BAB I
PENDAHULUAN
bertakwa kepda Allah Swt, cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi,
bangsa, dan Negara serta agama. Proses itu sendiri sudah berlangsung
PAI, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk
1
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), cet. I, hlm. 3.
2
Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. III, hlm. 75-76.
1
2
pendidikan Islam harus kita manai secara rinci. Karena itu, keberadaan
referensi atau sumber pendidikan Islam harus merupakan sumber utama Islam
prinsip yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal
hidup bagi setiap Muslim. Al-Qur'an bukan sekedar memuat petunjuk tentang
dengan sesama (hablu min Allah wa Hablun min an-nas), bahkan hubungan
3
Azzumardi Azra, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 2002), Cet. IV, hlm. 9.
3
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar
Islam. Maka dari itu, siswa yang berada pada lembaga tersebut harus
Allah Swt. Oleh karena itu, kemampuan membaca al-Qur'an menjadi pra
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
4
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2008), hlm. 6.
4
seseorang. Oleh karena itu, di samping ilmu pengetahuan umum siswa juga
Qur'annya selain ilmu pengetahuan yang lain. Salah satunya adalah MAN 3
Pekalongan yang isinya mengajarkan tentang tata cara membaca dan menulis
al-Qur'an sesuai dengan ilmu tajwid dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang
berikut:
sebagai usaha membentuk manusia secara utuh, lengkap dan terpadu, yang
membina potensi-potensinya.
Qur'an sangat dianjurkan bagi tiap muslim agar setiap muslim bisa
membaca al dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid melalui metode
sebaya oleh siswa yaitu dengan memberikan tugas kepada siswa yang
B. Rumusan Masalah
beberapa rumusan masalah yang akan dijadikan pokok kajian dalam penelitian
ini, yaitu:
Pekalongan kelas X?
C. Penegasan Istilah
1. Pengertian Pembelajaran
terus menerus, yaitu membaca tarqiq bila bacaan itu termasuk bacaay yang
harus dibaca tarqiq dan dibaca tebal (tafkhim) bilamana bacaan itu
termasuk bacaan tafkhim. Juga dibaca pendek apabila bacaan itu harus
(izhar) maka harus dibaca jelas; yang dibaca dengung maka harus dibaca
dengung; dibaca samar maka harus dibaca samar (ikhfa). Dan huruf yang
5
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009),
hlm. 17.
7
(misalnya, bacaan izhar harus dibaca izhar jangan dibaca ikhfa dan
lainnya).6
3. Pengertian BTQ
dengan tartil, artinya jelas, racak, dan teratur, sedang menurut istilah ahli
sempurna.
dimaksud dengan judul skripsi ini adalah pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an
D. Tujuan Penelitian
6
Otong Surasman, Metode Insani Kunci Praktis Membaca al-Qur'an Baik dan Benar,
(Jakarta: Gema Insani, 2002), hlm. 22-23.
8
E. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis:
2. Praktis
c. Bagi peneliti: Dapat menjadi bahan acuan dan masukan untuk peneliti-
F. Tinjauan Pustaka
mendengarkannya.7
maka akan hiduplah jiwa kita. Jiwa yang hidup adalah jiwa yang sangat
(yang terbentang di alam raya), baik sulfiyah (yang ada di bawah) ataupun
ulwiyyah (yang ada di angasa luar; atas). Jiwa yang hidup adalah jiwa
7
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai al-Qur'an,
(Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 45.
8
Otong Surasman, Op.Cit., hlm. 119.
10
yang rindu akan surga dan takut akan neraka. Jiwa yang hidup adalah jiwa
pada Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta yang disusun oleh Siti
Qur'an.10
karya Dwi Mahmudah jurusan PAI Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
9
Abu Malikah al-Husnayaini, Menghidupkan Malam, (Surakarta: Ziyad Books, 2007), hlm.
129.
10
Lilis Musriah, Skripsi: Studi Komparasi Prestasi Belajar Quran Hadits antara Siswa
Program Takhasus dengan Non Takhasus pada Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta,
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2003.
11
yang ditemui. Metode tersebut bisa dikatakan sudah bagus terlihat dari
menuli al dengan baik dan benar. Skripsi ini ada sedikit kesamaan antara
skrispi peneliti yang penulis buat yakni kemampuan membaca pada siswa
2. Kerangka Pikiran
Islami. Al-Qur'an adalah dunia dimana seorang muslim hidup. Karena itu,
dari mulai lahir al-Qur'an pun sudah berperan sebagai landasan ideal yang
berperan penting ganda untuk menata kepribadian sejak mulai lahir hingga
11
Dwi Mahmudah, Skripsi: Metode Tahfid dalam Pembelajaran Al-Qur'an di SD
Muhammadiyah Al-Mujahiddin Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta, Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2009.
12
Agus M. Hidayat, Skripsi: Pembelajaran al-Qur'an dan Pengaruhnya Terhadap
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur'an di SMP PIRI Ngaglik Sleman, Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2006.
12
pula.
kepada umat manusia. Bukan hanya arti dan makna al-Qur'an yang datang
dari Tuhan, tetapi juga bentuknya, sehingga al-Qur'an adalah aspek yang
maka termasuk dosa. Untuk menghindari diri dari dosa tersebut, kita
dituntut untuk selalu belajar al-Qur'an pada ahlinya. Disisi lain, kalau kita
membaca al-Qur'an tidak mempunyai daar riwayat yang jelas (sah), maka
bacaan kita itu dianggap kurang utama, bahkan bisa tidak sah yang kita
baca itu. Tidak sedikit diantara kita (umat Islam) yang tidak m engetahui
baik dan benar. Maka kita harus mendidik anak tentang al-Qur'an sejak
13
G. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
a. Jenis Penelitian
b. Pendekatan Penelitian
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 62.
14
2. Jenis Data
Sedangkan untuk analisis data yang peneliti ambil dan penulis teliti
a. Observasi
pembelajaran BTQ dan tata cara serta metode yang digunakan di MAN
b. Angket
yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih
di MAN 3 Pekalongan.
16
Ibid., hlm. 83.
16
d. Dokumentasi
diperoleh dari objek seperti data tentang keadaan guru dan siswa,
17
Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 138.
18
Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 2003),
hlm. 176.
17
subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang
dan analisa sehingga nantinya akan membentuk dalam rumusan teori baru
Skripsi ini terdiri dari V Bab dan masing-masing bab terdiri dari dari
Pustaka, Metode Penelitian, yang terdiri dari Desain Penelitian, Jenis Data,
Skripsi.
19
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003), hlm. 192.
18
Membaca Al-Qur'an terdiri dari dua Sub Bab pembahasan, yaitu: Sub Bab
Pertama tentang Konsep Baca Tulis Quran (BTQ) yang meliputi Pengertian
Pengertian ilmu Qiroat dan Sejarah dan Perkembangan Ilmu Qiroat, Metode-
MAN 3 Pekalongan yang terdiri dari Empat Sub Bab, Sub Bab pembahasan,
yaitu: Sub Bab Pertama tentang Gambaran Umum MAN 3 Pekalongan yang
Pekalongan, dan Sub Bab yang Ketiga tentang Kemampuan Membaca Al-
Quran Kelas X Di MAN 3 Pekalongan dan sub bab keempat tentang Faktor-
MAN 3 Pekalongan, yang terdiri dari tiga sub bab. Sub Bab Pertama yaitu
yaitu Analisis Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) siswa Kelas X, Sub
MAN 3 Pekalongan, dan sub bab ketiga yaitu Analisis tentang Faktor-faktor