BAB 8
1. Pendahuluan
Tujuan utama dari sampling adalah untuk menarik kesimpulan tentang keseluruhan
populasi berdasarkan hasil pengujian sebagai populasi. Ketidakpastian yang berhubungan
sampling disebut sebagai risiko sampling. Risiko sampling adalah risiko dimana hasil sampel
tidak mewakili populasi. Teori sampling memungkinkan kita untuk mengukur risiko yang
terkait dengan sampling. Dengan meningkatkan ukuran sampel, maka ketidakpastian dan
risiko dapat dikurangi. Kebalikan dari risiko sampling adalah tingkat keyakinan (confidential
level).
Standar audit mengakui dan mengizinkan dua metode: statistik dan non-statistik
audit sampling, namun metode non statistik adalah metode yang paling umum dalam
praktik. Kemajuan teknologi tidak pernah menghilangkan kebutuhan auditor untuk
mengandalkan sampling, karena:
a. Banyak proses pengendalian memerlukan keterlibatan manusia untuk beroperasi secara
efektif;
b. Banyak prosedur pengujian yang mensyaratkan auditor untuk melakukan inspeksi atas
aset secara fisik atau memeriksa karakteristik atas suatu transaksi atau saldo;
c. Banyak kasus auditor diharuskan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti dari pihak
ketiga.
Terdapat tiga faktor penting yang menentukan ukuran sampel (sample size), yaitu:
(1) tingkat assurance yang diinginkan dalam hasil (atau convidence level); (2) tingkat
kesalahan yang dapat diterima atau ditoleransi (atau tolerable error); (3) tingkat kesalahan
yang diharapkan (atau estimated error).
1. Tingkat keyakinan (convidence level)
Tingkat keyakinan adalah pelengkap dari risiko sampling, sehingga auditor dapat
menetapkan baik tingkat keyakinan dan risiko sampling. Penentuan tingkat risiko sampling
yang dapat diterima auditor dilakukan dengan mempertimbangkan besar kepercayaan yang
ditempatkan pada pengujian auditor dan konsekuensi dari kesalahan keputusan. Tingkat
keyakinan dan risiko sampling adalah terkait dengan ukuran sampel.
Aturan Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang ditempatkan pada hasil audit,
umum semakin buruk konsekuensi dari kesalahan keputusan tipe II, semakin kecil
risiko yang diterima auditor, maka semakin tinggi tingkat keyakinan yang
auditor akan miliki dalam pengujian.
Non Statistikal Sampling
Auditor mengenal tiga jenis utama dari teknik sampling statistik, yaitu (1) sampling
atribut, (2) sampling unit-moneter, dan (3) sampling variable klasik.
Document
Beirkutnya akan dibahas langkah-langkah dalam sampling audit yang termasuk dalam tiga
tahap penerapan sampling audit.
Perencanaan
Tujuan dari sampling atribut ketika digunakan untuk pengujian pengendalian adalah
untuk mengevaluasi efektifitas operasi pengendalian internal untuk tujuan audit
pengendalian internal pada perusahaan public atau untuk menentukan tingkat kepercayaan
yang dapat ditempatkan pada pengendalian untuk audit laporan keuangan.
Auditor menilai penyimpangan atau tingkat kesalahan yang ada untuk setiap
pengendalian terpilih untuk pengujian. Audit sampling untuk pengujian pengendalian dapat
dilaksanakan ketika penyelesaian prosedur pengendalian meninggalkan bukti dokumenter
(misalnya inisial persetujuan).
Tentukan populasi sampling Semua atau sebagian dari item yang merupakan golongan
transaksi (atau saldo akun bila tidak menguji pengendalian)
adalah populasi sampling.
Tentukan unit sampling Setiap unit sampling dibuat dari satu item dalam populasi.
Setiap unit sampling harus ditentukan dalam kaitannya
dengen pengendalian yang diuji.
Tentukan syarat Untuk pengujian pengendalian, penyimpangan berangkat
penyimpangan pengendalian dari kinerja yang memadai dari suatu pengendalian internal.