1. Syamsudin, Rahmansyah, 2011, Jurnal Peranan Visum et Repertum Di
Pengadilan. Vol 11.No.1, Makassar. 2. Afandi, Dedi, 2010, Visum et Repertum Aspek Medikolegal, Majalah kedokteran Indonesia, Vol 60. No. 4. 3. Atmadja DS, 2004, Simposium Tatalaksana Visum et Repertum Korban Hidup pada Kasus Perlukaan & Keracunan di Rumah Sakit, Jakarta: RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. 4. Amir A, 2005, Sejarah Perkembangan Ilmu Kedokteran Forensik. Dalam: Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi kedua, Bagian Ilmu Kedokteran FK-USU. Medan. 5. Budiyanto, Arif; Widiatmaka, Wibisana, 1997, Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Kedokteran Universitas Indonesia 6. Hoediyanto; A. Hariadi, 2010, Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga; Surabaya. 7. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 8. Staatsblad (Lembaran Negara) tahun 1937 No. 350 9. INSTRUKSI KAPOLRI No. Pol. : Ins/ E/ 20/ IX/ 75 10. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) 11. Idries, Abdul Munim, 1997, Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Binarupa Aksara; Jakarta. 12. Afif, F, 2010, Fungsi Visum Et Repertum dalam Proses Penyidikan Kasus Tindakan Pidana Penganiayaan. Skripsi, Universitas Andalas. Padang. 13. Soeparmono, R, 2002 Keterangan Ahli dan Visum Et Repertum dalam Aspek Hukum Acara Pidana. Mandar Maju; Bandung. 14. Keterampilan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal. Laboratorium Keterampilan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin: Makassar. 2012.