Efek Magnetokalorik sebagai Studi Potensi Rekayasa Mesin Pendingin Masa Depan
Oleh: Dr. Dwi Nanto
Mesin pendingin konvensional yang selama ini banyak digunakan memiliki dampak
negatif bagi lingkungan, salah satunya adalah limbah gas CFC yang berkontribusi terhadap
penipisan lapisan ozon dan memicu pemanasan global. CFC atau freon yang sering
digunakan pada mesin pendingin konvensional sebagai bahan dalam sistem pendinginannya
seringkali mengalami kebocoran dan mencemari lingkungan. Hal tersebut yang
melatarbelakangi pencarian mesin pendingin alternatif yang lebih ramah lingkungan. Mesin
pendingin yang kemudian dikembangkan adalah mesin pendingin magnetik yang prinsip
kerjanya memanfaatkan efek magnetokalorik.
( BS ) =( MT )
T B
H
S M ( T , H ) =
0
( TM ) dH
H
Dari perubahan entropi magnetik, dapat diperoleh kurva histerisis, dimana Temperatur Curie
(TC) yang dimiliki setiap bahan magnetik dapat diubah-ubah dengan melakukan rekayasa
material.
Struktur sangat berperan penting terhadap MCE, berdasarkan peta kelompok material,
ada beberapa kelompok material yang berpotensi untuk direkayasa menjadi material
magnetokalorik, namun masing-masing memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan,
diantaranya:
a. Material Heusler Alloy
Seminar Departemen 09 September 2015