Motor induksi adalah motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak dengan menggunakan medan listrik yang memiliki slip antara medan stator dengan
medan rotor. Sumber tegangan motor asinkron adalah sumber tegangan tiga phase yang
dihubungkan pada motor. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa selaku praktikan dapat
menentukan Arus (I), putaran motor (rpm), daya (P), dan slip serta besarnya efisiensi ()
motor pada keadaan berbeban dan pada saat beban nol. Peralatan yang digunakan pada saat
praktikum motor asinkron 3 fasa antara lain: motor asinkron 3 phase dan generator DC,
regulator, kapasitor, rectifier, panel board, tachometer, tangmeter, kabel. Pada percobaan
motor asinkron berbeban tanpa kapasitor, arus eksitasi 0,9 A dengan tegangan 228,3 V,
frekuensi 50 Hz, dan putaran 1497 rpm dapat menghasilkan daya sebesar 3028,61 watt dan
tingkat efisiensi sebesar 75,71% dengan prosentasi slip 0.2%. Putaran motor cenderung
menurun karena ditambah beban karena untuk mengatasi beban tersebut dibutuhkan daya
yang besar. Jadi, putaran motor berbanding terbalik dengan besar beban tersebut. Contoh
aplikasi motor asinkron 3 phase adalah pompa air laut, crane dan bow thruster. Terdapat
beberapa percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu percobaan motor asinkron
beban nol, motor asinkron beban nol dengan kapasitor, motor asinkron berbeban dan yang
terkhir yaitu motor asinkron berbeban dengan kapasitor.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari praktikum Motor Asinkron 3 Phase
adalah sebagai berikut:
1.4
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Definisi
Hampir 70 % mesin yang digunakan di bidang perindustrian saat ini adalah motor
asinkron 3 phase, motor ini merupakan merupakan motor listrik yang menggunakan aliran
listrik 3 phase sebagai sumber daya dari motor tersebut. Motor listrik lainnya dapat dibedakan
berdasarkan sumber tegangannya, motor lstrik dibagi menjadi dua, yakni motor listrik AC
dan DC. Sedangkan motor listrik AC sendiri terdiri dari motor listrik listrik sinkron dan
asinkron yang masing masing dari motor listrik AC tersebut memiliki 1 phase dan 3 phase.
Sumber : http://luqman96.files.wordpress.com/2009/07/motor-asinkron-3-f.ppt
Didalam motor asinkron sendiri terdapat banyak bagian, namun komponen utama dari
motor ini adalah stator dan rotor. Pada saat proses kerja stator merupakan bagian yang tidak
bergerak atau berputar, sedangkan rotor adalah bagian yang berputar. Rotor terpisah oleh
celah udara (air gap) dari stator dengan jarak dari 0,4 mm sampai 4 mm, tergantung pada
daya motor tersebut.
Gambar 4. Stator
Sumber : http://www.learnengineering.org/2013/08/three-phase-induction-motor-working-
squirrel-cage.html
b. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar pada motor listrik, ada dua macam
rotor yakni rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel cage rotor).
- Rotor belitan adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari
lilitan yang sama dengan lilitan stator.
Gambar 5
Sumber : http://ajibx1.blogspot.com/2013_10_01_archive.html
Torsi uang dihasilkan lebih rendah Torsi uang dihasilkan lebih tinggi
Self starting
Memerlukan kapasitor untuk
starting Daya yang dihasilkan lebih besar
Daya yang dihasilkan lebih kecil Bila di hubungkan sumber tegangan bolak
balik menghasilkan medan putar
Bila di hubungkan sumber tegangan bolak
balik tidak menghasilkan medan putar Konstruksi rumit
Digunakan di rumah-rumah
Tabel 3. Perbedaan motor listrik asinkron 1 phase dan 3 phase
Pada saat tegangan dihubugkan ke stator, maka stator akan menghasilkan fluks
magnet yang mengakibatkan medan putar, medan putar tersebut akan memotong batang
konduktor pada rotor. Selanjutnya akan muncul GGL induksi dari batang konduktor, GGL
induksi ini muncul dikarenakan perbedaan nilai antara medan putar stator (ns) dengan
kecepatan berputar rotor (nr). Karena pada rotor dan stator merupakan rangkaian yang
tertutup maka GGL akan mengahasilkan arus yang menimbulkan gaya pada rotor.
Adapun untuk menghitung kecepatan medan putar yang dihasilkan adalah :
Ns = 120 f/P atau Ns = 60f/p
Keterangan:
ns = kecepatan medan putar stator (rpm)
f = frekuensi (Hz)
P = pada persamaan adalah jumlah kutub (pole)
p = pada persamaan adalah jumlah pasang kutub (pole)
Sumber : http://circuitbooks.files.wordpress.com/2012/10/image008.jpg
Keterangan:
ns = kecepatan medan putar stator
nr = kecepatan berputar rotor
Bila nr = ns, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar
rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan timbul apabila nr < ns.
Sumber : http://circuitbooks.files.wordpress.com/2012/10/image009.jpg
t1 t2 Frekuensi 1 Hz
R
V/Q S
+ T
t (waktu)
-
t1 t2Frekuensi 3 Hz
R
V/Q S
T
+
t (waktu)
-
t1 t2
R R
- -
T + S T - S
- -
S + - T S + + T
+ +
R R
R
V/Q S
+ T
t (waktu)
-
t1 t2
R S t1 R S t2
T T
T + + T + +
- + + -
R
- R -
S - S -
- S - S
R - - R - +
+ + + T - + + T
T T
S S
Cara yang sering dilakukan dalam pengaturan arah putaran motor asinkron
adalah dengan menukar salah satu kabel phase dengan phase yang lainnya yang
terhubung pada belitan stator motor induksi. Hal ini dikarenakan pada praktek
industri mesin-mesin tidak hanya bergerak satu arah saja. Untuk ilustrasinya
perhatikan gambar dibawah ini :
Contohnya apabila fasa yang masuk (MC1) adalah R-S-T dengan arah putaran
searah dengan jarum jam maka dapat ditukar R-T-S ataupun T-S-R sehingga
motor akan berputar berlawanan jarum jam (MC2).
2.7 Aplikasi Motor Asinkron 3 fasa pada Dunia Marine
BAB 3
DATA PRAKTIKUM
Tegangan antar
Arus Tegangan Jala Arus beban nol Frek Rpm Daya
phasa
Eksitasi RO SO TO IR IS IT RS ST TR (Hz) Watt
0,1 223 223 230 5,26 5,55 5,76 395 398 399 50 1496
0,3 225 225 235 5,38 5,61 5,91 399 400 400 50 1495
0,5 228 228 232 5,24 5,6 5,75 399 400 400 50 1493
0,7 228 228 233 5,5 5,59 5,76 398 399 399 50 1492
0,9 228 225 232 5,33 5,69 5,76 398 399 399 50 1494
Tegangan antar
Arus Tegangan Jala Arus beban nol Frek Rpm Daya
phasa
Eksitasi RO SO TO IR IS IT RS ST TR (Hz) Watt
0,1 225 225 230 5,25 5,55 5,81 395 398 399 50 1495
0,3 225 225 228 5,3 5,55 5,83 395 399 398 50 1493
0,5 228 225 230 5,31 5,51 5,84 397 398 399 50 1497
0,7 228 225 231 5,3 5,47 5,79 395 398 398 50 1494
0,9 229 224 232 5,32 5,42 5,84 396 399 399 50 1497
BAB 4
ANALISA DATA
4.1 Perhitungan
Contoh Perhitungan 1. Motor Asinkron Beban Nol
= 0,067 % = 0,2 %
= 72 % = 74 %
Tega
Tega Arus ngan
Putar Putar Day
ngan beba antar Frek slip
an an a
Jala n nol phas
a
= 0,067 % = 0,13 %
= 72 % = 73 %
Tegangan antar
Putara Tegangan Jala Arus beban nol Frek Putaran Daya slip
phasa
n
R0 S0 T0 IR IS IT RS ST TR (Hz) (Rpm) Watt
22 19 23 5,5 5, 34 39 2877,
Kanan 50 1501 0,07% 72%
5 0 0 5,4 5 8 365 5 5 56
22 22 23 5,1 5,4 5, 39 39 2941,
Kiri 50 1498 0,13% 73%
5 3 0 6 1 7 391 5 8 62
P = 3. Vjala.I. cos
= 3097,6 watt
120 f 1 120 50
ns
p 4
Slip
= 1500 rpm
nr = 1498 rpm
S = (ns-nr )/ ns x 100 %
S = (1500-1498)/1500 x 100 %
=0,1%
Efisiensi
= Poutput/Pinput x 100%
= 77,4 %
Dengan cara yang sama maka diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut:
Percobaan Motor Asinkron Berbeban tanpa Kapasitor
Tegangan antar
Arus Tegangan Jala Arus beban nol Frek Daya
phasa
Rpm Slip
Eksitas
RO SO TO IR IS IT RS ST TR (Hz) Watt
i
22 22 23 5,2 5,5 5, 2987, 0,27 74,68
0,1 50
3 3 0 6 5 8 395 398 399 1496 02 % %
22 22 23 5,3 5,6 5, 3087, 0,33 77,18
0,3 50
5 5 5 8 1 9 399 400 400 1495 07 % %
22 22 23 5,2 5, 3043, 0,47 76,09
0,5 50
8 8 2 4 5,6 8 399 400 400 1493 71 % %
22 22 23 5,5 5, 3095, 0,53 77,40
0,7 50
8 8 3 5,5 9 8 398 399 399 1492 91 % %
22 22 23 5,3 5,6 5, 3065, 0,40 76,63
0,9 50
8 5 2 3 9 8 398 399 399 1494 15 % %
Dengan cara yang sama maka diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut:
Percobaan Motor Asinkron Berbeban dengan Kapasitor
Tegangan antar
Arus Tegangan Jala Arus beban nol Frek Daya
phasa
Rpm Slip
Eksitas
RO SO TO IR IS IT RS ST TR (Hz) Watt
i
22 22 23 5,2 5,5 5, 3011, 0,33 75,30
0,1 50
5 5 0 5 5 8 395 398 399 1495 95 % %
22 22 22 5,5 5, 3015, 0,47 75,39
0,3 50
5 5 8 5,3 5 8 395 399 398 1493 74 % %
22 22 23 5,3 5,5 5, 3034, 0,20 75,86
0,5 50
8 5 0 1 1 8 397 398 399 1497 34 % %
22 22 23 5,4 5, 3020, 0,40 75,51
0,7 50
8 5 1 5,3 7 8 395 398 398 1494 54 % %
22 22 23 5,3 5,4 5, 3028, 0,20 75,72
0,9 50
9 4 2 2 2 8 396 399 399 1497 61 % %
4.2 Grafik
Dari hasil data percobaan dapat dibuat suatu grafik sebagai berikut:
2. Arus eksitasi dan efisiensi pada motor berbeban dengan kapasitor dan tanpa
kapasitor
Grafik yang terjadi pada saat arus eksitasi bertambah tanpa menggunakan kapasitor
daya yang dihasilkan fluktuatif namun cenderung naik, sementara pada saat
menggunakan kapasitor sebagai beban daya yang dihasilkan relatif konstan.
Hubungan Arus Eksitasi terhadap Efisiensi
0.78
tanpa kapasitor
0.77
Linear (tanpa
0.76 kapasitor)
Efisiensi 0.75 dengan kapasitor
0.74 Linear (dengan
0.73 kapasitor)
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Arus Eksitasi
3. Arus eksitasi
dan efisiensi pada motor berbeban dengan kapasitor dan tanpa kapasitor
Grafik nomor 3 sama halnya dengan grafik nomor 2 dikarenakan efisiensi disini
adalah nilai daya/4000, dimana hasil grafik nantinya perbandingannya tetap sama dengan
daya yang dihasilkan.
4. Arus eksitasi dan slip pada motor berbeban dengan kapasitor dan tanpa
kapasitor
Grafik yang ditunjukkan perbandingan antara arus eksitasi dengan slip tanpa kapasitor
menunjukkan grafik nilai slip yang meningkat seiring arus eksitasi meningkat kecuali pada
arus eksitasi 0,9 yang mungkin disebabkan kesalahan pengukuran, sementara pada saat
pengukuran dengan kapasitor nilai slip fluktuatif dengan kecenderungan menurun.
4.3 Pembahasan
1. Tanpa beban
Pada percobaan beban nol dapat dilihat bahwa nilai arus yang
mengalir pada putaran kanan maupun kiri memiliki beda nilai yang
mendekati. Namun untuk tegangan fase dan tegangan jala bernilai
relative sama yaitu masing-masing bernilai sekitar 220 V dan 250 V serta
392 V dan 397 V.
Setelah menjalani praktikum motor asinkron 3 phase kesimpulan yang dapat praktikan
ambil adalah :
1. Motor asinkron 3 phase merupakan bagian dari motor listrik AC jenis motor asinkron.
2. Bagian-bagian utama dari motor asinkron 2 fasa adalah rotor dan stator.
3. Motor asinkron 3 pahse dapat melakukan starting sendiri karena perbedaan derajat dari
ketiga fasa sumber tegangan.
4. Motor asinkron 3 phase bekerja dengan cara mengalirkan listrik ke stator yang memiliki 3
belitan dimana stator akan menghasilkan medan putar. Kemudian terjadi induksi pada
rotor dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Medan putar stator tersebut akan
memotong batang konduktor pada rotor sehingga timbul ggl induksi.
5. Pengaturan arah putaran motor 3 fasa dilakukan dengan menukar urutan dua fasa dari
ketiga fasa tersebut. Sebagai contoh R-S-T diubah menjadi S-R-T sehingga putaran motor
dapat diubah dari kanan ataupun kiri
6. Pengaturan kecepatan dapat dilakukan dengan mengubah frekuensi dari motor dan
mengurangi jumlah kutub motor.
7. Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa dengan menggunakan kapasitor yang
dapat digunakan untuk menyimpan arus maka nilai dari arus dan daya menjadi
meningkat.