Anda di halaman 1dari 7

Pasang surut hubungan Australia dan

Indonesia: tegang namun pragmatis


6 Januari 2017
Kirim

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionKunjungan sukses Perdana Menteri


Australia Malcolm Turnbull ke Jakarta pada tahun 2015, dipandang bisa mencairkan
ketegangan.

Setelah kerjasama militer antara Indonesia dan Australia dihentikan secara


mendadak, lagi-lagi hubungan antara kedua negara tersebut diwarnai
ketegangan.

Pelaksanaan hukuman mati terhadap para pengedar narkoba asal Australia,


pelanggaran wilayah perairan Indonesia oleh Angkatan Laut Australia, kegiatan
memata-matai dan perlakuan kejam terhadap sapi-sapi yang diimpor dari Australia
menjadi berita utama di kedua negara, selama bertahun-tahun.
Namun, jika kita melihat lebih dekat hubungan antara Indonesia dan Australia ini,
ternyata ada kisah yang lebih rumit - kerjasama perdagangan yang menghasilkan
uang miliaran dollar, pariwisata, kerjasama penanganan terorisme, penyelundupan
manusia, dan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Menhan Australia yakin hubungan militer dengan Indonesia segera
pulih
Tepatkah langkah TNI bekukan kerja sama militer dengan Australia?

Terlepas dari semua gertakan politik dari Canberra dan Jakarta, sebenarnya kedua
negara ini saling membutuhkan. Dengan jumlah penduduk sebanyak 260 juta
(Australia 24,3 juta), Indonesia merupakan tetangga terdekat Australia, dan
statusnya sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia menjadi
pertimbangan penting bagi Australia untuk menangani masalah terorisme.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menggambarkan


hubungan dengan Indonesia sebagai "salah satu dari bagian yang paling penting
untuk Australia."

Wilayah

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionPara demonstran bejalan kaki dalam unjuk
rasa menuntut kemerdekaan Papua di Jakarta pada tahun 2009.
Hubungan antar keduanya mencapai titik nadir saat mempermasalahkan
kemerdekaan Timor Timur, sehingga tidak mengherankan bila persoalan Papua Barat
tampaknya menjadi sumber gesekan pada pekan ini.

Beberapa orang Indonesia di Australia tersinggung dengan "bahan pengajaran" yang


disampaikan tentara Australia, dalam laporan itu disebutkan Papua Barat adalah
bagian dari Melanesia dan harus merdeka dari Indonesia.

Ketika ditanya tentang Papua Barat, Kamis (5/1) Menteri Pertahanan Australia Marise
Payne dengan cepat mengatakan bahwa negaranya mengakui "kedaulatan dan
integritas teritorial Indonesia,".

Persoalan tentang wilayah ini juga memantik permusuhan pada tahun 2014, ketika
Indonesia menuntut Australia agar menghentikan serangan angkatan laut ke
perairannya. Australia mengakui telah memasuki perairan Indonesia "dalam
beberapa kesempatan" untuk menindak kegiatan penyelundupan manusia. Lalu,
Australia pun mengirimkan permintaan maaf resmi ke Jakarta.

Penanganan terorisme

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionPada tahun 2002 bom meledak di tempat
hiburan yang populer di kalangan turis Australia di Bali.
Indonesia dan Australia mempererat kerjasama militer terutama setelah kasus Bom
Bali 2002 yang menewaskan 202 orang termasuk 88 warga Australia, dan
pemboman Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada tahun 2004. Pertukaran di
bidang pertahanan dimulai lagi, setelah sempat terhenti akibat konflik Timor Timur.

Pada bulan Desember 2015, atas informasi dari Kepolisian Federal Australia, polisi
Indonesia menangkap sembilan orang atas dugaan ancaman teror. Kedua negara ini
lantas menandatangani memorandum anti-teror di bulan yang sama.

Pada bulan Agustus tahun lalu, salah seorang ahli menyatakan bahwa kerjasama
Indonesia-Australia di bidang intelijen dalam hal penanganan terorisme sebagai
hubungan terbaik di dunia.

Pariwisata

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionPulau Bali merupakan tujuan wisata


utama bagi warga Australia.

Pulau Bali di Indonesia merupakan tujuan wisata utama bagi warga Australia.
Berdasarkan data dari Bali Tourism Board sebanyak satu juta warga dari Negeri
Kangguru itu mengunjungi pulau tersebut pada setiap tahunnya.
Ini bukanlah hubungan perdagangan, namun sebanyak 50 juta orang dari kalangan
kelas menengah Indonesia merupakan peluang besar bagi pariwisata Australia.

Tingginya harga visa untuk datang ke Australia -sekitar A$135 (atau sekitar Rp1,3
juta) tidak menyurutkan minat warga Indonesia untuk mengunjungi negara itu.

Hubungan perdagangan

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionKekhawatiran tentang ekspor sapi hidup


ke Indonesia tidak melunturkan hubungan perdagangan.

Meskipun langkah Australia menghentikan sementara pengiriman sapi-sapi ke


Indonesia pada tahun 2011 mendapat banyak perhatian, Indonesia tetap menjadi
mitra dagang terbesar ke-12 di Australia.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengemukakan,


kerjasama perdagangan antara Australia dan Indonesia bernilai A$11,2 milyar (atau
sekitar Rp107 triliun) pada tahun 2015 sampai 2016.
Kasus pelatihan militer di Perth cerminan ketidaktahuan warga
Australia soal Indonesia?
Indonesia 'tunda sementara' kerja sama militer dengan Australia
Ekspor utama Australia adalah gandum, sementara impor terbesarnya adalah
minyak mentah.

Hubungan perdagangan di bidang jasa terus tumbuh dengan nilai lebih dari A$4
miliar (atau sekitar Rp39 triliun) pada tahun 2015 sampai 2016, Australia
mengekspor jasa pendidikan dan mengimpor jasa perjalanan.

Kunjungan kenegaraan

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionPresiden Joko Widodo mengunjungi


Australia pada tahun 2014 untuk menghadiri pertemuan G20.

Hubungan antar kedua negara menjadi tegang pada bulan April 2015 ketika Presiden
Indonesia Joko Widodo mengabaikan permintaan dari Australia untuk memberikan
grasi kepada terdakwa pengedar narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran,
yang kemudian akhirnya dihukum mati.

Tapi kunjungan sukses Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke Jakarta pada
tahun yang sama, dipandang bisa mencairkan ketegangan.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Australia sebanyak empat


kali selama ia duduk dalam tampuk kepresidenan, melebihi jumlah kunjungan yang
pernah dilakukan presiden-presiden Indonesia sebelumnya.
Pada tahun 2010, ia dianugerahi penghargaan setelah berpidato di depan Parlemen -
ini merupakan penghargaan pertama yang diberikan kepada orang Indonesia.

Mantan Perdana Menteri Tony Abbott menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo
pada bulan Oktober 2014.

http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38527300 13 2
2017https://dfat.gov.au/about-us/publications/people-to-people/geografi-
australia/bab11/index.html

Anda mungkin juga menyukai