Anda di halaman 1dari 5

Materi dasar marketing ini khusus bagi pemula, karena memang dalam blog bisnis dibaca

oleh ribuan pembaca dari berbagai usia, segmen dan background pendidikan. Dalam memulai
usaha terkadang banyak sekali kegamangan antara produk dulu atau pasar dulu, nah di sini nanti
akan kita bahas secara praktis dan singkat saja.

Berikut 5 unsur Strategi Pemasaran , khususnya tips bagi pemula:

1. Penentuan Pasar

Pasar itu begitu luas sehingga pengusaha harus memilih, pasar mana saja yang akan dilayani,
semua ini agar fokus. Dimulai dari Segmentasi pasar, yaitu upaya2 untuk mengelompokan pasar,
hal ini untuk mempermudah bagaimana kita memperlakukan pasar. Misal kita akan membidik
segmentasi ibu2 maka kita siapkan iklan di Majalah Femina, Tablid Bunda,

2. Perencanan Produk

Karena segmen Ibu2 maka bungkus produk dan promosi lebih soft, cerah dengan nuansa ping
dan ungu, lalu bahasa yang digunakan dalam kemasan dan manual tidak harus rumit namun
bahasa yg mudah dimengerti. Kemudian karena segmen ibu2, maka produk harus mudah
digunakan, simple dan tidak butuh perawatan yang pelik/rumit, semua ini demi persepsi dari ibu2
terhadap produk.

3. Manajemen Harga

Manajemen harga adalah bentuk upaya yang paling startegis dalam mengawali persaingan, bisa
berawal perhitungan yang matang secara internal kemudian dibandingkan dengan pesaing.
Manajemen harga ini bisa diawali dengan cara sederhana, harga ketika promosi, harga eceranm
harga agen/reseller dan lain-lain

4. Distribusi

Distribusi merupakah bagian dari strategi marketing sehingga ada 3 pihak yang akan dipuaskan,
pertama produsen, kedua agen/reseller, ketiga konsumen. Nah dari distribusi ini jika anda
pengusaha toko online maka bisa menentukan pihak ketiga dalam pengiriman2 barang yang
terjamin dengan baik dan asuransi yang jelas. Distribusi adalah layanan yang bisa dirasakan
dampaknya oleh semua pihak karena dengan menggunakan rantai-rantai/jalur.

5. Komunikasi dan Promosi

Dalam komunikasi ini menjadi lini yang patut disusun dengan baik karena ini yang akan menjadi
awal pertemuan atau awal hubungan berupa informasi2. Komunikasi ini meliputi pemasaran,
sistem publikasi, promosi penjualan, hubungan relasi, penjualan langsung, pembentukan media
pendukung.
Ada kalanya pebisnis mengeluh penghasilan dari usahanya selalu habis sebelum ditabung.
Kalau pun ada yang bisa ditabung, jumlahnya hanya sedikit. Padahal, proyek yang ia terima
cukup banyak. Seharusnya, usahanya bisa berjalan lancar dan hidupnya bisa senang meski
sedang tidak ada order. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Hal ini mungkin pernah dialami oleh sebagian orang yang mengawali dunia usaha. Apalagi, jika
usaha tergolong jenis usaha keluarga. Pada awal usaha, saat mendapat proyek, uang selalu
saja habis untuk menghidupi keluarga. Istilahnya, saat sudah senang, lupa segalanya. Lupa
harus bayar listrik, telepon, internet, transportasi, dan sebagainya.

Dan satu hal yang selalu terlupakan adalah mencatat semua kegiatan dan transaksi. Tak banyak
usaha kecil yang melakukannya. Padahal, pencatatan adalah langkah dasar penting yang harus
dilakukan untuk memajukan usaha. Lalu, bagaimana mengatur keuangan usaha yang baik?
Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan seperti kami sadur dari Majalah Chic.

1. Tentukan porsi keuangan


Cara paling mudah untuk mengatur keuangan usaha adalah dengan menyepakati sejak awal
berapa porsi uang yang akan digunakan sesuai lalu lintas uang yang dibutuhkan. Misalnya,
berapa jumlah uang yang akan digunakan untuk membayar gaji, operasional perusahaan, serta
berapa keuntungan yang akan digunakan mengembangkan usaha dan untuk ditabung.

Untuk langkah awal, Anda bisa mencoba membagi porsi 30:30:30:10. Porsi 30 persen untuk gaji,
30 persen lagi untuk operasional perusahaan, seperti sewa kantor, biaya listrik, telepon, fax,
transportasi, dan lain sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan usaha, dan
sisa 10 persen untuk tabungan pribadi.

Jadi, misalnya pemasukan sebesar Rp 20 juta, Rp 6 juta (30 persen) langsung dipotong di awal
untuk disishkan sebagai gaji, Rp 6 juta untuk biaya operasional, Rp 6 juta untuk biaya
pengembangan usaha, dan Rp 2 juta untuk tabungan pribadi.
Pola pembagian dengan struktur jumlah persentase ini tidak mutlak. Anda boleh menentukan
sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan dalam membagi berdasar nilai yang sudah
disepakati di awal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengatur keuangan usaha.

2. Pisahkan rekening pribadi dan usaha


Setelah porsi ditentukan, langkah berikutnya lakukan pencatatan keuangan usaha. Memang jika
usaha masih kecil, kita cenderung sering menyamakan antara uang yang diterima dalam usaha
dan uang untuk kepentingan pribadi. Bahkan kita biasanya menyimpan uang itu dalam satu
nomor rekening.

Padahal, jika keuangan usaha dan keuangan pribadi digabung, Anda akan kesulitan dalam
melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan
melakukan pemisahan pencatatan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi, maka
akan lebih mudah untuk membedakan antara arus dana dari usaha dengan penggunaan uang
untuk kepentingan pribadi.

Di samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat memberikan informasi lebih jelas tentang
keadaan finansial dari usaha yang sedang dijalankan. Apalagi saat ini sejumlah bank sudah
menyediakan produk layanan yang dapat mendukung pencatatan keuangan usaha Anda.

3. Jangan mudah tergoda


Inilah poin yang utama sebagai bentuk usaha mendisiplinkan diri. Dan, memang kunci utama
mengatur keuangan usaha adalah disiplin dalam mematuhi porsi persentase yang kita atur untuk
keuangan usaha dan pribadi.

Godaan biasanya sering datang saat sedang banyak order. Barang-barang tadinya belum terlalu
penting jadi seperti "minta dibeli". Ada kalanya, saat uang masuk dalam jumlah besar, tiba-tiba
kita merasa butuh ini dan itu. Salah satunya, membeli baju dengan alasan agar terlihat lebih
pantas saat bertemu klien.

Memang tidak ada salahnya memenuhi keinginan itu. Namun dengan catatan, Anda mesti bisa
membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu dengan alasan usaha,
tanyakan dulu, apakah itu merupakan kebutuhan mendesak atau keinginan yang bisa ditunda.
Nah, jawaban ini yang akan membantu Anda menentukan ke mana uang bisa digunakan.

Bila memungkinkan dan punya cukup dana, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk
pencatatan keuangan usaha. Dengan software ini, pencatatan keuangan bisa dilakukan lebih
profesional dan rapi. Dengan begitu, Anda juga tidak memiliki celah untuk seenaknya mengambil
uang usaha untuk kebutuhan pribadi.

Pengelolaan keuangan dalam Bisnis


PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM BISNIS

Dalam Pengelolaan keuangan dalam Bisnis, terdapat 5 langkah,,


silahkan perhatikan langkah-langkah berikut

Analisis

1. Ada beberapa langkah atau syarat agar suatu perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan
baik, yaitu :
Peramalan kebutuhan keuangan jangka pendek dan jangka panjang
Peramalan jangka pendek menunjukkan peramalan dari pendapatan, biaya, dan pengeluaran
dalam periode satu tahun. Bentuk dari peramalan jangka panjang adalah prediksi dari arus kas
masuk dan arus kas keluar di masa yang akan datang.
Menyusun anggaran sesuai dengan peramalan yang dilakukan
Anggaran yang biasa disusun oleh perusahaan adalah anggaran operasi, anggaran modal, dan
anggaran kas.
Menyusun kontrol terhadap keuangan
Kontrol keuangan akan menberikan feedback untuk mengungkapkan departemen dan orang
mana yang menyimpang dari perencanaan keuangan

2. Fungsi Manajemen Keuangan :


Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Manejemen Keuangan


Mendapatkan Dana Perusahaan
Menggunakan Dana Perusahaan
Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
Mengelola pajak
Memberi saran kepada Top Management dalam hal keuangan

Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan manajemen keuangan adalah manajer keuangan
dan manajemen treasury

3. Suatu perusahaan harus menyusun atau merencanakan kebutuhan keuangan agar dapat
meramalkan seberapa besar anggaran yang diperlukan untuk kebutuhan suatu perusahaan
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan menyusun laporan keuangan, seorang
manajer dapat mengetahui serta mengontrol keuangan suatu perusahaan.

Perusahaan Besar Perusahaan kecil 4.

Jangka pendek dan jangka 5. Man


Perencanaan Jangka pendek aje
panjang
me
Anggaran operasi, modal, kas, n
Anggaran operasi, modal, kas,
master budget belum terlalu
master budget sudah jelas dan
jelas dan belum terstruktur
Penganggaran terstruktur dengan baik.
dengan baik.
Anggaran dana dalam
Anggaran dana dalam jumlah
jumlah besar
relatif kecil

Investasi berupa
Peminjaman modal relatif
saham penanaman modal.
Pendanaan kecil, jarang ada investasi dan
Peminjaman modal dalam skala
penanaman modal
besar

Kontrol Dana Manajer Keuangan Pemilik perusahaan

Audit Audit internal dan eksternal Audit internal dari pemilik

Ada anggaran pajak dalam


Pengelolaan Ada anggaran pajak dalam skala
skala kecil oleh pemilik
Pajak besar oleh manager keuangan
sendiri

keuangan yang baik diharapkan dapat memaksimumkan nilai perusahaan, memaksimalkan


laba, dan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (tercermin dalam situasi harga
saham di bursa efek). Olaeh karena itu, perencanaan keuangan sangat penting bagi suatu
perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai