Anda di halaman 1dari 11

PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM MELAKUKAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMAN 3 MATARAM

Ayu Suhartiny, Aos Santosa, Hamidsyukrie


Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Mataram
(e-mail: ayusuhartiny@gmail.com).
Abstrak: Pengawas sekolah memegang peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme
guru dan mutu pendidikan di sekolah. Penelitian ini difokuskan pada peran pengawas dalam
melakukan supervisi akademik di SMAN 3 Mataram, dengan rumusan masalah, yaitu: 1)
bagaimana peran pengawas sekolah dalam melakukan supervisi akademik di SMAN 3 Mataram,
dan 2) bagaimana efektifitas pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan pengawas sekolah
di SMAN 3 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.Subjek penelitian adalah pengawas sekolah, sementara informan adalah guru di
SMAN 3 Mataram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga peran pengawas dalam
melakukan supervisi akademik yaitu: pertama, peran pemantauan kinerja guru, pemantauan
dilakukan pada aspek administrasi guru dan proses pembelajaran di kelas. Kedua, peran
pelatihan profesionalisme guru, dilakukan melalui workshop/loka karya, seminar, group
discussion, demonstration teaching dan pengawas sekolah berperan sebagai narasumber dalam
kegiatan ini.Ketiga, peran pembinaan guru dilakukan pada aspek administrasi guru dan proses
pembelajaran di kelas, sedangkan dalam aspek penilaian kinerja guru, pengawas sekolah tidak
berperan secara langsung, karena hanya memantau proses penilaian kinerja guru yang
dilakukan oleh kepala sekolah.

Kata Kunci: Peran, Pengawas Sekolah, Supervisi Akademik.

Abstract: School supervisor holds a strategic role in improving teachers professionalism and
education quality in school. This research focuses on the role of supervisor in conducting
academic supervision at Senior High School (SMAN) 3 of Mataram with the following research
questions: 1) What is the role of school supervisor in conducting academic supervision at Senior
High School 3 of Mataram, and 2) What is the effectiveness of academic supervision
implementation conducted at Senior High School 3 of Mataram. The purpose of this research
was to describe the role of school supervisor in conducting academic supervision at Senior High
School 3 of Mataram. This research used qualitative approach with descriptive method. The
data gathering techniques were observation, interview, and documentation research. The
subject of the research was school supervisor, and the informants were teachers at Senior High
School 3 of Mataram. The result of the study shows that there are three roles of school
supervisor in academic supervising: first, monitoring teachers perfomance, the monitoring was
done on teachers administration and teaching and learning activities in class aspects. Second,
training teachers professionalism in which the training was conducted through workshop,
seminar, group discussion, teaching demonstration, and the supervisor became the informant
in these activities. Third, developing role on teachers administration and teaching and learning
activities in class aspects. Regarding the evaluation of teachers performance, the school
supervisor did not take part directly because the school supervisor only monitored the process
of evaluation done by the school principal.

Key Words: Role, School Supervisor, Academic Supervision

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 24
PENDAHULUAN Supervisi merupakan suatu usaha
menstimulasi, mengkoordinasi
Sekolah sebagai lembaga penye- danmembimbing secara continue
lenggara pendidikan yang turut serta pertumbuhan guru-guru di sekolah baik
menjalankan usaha pendidikan merupakan secara individu maupun secara kolektif, agar
komponen penting dalam sistem pendidikan lebih mengerti dan lebih efektif dalam
nasional. Pengawas sekolah merupakan mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.
tenaga kependidikan yang memegang peran Board et.al (dalam Sahertian, 2010: 17) Lebih
strategis dalam meningkatkan pro- lanjut dijelaskan supervisi itu sebagai suatu
fesionalisme guru dan mutu pendidikan di prosedur memberi arah serta mengadakan
sekolah. Pengawas sekolah merupakan tenaga penilaian secara kritis terhadap proses
kependidikan yang memegang peran strategis pengajaran (Mc Nerney dalam Sahertian,
dalam meningkatkan profesionalisme guru 2010: 18).
dan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu,
segala kegiatan yang berlangsung di sekolah Untuk melaksanakan supervisi
perlu mendapat pengawasan dan supervisi pengawas sekolah harus memperhatikan
dari pengawas sekolah yang disematkan prinsip-prinsip dari supervisi empat prinsip
amanat untuk melakukan pengawasan dan supervisi pendidikan, yaitu: 1) prinsip ilmiah
supervisi terhadap sekolah. (scientific), 2) prinsip demokratis, 3) prinsip
Peran (role) merupakan aspek dinamis kerjasama (sharing of idea, sharing of
kedudukan (status) apabila seseorang experience), 4) prinsip konstruktif dan kreatif
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai (Sahertian, 2010: 20). Karena fungsi dari
dengan kedudukannya, maka dia menjalankan supervisi itu sendiri adalah The chief function
suatu peranan. Antara kedudukan dan of supervision is to make it possible to help
peranan tidak bisa dipisahkan satu sama lain, teachers to help themselves become more
karena yang satu tergantung pada yang lain, skilled in the processes of fostering childrens
tak ada peranan tanpa kedudukan atau learning. untuk membantu para guru dan
kedudukan tanpa peranan (Soekanto & membantu diri mereka sendiri untuk menjadi
Sulistyowati, 2014: 210). lebih terampil dalam proses pembinaan
Pengawasan merupakan suatu usaha pembelajaran terhadap anak-anak. (Lucio
sistematis untuk menetapkan standar dalam Fathurrohman & Suryana, 2011: 19).
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan Buku kerja pengawas sekolah tahun
perencanaan, merancang sistem 2010, bahwa pelaksanaan supervisi akademik
informasi umpan balik, membandingkan terdapat 4 peran yang harus dilakukan oleh
kegiatan nyata dengan standar yang telah pengawas sekolah, yaitu: 1) peran
ditetapkan sebelumnya, pemantauan kinerja guru, 2) peran penilaian
Menentukandanmengukurpenyimpangan- kinerja guru, 3) peran pelatihan
penyimpangan, serta profesionalisme guru, 4) peran pembinaan
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan terhadap guru berdasarkan pada Peraturan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
organisasi dipergunakan dengan cara paling Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21
efektif dan efisien dalam tujuan-tujuan Tahun 2010.
organisasi. (Mockler dalam Makawimbang,
2013:7). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
di SMAN 3 Mataram ditemukan beberapa

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 25
permasalahan dalam pelaksanaan supervisi, Efektif jika melakukan hal yang benar
seperti pegawas sekolah belum optimal dan pada saat yang tepat untuk jangka waktu
menjalankan tugas dan fungsinya, pengawas yang panjang, baik pada organisasi tersebut
sekolah memiliki jadwal supervisi namun tidak dan pelanggan (Roulette dan Siswanto, 2005:
sepenuhnya diketahui pihak sekolah, terdapat 55). Lebih lanjut dijelaskan bahwa
Mapel yang tidak memiliki pengawas, menjalankan pekerjaan yang benar dan
pengawas merangkap beberapa Mapel, dan memiliki kemampuan untuk memilih sasaran
pengawas belum sepenuhnya memberikan yang tepat (Roulette dan Siswanto, 2005: 55).
bantuan, bimbingan, dan pembinaan Efektifitas peran pengawas dalam kegiatan
terhadap permasalahan yang dihadapi oleh supervisi di sekolah berkaitan dengan 3 hal,
guru. pertama yaitu ketepatan sasaran kegiatan
supervisi, apa saja yang menjadi sasaran dari
Hasil studi pendahuluan tersebut kegiatan supervisi akademik. Kedua hasil dari
diperkuat oleh beberapa hasil studi lain, kegiatan supervisi tersebut apakah efektif
seperti Wright & Harris (2010: 220) yang membantu para guru dalam menyelesaikan
menemukan bahwa peran dan fungsi permasalahan yang dihadapi di sekolah, dan
pengawas terbukti belum optimal, sehingga sudah sesuai dengan ketentuan dari hasil
terjadinya kesenjangan pada sekolah kecil dan supervisi tersebut. Ketiga, tindak lanjut dari
sekolah besar. Sementara itu Crespi (1998: 8) dari hasil kegiatan supervisi, bagaimana
dalam penelitiannya bahwa peran dan fungsi bentuk tindak lanjut yang dilakukan oleh
pengawas pada sekolah konseling tidak pengawas sekolah dari hasil kegiatan supervisi
profesional. Pengawas tidak berperan secara tersebut yang dihasilkan oleh para guru,
aktif dalam melakukan supervisi klinis. dengan kata lain terjadi perubahan kinerja
Selanjutnya Dickson & Mitchell (2014 : 56 )
guru.
penelitian menemukan bahwa ada empat
elemen pendukung yakni: 1) menggunakan Penelitian ini dititik beratkan pada
proses sebagai pintu masuk, 2) peran pengawas sekolah dalam melakukan
menyelaraskan berbagai masalah yang supervisi akademik yang mencakup peran
ditemukan, 3) menyediakan kondisi yang pemantauan kinerja guru, peran penilaian
mendukung, 4) memiliki pemahaman yang kinerja guru, peran pelatihan profesionalisme
mendalam pada prinsip-prinsip pembelajaran guru, peran pembinaan guru, serta efektifitas
dan berpartisipasi langsung dengan guru dan pelaksanaan kegiatan supervisi terseb
kepala sekolah.
Berdasarkan uraian diatas, dipandang
Berdasarkan beberapa hasil studi perlu untuk melakukan studi lebih lanjut
pendahuluan tersebut diketahui bahwa tentang peran pengawas dalam melakukan
pelaksanaan supervisi di sekolah merupakan supervisi akademik dan efektifitas
usaha profesional yang ditujukan untuk pelaksanaan supervisi tersebut. Hal ini
memperbaiki kualitas pembelajaran di penting dilakukan karena mengingat faktor
sekolah yang akan menghasilkan yang mempengaruhi terciptanya
pembelajaran berkualitas. Akan tetapi, dalam pembelajaran berkualitas adalah peran
pelaksanaan supervisi masih ditemukan pengawas dalam melakukan supervisi
beberapa permasalahan, seperti supervisi akademik. Untuk itu permasalahan utama
belum dilaksanakan secara profesional dan yang dikaji dalam peneltian ini adalah tentang
belum menyentuh problem pembelajaran peran pengawas dalam melakukan supervisi
yang dihadapi guru di sekolah.

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 26
akademik dan efektifitas pelaksanaan Hasil penelitian ini menemukan
supervisi tersebut. bahwa peran pemantauan kinerja guru
yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah
METODE PENELITIAN adalah pemantauan langsung terhadap
Penelitian ini menggunakan kelengakapan administrasi guru sampai
pendekatan kualitatif dengan metode dengan proses pembelajaran di kelas,
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah sebagaimana hasil wawancara dengan
penelitian yang menggambarkan atau salah seorang pengawas sekolah,
berusaha memahami fenomena yang terjadi sebagaimana terungkap dari hasil
secara alami dalam kehidupan sehari-hari. penelitian berikut:
Penelitian kualitatif menuntut adanya ...untuk supervisi akademik
kemampuan dan keterampilan khusus untuk itu hal-hal yang dipantau itu pada
memahami tingkah laku individu/subjek pembelajarannya, ya mulai dari
penelitian yang menjadi sasaran penelitian perangkat pembelajaran, program
secara detail baik dalam bentuk explicit tahunan, program semesteran,
knowledge maupun tacit knowledge yang program bulanan, kalo hariannya
memungkinkan diperolehnya gambaran itu termaksud RPP sampai dengan
tingkah laku yang utuh dan mendalam evaluasi dan tindak lanjutnya
(Riyanto, 2007: 11).
Secaraoperasional pelaksanaan
Subjek penelitian adalah pengawas pemantauan diawali dengan pengaturan
sekolah yang bertugas di SMAN 3 Mataram jadwal pertemuan dengan guru yang akan
berjumlah 12 orang. Sementara informan disupervisi, kemudian setelah ditentukan
penelitian adalah 4 orang guru binaan subjek, jadwal pengawas datang ke sekolah dan
serta 1 orang guru senior di SMAN 3 melakukan pemantauan terhadap
Mataram. Metode pengumpulan data kelengkapan administrasi yang dimiliki
meliputi wawancara, observasi, dan studi oleh guru terkait dengan silabus, RPP,
dokumentasi. Teknik untuk mendapatkan presensi, sampai dengan implementasi
informan adalah menggunakan purposive pembelajaran dikelas, adapun teknik-
sampling. Analisis data yang dilakukan dengan teknik supervisi akademik yang digunakan
cara: (a) reduksi data; (b) display data; dan (c) diantaranya meliputi kunjungan dan
verifikasi (Milles & Hubberman, 2009: 16). observasi kelas serta pembicaraan
Sementara pemeriksaan keabsahan data individual. Hal ini terungkap dari hasil
menggunakan teknik triangulasi, meliputi wawancara dengan guru binaan di SMAN
triangulasi metode, sumber data, dan teori 3 Mataram.
(Moleong, 2013:324).
jadi intinya kita sebagai guru itu
HASIL DAN PEMBAHASAN yah, kalo pengawas supervisi itu
Hasil Penelitian datang membawa lengkap dengan
instrument penilaiannya, ya RPP,
Hasiltemuan penelitian terkait silabus, presensi, administrasi intinya
dengan pertanyaan penelitian yang sampai masuk ke kelas..
diajukan, yakni sebagai berikut:
Hasilpenelitian ini menunjukan
1. Peran Pemantauan kinerja Guru bahwa pespektif pengawas sekolah

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 27
samadengan perspektif guru terkait pengawas juga mengambil peran
dengan peran pemantaun kinerja guru itu dipermen No. 35 Tahun 2014.
yang dilakukan oleh pengawas Kalau sementara ini karena SMA ini
sekolah. kan baru mulai diaktifkan lagi
ditahun 2014, artinya ditahun
2. Peran Penilaian Kinerja Guru kemarin itu pengawas belum ikut
Hasilpenelitian ini menunjukan ambil bagian dalam PKG, mungkin
bahwa peran pengawas dalam penilaian tahun ini yah karena saya dengar
kinerja guru yang dilaksanakan di SMAN 3 pertemuan kemarin di Dikpora itu
Mataram hanya terbatas pada tahun ini katanya 2015, tapi kalau
pemantauan proses penilaian kinerja guru
kemarin tidak ada yah
yang dilakukan oleh kepala sekolah dan
atau guru yang kompetensinya lebih Hasilpenelitian ini menunjukan
tinggi dari guru yang akan dinilai tersebut bahwa pespektif pengawas sekolah
sebagaimana terungkap dalam hasil sama dengan perspektif guru terkait
penelitian sebagai berikut: dengan peran penilaian kinerja guru
yang dilakukan oleh pengawas
karena PKG itu sekolah.
ybertanggung jawab kepsek, tapi
kepala sekolah tidak mungkin 3. Peran Pelatihan Profesionalisme Guru
menilai semunya sehingga kepala Hasil penelitian ini menunjukan
sekolah membentuk tim yang di SK bahwa pengawas memiliki peran dalam
kan dari guru yang senior dan guru pelatihan profesional guru yang
yang senior sesuai dengan rumpun dilaksanakan di SMAN 3 Mataram melalui
mapelnya, kami dari pengawas pelaksanaan workshop yang dipadukan
hanya melakukan pemantauan dalam MGMP, dimana pegawas selaku
pkgnya, kalau kami pengawas narasumbernya, sebagaimana terungkap
hanya menilaian kinerja kepala dalam hasil penelitian sebagai berikut:
sekolah, kepala sekolah itu guru
yang diberi tugas tambahan untuk SMAN 3 itu ingin
workshop, kita memberikan
menjadi kepala sekolah.
workshop bagaimana menyusun
Hal ini terungkap dari hasil RPP yang benar itu gimana,
wawancara dengan guru senior yang bagaimana melengkapi apa yang
termasuk dalam tim supervisi yang disebut dengan dokumen KTSP,
dibentuk oleh kepala sekolah di pernah kita diminta seperti itu,
SMAN 3 Mataram . workshop saja tidak cukup sebab
kenapa, guru-guru yang sudah
Penilaiannya itu sendiri mengetahui dan sudah paham apa
memang dilakukan oleh kepala yang menjadi pekerjaannya ketika
sekolah, namun melihat permen dia mengajar lagi belum tentu
No. 35 Tahun 2014, mestinya dilaksanakan karena itu lebih berat,
pengawas ikut berperan dalam terus bagaimana caranya yah itu
melakukan PKG, jadi bukan hanya harus supervisi lagi, jadi supaya
kepala sekolah atau tim pengawas hasil workshop itu bisa ditindak
yang ditunjuk kepala sekolah, tapi
lanjuti jadi harus ada supervisi lagi.

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 28
Hal ini terungkap dari hasil instrumen pada perencanaan akan
wawancara dengan guru yang di dituangkan pada proses
SMAN 3 Mataram: pembelajaran dikelas, dari proses
pembelajaran dikelas itu nanti guru
pelatihan tentang K13 itu akan dibuat catatan-catatan
sudah, pelatihan tentang revisi apabila dalam proses
ekstrakurikuler sudah, pelatihan pembelajaran tidak tercapai sesuai
terkait guru mata pelajaran sekota yang diprogramkan, nanti temuan
mataram sudah, dan banyak sekali yang kita temukan dikelas akan kita
pelatihan yang sudah diberikan, sampaikan dan guru-guru akan
misalkan workshop, misalnya mendapat masukan seperti itu,
implementasi K13 untuk guru PAI biasanya untuk memberi masukan
sekota mataram pembinaan pada guru apa hanya
Hasilpenelitian ini menunjukan pada saat disekolah atau ada juga
bahwa pespektif pengawas sekolah diluar sekolah..
sama dengan perspektif guru terkait
dengan peran pelatihan
profesionalisme guru yang dilakukan Hal ini terungkap dari hasil
oleh pengawas sekolah. wawancara dengan guru yang di
SMAN 3 Mataram:
4. Peran pembinaan Terhadap Guru
Hasil penelitian ini menunjukan pembinaan yang
bahwa pengawas memiliki peran dalam dilakukan biasanya metode
pembinanaan terhadap guru yang mengajar, bagaimana mengatasi
dilaksanakan di SMAN 3 Mataram dengan siswa yang banyak dengan berbagai
memberikan masukan, saran, memotivasi, karekter yang dimilikinya. Model
memberikan contoh kepada guru terkait belajarnya seperti apa yang
dengan temuan-temuan, kekurangan, diberikan kepada siswa tersebut.
serta kendala yang dihadapi oleh guru
baik dalam proses perencanaan Hasilpenelitian ini menunjukan
pembelajaran hingga proses pelaksanaan bahwa pespektif pengawas sekolah
samadengan perspektif guru terkait
pembelajaran di kelas, sebagaimana
dengan peran pembinaan terhadap
terungkap dalam hasil penelitian berikut:
guru yang dilakukan oleh pengawas
intinya disini kita tidak sekolah.
mencari kesalahan, kita
memberikan masukanataupunkalau 5. Efektifitas pelaksanaan Kegiatan Supervisi.
Hasilpenelitian ini menunjukkan
ada hal yang diajarkan guru itu
lebih baik dari guru tersebut akan bahwa guru-guru yang disupervisi oleh
kita bagikan kepada guru-guru yang pengawas sangat terbantukan dalam
melaksanakan tugasnya yaitu
lain. Jadi instrument untuk melihat
pada persiapan pembelajaran dan perencanaan, pelaksanaan dan penailaian
istrument pada saat pelaksanaan hasil belajar, sebagaimana terungkap
pembelajaran yang kita tekankan dalam hasil penelitian berikut:
pada saat pelaksanaan karena pada

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 29
sasaran kegiatan supervisi dikelas harapannya yang dikelasnya
akademik ini yah pada bagaimana itu hanya melihat saja nanti diluar
administrasi guru-guru ini dan jam itu baru boleh mengkoreksi,
implementasinya dikelas, ke- tapi juga boleh sih kayak kemarin
kurangannya guru-guru ini kita punya kesalahan tinggal kita
memberikan masukan, kita berikan menyuruh siswa untuk bertanya,
contoh, ada juga workshop dari enak dengan Bu Kencuk, sehingga
serangkaian kegiatan itu supaya tegang pun kurang karena saya
efektif kita lakukan lesson study kenal dan dulu beliau guru saya
supaya hasilnya itu lebih maksimal juga
tindak lanjutnya yah secara terus
Hasilpenelitian ini menunjukan
menerus kita dan berkenjutan
disupervisi disitu akan kelihatan bahwa pespektif pengawas sekolah
kemajuannya, terkait dengan guru- sama dengan perspektif guru terkait
dengan efektifitas pelaksanaan
guru yang masih tidak ada
perubahan itu sebetulnya tugas supervisi yang dilakukan oleh
kepala sekolah untuk memberikan pengawas sekolah.
sanksi Pembahasan
Adapun mengenai perspektif Berdasarkan kajian teori yang telah
guru terhadap efektifitas pelaksanaan dilakukan oleh peneliti sebelumnya bahwa
kegiatan supervisi yang dilakukan oleh peran pengawas adalah suatu usaha
pengawas sekolah, hasil penelitian ini sistematis untuk menetapkan standar
juga menunjukan bahwa guru pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
menganggap kegiatan supervisi yang perencanaan, merancang sistem informasi
dilakukan oleh pengawas sekolah umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
sangat membantu guru dalam dengan standar yang telah ditetapkan
mengatasi kendala dan hambatan sebelumnya, menentukan dan mengukur
yang dihadapi oleh guru dalam penyimpangan-penyimpangan, serta
melaksanakan tugasnya, baik mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
perencanaan pembelajaran, untuk menjamin bahwa semua sumber daya
pelaksanaan pembelajaran dan organisasi dipergunakan dengan cara paling
efektif dan efisien dalam tujuan-tujuan
penilaian hasil belajar. Sebagaimana
organisasi sekolah.
hasil penelitian berikut ini:
Peran pengawas sekolah dalam
hasil kegiatan supervisi itu
sendiri ya saya merasa terbantukan melakukan supervisi akademik disini ada 4
sekali dengan adanya kegiatan peran yakni peran pemantauan kinerja guru,
peran penilaian kinerja guru, peran pelatihan
supervisi yang dilakukan oleh
pengawas harapan saya, kalo setiap profesional guru dan peran pembinaan
datang pengawas itu yang terhadap guru berdasarkan pada ruang
lingkup kepengawasan dan diperkuat dengan
dikawatirkan, kalau kita tidak sih
menghadapi kendala, kalau Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
supervisi itukan selalu ada input Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2010, Bab VII pasal 14 tentang rincian
terlebih dahulu, nah juga kalau

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 30
kegiatan dan unsur yang dinilai pengawas dari guru yang akan dinilai.Berdasarkan
sekolah sesuai dengan jenjang jabatan yang hasil penelitian di atas tidak sejalan
dimiliki. dengan peran pengawas yang tercantum
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
1. Peran Pemantauan Kinerja guru Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Hasil penelitian ini menunjukkan Nomor 21 Tahun 2010, Bab VII pasal 14
bahwa peran pemantauan kinerja guru tentang rincian kegiatan dan unsur yang
oleh pengawas merupakan salah satu dinilai pengawas sekolah sesuai dengan
bagian yang penting yang turut jenjang jabatan yang dimiliki yang
menentukan keberhasilan guru dalam mengamanatkan bahwa peran pengawas
mengajar agar dapat terciptanya dalam melakukan penilaian kinerja guru
pembelajaran yang berkualitas. Temuan ini bahwa peran pengawas sangat penting
memperkuat pandangan Sahertian (2010: dalam melakukan penialain kinerja guru.
20) yang mengemukakan bahwa empat
prinsip supervisi pendidikan yang harus Hasil penelitian ini telah mendukung
dipegang teguh oleh pengawas dalam dan memperkuat temuan penelitian dari
menjalankan perannya sebagai supervisor Elviya dan Nurhikmayanti (2014:54) yang
yaitu prinsip ilmiah (scientific), prinsip menyimpulkan bahwa pengawas sekolah
demokratis, prinsip kerjasama (sharing of hanya berperan sebagai pemantau proses
idea, sharing of experience), dan prinsip penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh
konstruktif dan kreatif. Peran pemantauan kepala sekolah dan atau guru yang
kinerja guru ini sangat perlu diperhatikan kompetensinya lebih tinggi dari guru yang
oleh pengawas karena fokus dari kegiatan akan dinilai.
pemantauan ini adalah untuk mengetahui 3. Peran Pelatihan Profesionalisme Guru
kelengkapan administrasi yang dimiliki Hasilpenelitian ini menunjukan
guru dan proses implementasinya di kelas. bahwa pengawas memiliki peran dalam
Hal ini juga ditegaskan oleh Asmani pelatihan profesional guru yang
(2012: 41) dalam empat prinsip yang harus dilaksanakan di SMAN 3 Mataram melalui
menjadi pegangan oleh pengawas sekolah pelaksanaan workshop yang dipadukan
salah satunya ialah prinsip positif dimana dalam MGMP, dimana pegawas selaku
supervisi harus bertolak pada keadaan narasumbernya.Hasil penelitian di atas
yang nyata (dassein) menuju pada sesuatu memperkuat pandangan Purwanto dalam
yang telah dicita-citakan (dassolen) dan Jasmani dan Mustofa (2013:32) yang
supervisi harus dilakukan secara jujur, mengemukakan bahwa salah satu tehnik
obyektif dan siap mengevaluasi diri sendiri supervisi yang harus dilakukan oleh
demi kemajuan. pengawas sekolah adalah
2. Peran Penilaian Kinerja Guru workshop.Adapun tehnik-tehnik lain yang
dikemukakan oleh Jasmani dan Mustofa
Hasilpenelitian ini menunjukan yaitu loka karya, seminar, inservice-
bahwa peran pengawas dalam penilaian training, atau up-grading dalam upaya
kinerja guru yang dilaksanakan di SMAN 3 meningkatkan mutu dan kemampuan
Mataram hanya terbatas pada profesional guru untuk menyelesaikan
pemantauan proses penilaian kinerja guru permasalahan-permasalahan serta
yang dilakukan oleh kepala sekolah dan hambatan yang terjadi di sekolah.
atau guru yang kompetensinya lebih tinggi

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 31
4. Peran Pembinaan Terhadap Guru adalah kesesuaian antara output dengan
tujuan yang ditetapkan, efektifitas
merupakan suatu keadaan yang terjadi
Hasilpenelitian ini menunjukan karena dikehendaki.
bahwa pengawas memiliki peran dalam
pembinanaan terhadap guru yang Penutup
dilaksanakan di SMAN 3 Mataram dengan
memberikan masukan, saran, memotivasi, Simpulan
memberikan contoh kepada guru terkait 1. Peran Pemantauan Kinerja Guru dalam
dengan temuan-temuan, kekurangan, Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh
serta kendala yang dihadapi oleh guru baik Pengawas di SMAN 3 Mataram
dalam proses perencanaan pembelajaran Peran pemantauan kinerja guru
hingga proses pelaksanaan pembelajaran dalam pelaksanaan supervisi akademik
di kelas.Hasil penelitian tersebut dalam studi ini menyimpulkan dua point
memperkuat pandangan dari Sahertian penting: pertama, peran pemantaun
(2010:17) yang mengemukakan bahwa kinerja guru dilakukan terkait dengan
supervisi merupakan suatu usaha kelengkapan administrasi yang dimiliki
menstimulasi, mengkoordinasi, dan oleh guru di sekolah. Kedua yang menjadi
membimbing secara continue per- aspek pemantauan dari pengawas sekolah
tumbuhan guru-guru di sekolah baik secara ialah proses kegiatan belajar di kelas, studi
individu maupun secara kolektif agar lebih ini menyimpulkan bahwa peran pengawas
mengerti dan lebih efektif dalam dalam memantau proses kegiatan belajar
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. di kelas dengan melihat kesesuaian antara
5. Efektifitas Pelaksanaan Kegiatan Supervisi RPP dan implementasi dalam proses
Hasilpenelitian ini menunjukkan pembelajaran di kelas.
bahwa guru-guru yang disupervisi oleh 2. Peran Penilaian Kinerja Guru dalam
pengawas sangat terbantukan dalam Pelaksanaan Supervisi akademik oleh
melaksanakan tugasnya yaitu pe- Pengawas di SMAN 3 Mataram
rencanaan, pelaksanaan dan penailaian Peran penilaian kinerja guru dalam
hasil belajar.Berdasarkan hasil penelitian di pelaksanaan supervisi akademik dalam
atas, dapat dipahami bahwa pelaksanaan studi ini menyimpulkan bahwa peran
supervisi yang dilakukan oleh pengawas di pengawas disini hanya sebagai pemantau
SMAN 3 Mataram menunjukan adanya proses pelaksanaan PKG, yang memiliki
keefektifan, dimana indikatornya antara wewenang sebagai pelaksana PKG adalah
lain: ketepatan sasaran kegiatan supervisi kepala sekolah yang dibantu oleh guru-
pada kelengkapan administrasi yang guru senior yang notabenenya memiliki
dimiliki oleh guru sampai pada kompetensi lebih tinggi dari guru yang
implementasinya, hasil dari kegiatan akan diberikan penilaian.
supervisi ini guru-guru disekolah merasa 3. Peran profesional Guru dalam Pelaksanaan
terbantukan dan dapat meningkatkan Supervisi akademik oleh Pengawas di
kinerja nya sehingga ada peningkatan SMAN 3 Mataram
kinerja dari guru yang disupervisi. Hasil Peran profesional guru dalam
penelitian ini memperkuat dengan pelaksanaan supervisi akademik dalam
pandangan yang dikemukakan oleh studi ini menyimpulkan bahwa dalam
Subagyo dalam Budiani (2009) efektifitas menjalankan peran profesionali guru

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 32
pengawas sekolah menggunakan tehnik- kinerja, sehingga dalam penelitian ini
tehnik supervisi seperti workshop /loka peran pengawas sekolah efektif membantu
karya, seminar, group discussion, para guru dalam mengahadapi kesulitan
demonstration teaching dan pengawas dalam merumuskan RPP dan kegiatan
sekolah sebagai narasumber dalam pembelajaran di kelas.
kegiatan ini.
Saran
4. Peran Pembinaan Guru dalam Pelaksanaan 1. Pengawas sekolah dalam menjalankan
Supervisi akademik oleh Pengawas di peran profesionalnya lebih intens dan
SMAN 3 Mataram sensitive terhadap kondisi guru dan lebih
Peran pembinaan terhadap guru mengayomi guru-guru yang ada di
dalam pelaksanaan supervisi akademik sekolah, sehingga tercipta kedekatan
oleh pengawas dalam studi ini antara guru dan pengawas, dan
menyimpulkan dua point penting: kedatangan pengawas sekolah akan
pertamaAspek pembinaan yang dilakukan selalu ditunggu oleh guru di sekolah.
pengawas sekolah kepada guru ialah aspek 2. Pengawas sekolah yang ada perlu
administrasi yang dimiliki guru, lebih meningkatkan lagi kompetensinya secara
spesifik pada proses rumuskan RPP, terus menerus dan bertanggung jawab
pembinaan yang dilakukan oleh pengawas atas tugas yang dimilikinya.
berupa catatan-catatan dan masukan 3. Kepada peneliti lain, dapat melakukan
bagaimana merumuskan RPP dengan kajian lebih lanjut terkait peran
benar. Kedua, aspek pembinaan pada pengawas dalam melakukan supervisi
proses pembelajaran dikelas pengawas sekolah yang terfokus pada indikator-
akan memberikan contoh, masukan, saran, indikator peran supervisi akademik.
dan memotivasi guru terkait terciptanya Selain itu peneliti lain juga bisa
pembelajaran yang efektif dikelas, dengan melakukan kajian lebih lanjut pada aspek
menggunakan prinsip supervisi kerjasama peran pengawas sekolah dalam
(sharing of idea, sharing of experience) melakukan supervisi manajerial.
dalam rangka mengembangkan usaha DAFTAR PUSTAKA
bersama dalam memberi support,
mendorong, dan menstimulasi guru. Asmani, JM. 2012. Tips Efectif Supervisi
Pendidikan Sekolah. Jogjakarta: Diva
5. Efektifitas Pelaksanaan Supervisi akademik Press.
oleh Pengawas di SMAN 3 Mataram Crespi, T. D. 1998 School Counselors and
Efektifitaspelaksanaan supervisi Clinical Supervision.Special Services in
dalam studi ini menyimpulkan bahwa ada the Schools. The HaworthPress, Inc.13,
dua point penting: pertama: ketepatan (1/2), 107-114.
sasaran kegiatan supervisi yang menjadi
sasaran dari supervisi akademik ialah Dickson, J dan Mitchel, C. 2014 Shifting The
kelengkapan administrasi guru dan proses Role: School District Superintendents
pelaksanaan pembelajaran di kelas, efektif Experiences as They Build a Learning
dilakukan oleh pengawas sekolah. Kedua: Community. Canadian Journal of
hasil dari kegiatan supervisi, dalam studi Administration and Policy.158, 1-27.
ini guru yang sudah disupervisi oleh Direktorat Jendral Peningkatan Mutu
pengawas sekolah mengalami perubahan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 33
Departemen Pendidian Nasional. 2009. Rivai V. Dan Murni S. 2009. Education
Bahan Belajar Mandiri Kelompok Kerja Manajement. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Pengawas sekolah, Jakarta: Direktorat Persada.
tenaga Kependidikan.
Riyanto, Y. 2007. Metode Penelitian
Elviya D dan Nurhikmayanti D. 2014 Peran Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.
Pengawas Sekolah dalam Penilaian Surabaya. UNESA Press.
Kinerja Guru di SDN Sukowati
Sahertian, P. 2010. Konsep Dasar dan Teknik
Kecamatan Bungah Kabupaten Gersik.
Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
4 (4 hal.49-60).
Jakarta: Rineka Cipta.
Makawimbang, J.H. 2013. Supervisi Klinis.
Soekanto, S dan Sulistyowati, Budi. 2014.
Bandung: Alfabeta.
Sosiologi Suatu Pengantar (edisi revisi).
Masaong, A.K. 2013. Supervisi Pembelajaran Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
dan Pengembangan Kapasitas Guru:
Wells C. M. 2012. Superintendents
Memberdayakan Pengawas Sebagai
Perceptions of Teacher Leadership in
Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta.
Selected.National council of professors
Masruri. 2014. Analisis Efektifitas Program of education administration.Austin
Nasional Pemberdayaan Masyarakat State University. 7, (2), 1-10.
Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) (Studi
Wright dan Harris. 2010The Role of The
Kasus Pada Kecamatan Bunyu
Superintendent in Closing The
Kabupaten Bulungan tahun 2010).
Achievement gap in diverse Small
Governance and Public Policy, vol. 1 (1):
School Districts. Planning and
53-76
Changing.41, (3/4), 220233.
Milles, M.B dan Hubberman, A.M. 2009.
Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.
Moleong. 2013. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian
Kinerja Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah.

JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016 Page 34

Anda mungkin juga menyukai