supply chain. Dengan melihat faktor
penting ini maka salah satu keputusan yang harus diambil dalam manajemen
persediaan adalah ukuran pesanan. Salah satu model sederhana yang bisa
digunakan untuk menentukan ukuran pesanan yang paling ekonomis adalah model
EconomicOrder Quantity (EOQ). Model ini mempertimbangkan dua ongkos
persediaan diatas, yakni ongkos pesan dan ongkos simpan. Model EOQ diperluas
dengan mempertimbangkan ongkos-ongkos yang dikeluarkan oleh pembeli
maupun pemasok.

Komponen atau elemen struktural yang membentuk system produksi terdiri dari:
bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi,
tanah dan lain-lain sedangkan komponen atau elemen fungsional terdiri dari:
supervise, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang
kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Cara lain untuk
mengklasifikasikan aktivitas produksi adalah tergantung pada kuantitas produk
yang dibuat. Dalam pengklasifiasian ini, terdapat tiga tipe produksi, yaitu :

a. Job shop production

Ciri dari tipe produksi ini adalah volume produksi yang kecil yang tingkatan
keterampilan pekerja harus tinggi. Dikatakan bervolume demikian, karena Job
ShopProduction merupakan perusahaan yang hanya akan berproduksi atas dasar
pesanan yang masuk ke dalam perusahaan dan tipe pekerjaan yang bervariasi yang
menuntut tingkat keterampilan yang relatif tinggi dari pekerja.

b. Batch production

Dikatakan batch production apabila ukuran lot medium, dalamarti volume


produksi tidak terlalutinggi dan juga tidak terlampaurendah dari sejumlah item
atauproduk yang sama. Ukuran lotmungkin diproduksi hanya sekali,atau di
produksi pada interval yangtetap. Tujuan dari tipe ini adalahuntuk dapat
memuaskan permintaan atas sejumlah item dari costomeryang berkelanjutan.
Bagaimanapunperusahaan yang menjalankan tipeproduksi ini, mampu
berproduksi melebihi daripada tingkatpermintaannya dan kelebihanproduksi akan
disimpan di gudang.

c. Mass production

Mass production merupakan tipe produksi yang diterapkan oleh perusahaan yang
berproduksi untuk persediaan dan (atau) untuk pasar dengan volume produksi
yang tinggi. Untuk perusahaan semacam ini, baik ada pesanan ataupun tidak ada
pesanan, perusahaan akan tetap memproduksi barang.

Fungsi produksi adalah bertanggung jawab atas pengolahan faktor-faktor produksi


menjadi suatu produk jadi yang siap diserbu konsumen. Dalam melaksanakan
fungsi produksi diperlukan serangkaian kegiatan yang mencakup suatu sistem di
mana akan melibatkan banyak orang dalam menjalankannya. Supply chain adalah
jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik,

distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti


perusahaan jasa logistik. Pada supply chain biasanya ada 3 macam aliran material
yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu
(upstream) ke hilir (downstream). Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari
supplier ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, mereka dikirim ke
distributor, lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua
aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke

hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir
ataupun sebaliknya.

Seperti yang telah diketahui bahwa ada banyak metode yang dapat digunakan
untuk merencanakan suatu persediaan bahan baku. Masing-masing

metode itu mempunyai kelemahan dan kelebihan yang dapat dianalisis sendiri
oleh perusahaan untuk penggunaannya. Metode tersebut adalah sebagai berikut
ini.

a. Material Requirement Planning (MRP)

Material requirement planning (MRP) adalah suatu perencanaan dan penjadwalan


kebutuhan material untuk produksi yang memerlukan tahapan proses atau dengan
kata lain adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi yang
diterjemahkan ke bahan mentah (komponen) yang dibutuhkan dengan
menggunakan waktu tenggang, sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa
banyak yang dipesan untuk masingmasing komponen suatu produk yang akan
dibuat.
b. Economic order quantity (jumlah pesanan ekonomis)

Metode EOQ merupakan suatu metode penentu jumlah bahan baku yang dipesan
dalam rangka meminimalkan biaya. (Rangkuti, Freddy. Manajemen Persediaan
Aplikasi di bidang bisnis.

Metode peramalan rata-rata bergerak terdiri atas dua jenis peramalan yaitu :

a. Rata-rata bergerak tunggal (Singel Moving Average)

b. Rata-rata bergerak ganda (Double Moving Average)

Untuk mengurangi terjadinya kesalahan sistematis yang terjadi pada rata-rata


bergerak tunggal bila dipakai pada data yang cenderung naik, maka
dikembangkan metode rata-rata bergerak linear (linear moving average). Yang
menjadi dasar perhitungan dalam metode peramalan ini adalah menghitung rata
rata bergerak kedua dari data peramalan, oleh sebab itu metode peramalan ini
sering disebut juga sebagai peramalan rata-rata bergerak ganda.

Analisis Kesalahan Peramalan, Kesalahan ramalan mempunyai dua komponen


yang harus ditinjau kembali secara hati-hati oleh analisukuran atau besarnya
perbedaan antara permintaan nyata dan menurut ramalan; dan arah kesalahan-
apakah permintaan nyata di atas atau di bawah ramalan. Cara paling mudah untuk
mengukur kesalahan ramalan adalah secara sederhana membandingkan ramalan
yang umum digunakan adalah mean absolut deviation (MAD). Secara

sederhanakan, ukuran ini merupakan perbedaan antara permintaan nyata dan


forecats.
Model Economic Order Quantity (EOQ)

Salah satu model sederhana yang bisa digunakan untuk menentukan ukuran pesan
yang ekonomis adalah model economic order quantity (EOQ). Model ini
mempertimbangkan dua ongkos persediaan di atas yakni ongkos pesan dan
ongkos simpan. Ongkos pesan yang dimaksud adalah ongkosongkos tetap yang
keluar setiap kali pemesanan dilakukan dan tidak tergantung pada ukuran atau
volume pesanan.

Model EOQ dibuat dengan sejumlah asumsi. Artinya, model ini hanya bisa
digunakan dengan cukup baik apabila sejumlah asumsi tersebut dipenuhi atau
setidaknya mendekati. Dalam kenyataannya asumsi ini tidak pernah terpenuhi.
Namun demikian, model ini tetap cukup baik digunakan asalkan variasi
permintaan dari awal waktu ke waktu tidak terlalu besar. Model EOQ digunakan
untuk menentukan kuantitas persediaan yang meminimumkan biaya langsung

penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan


persediaan.
1. Apa yang disebut dengan Supply Chain dan bagaimana bedanya dengan
Supply Chain Manajemen?
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang
bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Perbedaan supply chain dengan supply chain manajemen :
- Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-
perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku,
memproduksi barang maupun mengirimnya ke pemakai akhir.
- Supply chain manajemen adalah metode, alat atau pendekatan
pengelolanya.
2. Jelaskan cakupan aktivitas pada Supply Chain Manajemen!
Pengembangan produk yaitu melakukan riset pasar, merancang
produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru.
- Pengadaan yaitu memelihara supplier, mengevaluasi kinerja
supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen,
memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan
dengan supplier.
- Perencanaan dan pengendalian yaitu demand dan pleaning,
peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perenvanaan
produksi dan persediaan.
- Produksi yaitu eksekusi produksi, pengendalian kualitas.
- Distribusi yaitu perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan
pengiriman, mencari dan memlihara hubungan dengan
perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap
pusat distribusi.

Anda mungkin juga menyukai