oleh ribuan pembaca dari berbagai usia, segmen dan background pendidikan. Dalam memulai
usaha terkadang banyak sekali kegamangan antara produk dulu atau pasar dulu, nah di sini nanti
akan kita bahas secara praktis dan singkat saja.
1. Penentuan Pasar
Pasar itu begitu luas sehingga pengusaha harus memilih, pasar mana saja yang akan dilayani,
semua ini agar fokus. Dimulai dari Segmentasi pasar, yaitu upaya2 untuk mengelompokan pasar,
hal ini untuk mempermudah bagaimana kita memperlakukan pasar. Misal kita akan membidik
segmentasi ibu2 maka kita siapkan iklan di Majalah Femina, Tablid Bunda,
2. Perencanan Produk
Karena segmen Ibu2 maka bungkus produk dan promosi lebih soft, cerah dengan nuansa ping
dan ungu, lalu bahasa yang digunakan dalam kemasan dan manual tidak harus rumit namun
bahasa yg mudah dimengerti. Kemudian karena segmen ibu2, maka produk harus mudah
digunakan, simple dan tidak butuh perawatan yang pelik/rumit, semua ini demi persepsi dari ibu2
terhadap produk.
3. Manajemen Harga
Manajemen harga adalah bentuk upaya yang paling startegis dalam mengawali persaingan, bisa
berawal perhitungan yang matang secara internal kemudian dibandingkan dengan pesaing.
Manajemen harga ini bisa diawali dengan cara sederhana, harga ketika promosi, harga eceranm
harga agen/reseller dan lain-lain
4. Distribusi
Distribusi merupakah bagian dari strategi marketing sehingga ada 3 pihak yang akan dipuaskan,
pertama produsen, kedua agen/reseller, ketiga konsumen. Nah dari distribusi ini jika anda
pengusaha toko online maka bisa menentukan pihak ketiga dalam pengiriman2 barang yang
terjamin dengan baik dan asuransi yang jelas. Distribusi adalah layanan yang bisa dirasakan
dampaknya oleh semua pihak karena dengan menggunakan rantai-rantai/jalur.
Dalam komunikasi ini menjadi lini yang patut disusun dengan baik karena ini yang akan menjadi
awal pertemuan atau awal hubungan berupa informasi2. Komunikasi ini meliputi pemasaran,
sistem publikasi, promosi penjualan, hubungan relasi, penjualan langsung, pembentukan media
pendukung.
Ada kalanya pebisnis mengeluh penghasilan dari usahanya selalu habis sebelum ditabung.
Kalau pun ada yang bisa ditabung, jumlahnya hanya sedikit. Padahal, proyek yang ia terima
cukup banyak. Seharusnya, usahanya bisa berjalan lancar dan hidupnya bisa senang meski
sedang tidak ada order. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Hal ini mungkin pernah dialami oleh sebagian orang yang mengawali dunia usaha. Apalagi, jika
usaha tergolong jenis usaha keluarga. Pada awal usaha, saat mendapat proyek, uang selalu
saja habis untuk menghidupi keluarga. Istilahnya, saat sudah senang, lupa segalanya. Lupa
harus bayar listrik, telepon, internet, transportasi, dan sebagainya.
Dan satu hal yang selalu terlupakan adalah mencatat semua kegiatan dan transaksi. Tak banyak
usaha kecil yang melakukannya. Padahal, pencatatan adalah langkah dasar penting yang harus
dilakukan untuk memajukan usaha. Lalu, bagaimana mengatur keuangan usaha yang baik?
Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan seperti kami sadur dari Majalah Chic.
Untuk langkah awal, Anda bisa mencoba membagi porsi 30:30:30:10. Porsi 30 persen untuk gaji,
30 persen lagi untuk operasional perusahaan, seperti sewa kantor, biaya listrik, telepon, fax,
transportasi, dan lain sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan usaha, dan
sisa 10 persen untuk tabungan pribadi.
Jadi, misalnya pemasukan sebesar Rp 20 juta, Rp 6 juta (30 persen) langsung dipotong di awal
untuk disishkan sebagai gaji, Rp 6 juta untuk biaya operasional, Rp 6 juta untuk biaya
pengembangan usaha, dan Rp 2 juta untuk tabungan pribadi.
Pola pembagian dengan struktur jumlah persentase ini tidak mutlak. Anda boleh menentukan
sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan dalam membagi berdasar nilai yang sudah
disepakati di awal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengatur keuangan usaha.
Padahal, jika keuangan usaha dan keuangan pribadi digabung, Anda akan kesulitan dalam
melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan
melakukan pemisahan pencatatan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi, maka
akan lebih mudah untuk membedakan antara arus dana dari usaha dengan penggunaan uang
untuk kepentingan pribadi.
Di samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat memberikan informasi lebih jelas tentang
keadaan finansial dari usaha yang sedang dijalankan. Apalagi saat ini sejumlah bank sudah
menyediakan produk layanan yang dapat mendukung pencatatan keuangan usaha Anda.
Godaan biasanya sering datang saat sedang banyak order. Barang-barang tadinya belum terlalu
penting jadi seperti "minta dibeli". Ada kalanya, saat uang masuk dalam jumlah besar, tiba-tiba
kita merasa butuh ini dan itu. Salah satunya, membeli baju dengan alasan agar terlihat lebih
pantas saat bertemu klien.
Memang tidak ada salahnya memenuhi keinginan itu. Namun dengan catatan, Anda mesti bisa
membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu dengan alasan usaha,
tanyakan dulu, apakah itu merupakan kebutuhan mendesak atau keinginan yang bisa ditunda.
Nah, jawaban ini yang akan membantu Anda menentukan ke mana uang bisa digunakan.
Bila memungkinkan dan punya cukup dana, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk
pencatatan keuangan usaha. Dengan software ini, pencatatan keuangan bisa dilakukan lebih
profesional dan rapi. Dengan begitu, Anda juga tidak memiliki celah untuk seenaknya mengambil
uang usaha untuk kebutuhan pribadi.
Analisis
1. Ada beberapa langkah atau syarat agar suatu perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan
baik, yaitu :
Peramalan kebutuhan keuangan jangka pendek dan jangka panjang
Peramalan jangka pendek menunjukkan peramalan dari pendapatan, biaya, dan pengeluaran
dalam periode satu tahun. Bentuk dari peramalan jangka panjang adalah prediksi dari arus kas
masuk dan arus kas keluar di masa yang akan datang.
Menyusun anggaran sesuai dengan peramalan yang dilakukan
Anggaran yang biasa disusun oleh perusahaan adalah anggaran operasi, anggaran modal, dan
anggaran kas.
Menyusun kontrol terhadap keuangan
Kontrol keuangan akan menberikan feedback untuk mengungkapkan departemen dan orang
mana yang menyimpang dari perencanaan keuangan
Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan manajemen keuangan adalah manajer keuangan
dan manajemen treasury
3. Suatu perusahaan harus menyusun atau merencanakan kebutuhan keuangan agar dapat
meramalkan seberapa besar anggaran yang diperlukan untuk kebutuhan suatu perusahaan
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan menyusun laporan keuangan, seorang
manajer dapat mengetahui serta mengontrol keuangan suatu perusahaan.
Investasi berupa
Peminjaman modal relatif
saham penanaman modal.
Pendanaan kecil, jarang ada investasi dan
Peminjaman modal dalam skala
penanaman modal
besar
SEMOGA BERMANFAAT