Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis menduduki peringkat


keempat sebagai penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di
Indonesia setelah penyakit-penyakit infeksi, jantung, dan stroke. Diabetes
merupakan penyakit kelainan pada metabolisme karbohidrat yang ditandai
dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi normal.
Penyakit diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi seperti serangan
jantung, kebutaan, stroke, dan gagal ginjal.

Berdasarkan perhitungan International Diabetes Federation dan WHO


setidaknya ada 177 juta penduduk dunia yang menderita diabetes. Sekitar 80
persen diantaranya berada di negara berkembang. Jika tidak dilakukan upaya
untuk memperlambat epidemik, tahun 2025 jumlah penderita, diabetes di
dunia akan melonjak hingga 300 juta orang (Suara Pembaruan, 28 Maret
2004). Dr.Paul Zimmet,direktur dari Internasional Diabetes Institute (IDI) di
Victoria,Australia, meramalkan diabetes akan menjadi epidemik yang paling
dahsyat dalam sejarah (Sustrani dkk, 2005:8).

Pada tahun 2003 diperkirakan terdapat sekitar lima juta penderita


diabetes mellitus di Indonesia.Diabetes melitus, atau yang sering disebut
kencing manis merupakan penyakit menahun yang disebabkan oleh kelainan
metabolisme karbohidrat dimana kadar glukosa dalam darah terlalu banyak.
Diabetes mellitus menyebabkan kematian tertinggi di antara penyakit-
penyakit menahun lainnya. Dari sekitar 1,08 juta kematian akibat penyakit

1
kardiovaskular (pembuluh darah) yang terjadi di seluruh dunia setiap
tahunnya ada sebanyak 851 ribu diantaranya yang merupakan pasien diabetes
mellitus. Begitu pula dari sekitar 85 ribu kematian akibat stroke setiap tahun,
sebanyak 67 ribu diantaranya adalah pasien diabetes (Sampurno dkk, 2003).

Mahalnya terapi pengobatan diabetes mellitus secara medis merupakan


salah satu penyebab tingginya tingkat kematian penderita sehingga banyak
orang mulai beralih pada pengobatan alternatif ataupun tradisional.
Kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan alternatif semakin tinggi
karena mulai banyak ahli pengobatan alternatif yang berhasil dan menjadi
populer lewat media masa. Pengobatan alternatif juga dirasa lebih murah
dibandingkan dengan pengobatan modern. Selain itu, masyarakat beralih pada
pengobatan alternatif karena takut akan efek samping dari obat-obatan sintetis
yang dibuat di pabrik Selain itu, penggunaan obat sintetis menimbulkan resiko
terjadinya kerusakan organ secara permanen. Akhirnya, banyak masyarakat
yang meminimalisir mengkonsumsi obat buatan dan memanfaatkan
pengobatan alternatif (Hadi, 2008).Pengobatan altenatif antara lain dapat
dilakukan dengan metode akupuntur, sedangkan untuk pengobatan tradisional
dapat menggunakan tanaman maupun hewan yang berkhasiat obat atau
ramuan tradisional lainnya.

Salah satu pengobatan alternatif untuk penyakit diabetes mellitus


adalah dengan mengkonsumsi undur-undur darat (myrmeleon
sp.).Kepopulerannya terbukti dari semakin banyaknya kalangan pebisnis yang
membudidayakan dan menjual serangga yang berjalan mundur ini. Binatang
kecil yang biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu dipercayai
ampuh menurunkan gula darah (Hidayatul dkk, 2003).

2
Undur-undur darat (Myrmeleon sp.) merupakan hewan tingkat rendah yang
banyak ditemui di sekitar rumah penduduk. Sekilas hewan ini tampak tidak
memiliki manfaat penting.Akan tetapi masyarakat Kepulauan Karimun Jawa
telah memanfaatkannya sebagai obat bagi penderita diabetes.

Berdasarkan penelitian yang diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas


Gadjah Mada Yogyakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat
(Myrmeleon sp) 2006, hewan ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja
sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam
memproduksi insulin. Sebab, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun
sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan,
dimana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang, dan akibatnya
tubuh mudah terserang penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diabetes mellitus ?
2. Bagaimana pengertian dan klasifikasi undur-undur ?
3. Apa kandungan dari undur-undur dan bagaimana mekanisme dalam
menurunkan diabetes mellitus ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengobatan tradisional pada penyakit diabetes mellitus
dengan menggunakan undur-undur (Myrmeleon sp).

BAB II
PEMBAHASAN

3
A. Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) didefenisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein
sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat
disebabkan oleh gangguan atau defenisi produksi insulin oleh sel-sel beta
Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin (Ditjen Bina Farmasi & ALKES, 2005).
Diabetes adalah suatu penyakit dimana metabolisme glukosa tidak
normal, suatu resiko komplikasi spesifik perkembangan mikrovaskular
dan ditandai dengan adanya peningkatan komplikasi perkembangan
makrovaskuler. Secara umum, ketiga elemen diatas telah digunakan untuk
mencoba menemukan diagnosis atau penyembuhan diabetes (Mogensen,
2007).
Pada beberapa populasi tetapi bukan semuanya, defenisi diabetes oleh
distribusi glukosa adalah pendistribusian glukosa ke seluruh jaringan
dimana berbeda distribusi glukosa pada setiap individual dengan atau
tanpa diabetes. Selain itu distribusi glukosa juga dapat menjadi parameter
untuk penyakit diabetes atau dengan kata lain, nilai defenisi diagnosis
untuk diabetes didasarkan pada nilai distribusi glukosa pada tingkat
populasi bukan sering atau tidaknya berolahraga. Besarnya komplikasi
mikrovaskuler pada retina dan ginjal spesifik menuju ke kematian pada
penderita diabetes. Hal ini ditunjukkan bahwa nilai glukosa yang tidak
normal seharusnya ditemukan sebagai peningkatan cepat dari nilai
glukosa, yang mana diapresiasikan dengan peningkatan resiko penyakit
CVD (kardiovaskuler) (Mogensen, 2007).
B. Pengertian dan Klasifikasi Undur-Undur
1. Pengertian Undur-Undur
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari
famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai

4
Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies
undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah
bersuhu hangat dan berpasir (Bernard, 2009:224).
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena
kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di
tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut
singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu
semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalamtanah
sehingga dianggap sebagai "singanya para semut". (Ross, 2005:181).
Undur-Undur darat adalah binatang yang mengandung zat
sulfonylurea.kerja sulfonylurea untuk melancarkan prankeas dalam
memproduksi insulin.karena insulin dalam tubuh manusia menurun
sementara darah glukosa meningkat,maka terjadi ketidak
keseimbangan pada tubuh manusia. Berdasarkan penelitian yang
diketuai Tyas Kurniasih (2006:56) dari Universitas Gadjah Mada
Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon
sp) binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea
pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam
memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia
menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi
ketidakseimbangan. Di mana insulin sebagai penghasil energi tubuh
terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit. Undur-
undur memiliki penampilan yang sekilas mirip dengan capung karena
sama-sama memiliki abdomennya panjang dan memiliki dua pasang
sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia bisa dibedakan dengan
capung dengan melihat antenanya yang panjang dan ujungnya sedikit
melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya yang
terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil dibandingkan mata
capung. Undur-undur juga tidak bisa terbang secepat dan selincah

5
capung karena ia pada dasarnya merupakan penerbang lemah. (Ross,
2005:66).
2. Klasifikasi Undur-Undur
Undur-undur memiliki nama famili Myrmeleontidae yang
berasal dari bahasa Yunani myrmex (semut) dan leon (singa) sehingga
nama Myrmeleontidae secara harfiah bisa diartikan "semut singa".
Famili Myrmeleontidae sendiri termasuk ke dalam ordo Neuroptera
yang dalam bahasa Yunani bisa diartikan sebagai "sayap jala" atau
"sayap berurat". Nama itu diberikan karena semua serangga dalam
ordo ini memiliki dua pasang sayap transparan dan berurat. (Bernard,
2009:226).
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Upafilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Upakelas : Pterygota
Infrakelas : Neoptera
Ordo : Neuroptera
Famili : Myrmeleontidae

Subfamili :
- Acanthaclisinae
- Brachynemurinae
- Dendroleontinae
- Dimarinae
- Echthromyrmicinae
- Glenurinae
- Myrmecaelurinae
- Myrmeleontinae
- Nemoleontinae
- Palparinae
- Pseudimarinae
- Stilbopteryginae
3. Anatomi
Undur-undur memiliki penampilan yang sekilas mirip dengan
capung karena sama-sama memiliki abdomennya panjang dan

6
memiliki dua pasang sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia bisa
dibedakan dengan capung dengan melihat antenanya yang panjang dan
ujungnya sedikit melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil,
dan matanya yang terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil
dibandingkan mata capung. Undur-undur juga tidak bisa terbang
secepat dan selincah capung karena ia pada dasarnya merupakan
penerbang lemah. (Ross, 2005:59).
Undur-undur memiliki ukuran yang bervariasi. Jenis undur-
undur terbesar di dunia diketahui berasal dari genus Palpares yang
hidup di Afrika dan rentang sayapnya mencapai 16 cm. Spesies yang
terkecil berasal dari wilayah Arabia dan rentang sayapnya hanya
sekitar 2 cm. Mayoritas undur-undur sendiri umumnya berukuran
antara 4-10 cm. (Bernard, 2009:257)
4. Daur Hidup dan Reproduksi
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja
keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang
undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-
undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan
ujung abdomennya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam
lamanya. Undur-undur betina yang sudah dibuahi telurnya selanjutnya
akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali
ke tempat yang sama untuk kembali kawin.
Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva,
kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika
betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara
mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan
telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa
mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia
memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur
betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva

7
undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan
dengan tempatnya bertelur.
Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh
gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di
kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan
membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai
tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral
hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti
corong (biasa disebut "liang undur-undur"). Pada sebagian spesies
undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak
membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat
tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang
unik pada larva undur- undur adalah mereka tidak memiliki anus
sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan
baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase
kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran
pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di
abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa
sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan
bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur
dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum
bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata- rata
berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga
diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.
5. Perilaku
Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru
aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari
saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang
dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada

8
seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan
walaupun tidak sampai membahayakan.
6. Makanan
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas
karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama
semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan
berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu
ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa terjebak masuk
ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-
undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar
tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya
dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya. Larva undur-
undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat
lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk
membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.
Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian
spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa
spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti
halnya larva undur-undur.

C. Kandungan Dari Undur-Undur Dan Mekanisme Dalam Menurunkan


Diabetes Mellitus
1. Kandungan, Manfaat dan Khasiat Undur-Undur
Hewan kecil ini suka hidup di tanah berdebu/berpasir dan
mudah dikenali dari rumahnya yang berbentuk kerucut terbalik.
Kontruksi rumah seperti ini bukannya tanpa tujuan. Bentuk kerucut
terbalik ini para undur-undur sengaja dibuat untuk menjebak hewan
yang lebih kecil, misalnya semut, sebagai santapan sehari-hari mereka.
Cara berburu undur-undur cukup mudah bisanya anak anak mengikat
kaki undur undur sebagai pancingan untuk menangkap undur
undur yang lain dengan cara memasukkan undur-undur yang sudah

9
terikat tadi pada pusaran pasir yang diduga sebagai sarang undur-
undur, sehingga undur-undur yang ada dalam sarangnya akan
terangkat setelah dicengkram undur yang tadi sudah diikat. Siapa
sangka hewan yang sering bersembunyi didalam tanah/pasir (dapat
kita jumpai bila pasir/tanah kering berbentuk seperti pusaran) dan
sekecil kutu anjing ini mampu mengatasi diabetes.Ternyata undur-
undur sangat berkhasiat dalam pengobatan.
Binatang undur-undur ini merupakan binatang unik yang sering
kita lihat dan biasanya bisa kita temukan di tempat berpasir kering,
umumnya di desa (bukan dikota). Ternyata undur-undur ini bisa
menjadi obat mujarab menyembuhkan penyakit diabetes.
Binatang kecil sering kita jumpai di sekitar rumah berhalaman
pasir itu ternyata bisa menurunkan gula darah. Berdasarkan penelitian
diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta
berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006,
binatang ini mengandung zat sulfonilurea. Kerja sulfonylurea pada
undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi
insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun
sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidak
seimbangan. Padahal insulin diperlukan untuk mengubah glukosa(gula
darah) menjadi glikogen (gula hati/gula otot). Ini berakibat kadar
glukosa dalam darah menjadi tinggi sedemikian rupa, kelebihan
glukosa tadi terbuang bersama air kencing. Makanya penyakit ini
disebut kencing manis. Dimana insulin sebagai penghasil energi tubuh
terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.
Sulfonilurea termasuk agen oral hipoglikemik ( zat yang berfungsi
menurunkan glukosa darah) pada pengidap diabetes tipe-2.
Sulfonylurea yang terkandung di dalam undur-undur
merupakan zat yang sama dengan sulfonylurea yang selama ini
digunakan di dalam obat DM buatan. Undur-undur dengan

10
sulfonylurea-nya ternyata juga dapat mengobati DM dengan cara kerja
yang sama dengan obat DM yang pernah ada. Sulfonylurea dalam
bentuk antidiabetik oral hanya cocok untuk mengobati DM tipe 2
karena cara kerjanya memperbaiki kerja pankreas dalam
mensekresikan insulin, sedangkan pada penderita DM tipe 1,
pankreasnya sudah tidak dapat memproduksi insulin secara permanen.
Pada penderita DM tipe 2, terdapat tiga kondisi abnormal yang
mungkin dimiliki. Pertama; mutlak kekurangan insulin dalam arti
sekresi hormon insulin berkurang karena kerusakan sel-sel beta
pankreas. Kedua; relatif kekurangan insulin dimana sekresi insulin
tidak mencukupi dengan adanya kebutuhan metabolisme yang
meningkat (misalnya pada pasien yang kelebihan berat badan). Ketiga;
resisten terhadap insulin dan hiperinsulinemia karena penggunaan
insulin perifer yang kurang sempurna.Menurut Siswandono dan
Sukarjo (1995:709), turunan sulfonylurea dapat merangsang
pengeluaran insulin pankreatik, menurunkan pemasukan insulin
endogen ke hati dan menekan pengeluaran secara langsung insulin
endogen ke hati dan menekan secara langsung glukagon. Semua obat
golongan sulfonylurea merupakan antidiabetik oral.
Cara mengonsumsinya ada 2 macam:
a) Langsung ditelan sebanyak 3-5 ekor, sehari 2 kali.
b) Dimasukkan ke dalam kapsul, lalu di minum sehari 2 kali ( pagi
dan sore)
Undur-undur yang akan dikonsumsi itu harus dalam keadaan hidup.
Undur-undur bisa bertahan hidup di dalam kapsul selama 4 jam.
Undur-undur yang sudah mati, khasiatnya akan jauh berkurang.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Undur-undur adalah binatang yang mengandung zat sulfonylurea.
Kerja sulfonylurea untuk melancarkan prankeas dalam memproduksi insulin,
karena insulin dalam tubuh manusia menurun sementara darah glukosa
meningkat,maka terjadi ketidak keseimbangan pada tubuh manusia.
Serangga undur-undur ini juga kini menjadi alternatif pengobatan.
Seperti halnya mengonsumsi air rebusan cacing yang dipercaya dapat
menyembuhkan penyakit tipes atau memakan empedu kelelawar sebagai obat
penyakit asma. Undur-undur ternyata berkhasiar menyembuhkan darah tinggi,
stroke dan diabetes.
Keampuhan binatang yang termasuk kategori serangga ini dalam
penyembuhan penyakit telah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Undur -
undur yang dikenal dengan nama rot sorot di Bangkalan ini juga dipercaya
mampu menyembuhkan rematik dan rasa penat dibadan.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dalam makalah ini, maka penggunaan herbal
untuk penyakit yang berkembang di masyarakat sebaiknya lebih

12
dikembangkan lagi, seiring dengan perkembangan teknologi farmasi dan
industri.

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen Bina Farmasi dan Alkes. (2005). Pharmaceutical Care untuk penyakit Diabetes
Mellitus. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 9, 29, 30, 32, 39, 43.
Mogensen, C. (2007). Pharmacotherapy of Diabetes: New Developments. New York:
Springer Science, Business Media LLC. Pages 9-10.
Bernard, 2009. Ensiklopedia Kehidupan Serangga.
Ross H, 2005. Serangga Amerika: Buku Saku
Ross. 2005. Extraordinary Animals: An Encyclopedia of Curious and Unusual
Animals. Newyork: Greenwood Press.
Tyas, 2006. Manfaat Undur-Undur. PT Elex Media Komputindo.

13

Anda mungkin juga menyukai