orang tua yang dapat meyebabkan kematian yang cukup besar, mordibitas, penurunan fungsi
tubuh dan masuk ke panti jompo lebih dini. Gangguan dalam berjalan dan menurunnya
keseimbangan tubuh adalah penyebab paling penting dalam fenomena jatuh dan merupakan
konsekuensi jika terjadi jatuh. Gangguan ini umunya merupakan dampak dari bergam etiologi
dan sebagai tenaga kesehatan kita harus berhati-hati dan melakukan diagnostik secara
menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab yang paling mungkin, faktor pendukung dan
terkait kondisi pengobatan yang akan dilakukan.
GAMBARAN MASALAH
EPIDEMIOLOGI
Insiden jatuh dan beratnya resiko yang terjadi setelah terjatuh merupakan satu
kesatuan. kejadian jatuh akan semakin sering terjadi ketika usia memasuki dekade keenam.
Kecelakaan merupakan penyebab nomor lima terjadinya kematian pada masa tua, dan jatuh
adalah dua pertiga penyebabnya. Sekitar tiga perempat kematian akibat jatuh di Amerika
Serikat terjadi pada 13% dari penduduk berusia 65 tahun ke atas. Insiden jatuh bervariasi
tergantung bagaimana kejadiannya dan populasi yang mengalami. Tingkat terendah
dilaporkan pada orang yang hidup berkumunitas, orang tua yang sehat, dan sekitar sepertiga
dari mereka akan jatuh setiap tahun, dengan tingkat keseluruhan sekitar 0,6 jatuh per orang
per tahun. Sebagian tidak ada cedera serius tapi pada tahun tertentu, sekitar 5 persen dari
masyarakat ini mengalami patah tulang atau butuh rawat inap yang jauh lebih tinggi dari pada
anak muda. Di Panti Jompo dan Rumah Sakit insidennya meningkat tiga kali lebih besar (1,5
jatuh per tempat tidur per tahun) dibandingakan dengan di lingkungan masyarakat dan tingkat
komplikasi juga jauh lebih tinggi (10-25 persen mengakibatkan fraktur, laserasi, atau butuh
perawatan rumah sakit). Dengan demikian, masalah jatuh pada orang tua bukan karena
tingginya angka kejadian karena pada anak-anak dan atlet resiko untuk jatuh lebih besar,
melainkan karena kombinasi antara resiko kejadian yang tinggi dan kerentanan terhadap
cedera yang terjadi.
Rentannya cedera yang timbul pada orang tua terjadi karena tingginya prevalesi
penyakit penyerta (contoh: osteoporosis) dan terkait menurunnya fungsi tubuh (contoh:
refleks tubuh) yang membuat jatuh ringan saja sangat berbahaya. Perasaan takut dan cemas
pasca jatuh menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan memlih untuk tinggal di panti
jompo. Jatuh dan ketidakstabilan adalah syarat untuk masuk ke panti jompo. Data nasional
baru-baru ini menunjukkan bahwa jatuh adalah penyebab tunggal terbesar dari terbatasnya
kegiatan harian di kalangan orang tua. Data nasional lainnya menunjukkan bahwa 6 persen
dari seluruh pengeluaran medis digunakan pada orang usia 65 tahun atau lebih yang
mengalami cedera setelah jatuh.
Masalah terkait berjalan dan gangguan keseimbangan juga sangat umum di
kalangan orang tua dan dapat memiliki dampak yang sama besar pada kesehatan fisik,
kualitas hidup, dan kemampuan untuk hidup mandiri. Sekitar 20-40 persen kelainan berjalan
diderita oleh orang usia 65 tahun atau lebih, dan sekitar setengah dari orang-orang ini
memiliki gaya berjalan yang abnormal. masalah gaya berjalan bahkan lebih sering terjadi
pada subkelompok yang lebih tua, 40-50 persen dari mereka yang berusia di atas 85 tahun.
Dalam sebuah studi besar masyarakat usia 75 dan lebih tua, 10 persen membutuhkan bantuan
untuk berjalan melintasi ruangan, 20 persen tidak mampu memanjat anak tangga tanpa
bantuan, dan 40 persen tidak dapat berjalan setengah mil. Seperti yang akan ditampilkan,
berjalan dan gangguan keseimbangan merupakan salah satu faktor risiko yang paling sangat
prediktif untuk jatuh.
Drop attack merupakan kejadian jatuh mendadak yang terkait dengan melemahnya
kaki secara tiba-tiba tanpa disertai keluhan pusing dan penurunan kesadaran namun terkadang
dipicu oleh perubahan dari posisi kepala secara mendadak. Sindrom ini telah dikaitkan
dengan insufisiensi vertebrobasilar transient, meskipun penyebab mekanisme
patofisiologinya sangat belum dikeahui. Kelemahan kaki biasanya bersifat sementara tetapi
dapat bertahan selama berjam-jam. Studi terbaru, menggunakan kriteria diagnostik ketat,
didapatkan bahwa sindrom ini lebih rendah menyebabkan jatuh dari sebelumnya.
Sinkop merupakan penyebab serius tapi jarang dilaporkan menyebabkan jatuh. Hal
ini, jauh lebih jelas dibandingkan rata-rata angka yang tercantum pada Tabel 23-2 karena
beberapa studi kejadian jatuh secara khusus dikecualikan pada pasien dengan sinkop. Sinkop,
didefinisikan sebagai tiba-tiba kehilangan kesadaran dengan pemulihan spontan, biasanya
hasil dari penurunan aliran darah otak, dari penyebab metabolik seperti hipoglikemia atau
hipoksia. pada orang tua, penyebab yang paling sering adalah aritmia jantung (terutama
takikardia ventrikel dan sick sinud sindrom), hipotensi ortostatik, sindrom situasional refleks
(misalnya, berkemih sinkop, manuver Valsava), dan syncope of unclear etiology adalah
reaksi Vasodepressor-vasovagal, transient ischemic attacks, dan kejang. Riwayat sinkop sulit
untuk didapatkan karena banyak orang tua tidak ingat persis apa yang terjadi saat jatuh, dan
mereka bingung membedakan sinkop akibat drop attack atau sinkop akibat pusing.
Penyebab spesifik yang lain dari kejadian jatuh termasuk adalah gangguan visual,
gangguan sistem saraf pusat, efek samping obat, dan asupan alkohol. Penyakit pada sistem
saraf pusat (misalnya, penyakit serebrovaskular, normal pressure hydrocephalus, dan
parkinsonisme) sering mengakibatkan jatuh dengan menyebabkan pusing, hipotensi
ortliostatic, dan gangguan berjalan. Obat sering memiliki efek samping yang mengakibatkan
penurunan dari pemikiran, integritas peredaran darah, stabilitas tubuh, dan gaya berjalan.
hubungan sangat kuat antara jatuh dan obat-obatan umunya disebabkan oleh agen
psikotropika (misalnya, obat penenang, hipnotik, anxiolytics, dan antidepresan) serta dengan
jumlah obat yang diberikan. Seperti halnya psikotropika, antihipertensi, diuretik, vasodilator,
dan beta blockers dapat menyebabkan jatuh. penggunaan alkohol adalah masalah jarang
dilaporkan namun umum di kalangan populasi lansia. hal ini peru di kaji kembali, karena
alkohol dapat menyebabkan ketidakstabilan, jatuh, dan cedera serius. Penyebab kurang
umum lainnya termasuk kejang, anemia, hipotiroidisme, sendi tidak stabil, masalah kaki, dan
osteoporosis berat dengan fraktur spontan.