Anda di halaman 1dari 3

Fluxgate Magnetometer

Sensor medan magnet memang jarang digunakan namun keberadaan perlatan ini tetap
diperlukan. Beberapa sensor memang menghasilkan detektor medan yang baik namun
sukar dalam konstruksinya. Untuk itu diperkenalkan sebuah sensor lain yang dikenal
dengan ‘fluxgate magnetometer’.

Sensor fluxgate magnetometer ini merupakan sensor kuat medan magnet yang mengukur
kuat-lemahnya medan magnet secara absolut. Konstruksi dan penggunaannya juga sangat
sederhana, tidak seperti rangkaian detektor medan dengan teknik BFO (Beat Frequency
Oscilator).

Rangkaian detektor medan magnet dengan menggunakan fluxgate magnetometer (FGM),


yang selanjutnya disebut dengan fluxgate, sangat sederhana dan mudah dalam
pengaplikasian dan konstruksinya. Selain itu alat ini berukuran kecil, mudah dibawa
kemana-mana tanpa menampakkan bahwa alat ini adalah detektor medan magnet.

Gambar 1

Blok Diagram Detektor Medan Magnet dengan Menggunakan Fluxgate

Fluxgate Magnetometer

Komponen ini merupakan salah satu kompnen yang dapat mendeteksi kuat medan
magnet selain komponen hall effect sensor. Pemakaian fluxgate sedikit berbeda dengan
pemakaian pada hall effect sensor karena yang dioutputkan oleh komponen fluxgate
adalah berupa pulsa-pulsa kotak 0 – 5volt dengan frekuensi tertentu yang berkaitan
dengan polaritas dan kuat medan magnet yang diterima oleh fluxgate.

Dengan bentuk output seperti ini maka output fluxgate dapat langsung diumpankan pada
gerbang logika (TTL) karena outputnya sudah pada level TTL. Teknik yang digunakan
untuk mengalikasikan fluxgate hampir sama dengan teknik BFO. Frekuensi output untuk
fluxgate pada kondisi normal (tanpa pengaruh medan magnet) adalah pada 64.736KHz.
Sinyal dengan frekuensi ini harus diturunkan dulu menjadi sekitar 32.368KHz agar ketika
dicampur dengan sinyal referensi akan terbentuk sinyal dengan frekuensi yang dapat
didengarkan oleh indera penderngar manusia.
Untuk membagi 2 frekuensi output dari fluxgate digunakan komponen digital D flip-flop
yaitu MC4013. Pada MC4013 ini terdiri dari dua buah D flip-flop dimana salah satunya
digunakan sebagai mixer dari osilator yang dibentuk dari IC opamp U2, TL081.
Frekuensi output sinyal osilator ini pada 32.768KHz diumpankan pada input clock2 D
flip-flop. Konfigurasi ini secara tidak langsung membentuk rangkaian mixer secara
digital.

Output dari Q2 merupakan level digital yang mempunyai variasi frekuensi cukup baik
dan dapat di dengar perubahannya. Frekuensi output Q2 berkisar pada frekuensi 100Hz.

Gambar 2

Rangkaian Lengkap Detektor Medan Magnet

Resistor R3 berfungsi untuk menghasilkan negative feedback yang cukup kecil


sedangkan R4 akan membatasi arus output opamp yang mengalir menuju kristal agar
kristal bekerja pada daerah operasi yang baik.

Rangkaian R5 dan C6 akan membentuk sebuah LPF orde satu untuk menapis sinyal
dengan frekuensi tinggi sebelum sinyal ini dikuatkan lagi untuk akhirnya diumpankan
pada sebuah speaker. Kuat-lemahnya bunyi ditentukan oleh besar-kecilnya nilai resistor
R6. Apabila volume suara masih kurang keras maka nilai resistor R6 dapat diturunkan
sampai didapatkan volume suara yang dinginkan.

Selanjutnya rangkaian dioda D1, D2, C10 dan C12 akan membentuk sebuah rangakaian
charge pump sederhana yang nantinya akan men-drive led. Rangkaian charge pump ini
akan bekerja jika level output dari TL082 (U3) pada level yang cukup tinggi sehingga led
akan tampak berkedip jika sensor mendapatkan medan magnet yang cukup kuat.
Pengaturan nilai R5 dan C6 yang merupakan LPF ini sangat berperan dalam penentuan
waktu penyalaan led. Dengan kata lain led akan menyala setelah didapatkan medan
magnet dengan kekuatan tertentu.

Semakin kuat medn magnet yang diukur oleh fluxgate maka semakin tinggi pula output
frekuensinya sehingga pada akhirnya semakin tinggi pula frekuensi sinyal yang lewat
pada rangkaian LPF tersebut. Sehingga nilai C6 dan R5 harus dibuat sedemikian rupa
sehingga pada kuat medan magnet tertentu akan menyalakan led. Tetapi dengan nilai R5
dan C6 pada skematik sudah cukup untuk kondisi pada umumnya.

Secara keseluruhan rangkaian ini tidak jauh berbeda dengan detektor medan magnet
sebelumnya namun disini, sensor yang digunakan mempunyai karakteristik yang berbeda
dan menarik untuk dipelajari dan diaplikasikan. Selain itu konstruksi untuk sensornya
tidak sulit, cukup dengan menyambungkan 3 buah kabel saja.

Susanto Wibisono Koselan

Anda mungkin juga menyukai