Disusun oleh:
Nawanda nadya (24)
X MIPA 4
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Definisi Metode Ilmiah 3
2.2. Sikap Imiah 3
2.3. Kegunaan Metode Ilmiah 4
2.4. Kriteria Metode Ilmiah 5
2.5. Langkah-Langkah Metode Ilmiah 6
BAB III PENUTUP 9
3.1. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pebulisan makalah ini memberi
pengetahuan dan wawasan mengenai metode ilmiah,
serta langkah-langkah pembuatan metode ilmiah
kepada masyarakat awam pada umumnya dan kaum
intelektual (mahasiswa) pada khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara
tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam
proyek ilmiah. Hipotesis yang berguna akan
memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi
tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen
dalam laboratorium atau observasi suatu fenomena di
alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan
hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh
prediksi tersebut haruslah belum diketahui
kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau
tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya
hasil tersebut menambah probabilitas bahwa hipotesis
yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang
diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi
dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat
hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diobservasi,
hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah
berguna bagi metode bersangkutan dan harus
menunggu metode yang mungkin akan datang.
Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi
memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.
Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian
ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian
yang dilakukan salah.
3. Melakukan Eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel,
yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Hasil
eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu
hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas
kebenaran hipotesis tersebut.
Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan
suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut
bertentangan dengan prediksi dari hipotesis.
Bergantung pada prediksi yang dibuat, berupa-rupa
eksperimen dapat dilakukan. Pencatatan yang detail
sangatlah penting dalam eksperimen, untuk membantu
dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan
bukti efektivitas dan keutuhan prosedur yang
dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam
reproduksi eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang
perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas,
variabel terikat, dan variabel kontrol. Varibel bebas
merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas.
Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang
perubahannya bergantung pada variabel bebas.
Variabel kontrol adalah variabel yang selama
eksperimen dipertahankan tetap.
o Usahakan hanya satu variabel bebas selama
eksperimen.
o Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-
variabel yang diasumsikan konstan, catat hasil
eksperimen secara lengkap dan seksama.
4. Menyimpulkan hasil eksperimen
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif,
yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang
ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih
awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan
untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat
membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek
yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu
hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik
dan teruji dapat membuat ilmuwan
mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut atau
definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan
eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik
dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang
metode eksperimen tersebut, hipotesis yang
mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian
itu. Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka
sendiri dan memasuki proses tersebut pada tahap yang
manapun.
Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah
dilakukan dan membentuk hipotesis mereka sendiri,
atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan
mendeduksikan prediksi mereka sendiri. Sering kali
eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh
orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi
didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang
lain.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis :
Jangan ubah hipotesis
Jangan abaikan hasil eksperimen
Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak
sesuai
Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan
selanjutnya untuk menemukan penyebab
ketidaksesuaian
Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau
susun ulang eksperimen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian metode ilmiah adalah suatu proses atau
cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science
project) untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis.
2. Kritria yang termasuk ke dalam metode ilmiah
adalah :
a) Berdasarkan fakta
b) Bebas dari prasangka
c) Menggunakan prinsip-prinsip analisa
d) Menggunakan hipotesa
e) Menggunakan ukuran objektif
f) Menggunakan teknik kuantifikasi
3. Langkah-langkah dalam membuat metode ilmiah
a) Hipotesis
b) Melakukan eksperimen
c) Menyimpulkan eksperimen
DAFTAR PUSTAKA
http://alphaomega86.tripod.com/metode-ilmiah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode-ilmiah.html
http://fachryaje.blogspot.com/2010/04/penggunaan-
metode-ilmiah-dalam.html