Abstract
Acne vulgaris is a common human skin disease and commonly was treatment by
antiacne formula with antibiotics substances as active compounds. As alternative
formula for treatment acne vulgaris and dicrease of antibiotics resistance effect,
the new formula antiacne with chitosan/Garcinia mangostana-Centella asiatica
extracts nanoparticles as active compound has been developed. For the
evaluation of formula quality, the stability testing of antiacne formula with active
substance chitosan/G. mangostana-C.asiatica extracts nanoparticles after storage
at room temperature for 24 weeks and 40oC/75% RH for 12 weeks have been
examined. The stability testing was evaluated including therapeutical, physical,
chemical and microbiologicaltests. The therapeutical test of samples was
observed by inhibition growth of Propionicbacterium acnes while the physical test
was observed by organoleptic parameters such as stability of gel, color, odor,
viscosity, and weight of samples. The chemical test was studied of pH and
determination of marker compoundwhile the microbiologicaltest was evaluated
the degree of contaminant bacteria and yeast. The results of test showed that the
antiacne formula have a good stability for all properties at two conditions of
storage.
Abstrak
Acne vulgaris merupakan penyakit kulit umum diderita manusia dan umumnya
dapat diobati menggunakan sediaan antiacne dengan bahan aktif berupa senyawa
antibiotika. Sebagai alternatif sediaan untuk mengatasi masalah antiacne dan efek
negatif resistensi senyawa antibiotika maka telah dibuat suatu sediaan antiacne
berbahan aktif nanopartikel kitosan/ekstrak garcinia mangostana-centella
asiatica.Untuk evaluasi kualitas produk sediaan maka telah dilakukan pengujian
stabilitas sediaan antiacne mengandung bahan aktif nanopartikel kitosan/ekstrak
G. mangostana-C.asiaticasetelah penyimpanan 24 minggu pada suhu ruang dan 12
minggu pada 40oC/75 RH. Pengujian yang dilakukan adalah meliputi uji khasiat,
207
Pengujian Stabilitas Sediaan Antiacne ... (Eriawan Rismana et. al)
sifat fisika, sifat kimia dan mikrobiologi.Uji khasiat sediaan tersebut telah
dilakukan dengan menguji aktivitas penghambatan terhadap Propionibacterium
acns sedangkan pengujian sifat fisika dilakukan terhadap parameter organoleptik
dengan mengamati bentuk, bau, warna, viskositas, berat sediaan dan jenis emulsi.
Adapun stabilitas kimia dilakukan terhadap parameter pH dan kandungan
senyawa marker sedangkan pengujian mikrobiologi dilakukan terhadap parameter
cemaran mikroba (angka lempeng total) dan kapang (angka kapang khamir). Hasil
pengujian menunjukkan bahwa sediaan antiacne yang diuji mempunyai stabilitas
khasiat, fisika, kimia dan mikrobiologi yang baik selama waktu penyimpanan
pada kedua kondisi tersebut.
208
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 41, No. 4, 2013: 207 - 216
209
Pengujian Stabilitas Sediaan Antiacne ... (Eriawan Rismana et. al)
Dalam penelitian ini telah dilakukan warna, bau, dan mengukur konsistensi berat.3
pengujian stabilitas sediaan antiacne ber- Sedangkan pengujian stabilitas kimia dilaku-
bahan baku aktif nanopartikel kitosan/ekstrak kan dengan mengamati profil kromatogram
G. mangostana-C. asiatica. Adapun jenis hasil anlisis KCKT dan penentuan kandung-
pengujian stabilitas yang dilakukan dan an total fenol.
diamati adalah meliputi stabilitas khasiat/
Pengujian stabilitas mikrobiologi
terapi, fisika,kimia, dan mikrobiologi selama Dilakukan melalui pengujian angka
3 bulan (stabilitas pada suhu 40C/RH75%) lempeng total dan angka kapang khamir
dan 6 bulan (stabilitas pada suhu kamar).
dengan mengacu pada prosedur yang tertera
Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah
pada FI IV.3
untuk mendapatkan data stabilitas dari
sediaan antiacneberbahan baku aktif nano-
partikel kitosan/ekstrak G. mangostana-C. HASIL
asiatica. Hasil pengujian aktivitas sediaan
antiacne dengan bahan aktif nanopartikel
kitosan/ekstrak G. mangostana-C. asiatica
BAHAN DAN METODE yang dilakukan pada sampel sebanyak 2
Desain Penelitian batchdan telah disimpan selama rentang 24
Sampel uji disiapkan sebanyak 2 minggu pada suhu kamar dan 12 minggu
batch dan dikemas pada tube dengan berat pada kondisi dipercepat (suhu 40C/RH 75%)
sekitar 3032 gram. Pengujian stabilitas ditunjukkan pada Gambar 1 dan Tabel 1.
dilakukan dalam 2 kondisi yakni uji stabilitas
dipercepat pada kondisi suhu 40C/RH75%
selama 3 bulandanuji stabilitas diperpanjang
pada suhu kamar selama 6 bulan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Pembuatan bahan baku zat aktif
nanopartikel kitosan/ekstrak G. mangostana-
C. asiatica dan pengujian stabilitas dilakukan
di Pusat Teknologi Farmasi dan Medika
LAPTIAB BPPT - PUSPIPTEK - Serpong,
sedangkan formulasi sediaan antiacne dilaku- Gambar 1. Aktivitas daya hambat terhadap
kan oleh Divisi R & D - PT. Mustika Ratu Propionibacterium acnes dari sediaan antiacne
(Tbk). Waktu penelitian dilakukan selama 10 setelah penyimpanan 24 minggu pada suhu
bulan yakni dari Februari Nopember 2011. kamar dan 12 minggu pada suhu 40C/RH
Pengujian stabilitas khasiat 75%
Pengujian stabilitas khasiat dilakukan
dengan menguji aktivitas antibakteri Hasil uji khasiat sediaan antiacne
(penghambatan)sediaan terhadap Propioni- berbahan aktif nanopartikel kitosan/ekstrak
bacterium acnes dan dilakukan sesuai G. mangostana-C. asiatica menunjukkan
metode yang dilakukan oleh Tsai, dkk.2 bahwa setelah penyimpanan selama 24
Pengujian stabilitas fisika dan kimia minggu pada suhu kamar dan 12 minggu
Pengujian stabilitas fisika dilakukan pada suhu 40C/RH 75% sediaan masih
dengan mengacu kepada prosedur FI IV yaitu mempunyai aktivitas penghambatan terhadap
dengan mengamati bentuk gel sediaan, Propionibacterium acnes.
210
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 41, No. 4, 2013: 207 - 216
211
Pengujian Stabilitas Sediaan Antiacne ... (Eriawan Rismana et. al)
Tabel 2. Hasil Pengujian Stabilitas Fisika dan Kimia Sediaan Anti Acne
Tabel 3. Hasil analisis kadar total fenol pada penyimpanan suhu kamar dan 40oC/RH 75%
Kadar total fenol pada peyimpanan Kadar total fenol pada peyimpanan
Minggu
Suhu kamar (%) 40oC/RH 75% (%)
ke-
Batch 1 Batch 2 Batch 1 Batch 2
0 0,13 0,21 0,13 0,21
2 0,15 0,19 0,14 0,20
4 0,14 0,25 0,15 0,24
6 0,16 0,20 0,16 0,12
8 0,12 0,20 0,13 0,20
10 0,19 0,18 0,19 0,19
12 0,13 0,19 0,16 0,18
16 0,14 0,20
20 0,14 0,23
24 0,14 0,21
212
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 41, No. 4, 2013: 207 - 216
M 14 A I
Penentuan kadar total fenol cukup K -2 8 0 0 [1 ]
Pegagan
Name
mudah dilakukan sehingga dapat menjadi 2250
2000
Retention Time
2250
2000
6.39
1250 1250
1.46
1.39
1.34
mAU
mAU
1000 1000
1.63
0,180,25%. 500 500
13.52
19.45
10.68
12.04
16.68
17.23
18.25
5.82
3.46
4.13
8.29
4.56
5.06
5.27
5.49
9.02
9.90
1.00
250 250
2.10
0 0
Retention Time
2000 2000
1750 1750
PEMBAHASAN
1500 1500
Adanya aktivitas antibakteri sediaan
6.33
1250 1250
1.38
1.31
mAU
1000 1000
500 500
19.39
14.89
10.61
11.82
11.93
12.02
12.39
12.49
17.15
18.27
3.44
5.79
4.10
8.22
3.24
4.54
5.03
5.24
8.97
9.84
1.00
0 0
-250
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Minutes
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-250
75% menunjukkan bahwa sediaan mem-
2.a punyai stabilitas khasiat yang baik. Stabilitas
aktivitas antibakteri tersebut ditunjukkan
oleh besarnya diameter daya hambat yang
M 12 B I
K -2 8 0 0 [1 ]
Pegagan
relatif stabil yakni pada rentang 1921 mm.
2250
Name
Retention Time
2250
Bila membandingkan daya hambat aktivitas
antibakteri sediaan antiacn nanopartikel
2000 2000
1750 1750
6.26
mAU
1.30
750 750
19.04
16.54
16.73
16.86
17.39
17.47
17.59
17.67
17.92
8.93
3.43
8.09
5.72
4.08
4.52
5.40
5.21
250 250
0 0
-250 -250
berada diantara kedua contoh produk ter-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Minutes
213
Pengujian Stabilitas Sediaan Antiacne ... (Eriawan Rismana et. al)
yang menggunakan bahan aktif minyak Hasil uji stabilitas kimia pada
Coriander dari Coriandrum sativum (ketum- paramter pH sediaan menunjukkan tidak ada
bar) sebagai bahan aktif sediaan antiacn penurunan yang signifikan, artinya sediaan
dengan daya hambat 31,4 mm maka daya stabil dan tidak terjadi perubahan kimia
hambat kitosan/ekstrak G. mangostana-C. dalam bahanbahan kimia pada sediaan yang
asiaticaadalah lebih rendah.23 Dan bila memungkinkan terjadinya perubahan pH.
dibandin-kan dengan hasil penelitian Hada- Adanya kandungan senyawa total fenol
wiyah R yang menggunakan bahan aktif 20% setelah penyimpanan pada suhu kamar dan
ekstrak etanol belimbing wuluh dan Rasheed, suhu dipercepat selama pengujian, menun-
dkk yang menggunakan campuran ekstrak jukkan bahwa sediaan stabil secara sifat
Andrographis paniculata, Glycyrrhiza gla- kimia. Identiknya pola kromatogram pada
bra, Ocimum sanctum, Azadiracta indica, sampel sediaan setelah disimpan pada waktu
dan teh hijau masingmasing dengan aktifitas tertentu menunjukkan bahwa senyawa kimia
daya hambat 15 mm dan 21 mm, maka yang ada dalam sediaan berupa ekstrak G.
aktifitas kitosan/ekstrak G. mangstana-C. mangostana dan C. asiaticaadalah stabil.
asiaticaadalah lebih kuat. 24, 25 Hasil uji stabilitas mikrobiologi
Pengamatan stabilitas fisika melalui menunjukkan bahwa angka lempeng total
uji organoleptik sampai minggu ke 24 pada (ALT) dan angka kapang kamir (AKK) pada
suhu kamar menunjukkan tidak ada per- sediaan tersebut selama penyimpanan masih
ubahan signifikan dari bentuk, warna, bau, memenuhi persyaratan yakni berada di
homogenitas dan tipe emulsi. Sedangkan bawah persyaratan untuk angka lempeng
pada sediaan yang disimpan pada suhu total sediaan = <10 dan angka kapang khamir
40C/RH 75% selama 12 minggu menunjuk- <10. Dengan kata lain formula sediaan
kan ada sedikit perubahan yang terjadi pada antiacn tersebut mempunyai stabilitas
parameter warna dan bau yakni menunjukkan mikrobiologi yang baik dan aman untuk
adanya perubahan warna dan penurunan digunakan secara topikal.
intensitas keharuman, namun tidak signifi- Keseluruhan uji stabilitas rgano-
kan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan leptik, fisik, kimia dan mikrobiologi terhadap
pewangi yang digunakan mengalami sedikit sediaan antiacn mengandung kitosan/ekstrak
penguapan selama proses penyimpanan, G. mangostana-C. asiaticaadalah sesuai
sedangkan perubahan warna kemungkinan pesyaratan FI IV dan hasil yang dilaporkan
terjadi karena terjadi proses kimia seperti Vats dkk dan Hadawiyah.
oksidasi oleh udara atau panasselama
penyimpanan.
Secara umum hasil uji stabilitas fisika KESIMPULAN
pada parameter stabilitas berat menunjukkan Hasil pengujian stabilitas terhadap
hasil yang stabil yakni dengan penurunan parameter uji khasiat, fisika, kimia dan
berat sediaan 0,052,12%. Data berat sampel mikrobiologi dari sediaan topikal gel
juga menunjukkan adanya sedikit ketidak- antiacne berbahan aktif nanopartikel kitosan/
seragaman berat sampel akibat proses ekstrak G. mangostana-C. asiatica setelah
pengisian pada kemasan awal masih dilaku- disimpan selama 24 minggu pada suhu kamar
kan secara manual Sedangkan penurunan dan 12 minggu pada kondisi dipercepat.
yang cukup signifikan pada sediaan batch 1 menunjukkan hasil yang baik. Produk
dibanding batch 2 diduga karena adanya sediaan bersifat stabil, berkhasiatdan aman
perbedaan homogenitas diantara kedua untuk digunakan selama proses penyimpan-
sediaan pada saat formulasi. an.
214
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 41, No. 4, 2013: 207 - 216
215
Pengujian Stabilitas Sediaan Antiacne ... (Eriawan Rismana et. al)
versus different herbs. Food Chemistry.2008 ; (Averrhoa bilimbi L.) dan Uji Aktivitasnya
110 : 85964. Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat.
23. Vats A, Sharma P. Formulation and evaluation Tesis. USU. 2012
of topical antiacne formulation of Coriander Oil. 25. Rasheed A, Shama SN, Joy JM, Reddy BS, Roja
International Journal of Pharmacy and C. Formulation and eavaluation of herbal
Pharmaceutical Science Research. 2011; 2 (3) : antiacne moisturizer. Pak. J. Pharm. Sci. 2012 ;
61 66. 25 (4) ; 867 70.
24. Hadawiyah R. Formulasi Sediaan Gel Dari
Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh
216