BAB 1V

PEMBAHASAN
Telah didapatkan pasien atas nama Ny. NL, 30 tahun, dengan keluhan
bercak-bercak merah pucat di leher, dada, perut, punggung, lengan dan paha
kanan kiri yang disertai rasa gatal sejak 2 minggu yang lalu yang dirasakan
semakin lama semakin meluas dan gatal. Keluhan ini juga disertai keluhan kulit
bersisik. Dari anamnesis tersebut, maka dapat di curigai kemungkinan suatu
pityriasis rosea, psoriasis, dan eritoderma.
Pit. Rosea Psoriasis Eritroderma
Definisi erupsi kulit akut yang penyakit peradangan kelainan kulit yang
sembuh sendiri, dimulai kronik dengan dasar ditandai dengan adaya
dengan sebuah lesi inisial genetik yang kuat eritema universalis
berbentuk eritema dan bdengan karakteristik >90%. Biasanya disertai
skuama halus, kemudian perubahan pertumbuhan skuama. Bila eritema
disusul oleh lesi-lesi yang dan diferensiasi sel antara 50-90% disebut
lebih kecil dibadan, epidermis disertai pre-eritroderma.
lengan, dan tungkai atas manifestasi vaskuler,
yang tersusun sesuai juga diduga adanya
dengan lipatan kulit dan pengaruh sistem saraf.
biasanya sembuh dalam
waktu 3-8 mgg
epidemiolog usia: 15-40 tahun anak: 0-2,1% insiden meningkat
i P:L = 1,5:1 dewasa: 0,98-8% seiring peningkatan
psoriasis

Pit. Rosea Psoriasis Eritroderma Kasus

lesi inisial berbentuk klasik berupa plak eritema universalis bercak-bercak
eritema dan skuama eritematosa diliputi >90%. Biasanya merah pucat sejak
halus, kemudian disusul skuama putih disertai disertai skuama. 2 minggu yang
oleh lesi-lesi yang lebih titik-titik perdarahan lalu disertai bintil
kecil. Dapat juga bila skuama dilepas. kemerahan
dijumpai papul ditepian Dapat dijumpai papul
lesi. eruptif merah salmon.
Gatal parah terjadi pada gatal ada Gatal ditemukan pada ruam disertai rasa
25 % pasien, ringan 90% pasien, gejala gatal
sampai sedang pada tergantung pada
50%, dan tanpa gatal penyakit yang
pada 25% pasien. Ketika mendasari
PR teriritasi, gatal eritroderma.
biasanya menonjol.
Lesi simetris terlokalisir terutama di badan, hampir seluruh tubuh terdapat di leher,
terutama di punggung ektremitas dan kepala. dada, perut,
dan dekatan leher dan punggung, lengan
ekstremitas, permukaan dan paha kanan
perut dan thorax kiri
skuama halus skuama biasanya tebal Eritroderma ialah Kulit bersisik
kelainan kulit yang tipis minimal (+)
ditandai dengan
adanya eritema
universalis (90-100%),
biasanya disertai
skuama.
Gejala prodromal jarang - dapat terjadi demam (-), nyeri
terjadi. Namun dapat manifestasi sistemik kepala (-), sakit
menyerupai flu, seperti dan gangguan tenggorokan (-)
malaise umum, mual, metabolisme.
kehilangan nafsu makan,
demam, nyeri sendi.
keadaan umum baik keadaan umum baik Pasien yang lama keadaan umum
 menderita eritroderma baik.
dapat mengalami
cachexia, alopesia
difus, keratoderma
palmoplantar, distrofi
kuku dan ektropion.2
Komplikasi sistemik
Eritroderma seperti
hipotermia, edema
perifer, kehilangan
cairan, elektrolit, dan
albumin, takikardi dan
gagal jantung yang
mengancam jiwa.

Dari hasil analisi tersebut, maka di ambil diagnosis kerja pityriasis rosea.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah:
SISTEMIK:
- Eritromisin 3x500 mg selama 1 mgg
- Asiclovir 5x800 mg selama 1 mgg
- Cetirizin 1x10 mg selama 2 mgg
TOPIKAL
- Losio Calamin
- Steroid topikal : Kortikosteroid topikal: mometason furoat krim 0.1 %,
2 kali sehari selama 2 minggu.

Kartowigno (2011), menyebutkan eritromisin dapat memperpendek

perjalanan penyakit. Drago dkk memberikan asiclovir 5x800 mg / hari selama 1
pekan untuk mempercepat resolusi. Cetirizin sebagai antihistamin sistemik, untuk
mengurangi rasa gatal, sehingga mengurangi frekuensi garukan yang dapat
memperburuk penyakit. Dipilih cetirizin karena efek antihistamin nonsedatif.
 Kortikosteroid topikal: mometason furoat krim 0.1 %, 2 kali sehari selama
2 minggu. Pada kasus ini, diberikan mometason furoat. Mometason furoat
merupakan kortikosteroid golongan IV, kortikosteroid potensi sedang, namun
hasil penelitian klinis membuktikan bahwa mometason furoat tidak
mengakibatkan efek atrofogenik atau hanya minimal.