Naskah Asli
K
etuban pecah dini (KPD) dilakukan di California didapatkan
adalah pecahnya selaput insiden asfiksia pada bayi baru lahir
ketuban sebelum adanya didapatkan sebesar 2-9%.6
tanda persalinan. Ketuban pecah dini Ketuban pecah dini merupakan
disebabkan oleh karena berkurangnya salah satu faktor penyebab terjadinya
kekuatan membran atau asfiksia.2 Semakin lama terjadinya KPD
meningkatnya tekanan intrauterin maka semakin besar insidensi infeksi
atau oleh kedua faktor tersebut.1 pada neonatus sehingga setelah
Asfiksia neonatorum adalah keadaan terjadi persalinan juga berisiko terjadi
dimana fetus atau bayi baru lahir asfiksia2. Dari penelitian sebelumnya
mengalami gangguan oksigen atau yang dilakukan oleh Nilufar dkk,7
gangguan perfusi dari berbagai organ didapatkan pada KPD yang lama
yang berhubungan dengan hipoksia insiden terjadinya asfiksia sebesar
jaringan dan asidosis.2 Derajat asfiksia 33% berbeda secara signifikan dengan
ditentukan berdasarkan nilai Apgar. tanpa asfiksia sebesar 6,7%.
Nilai Apgar biasanya dinilai 1 menit Atas dasar KPD merupakan salah
setelah bayi lahir lengkap, selanjutnya satu penyebab terjadinya asfiksia,
dilakukan pada 5 menit berikutnya maka dilakukanlah penelitian ini
karena hal ini mempunyai korelasi dengan tujuan mengetahui hubungan
yang erat dengan mortalitas dan antara KPD dengan asfiksia dan
morbiditas neonatal.3 Nilai Apgar seberapa besar risiko terjadinya
menit pertama menunjukkan toleransi asfiksia pada ibu hamil cukup bulan
bayi terhadap proses kelahirannya dengan KPD.
dan menit kelima menujukkan Metode
adaptasi bayi terhadap lingkungan Rancangan Penelitian
barunya.4 Insiden KPD di Indonesia Penelitian ini adalah analitik dengan
berkisar 4,5% sampai 7,6% dari pendekatan kasus kontrol untuk
seluruh kehamilan, sedangkan di luar melihat apakah ada hubungan antara
negeri insidensi terjadinya KPD antara lama ketuban pecah dini dengan
6% sampai 12%.5 Penelitian yang asfiksia pada bayi baru lahir dan
Apgar 7 (tidak asfiksia) dan Apgar < terjadinya asfiksia antara lain:
7 (asfiksia).9 hipertensi, asma, dsb.
Ketuban pecah dini adalah Berat badan lahir adalah berat
pecahnya selaput ketuban setiap saat badan bayi ditimbang dalam 1 jam
sebelum terdapat tanda-tanda setelah lahir yang dinyatakan dalam
persalinan. Dibedakan menjadi dua gram dikategorikan berdasarkan
yaitu KPD < 12 jam dan KPD 12 jam. kelompok berat badan < 2500 gram
Umur ibu adalah usia ibu saat atau > 4000 gram dan 2500 gram
melahirkan bayi, dikategorikan sampai 4000 gram.
berdasarkan kelompok usia risiko Analisis Data
tinggi (kurang dari 18 tahun atau lebih Dianalisis dengan uji Kai-kuadrat dan
tanpa risiko (ibu melahirkan bila usia dengan menggunakan SPSS dengan
yang dilahirkan ibu baik masih hidup Selama penelitian jumlah total
tinggi yaitu paritas kurang atau sama Pasien yang dieksklusi sebanyak 80
dengan 1 (primipara) dan lebih atau orang oleh karena risiko infeksi ( 73
serta risiko rendah paritas 2 sampai orang), dan IUGR (5 orang). Setelah
Pada Tabel 2, menunjukkan hubungan asfiksia pada KPD 12 jam sebesar 9,7
yang bermakna antara lama KPD kali dengan nilai p 0,004.
dengan asfiksia dimana risiko prevalen
Tabel 3. Hubunga asfiksia dengan berbagai faktor risiko pada analisis multivariat
Faktor penyebab asfiksia exp.(B) IK 95% p
Umur 1,6 0,1-14,9 0,6
Paritas 1,3 0,4-3,7 0,6
Riwayat penyakit ibu 2,8 0,6-12,1 0,1
Berat badan lahir 0,8 0,1-5,8 0,8
KPD 8,0 2,0-30,4 0,002
______________________________________________________________________________
Daftar Pustaka
1. Alberto B, Christine K, Stefania F.
Prelabour rupture of the membranes:
recent evidence. Acta Bio Medica Ateneo
Parmense. 2004;75:5-10.
2. Akbar KP, Azam M, Fiaz AM. Birth
Asphixia; risk factors. The Professional.
2004;2:416-24.
3. Onama C, Tumwinw JK. Immediate
Outcame of Babies With Low Apgar Score
In Mulago Hospital, Uganda. East African
Medical Journal. 2003;80:22-30.
4. Mary AW. The Apgar Score. Pediatrics.
2006;118:1313-4.
5. Cammu H, Verlaenen H, Derde P.
Premature Rupture of Membranes at
Term in Nulliparous Women: A Hazard?
The American College of Obstetricians an
Gynecologists. 1990;76:671-4.
6. Yvonne W, Kendall H, Shoujun Z, Heather
J, Claiborne J. Declining Diagnosis of Birth
Asphyxia in California: 19912000.
Pediatrics. 2004;114;1584-90.
7. Nilufar S, Nazmun N, Mollah A. Risk
Factors and Short-Term Outcome of Birth
Asphyxiated Babies in Dhaka Medical
College Hospital. Bangladesh J Child
Health. 2009;33:83-89.
8. Nili F, Shams A. Neonatal Complications
of Premature Rupture of Membrane.
Acta Medica Iranica. 2003;41:175-80.
9. Khreisat W, Habahbeh Z. Risk Factors of
Birth Asphixia. Pak J Med Sci. 2005;21:30-
4.
10. Rehana M, Yasmeen M, Farrukh M,
Naheed P, Uzma D. Risk Factors of Birth
Asphixia. J Ayub Med Coll Abbottabad.
2007;19:67-71.
11. Shehla N, Ali F, Rubina B, Ruqqia S.
Prevalance of PPROM and its Outcome. J
Ayub Med Coll Abbottabad. 2006;19:14-
8.