Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. yang pertama Laba dalam ilmu
ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman
modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam
akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba
diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Akan
tetapi, teori akuntansi sampai saat ini belum mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan
pengukuran laba. Oleh karena itu, berbeda dengan elemen statemen keuangan lainnya,
pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu : semantik, sintaktik, dan pragmatik.
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi adalah suatu proses dimana penyusun strategi
memeriksa faktor-faktor keuntungan strategi suatu perusahaan untuk menentukan di mana
kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga penyusun strategi dapat memanfaatkan secara
efektif kesempatan lingkungan dan menghadapi tantangan lingkungan.
Faktor keuntungan strategi perusahaan dalam bidang finansial dan akuntansi meliputi
elemen-elemen sebagai berikut :
Efisiensi dan efektifitas perencanaan finansial, modal kerja, dan prosedur anggaran
modal
Efisiensi dan efektifitas sistem akuntansi keuangan dan biaya, anggaran dan
perencanaan laba, serta prosedur auditing
Perlindungan patent, patent dapat memegang peranan penting pada industri kimia,
misalnya obat-obatan
Feeling atau perasaan positif tentang perusahaan dan produk dan jasa yang
dihasilkannya sebagai bagian kemewahan konsumen sehingga menimbulkan loyalitas
konsumen
Advertensi yang efektif sehingga produk atau jasa dan merek perusahaan berkesan
baik sehingga menimbulkan loyalitas konsumen
Efisiensi dan efektifitas saluran distribusi dan daerah penjualan yang dicakup,
termasuk usaha-usaha internasional, dll.
Keuntungan strategi atas faktor manajemen produksi dan operasi meliputi beberapa elemen-
elemen sebagai berikut :
Biaya operasi lebih rendah dibandingkan dengan para pesaing
Tersedianya bahan mentah dan subperakitan yang lebih rendah dan mencukupi
Biaya tenaga kerja yang rendah, diukur dalam bentuk kompensasi, absensi, dll
Seperangkat elemen faktor sumber-sumber corporate yang dapat menjadi keuntungan strategi
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan-tujuan coorporate
2. Para pesaing
Newman dan Logan mengemukakan bahwa untuk mengidentifikasikan kekuatan relatif suatu
perusahaan perlu menganalisis
- Subtitusi
- Durabilitas produk
2. Kapasitas industri
4. Biaya bahan
2. Sifat perusahaan-perusahaan
3. Organisasi industri
4. Peraturan pemerintah
2. Perbandingan lokasi
1. Kesimpulan
Jika perusahaan dilibatkan pada beberapa industri maka analisis keuntungan strategi harus
dibuat untuk setiap industri. Adanya perubahan lingkungan, industri dan perusahaan pada saat
tertentu mengharuskan dilakukannya upaya updated terhadap faktor-faktor tersebut diatas.
Dengan adanya kerangka kerja tersebut diharapkan dapat membuat analisis, perluasan, dan
revisi dengan lebih mudah. di bawah ini akan dibahas kerangka kerja analisis kekuatan atau
keuntungan strategi yang telah dikemukakan di muka.
Dewasa ini telah dikembangkan berbagai macam teknik untuk menganalisis keuntungan
strategi. berbagai eksekutif menggunakan teknik-teknik ini sekaligus untuk mendiagnosis
keuntungan strategi, tetapi teknik-teknik tersebut lebih banyak yang menamakan teknik
analisis keuntungan strategi saja. Glueck mengemukakan tiga buah teknik analisis
keuntungan strategi sebagai berikut :
1. Analisis portfolio bisnis kelompok konsultasi Boston atau Boston Consulting Groups
(BCG)
Analisis ini pertama kali dikembangkan oleh BCG. Teknik ini mengarahkan pada
pengembangan suatu seri atau rangkaian matrik untuk mengalisis multiple-produk
perusahaan. Matrik-matrik tersebut memberikan keputusan-keputusan diagnostik sehingga
perusahaan dapat menyalurkan sumber-sumber pada produk atau produk-produk dan jasa
atau jasa-jasa yang lebih produktif.
Anggapan dasar dari analisis BCG adalah bahwa bagian pasar yang tinggi dalam produk atau
jasa yang sedang bertumbuh umumnya mengarahkan pada profitabilitas yang tinggi dan
situasi persaingan yang stabil. Dilain pihak, jika perusahaan mempunyai produk dalam
pertumbuhan pasar yang lamban, peningkatan bagian pasar umumnya memerlukan biaya
yang tinggi. Matrik pertama BCG adalah bisnis portfolio atau matrik growth-share, seperti
pada gambar berikut;
Tinggi Rendah
Produk A Produk D
Produk B Produk C
Tujuan analisis BCG adalah untuk mengembangkan suatu keseimbangan portfolio produk
atau divisi. Pada cash cows dan stars dimungkinkan untuk mempunyai penjualan yang
terbesar, sedikit kemungkinan pada Question marks, dan sangat tipis kemungkinannya pada
dogs.
Dalam siklus perencanaan tahunan, setiap bisnis GE dinilai terhadap kekuatan bisnis GE dan
industri yang menarik. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Kekuatan bisnis GE :
Ukuran
Tingkat pertumbuhan
Bagian pasar
Profitabilitas
Posisi
Profit marjin
Posisi teknologi
Polusi
Orang-orang
Ukuran
Profitabilitas industri
Peranan teknikal
Struktur persaingan
Sosial
1. Analisis Hofers
Charles Hofer menganalisa bisnis dalam ukuran posisi persaingannya dan tahapan evolusi
produk dan pasar. Hofer menganjurka agar digambarkan bisnis masa sekarang dan masa yang
akan datang seperti pada gambar siklus kehidupan produk dan jasa (hal: 4). Hofer juga
mengembangkan alat analitikal yang dinamakan pohon kebijaksanaan daerah fungsional
(Functional Area Policy Tree) yang dapat dilihat pada gambar. Alat analitikal tersebut
membantu mengidentifikasikan strategi perusahaan:
Penelitian Glueck terhadap 358 random sample perusahaan besar yang termuat dalam artikel
majalah Fortune antara tahun 1930 sampai dengan 1974, menyimpulkan bahwa faktor-faktor
kelemahan atau masalah-masalah yang secara serius dipertimbangkan oleh para eksekutif
dalam pengertian keuntungan strategi meliputi :
2. Kekurangan kas
Kelemahan dan masalah berat yang dihadapi perusahaan-perusahaan dalam setiap tahap
siklus bisnis juga berbeda. Empat kelemahan dan masalah berat yang dihadapi perusahaan-
perusahaan dalam setiap tahap siklus bisnis adalah sebagai berikut :
1. Masa Depresi
3. Kekurangan kas
1. Masa Resersi
3. Kekurangan kas
1. Masa Recovery
4. Perubahan pemilik
1. Masa Prosperity
5. Kekurangan kas
Dibandingkan dengan jenis bisnis di mana suatu perusahaan berada, menunjukkan indikasi
kelemahan dan masalah strategi yang agak bervariasi pula. Urutan empat kelemahan dan
masalah terberat bagi setiap jenis bisnis menurut hasil penelitian tersebut adalah :
1. Barang-barang konsumsi
5. Perubahan pemilik
1. Barang-barang industri
3. Kekurangan kas
2. Perubahan pemilikan
3. Perubahan pemilikan
4. Kekurangan kas
2. Kekurangan kas
4. Kelebihan personel
4. Perubahan pemilik
5. Kekurangan kas
Penelitian lainnya dilakukan oleh Thomas Comte. Setelah mewawancarai dan menerima
kembali daftar pertanyaan dari 33 eksekutif puncak yang berasal dari lima perusahaan dalam
tiga industri yaitu: penjual besar makanan, bank, dan pengolahan makanan. Dalam penelitian
tersebut Comte mempelajari analisis lingkungan dan juga analisis keuntungan strategi.
Penemuannya yaitu bahwa perusahaan yang tidak memiliki strategi formal, manajemennya
tidak melibatkan (kecuali secara implisit) pada analisis lingkungan atau analisis keuntungan
strategi sehingga mereka gagal dalam menanggapi persoalan-persoalan dan pertanyaan-
pertanyaan serius.
Pada tahap diagnosis keuntungan strategi, informasi yang dihasilkan dari proses analisis
keuntungan strategi selanjutnya dinilai, didiagnosis, dan dibuat keputusan dengan
menggunakan teknik BCG, GE, atau Analisa Hofer. Hofer juga menyajikan alat diagnosis
lainnya yang disebut profil sumber .
Alat diagnosis lainnya adalah dengan profile keuntungan strategi atau Strategic Advance
Profile (SAP). Profile keuntungan strategi adalah suatu evaluasi secara sistematis faktor-
faktor keuntungan strategi perusahaan dengan cara menentukan penimbang setiap faktor
penting untuk perusahaan yang bersangkutan di dalam lingkungannya.
Dalam rangka mengembangkan secara efektif profile keuntungan strategi, memerlukan dua
langkah evaluasi sebagai berikut :
Setiap faktor diberi timbangan dalam ukuran kuat dan lemahnya keuntungan strategi.
Profile keuntungan strategi atau strategic advance profile (SAP) dipertemukan dengan profil
kesempatan dan tantangan lingkungan atau enviromental threat and oppurtunity (ETOP),
bersama-sama diagnosis tersebut menyediakan masukan bagi penyusun strategi untuk
menyusun alternatif perubahan strategi.
Terkait
Tinggalkan Balasan
Kategori
Artikel
Bahan Kuliah
Info
Tulisan
Uncategorized
Mei 2009
M S S R K J S
Apr
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
Meta
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Kategori
Artikel
Bahan Kuliah
Info
Tulisan
Uncategorized
Arsip
Mei 2009
April 2009
Halaman
About Me
About my Blog
Blogroll
WordPress.com
WordPress.org
Meta
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com