Inisiatif individu : Tingkatan tanggung-jawab, kebebasan, dan ketergantun
gan yang dimiliki individu. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan budaya organn isasi. 2. Toleransi terhadap resiko: Tingkatan dimana pekerja didorong untuk agres if, inovatif, dan berani menanggung resiko. Jika hal ini dipahami dan diikuti ol eh seluruh anggota organisasi, maka budaya yang kuat dalam organisasi akan cepat terbentuk. 3. Directions (arah): Tingkatan dimana organisasi menciptakan sasaran yang jelas dan prestasi yangdiharapkan. 4. Keterpaduan: Keterpaduan koordinasi ini membuat jalannya organisasi menj adi teratur, tanpa keterpaduan kesimpangsiuran informasi atau tindakan dalam org anisasi dapat mengacaukan sistem yang ada dalam organisasi. 5. Dorongan manajemen: Tingkatan dimana manajer menyediakan komunikasi yan g jelas, pengarahan dan mendorong bagiannya. 6. Kontrol: Peraturan dan pengaturan, yang baik, yang berjalan secara terus menerus merupakan bagian dari budaya organisasi. 7. Identitas:Tuntutan perusahaan terhadap identifikasi diri pekerjanya, dal am halprofesionalisme. Profesionalismeakanmembantu dalam pembentukan identitas p erusahaan 8. Sistem imbalan: Penilalan hasil kerja berdasarkan kriteria yang jelas (k enaikangaji, promosi). Kejelasankriteriasistemimbalaniniakan membuat karyawan pu as. 9. Toleransi terhadap Konflik: Semakin besar toleransinya atau penerimaan p erbedaan antar rekan kerja ataupun kelompok kerja, akan mengurangi jumlah bentura n dan menjadikan situasi kondusif. 10. Pola Komunikasi: Tingkatan dimana komunikasi dalam organisasi dibatasi oleh hirarki yang formal dan wewenangnya.